Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian Tuhanlah Pemimpin Kita

[RH] Tuhanlah Pemimpin Kita

“Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: ‘Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?’ lngatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka” (lbrani 13:6, 7).

[AkhirZaman.org] (Ditulis kepada seorang anggota keluarganya, tanggal 4 November 1888). Pemikiran seseorang yang sakit sudah berkuasa mengendalikan rapat GC tersebut dan para pendeta sudah menjadi bayangan dan gema Ketua Butler, selama itu positif dan demi kebaikan pekerjaan. lri hati, dugaan-dugaan yang jahat, kecemburuan sementara bekerja seperti ragi sampai seluruh kesatuan itu kelihatan berkhamir.

Hari ini, hari Minggu, saya tidak menghadiri pertemuan itu, tetapi harus pergi. Saya berterima kasih kepada Allah atas kekuatan dan kebebasan, dan kuasa Roh-Nya dalam menyampaikan kesaksian, meskipun hal itu sudah membuat sedikit kesan pada pikiran banyak orang daripada waktu sebelumnya dalam sejarah kehidupan saya. Kelihatannya Setan sudah mendapatkan kuasa untuk menghalangi pekerjaan saya yang ajaib, tetapi saya gemetar bila berpikir apa yang akan terjadi pada pertemuan ini jika kita tidak hadir di sini. Allah akan bekerja dalam suatu cara untuk mencegah roh ini dibawa ke dalam pertemuan ltu, dengan menjalankan suatu kuasa yang mengendalikan. Tetapi kita tidak putus harap sedikit pun. Kami percaya kepada Tuhan Allah Israel. Kebenaran akan menang dan kami bermaksud menang bersama kebenaran itu.

Kami memikirkan kamu semua yang berada di rumah dan sangat senang untuk bersama kamu, tetapi harapan-harapan kami tidak dipertimbangkan. Tuhan adalah Pemimpin kita, biarlah Dia mengarahkan arah kita dan kita akan menurut ke mana pun la memimpin kita.—Letter 82, 1888.

sekarang apa yang ingin kita sampaikan adalah, bagaimana kamu boleh maju dalam kehidupan kerohanian itu. Kita mendengar banyak keluhan: Saya tidak bisa hidup menurut hal ini atau hal itu.

Apakah yang kamu maksudkan dengan hal ini atau hal itu? Apakah kamu mengartikan bahwa itu menjadi suatu pengorbanan yang tidak sempurna yang telah dipersembahkan di Golgota untuk umat yang telah jatuh ltu, sehingga tidak ada anugerah dan kuasa yang cukup untuk diberikan bagi kita? Sehingga dengan demikian kita boleh bekerja atas kelemahan-kelemahan dan kecenderungan-kecenderungan alami kita, bukan Juruselamat semuanya itu telah diberikan kepada kita?

 

(3SM 178, 179)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?