Thursday, March 28, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian UPAH TINGGI UNTUK ORANG UNGGUL

[RH] UPAH TINGGI UNTUK ORANG UNGGUL

“Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat”(Yakobus 3:16).

[AkhirZaman.org] Kasih kepada Kristus tidak akan menuntun kepada pemanjaan diri, itu tidak akan membawa kepada pengeluaran uang yang tidak perlu untuk menyenangkan dan memanjakan diri atau mengembangkan kesombongan dalam hati manusia.

Kasih Yesus dalam hati senantiasa membawa jiwa kepada kerendahan hati dan penyesuaian seluruhnya kepada kehendak Allah.—Letter21, 1894.

Bilamana dosa menyerang di dalam, itu menyerang bagian jiwa raga manusia yang paling mulia. ltu membuat kekacauan dan malapetaka mengerikan dengan kemampuan dan kuasa yang serupa dengan Allah. Sementara penyakit jasmani menembus tubuh, penyakit mementingkan diri dan keserakahan meledakkan jiwa.—Letter26, 1897.

Hati saya sangat tergerak oleh pemandangan-pemandangan yang sepanjang malam lalu di hadapan saya. Pada waktu malam saya mendengar dari beberapa saudara saya usulan-usulan yang tidak dapat saya setujui. Pernyataan-pernyataan yang mereka buat menunjukkan bahwa mereka sedang berada di jalur yang salah, bahwa mereka tidak mempunyai pengalaman yang akan menjaga mereka dari penipuan. Saya merasa sedih mendengar dari blbir beberapa saudara kita pernyataan-pernyataan yang tidak menunjukkan iman kepada Allah atau kesetiaan pada kebenaran-Nya. Usulan-usulan dibuat sehingga, jika dilaksanakan, akan membawa jauh dari jalan yang lurus dan sempit.

Beberapa orang merasa bahwa jika upah lebih tinggi dibayarkan kepada orang-orang yang bertalenta unggul, maka orang-orang ini akan tetap berada di antara kita; kemudian lebih banyak pekerjaan yang akan diselesaikan, dengan suatu cara yang lebih tepat, dan pekerjaan kebenaran akan berdiri di atas panggung yang lebih tinggi. Mengenai pertanyaan ini saya telah menerima petunjuk dari Orang yang tidak pernah salah. Andaikata rencana ini diikuti, “Siapakah,” tanya saya, “yang berwewenang untuk mengukur manfaat yang tulen dan pengaruh teman sekerjanya?” Tidak ada orang yang memenuhi syarat untuk menghakimi manfaat orang lain dalam pekerjaan Allah.

Jabatan atau tugas yang seorang manusia boleh pegang bukan merupakan suatu petunjuk mutlak tentang kegunaan manusia itu dalam pekerjaan Allah. Adalah perkembangan tabiat yang serupa dengan Kristus melalui penyucian roh yang akan memberinya pengaruh demi kebaikan. Dalam perkiraan Allah taraf kesetiaannya menentukan nilai pekerjaannya.

 

( 2 SM 186 )

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?