Thursday, April 18, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian WASPADALAH TERHADAP PENYIMPANGAN SETAN TERHADAP KITAB SUCI.

[RH] WASPADALAH TERHADAP PENYIMPANGAN SETAN TERHADAP KITAB SUCI.

Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; TUHAN menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.  Mazmur 37:39,40.


[AkhirZaman.Org]
Penggodaan di padang gurun yang dialami Kristus adalah konflik pribadi dengan si jahat yang telah menunjukkan dirinya sebagai pencipta dosa.

Setan (Lucifer)  pernah menjadi kerub yang menaungi di Surga, juga malaikat yang berkuasa setelah Kristus sendiri. Namun
dia mengangkat dirinya melawan Tuhan dan berhasil membujuk sepertiga malaikat untuk bergabung dengannya dalam pemberontakan.

Terjadilah perang di surga, dan Setan dan para pengikutnya diusir. Diusir dari surga, Setan bertekad untuk mendirikan kerajaan di bumi ini dan memenangkan umat manusia ke sisinya. Tetapi Kristus menjanjikan dalam Firman-Nya bahwa jika manusia dikuasai oleh pencobaan, maka Kristus, Anak Allah, akan menjadi jaminan mereka.

Kristus datang ke dunia kita untuk berdiri di tempat dimana Adam berdiri, untuk menanggung pencobaan yang gagal ditanggung Adam….Setelah pembaptisan-Nya, Kristus pergi ke padang gurun, dan di sana Dia dicobai oleh musuh.

Selama empat puluh hari empat puluh malam Dia berpuasa; kemudian, ketika Dia lapar, Setan datang kepada-Nya seolah-olah dia adalah utusan dari istana surga, dan mencobai Dia…Musuh tahu betul kekuatan firman Tuhan.

Setan (Lucifer)  pernah menjadi kerub yang menaungi di Surga, juga malaikat yang berkuasa setelah Kristus sendiri.

Musuh tahu kuasa firman Allah. Setan tahu bahwa Firman telah menyediakan roti bagi orang Israel dalam perjalanan mereka melintasi padang belantara, dan bahwa Firman yang sama sekarang dapat memenuhi kebutuhan Kristus. Tapi ini bukan rencana Tuhan.


Setan merancang bahwa Kristus harus diperlakukan sebagaimana manusia diperlakukan. Dia tidak boleh menjalankan kuasa mukjizat demi kepentingan-Nya sendiri, karena jika Dia melakukannya, Setan akan mengatakan bahwa ujian-Nya tidak adil, karena Dia telah menggunakan kuasa adikodrati; dan bahwa Dia tidak dapat menuntut manusia untuk memenuhi semua persyaratan-Nya jika upaya untuk menjaga mereka akan menghancurkan kehidupan….

Setan berhasrat agar Kristus bersalah atas dosa praduga dengan menyingkapkan hidup-Nya secara tidak perlu. Dia tidak mengulangi seluruh kutipan itu, tetapi meninggalkan kata-kata “dalam segala jalanmu,” yaitu, di jalan tugas.

Jika Kristus telah memandang belas kasihan Allah dengan mempertaruhkan nyawa-Nya untuk memberi bukti kepada Setan kemesiasan-Nya, maka Kristus tidak akan berada di jalan kewajiban.

Semua orang harus mengenal Firman Tuhan, karena Setan memutarbalikkan dan salah mengutip Kitab Suci, dan orang-orang mengikuti teladannya dengan menyajikan bagian dari Firman Tuhan kepada mereka yang ingin mereka pimpin ke jalan yang salah, menahan bagian yang akan merusak rencana mereka.—Manuscript 153, 1899.

—Christ Triumphant, 200.1-6

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?