Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Wahyu 13:11.
[AkhirZaman.org] Satu-satunya bangsa dalam sejarah dunia yang menggenapi nubuatan dalam kitab Wahyu 13:11 tersebut di atas adalah Amerika Serikat.
Di negeri ini kebangkitan dan pertumbuhan bangsa kita adalah figur yang menarik perhatian. Dan tanduk-tanduk yang menyerupai domba itu, lambang-lambang atau ketidakberdosaan dan kelemah-lembutan, mewakili karakter pemerintahan kita, sebagaimana terungkap dalam dua prinsip utamanya, yaitu Republikan dan Protestan.
Tuhan telah berbuat lebih banyak bagi Amerika Serikat daripada negara-negara lain di mana mentari mencurahkan sinarnya. Di sini Dia menyediakan tempat perlindungan bagi umatNya, di mana mereka dapat menyembahNya sesuai dengan perintah-perintah hati nurani. Di sini Kekristenan telah berkembang pesat dalam kemurniannya. Doktrin yang memberikan hidup dari seorang Perantara antara Allah dan manusia telah diajarkan secara bebas. Allah telah merancang bahwa negara ini akan selalu tetap merdeka bagi semua orang untuk menyembah Dia sesuai dengan perintah-perintah hati nurani. Dia merancang bahwa lembaga-lembaga sipilnya, dalam produksi-produksi ekspansif mereka, akan mewakili kemerdekaan atas hak penginjilan.
Tetapi musuh dari semua kebenaran telah pula merancang hal yang lain atas tujuan Allah untuk negara ini. Dia akan membawa penyesatan dalam bentuk hiburan-hiburan yang akan menuntun orang-orang untuk melupakan Allah. Keduniawian dan hawa nafsu, yang menjadi berhala, akan tersebar melalui pekerjaan si pendusta besar ini, sampai semua hukum Allah dalam segala aspeknya dibuatnya tidak berlaku.
Aku tampak bahwa Setan sedang menyerobot barisan kita. Hukum Allah akan dibuat tidak berlaku melalui agen Setan. Dalam negeri kita yang penuh kebebasan ini (Amerika Serikat), kemerdekaan beragama akan berakhir.
Ketika bangsa kita, dalam dewan-dewan legislatifnya, akan memaksakan hukum-hukum untuk mengekang kesadaran hati nurani manusia sehubungan dengan hak religiusitasnya, dengan memaksakan hukum peribadatan Hari Minggu, dan dengan membawa kekuatan penindas untuk menentang mereka yang memelihara Sabat hari ketujuh, maka hukum Allah dalam segala maksud dan tujuannya akan dibuat tidak berlaku di negeri kita ini; dan kemurtadan nasional ini akan segera disusul dengan kehancuran nasional.