Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. [Lukas 23:33]
[AkhirZaman.org] Kristus Tersalib bagi Anda, Halnya karena pelanggaran hukum Allah, Adam dan Hawa diusir dari Eden. Kristus, pengganti Anda, harus menderita tanpa batas di Yerusalem. Dia meninggal di luar gerbang, di mana penjahat dan pembunuh dieksekusi.
Yang penuh makna adalah kata-kata ”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” —The Desire of Ages, 741.
Di atas Kristus sebagai pengganti dan penjamin Anda diletakkan kedurhakaan semua manusia. Kristus dianggap sebagai pelanggar, agar Dia bisa menebus Anda dari kutuk hukum. Kesalahan setiap keturunan Adam sangat menekan hati-Nya.
Baca Juga:
- Pokok-pokok pembahasan yang tiada habis-habisnya.
- Pelajaran Anda Dalam Masa Yang Akan Datang.
- Surga itu cukup murah.
Murka Allah terhadap dosa, manifestasi yang mengerikan dari ketidaksenangan Allah karena kejahatan, memenuhi jiwa Anak-Nya dengan kekuatiran. Sepanjang kehidupan-Nya, Kristus telah memberitakan kepada dunia yang jatuh kabar baik mengenai belas kasihan serta kasih pengampunan Allah Bapa. Keselamatan bagi manusia berdoasa adalah tema-Nya.
Namun sekarang dengan beban beratnya rasa bersalah yang Dia tanggung, Kristus tidak dapat melihat wajah Bapa-Nya yang mendamaikan. Penarikan wajah Ilahi dari Juruselamat pada jam kepedihan tertinggi ini menusuk hati-Nya dengan dukacita yang tidak pernah dapat sepenuhnya dipahami oleh Anda. Begitu besar penderitaan ini sehingga rasa sakit fisik-Nya hampir tidak terasa.
Setan dengan pencobaannya yang sengit mencabik hati Kristus. Juruselamat tidak dapat melihat melalui pintu gerbang kuburan. Harapan tidak memperlihatkan kepada-Nya kebangkitan-Nya yang keluar dari kubur sebagai penakluk, atau memberitahu-Nya tentang penerimaan Allah Bapa atas pengorbanan itu.
Juruselamat takut bahwa dosa sedemikian sangat menghina hati Allah sehingga perpisahan [Kristus dan Allah Bapa] akan menjadi kekal.
Kristus merasakan penderitaan yang akan dirasakan oleh orang berdosa ketika belas kasihan tidak lagi menuntut ras yang bersalah. Perasaan dosa, yang mendatangkan murka Bapa kepada-Nya sebagai pengganti orang berdosa, yang membuat cawan yang diminum-Nya begitu pahit, dan menghancurkan hati Putra Allah. —The Desire of Ages, 753.
Di Tengah-tengah kegelapan yang mengerikan, tampaknya Ia ditinggalkan Allah Bapa, Kristus telah menghabiskan endapan terakhir dalam cawan kutuk manusia.
Pada Jam-jam yang mengerikan itu Kristus mengandalkan bukti penerimaan Bapa-Nya yang sampai sekarang diberikan kepada-Nya. Juruselamat mengenal karakter Bapa-Nya; Kristus memahami keadilan Allah, belas kasihan-Nya, dan kasih-Nya yang besar.
Dengan iman Kristus bersandar kepada Allah Bapa yang pernah menjadi sukacita-Nya untuk dipatuhi. Dan seperti dalam menyerahkan diri-Nya kepada Allah, rasa kehilangan kemurahan Bapa-Nya ditarik. Dengan iman, Kristus adalah pemenang. —The Desire of Ages, 756.