Saturday, November 23, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian ROH KUDUS MENERANGI FIRMAN ALLAH

[RH] ROH KUDUS MENERANGI FIRMAN ALLAH

“Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.” Kisah 17:11

[AkhirZaman.org] “Selidikilah Kitab Suci,” kata Yesus, “Sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku.”

Mereka yang menggali di bawah permukaan akan menemukan mutiara-mutiara kebenaran yang terpendam. Roh Kudus hadir bersama penyelidik yang sungguh-sungguh. Cahaya-Nya menerangi firman itu, memetraikan kebenaran tersebut ke atas pikiran dengan satu kepentingan yang baru dan segar.

Seorang penyelidik akan diisi dengan satu perasaan damai dan sukacita yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Cahaya surgawi yang baru menerangi firman itu, menerangi seolah-olah setiap huruf diwarnai dengan emas. Allah sendiri telah berfirman kepada hati dan pikiran, menjadikan firman itu roh dan hidup.

Para penyelidik firman yang benar mengangkat hati mereka kepada Allah memohon dengan sangat tuntunan Roh Kudus, dan segera mereka mendapati bahwa guru-guru yang menyampaikan pernyataan-pernyataan yang dibuat-buat, yang lemah dengan teori-teori ternyata tidak didukung oleh firman Allah yang hidup.

Teori-teori ini telah dibuat oleh mereka yang tidak belajar pelajaran besar yang pertama, dimana Hidup dan Roh Allah berada yakni dalam firman-Nya. Jika mereka telah menerima di dalam hati dasar-dasar kekal yang terdapat dalam firman Allah, mereka akan melihat betapa lemah dan tanpa perasaan semua usaha untuk menciptakan suatu sensasi.

Mereka perlu belajar pertama-tama prinsip-prinsip firman Allah; dan mereka akan memiliki firman hidup bagi manusia, yang segera membedakan lalang dan gandum, sebagaimana Yesus telah berjanji kepada murid-murid-Nya.

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yohanes 14:22-27).

Kata-kata ini janganlah setengah dimengerti oleh pribadi-pribadi, keluarga-keluarga, atau oleh anggota jemaat, kepada siapa dan melalui siapa, sebagai keluarga-Nya, Allah telah menyampaikan kembali kebenaran yang murni dan asli, yang jika diterima dan dicerna dengan benar, membawa hidup yang kekal. – {Manuscript Releases, Vol.21, hlm. 131,132.}

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?