“Hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.” (I Petrus 1:22,24,25)
[AkhirZaman.org] Alkitab yang suci dan benar memberikan kepada kita pengetahuan mengenai rencana besar keselamatan, dan menunjukkan kepada kita bagaimana setiap orang boleh mendapat hidup yang kekal.
Siapakah pengarang buku itu? Yesus Kristus. Dia adalah saksi yang benar, dan Dia mengatakan kepada umat-Nya, “Aku memberikan kepada mereka kehidupan yang kekal; dan mereka tidak akan pernah binasa, dan tidak akan pernah merampas mereka dari tangan-Ku.”
Alkitab menunjukkan kepada kita jalan kepada Kristus, dan di dalam Kristus kehidupan kekal dinyatakan.
Yesus mengatakan kepada orang Yahudi dan kepada Orang-orang yang berdesak-desak mengerumuni Dia untuk “menyelidiki Alkitab” orang-orang Yahudi telah mempunyai firman dalam Perjanjian Lama, tetapi mereka telah begitu membaurkannya dengan pendapat-pendapat manusia, sehingga kebenaran yang di ungkapkan di dalamnya menjadi kabur, membingungkan dan kehendak Allah kepada manusia telah ditutupi.
Walaupun orang-orang Yahudi mempunyai Kitab Suci yang menyaksikan Yesus Kristus, mereka tidak dapat melihat dengan jelas Kristus di dalam Kitab Suci itu;
Guru-guru agama dari orang-orang mengikuti teladan mereka pada zaman ini, yang walaupun kita juga memiliki Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, manusia mengabaikan Kitab Suci untuk menghindari kebenarannya; dan di dalam Penafsiran-penafsiran mereka akan Alkitab, mereka mengajarkan, sama seperti yang dilakukan oleh orang Farisi, adat istiadat dan tatacara manusia gantinya perintah-perintah Allah.
Pada zaman Kristus pemimpin-pemimpin agama sudah sejak lama memberikan pendapat-pendapat mereka dihadapan orang banyak, sehingga Ajaran-ajaran Kristus bertentangan dalam segala hal dengan Teori-teori serta Praktik-praktik mereka.
Khotbah Yesus di atas bukit sangat bertolak blakang dengan Doktrin-doktrin pembenaran diri sendiri para imam dan orang-orang farisi.
Mereka telah begitu salah menggambarkan Allah sehingga Dia dianggap sebagai hakim yang kejam, tidak dapat mengasihi, tidak memiliki kemurahan dan kasih.
Mereka menyatakan kepada orang-orang adat istiadat dan tata cara yang tidak ada akhirnya sebagai yang datang dari Allah, padahal mereka sebenarnya tidak mempunyai “Demikianlah Firman Tuhan” sebagai yang berwenang atas mereka.
Walaupun mereka mengaku mengetahui dan menyembah Allah yang benar dan hidup, mereka sesungguhnya mengambarkan Dia salah; dan tabiat Allah, seperti yang telah digambarkan oleh Anak-Nya, adalah pokok masalah yang semula suatu karunia baru bagi dunia ini.
Kristus melakukan setiap usaha untuk menghapuskan penggambaran salah setan ini, agar kepercayaan manusia dalam kasih Allah boleh dipulihkan. –{Dasar-dasar Pendidikan, hlm. 327, 328.}