“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh” (Galatia 5:22-25).
[AkhirZaman.org] Kegairahan bukanlah penyucian. Penyesuaian diri menyeluruh kepada kehendak Bapa yang di surga adalah satu-satunya penyucian, dan kehendak Allah dinyatakan dalam hukum-Nya yang kudus.
Pemeliharaan terhadap semua hukum Allah adalah penyucian. Membuktikan dirimu sendiri sebagai anak-anak yang taat pada Firman Allah adalah penyucian. Firman Allah harus menjadi pembimbing kita, bukan pendapat atau gagasan manusia.—The Review and Herald, 25 Maret 1902.
Jika kita menaruh pikiran kita tetap tinggal pada Kristus, maka la akan datang pada kita seperti hujan, seperti hujan awal dan hujan akhir ke atas bumi. Sebagai Matahari Kebenaran, la akan muncul dengan kesembuhan pada sayap-Nya. Kita dapat bertumbuh seperti bunga bakung, hidup seperti jagung, dan bertumbuh seperti pokok anggur. Dengan tetap memandang kepada-Nya dan mengikut Kristus sebagai Juruselamat pribadi kita, kita akan bertumbuh di dalam Dia dalam segala perkara. lman kita akan bertumbuh, hati sanubari kita akan disucikan. Kita akan semakin lama semakin menjadi serupa dengan Kristus dalam semua perbuatan dan perkataan kita. Syukur kepada Allah, kita akan percaya Firman-Nya. “Buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, keseliaan, kelemahlembutan, penguasaan diri: tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”—Letter 106, 1908.
(3 SM 204)