Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomePeristiwa AkhirZamanMaterialismeUntuk Bisa Bahagia Butuh Gaji Rp1,2 Miliar per Tahun

Untuk Bisa Bahagia Butuh Gaji Rp1,2 Miliar per Tahun

[AkhirZaman.org] Studi terbaru mendapati bahwa jumlah uang diperlukan agar bisa bahagia hidup di dunia. Penelitian ini menganalisis data dari laporan kesejahteraan pribadi dari Office for National Statistics (ONS) dan Happy Planet Index yang berisi kota-kota di Inggris–dimana uang dapat memberikan kebahagiaan.

Hasilnya, rata-rata diperlukan gaji hampir Rp1,2 miliar per tahun untuk bisa hidup bahagia di dunia. Artinya, butuh pendapatan hampir Rp100 juta per bulan untuk bisa bahagia.

Angka perkiraan penghasilan itu merupakan hasil analisis data pendapatan per kapita negara-negara di dunia. Raisin UK–perusahaan pembuat studi ini–lantas membandingkan hasil data analisis dengan The World Happiness Index juga angka harapan hidup.

Hasilnya, berdasarkan 10 negara paling bahagia di dunia, masyarakat mereka hidup dengan penghasilan rata-rata 64 ribu Poundsterling atau Rp1,2 miliar per tahun.

“Menurut data kami, skor kebahagiaan rata-rata dari 10 negara paling bahagia adalah 1,4, dengan harapan hidup rata-rata 81,7 tahun. Gaji rata-rata dari 10 negara paling bahagia adalah Rp1,2 miliar, menunjukkan bahwa kebahagiaan di seluruh dunia akan tercapai dengan lebih mudah jika orang berpenghasilan mendekati angka tersebut,” tulis Raisin dalam laporannya.

Negara yang penghuninya dapat membeli kebahagiaan dengan uang adalah Luksemburg dengan penghasilan Rp1,7 miliar per tahun. Diikuti Irlandia dengan pendapatan Rp1,1 miliar per tahun dan Singapura dengan gaji Rp900 juta per tahun.

Norwegia dan Swiss berada di urutan ke-empat dan ke-lima. Pada posisi 10 besar bertengger Amerika Serikat, Islandia, Denmark, Belanda, dan Swedia.

Umumnya, semakin rendah tingkat kebahagiaan di suatu negara, kian rendah pula pendapatan yang diterima orang-orang di dalamnya.

Kendati demikian, Raisin menyatakan dalam kehidupan nyata seringkali kebahagiaan tak bisa dibeli dengan uang.

“Meskipun penelitian kami menunjukkan bahwa uang dapat membantu mengurangi tekanan kehidupan sehari-hari, yang mengarah ke harapan hidup yang lebih lama dan selanjutnya memungkinkan Anda untuk membeli kebahagiaan, itu tidak selalu terjadi dalam kehidupan nyata,” kata Co-FOunder Raisin UK Kevin Mountford.

Jika melihat data Indonesia, pendapatan per kapita Indonesia pada 2019 adalah Rp59,1 juta dengan indeks kebahagiaan berada di urutan ke-84 di dunia, dan angka harapan hidup mencapai 71 tahun.

Sumber: https://bit.ly/3jk6zeL

Banyak orang yang berfikir bahwa dengan adanya uang atau harta yang banyak maka itu membuat manusia bahagia. Terkadang sampai ada orang-orang yang rela melakukan apa pun untuk memperoleh uang yang banyak. Mengorbankan kesehatan, keluarga bahkan sampai melakukan kejahatan demi untuk mengumpulkan pundi-pundi uang/harta, tetapi apakah dengan banyaknya uang itu membuat manusia benar-benar bahagia? Apa yang Alkitab mau nyatakan sehubungan dengan hal ini?

“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” 1 Timotius 6:10. Tuhan Allah Pencipta kita mengetahui bahwa manusia memang memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi sumber kebahagian itu bukanlah dari uang.

Selama hukum Tuhan menjadi peraturan kehidupan, maka segenap keluarga Allah adalah suci dan berbahagia. Tetapi bilamana hukum Ilahi dilanggar, maka iri hati, cemburu persengketaan muncul, dan sebagian penduduk surga jatuh. Selama hukum Allah ditinggikan di dalam rumah tangga kita di dunia ini, maka keluarga akan berbahagia. (MABJ 76,2)

“Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya.” Mazmur 146:5.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?