[AkhirZaman.org] Seorang mahasiswa usia 19 tahun di India masuk ke ruang staf di kampusnya dan menembak dosennya empat kali dengan pistol, Selasa (13/3/2018). Dilansir dari Times of India, Rabu (14/3/2018), dosen bernama Rajesh Malik (45) itu tewas di tempat kejadian. Insiden tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.00 di Shaheed Dalbir Singh Rajkiya Mahavidyalaya yang berlokasi di Sonipat, Haryana. Pelaku diidentifikasi bernama Jagmal yang merupakan mahasiswa seni tahun kedua.
Sementara polisi tidak mengungkap motif penembakan, saksi mata mengatakan, seorang perempuan menjadi pemicu terjadinya peristiwa itu. “Pada Senin, dosen menegur Jagmal dan seorang perempuan yang sedang duduk di bangku belakang di kelas. Perdebatan muncul setelah dosen meminta mereka agar tak usah masuk kelas,” kata sumber yang tidak disebutkan identitasnya.
Jagmal mencuri pistol berlisensi milik ayahnya pada Senin pagi dan kemudian berangkat kuliah seperti biasanya. Ketika Jagmal masuk ke ruangan dosen untuk menemui Malik, putri Malik dan seorang staf lain sedang berada di sana. Sebelum putri Malik turun tangan, Jagmal telah menembak Malik dari jarak dekat di kepala dan dada.
Kemudian, dia melarikan diri dengan mengancam mahasiswa dan staf lainnya. Para staf bergegas membantu Malik setelah putrinya membunyikan alarm. Rektor langsung menghubungi polisi dan membawa Malik ke rumah sakit, di mana dia dinyatakan tewas. Polisi masih menyelidiki insiden ini dengan memeriksa kamera pengawas.
https://goo.gl/KD3TBv
Kembali lagi dunia pendidikan berduka, atas peristiwa memalukan ini. Dengan sangat sadar kita benar-benar ditunjukkan bahwa saat ini banyak orang sedang mengalami gangguan mental yang dasyat.
Pergumulan serta tantangan hidup yang dihadapi setiap orang baik dalam keluarga, lingkungan sosial, bahkan tanggungan hidup yang berat seakan-akan mendorong pikiran manusia untuk memberontak menghadapi segala tantangan kehidupan ini.
Inilah realitas gaya kehidupan manusia di zaman akhir. Manusia saat terobsesi mengejar hal-hal yang semu sementara kehidupan dan kesabaran serta akhlak yang baik semakin tertinggal. Semuanya ini dengan alasan untuk mempertahankan diri dari gejolak kehidupan yang tidak menentu.
“Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab: Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.; Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
1Petrus 3:9,10. ; Matius 5:44.