Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan Hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. [Wahyu 2:20]
[AkhirZaman.org] Jemaat mula-mula di rusak oleh para pengikut setan. Namun teladan hidup [para martir itu] serta kesaksian mereka yang sekarat terus menjadi saksi bagi kebenaran; serta di mana yang paling tidak diharapkan, para pengikut Setan meninggalkan pemujaan mereka dan bergabung di bawah panji Kristus.
Musuh besar sekarang berusaha untuk mendapatkan apa yang telah ia gagal amankan dengan kelicikan. Penganiayaan berhenti, dan sebagai gantinya di tukar dengan godaan berbahaya yaitu kemakmuran duniawi dan kehormatan duniawi.
Para penyembah berhala dituntun untuk menerima sebagian dari iman Kristen, sementara mereka menolak kebenaran penting lainnya. Mereka mengaku menerima Kristus sebagai Anak Allah, dan mempercayai pada kematian dan kebangkitan-Nya; tetapi mereka tidak memiliki keinsafan akan dosa, dan merasa tidak memerlukan pertobatan atau perubahan hati.
Dengan beberapa kelonggaran di pihak mereka, mereka mengusulkan agar orang Kristen membuat kelonggaran, agar semua dapat bersatu di atas landasan kepercayaan kepada Kristus.
Sekarang inilah Jemaat dalam bahaya yang menakutkan. Penjara, siksaan, api, dan pedang adalah berkat jika dibandingkan dengan ini. Beberapa orang Kristen berdiri teguh, menyatakan bahwa mereka tidak dapat berkompromi.
Yang lain beralasan bahwa jika mereka mau mengubah atau memodifikasi beberapa ciri identitas dari iman mereka, dan bersatu dengan Orang-orang yang telah menerima bagian dari Kekristenan, itu mungkin merupakan sarana mereka untuk sepenuhnya bertobat.
Baca Juga:
- Waspadalah penyimpangan setan terhadap Kitab Suci.
- Pintu gerbang setan, (bag.1)
- Setiap pencobaan yang di lawan adalah kemenangan berharga.
Dengan berkedok Kekristenan yang berpura-pura, Setan menyusup ke dalam gereja, untuk merusak iman anggota jemaat dan mengalihkan pikiran mereka dari firman kebenaran.
Akhirnya sebagian yang lebih besar dari persekutuan peribatan kristen menurunkan standar mereka, sehingga terbentuklah antara Kristen dan kekafiran.
Meskipun para penyembah berhala mengaku telah bertobat, dan bersatu dengan gereja, mereka masih berpegang teguh pada ritual penyembahan berhala mereka, hanya saja mengubah objek pemujaan berhala mereka menjadi Patung-patung gambar Yesus, bahkan Maria dan para orang suci.
Ragi busuk penyembahan berhala, yang demikian diperkenalkan ke dalam gereja, melanjutkan pekerjaannya yang buruk. Doktrin ajaran yang tidak masuk akal, ritual yang bersifat takhayul, dan upacara penyembahan berhala dimasukkan ke dalam iman dan penyembahan gerejanya.
Ketika para pengikut Kristus bersatu dengan para penyembah berhala, agama Kristen menjadi rusak, dan gereja kehilangan kemurnian dan kekuasaannya. Namun, masih ada beberapa umat Tuhan yang tidak disesatkan oleh pandangan tidak masuk akal ini. —The Spirit of Prophecy 4:42, 43. [Christ Triumphant, 320.1-5]