Friday, April 26, 2024
Google search engine
HomeUncategorized2017, Paus Fransiskus Akan Kunjungi Empat Provinsi di Indonesia

2017, Paus Fransiskus Akan Kunjungi Empat Provinsi di Indonesia

[AkhirZaman.org] Paus Fransiskus direncanakan akan datang ke Indonesia pada 2017 dalam rangka menghadiri Hari Pemuda Asia ke-7 (7th Asian Youth Day) yang akan digelar di Kota Yogyakarta, Provinsi DIY. Paus juga akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo dan setidaknya berkunjung ke tiga provinsi lainnya yaitu Kalimantan Barat, Papua, dan Sulawesi Utara (Manado).

Hal itu dikatakan oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Vatikan yang baru bertugas, Antonius Agus Sriyono, saat berkunjung ke kantor Berita Satu Media Holdings, di Jakarta, Dubes yang biasa disapa Agus itu merupakan dubes RI untuk Vatikan kedua yang beragama Katolik, sedangkan dubes-dubes sebelumnya beragama Islam.

“Pak Presiden Jokowi rencananya akan berkunjung ke Vatikan pada September-Oktober, lalu diikuti kunjungan Paus tahun depan ke sini untuk Asian Youth Day,” kata Agus.

Agus mengaku, dirinya berharap kunjungan Presiden Jokowi benar-benar terlaksana, sehingga terjadi asas resiprositas (saling memberi dan menerima). Apalagi, Paus Fransiskus juga berkunjung ke forum yang sama di Korea Selatan saat Hari Pemuda Asia ke-6.

“Hitung-hitungan kami, kalau Pak Jokowi karena kesibukan bulan September dan Oktober tidak hadir. Saya agak khawatir biasanya kan asas resiprositas, Paus sulit hadir karena presiden tidak hadir,” ujar Agus yang sebelumnya menjabat dubes RI untuk Selandia Baru dan wakil dubes RI untuk Moskow.

Meski demikian, Agus merasa optimistis Presiden Jokowi akan datang ke Vatikan, mengingat respons positif presiden saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, awal Agustus 2015.

“Pak Jokowi sangat ingin datang, dan secara simbolik ini suatu yang positif terkait misi saya untuk merawat kemajemukan bangsa terutama dari aspek kemajemukan agama,” kata Agus.

Agus mengaku, memiliki misi khusus sebagai dubes baru RI untuk Vatikan, yaitu menyebarkan diplomasi kebudayaan terutama melakukan dialog antar agama. Menurutnya, Vatikan masih menjadikan Indonesia sebagai model dalam kehidupan pluralisme antar umat beragama.

https://goo.gl/HtbM3q

Pengaruh Roma di negara-negara yang pernah mengakui kekuasaannya, masih tetap ada. Dan nubuatan meramalkan pemulihan kekuasaannya. “Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya itu seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.” (Wah. 13:3). Penderitaan luka yang membahayakan itu menunjuk kepada kejatuhan kepausan pada tahun 1798. Sesudah ini, kata nabi itu, “luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran lalu mengikut binatang itu.” Rasul Paulus mengatakan dengan jelas bahwa sipendurhaka akan terus ada sampai kepada kedatangan Yesus yang kedua kali. (2 Tes. 2:8). Sampai kepada akhir zaman ia akan melakukan penipuannya. Dan pewahyu menyatakan juga mengenai kepausan, “Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan.” Wah. 13:8). Baik di dalam Dunia Lama maupun Dunia Baru, kepausan akan menerima penghormatan oleh karena penghargaan kepada institusi hari Minggu yang sepenuhnya atas otoritas Gereja Romawi.

Selama lebih setengah abad, para pelajar nubuatan di Amerika Serikat telah menyampaikan kesaksian ini kepada dunia. Dalam peristiwa-peristiwa yang sekarang terjadi tampak suatu kemajuan pesat ke arah penggenapan ramalan ini. Sejarah memberikan kesaksian mengenai upaya-upaya yang licik dan terus menerus untuk menyusup ke dalam masalah-masalah bangsa-bangsa, dan setelah mendapatkan tempat berpijak, lalu melanjutkan cita-citanya, biarpun harus membunuh raja-raja dan orang-orang.

Firman Allah telah memberikan amaran mengenai bahaya yang segera akan terjadi. Jika hal ini tidak diindahkan, maka dunia Protestan akan mengetahui apa tujuan Roma yang sebenarnya pada waktu sudah terlambat untuk melepaskan diri dari jeratnya. Secara diam-diam ia sedang bertumbuh dalam kekuasaan. Doktrin-doktrinnya sedang menggunakan pengaruh-pengaruhnya di ruang-ruang legislatif, di gereja-gereja, dan di dalam hati manusia. Ia sedang mendirikan bangunan-bangunannya yang tinggi dan besar, di mana penganiayaan-penganiayaan yang dahulu, yang sudah terhenti, akan diulangi. Ia menambah kekuataannya secara diam-diam dan tidak mencurigakan, untuk mencapai tujuannya bilamana waktunya sudah tiba untuk bertindak. Semua yang diinginkannya ialah tempat berpijak yang menguntungkan, dan ini sedang diberikan kepadanya. Kita segera akan melihat dan merasakan apa tujuan unsur-unsur Roma itu. Barangsiapa yang percaya dan menuruti firman Allah, akan mengalami celaan dan penganiayaan.

“Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.” (Wahyu 14:12)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?