Thursday, November 21, 2024
Google search engine
HomePeristiwa AkhirZamanKemajuan TeknologiPBB: Vaksin Corona Tak Langsung Perbaiki Kerusakan Pandemi

PBB: Vaksin Corona Tak Langsung Perbaiki Kerusakan Pandemi

[AkhirZaman.org] Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan bahwa keberadaan vaksin corona tidak bisa serta merta memperbaiki kerusakan dari pandemi global yang berlangsung selama bertahun atau atau bahkan hingga beberapa dekade mendatang.

Guterres menuduh beberapa negara yang sejak awal pandemi mengabaikan atau menolak rekomendasi WHO sehingga upaya penanganan yang ditempuh salah arah.

“Hampir setahun setelah pandemi, kami menghadapi tragedi kemanusiaan, dan kesehatan masyarakat, darurat kemanusiaan dan pembangunan,” kata Guterres di harapan pemimpin dunia pada sesi khusus rapat umum tentang Covid-19 seperti mengutip Associated Press.

Pernyataan Guterres merujuk pada meningkatnya angka kemiskinan dan ancaman kelaparan serta resesi ekonomi terbesar dalam delapan dekade terakhir yang dihadapi masyarakat global.

Menurutnya, dampak tersebut bukan hanya karena pandemi virus corona, tetapi juga hasil dari ketidaksetaraan dan ketidakadilan jangka panjang ketika pandemi tidak segera ditangani dengan baik.

Hampir 80 pemimpin dunia, lebih dari 50 menteri dan 10 wakil pemimpin dunia dijadwalkan untuk berbicara selama sesi khusus rapat yang dibuka oleh Presiden Majelis Umum PBB Volkan Bozkir. Sekitar 193 diplomat anggota PBB mengenakan masker saat menghadiri sidang.

Bozkir mengatakan sesi mengenai vaksin corona merupakan ujian untuk multilateralisme terkait upaya yang harus dilakukan dunia untuk memastikan akses yang adil dan merata. Negara-negara di dunia harus bekerja sama untuk melindungi negara yang paling rentan dalam menyediakan sumber daya yang memadai untuk pemulihan ekonomi.

Guterres mendesak anggota G20 untuk mendukung program akselerator bagi negara yang kekurangan uang untuk mengembangkan dan mendistribusikan vaksin, termasuk program Covax.

Ia mengaku merasa frustrasi karena kurangnya respons pemimpin dunia, terlihat dari kurangnya pendanaan untuk mendukung program tersebut dari target sebesar US$28 miliar.

Di seluruh dunia hingga saat ini tercatat ada 160 kandidat vaksin corona, sekitar 50 diantaranya sudah melakukan uji klinis. Produsen vaksin BioNTech yang digandeng Pfizer, dan Moderna sejauh ini mengklaim keampuhannya melampaui 90 persen.

Perusahaan asal Jerman BioNTech yang digandeng Pfizer menjadi yang pertama mengumumkan kandidat vaksin corona BNT162b2 diklaim memiliki keampuhan 95 persen.

Disusul perusahaan farmasi AS, Moderna yang mengklaim kandidat avaksinnya, mRNA-1273 memiliki efektivitas mencapai 94,5 persen.

https://bit.ly/37D55aa

Dalam kemerosotan yang sangat dalam, orang yang dulu mempunyai otak yang cerdas, kesanggupan yang terbaik, orang yang dapat diselamatkan dengan usaha yang baik dari keadaan mereka yang merosot itu. Kebenaran yang daripada Kristus itulah yang harus ditanamkan ke dalam pikiran umat manusia setelah mereka itu dirawat dengan penuh simpati dan setelah kebutuhan jasmaninya sudah diberikan. (Nasihat Bagi Sidang, hal. 265, Pf.4)

Sekiranya tidak ada perubahan terjadi dalam hati manusia yang sombong dan ingin mencari nama, manusia akan mendapati bahwa tangan yang telah menyelamatkan dengan kuatnya akan membinasakan pula dengan kuatnya. Tidak ada kuasa dunia dapat menahan tangan Allah. Tidak ada bahan dapat digunakan dalam pembangunan gedung-gedung yang akan memelihara dari kebinasaan bila waktu yang ditentukan Allah datang membawa pembalasan kepada manusia karena mereka tidak mengindahkan hukum-Nya dan karena mereka bercita-cita dengan sifat mementingkan diri. (Nasihat Bagi Sidang, hal. 33, Pf.1)

“Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya.” (Yeremia 30:7)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?