“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.”
{Amsal 31:30}
[AkhirZaman.org] Saya memiliki tiga cucu perempuan yang sangat mengagumkan—Bianca, Kali, dan Ariyah—dan saya begitu senang melihat mereka bertiga tumbuh dengan kepribadian mereka yang berbeda-beda. Menghabiskan waktu dengan mereka, baik pada jam makan, waktu ke gereja, atau waktu bermain, sangatlah luar biasa. Semua itu mengingatkan saya akan waktu kecil dimana saya bermain-main dengan boneka (dan juga mogil-mobilan), bermain lompat-lompatan, mengendarai sepeda, memainkan peragaan busana bersama teman-teman perempuan lain, pergi ke Sekolah Sabat dan gereja bersama nenek saya, dan menikmati masa anak-anak yang begitu bebas.
Salah satu kegiatan favorit cucu-cucu saya itu adalah bermain peragaan busana. Mereka punya banyak gaun-gaun kecil yang sangat mereka sayangi, sepatu-sepatu dengan aneka warna dan bentuk bak sepatu putri raja, dan banyak mahkota dan tiara. Bahkan tanpa harus bercermin, mereka tahu bahwa mereka cantik. Kostum yang spesial membuat mereka merasa bahwa mereka adalah tuan putri yang istimewa, dan mereka selalu ingin mendengar pujian dari saya dan Poppa—kakek mereka. Dan tentu saja kami dengan senang hati akan memuji mereka! Ketika mereka harus berganti baju dengan baju normal mereka, mereka sangat sedih, dan memohon untuk diberi lebih banyak waktu untuk menjadi putri raja dan mengobrol tentang putri raja, ratu, raja, dan kerajaan. Namun bahkan walaupun mereka sudah mengenakan pakaian yang indah dan penampilan luar mereka tampak bersinar, kecenderungan alamiah mereka untuk berkelahi dan membuat onar pun keluar, dan kelakuan mereka menjadi sangat jelek. Setelah semuanya itu, ketiga anak ini pun menangis bersama dan mendapat pengalaman yang buruk setelah mereka bermain bersama-sama selama beberapa jam, dan semuanya mengklaim bahwa mereka adalah putri raja!
Bukankah kita juga seperti Bianca, Kali, dan Ariyah—sangat bersemangat untuk mengenakan ‘jubah’ kekristenan kita dan berlenggak-lenggok untuk memamerkan keelokan Kristen kita sehingga semua orang dapat mengaguminya? Kita begitu bersemangat mengetahui bahwa suatu hari nanti kita akan bertemu dengan Raja kita; namun di saat yang bersamaan kita bersifat arogan, kasar, atau watak yang kejam menggantikan keelokan tabiat Kristen yang seharusnya kita miliki sebagai putri Raja. Berbagai kejadian tak menyenangkan dengan teman, keluarga, anggota gereja, dan rekan kerja terjadi; dan pengaruh Kekristenan kita pun hilang.
Tuhan, kami ingin mengasihi dan memuji Engkau di atas segalanya. Tolonglah kami untuk memiliki kecantikan di dalam maupun di luar—sebagai kesaksian atas kebaikanMu. Kiranya Roh KudusMu menguasai kami sehingga pengetahuan, harta, talenta, dan kecantikan tidak menghalangi kami untuk menemui Engkau, Raja kami, suatu hari nanti.
Oleh : Iris L. Kitching