[AkhirZaman.org] Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras penyerangan di Nice, Prancis yang mengakibatkan tiga orang tewas. Saudi menyatakan tindakan terorisme tidak bisa dibenarkan dan tidak sesuai dengan ajaran agama apapun.
“Kami mengutuk keras dan mengecam serangan teroris yang terjadi di Nice, Prancis, yang mengakibatkan kematian dan cedera sejumlah orang,” tutur Kementerian Luar Negeri Saudi, mengutip AFP, Kamis (29/10).
Saudi menegaskan bahwa tindakan terorisme juga tidak bisa dikaitkan dengan ajaran agama dan kepercayaan apapun. Tindakan terorisme jelas bertentangan dengan ajaran semua agama dan akal sehat manusia.
“Dan kami menegaskan betapa pentingnya menolak semua tindakan yang didasari kebencian, kekerasan dan ekstremisme,” tutur Kementerian Luar Negeri Saudi.
Presiden AS Donald Trump juga menyampaikan bela sungkawa kepada Prancis atas penyerangan mematikan tersebut. Dia mengatakan Amerika Serikat mendukung Prancis melawan segala bentuk terorisme.
“Hati kami bersama warga Prancis. Amerika Serikat berdiri di samping sekutu tertua dalam pertarungan ini pertarungan ini,” kata Trump lewat akun Twitter pribadinya, Kamis (29/10).
Presiden Prancis Emmanuel Macron pun sudah angkat suara. Dia mengucapkan bela sungkawa terutama kepada umat Katolik lantaran penyerangan terjadi di sekitar Gereja Notre Dame Basilica.
Macron menyebut penyerangan itu wujud kegilaan terorisme Islam. Dia mengatakan Prancis saat ini sedang diserang.
“Sekali lagi, pagi ini, tiga warga kami menjadi korban di Nice dan sangat jelas bahwa Prancis sedang diserang,” tambahnya.
Penyerangan terjadi di sekitar Gereja Notre Dame Basilica, Nice, Prancis. Tiga orang tewas, satu di antaranya dipenggal oleh pelaku yang kini telah ditangkap.
Menurut laporan AFP, penyerangan menggunakan pisau itu diduga kuat dilakukan warga Tunisia bernama Brahim Aissaoui. Pria berusia 21 tahun tersebut dikabarkan belum lama tiba di Eropa.
Dia sempat dikarantina di Italia oleh otoritas setempat berkenaan dengan protokol pencegahan virus corona pada September. Setelah itu dia dibebaskan dan diperintahkan untuk keluar dari wilayah Italia.
Dia lalu menuju Prancis. Hingga kemudian, penyerangan terjadi yang mengakibatkan tiga orang tewas.
Allah sedang menarik Roh-Nya dari kota-kota yang jahat yang telah menjadi seperti kota-kota pada zaman sebelum Air Bah dan seperti kota Sodom dan Gomorah. Rumah-rumah mewah, yang ketrampilan arsitekturnya mengagumkan, akan dibinasakan tanpa amaran sejenak pun bilamana Tuhan melihat bahwa para pemiliknya telah melampaui batas-batas pengampunan. Kehancuran bangunanbangunan megah oleh api, sekalipun dianggap tahan api, merupakan suatu gambaran tentang bagaimana arsitektur bumi ini dalam waktu singkat akan menjadi terhampar sebagai puing-puing.
Manusia akan terus membangun gedung-gedung yang mahal yang berharga jutaan dolar. Perhatian khusus akan diberikan terhadap keindahan arsitektur dan kekuatan serta kekokohan bahan bangunannya, tetapi Tuhan telah memberi petunjuk kepada saya bahwa sekalipun gedung-gedung itu luar biasa kokoh dan mahal semuanya itu tetap akan mengalami nasib yang sama dengan bait suci di Yerusalem. (Peristiwa-peristiwa Akhir Zaman, hal. 84, pf. 4,5)
“Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya.” Bukankah sekalian itu akan melontarkan peribahasa mengatai dia, dan nyanyian olok-olok serta sindiran ini: Celakalah orang yang menggaruk bagi dirinya apa yang bukan miliknya, berapa lama lagi? dan yang memuati dirinya dengan barang gadaian. (Habakuk 2:4-6)