[AkhirZaman.org] Seorang remaja kulit hitam di Oregon, Amerika Serikat tewas setelah menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh seorang pria di parkiran di sebuah penginapan tempat keduanya menginap.
Polisi mengonfirmasi pria bernama Robert Paul Keegan (47) menembak Aidan Ellison pada Senin (30/11) pukul 4.20 pagi di Stratford Inn, Ashland, Oregon.
Keegan mengaku sempat bertengkar dengan Ellison lantaran kesal mendengarnya memainkan musik keras di parkiran mobil.
Kepala polisi Ashland, Tighe O’Meara mengatakan kedua sempat terlibat pertengkaran sebelum Keegan nekat menarik pistol dari mantelnya dan melepaskan sebuah tembakan.
Ellison dinyatakan meninggal di tempat kejadian setelah sebuah peluru bersarang di dadanya.
“Kesalahan atas insiden ini sepenuhnya pada Robert Keegan, dia 100 persen bertanggung jawab untuk itu. Dialah yang memilih untuk membawa senjata ke dalam situasi ini,” kata O’Meara seperti dilansir CNN.
Kematian Ellison membawa duka di tengah seruan melawan rasisme.
“Saya memahami bahwa ada ketegangan seputar masalah kekerasan terhadap orang kulit hitam di AS,” ucapnya.
Keegan dalam persidangan 24 November didakwa atas empat dakwaan, termasuk tuduhan pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat pertama, kepemilikan senjata api ilegal, dan membahayakan orang lain.
Dia mengaku tidak bersalah atas empat dakwaan. Saat ini dia ditahan di penjara wilayah Jackson tanpa jaminan dan akan kembali menghadapi sidang pada 21 Februari 2021.
O’Meara mengatakan Keegan saat itu berada di penginapan tersebut karena sedang mengungsi akibat kebakaran hutan yang melanda Almeda Drive. Putranya yang berusia tiga tahun berada di kamar hotel ketika kejadian dan telah diserahkan ke kakek neneknya ketika Keegan ditangkap.
Nyawa sepertinya tidak berharga, terlalu mudah menjadikan suatu alasan untuk membuat nyawa orang lain hilang. “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.” Matius 24:12.
Kita mengetahui dan menyadari bahwa efek dari sebuah emosi yang dimanjakan akan berakibat fatal. Untuk itu biarlah masing-masing kita benar-benar menjaga watak atau karakter kita supaya emosi tidak menjadi tuan atas diri kita.
“Adalah tugasmu untuk menghapus setiap fitur salah dari karakter agar kamu dapat sempurna dalam Kristus Yesus. Kamu punya sebuah perbendaharaan perasaan yang besar dan akan perlu untuk secara konstan dijaga, sehingga kamu diberikan perasaanmu pada obyek yang tidak layak. Karakter dibentuk agar berguna dalam tugas dengan mempelajari hidup dan karakter Yesus Kristus, yang mana adalah Teladan kita.” SPM 73.4
“Jadilah benar pada dirimu sendiri dan benar di hadapan Tuhan, dan Tuhan akan berkenan padamu, yang lebih bernilai dari hidup itu sendiri.” SPM 74.1