Friday, April 26, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian TUNJUKKAN KASIH SEMENTARA MELAKUKAN PEKERJAAN ALLAH

[RH] TUNJUKKAN KASIH SEMENTARA MELAKUKAN PEKERJAAN ALLAH

“Lalat yang mati menyebabkan urapan dari Pembuat urapan berbau busuk; demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh daripada himat dan kehormatan.” Pengkhotbah 10:1

[AkhirZaman.org] Tuhan mengharapkan kita, saudara dan saudari dalam iman, dan mendesak kita sebagai umat Tuhan agar menanamkan kelemah-lembutan hati. Apa pun mungkin yang menjadi panggilan atau jabatanmu, jika engkau memanjakan cinta diri dan keserakahan, maka kebencian Tuhan akan menjadi bagianmu.

Jangan membuat pekerjaan dan kepentingan Allah suatu dalil untuk berhubungan secara intim dan mementingkan diri dengan seseorang, bahkan jika melakukan transaksi bisnis yang tidak berhubungan dengan pekerjaan-Nya. Allah tidak akan berkenan dalam bidang keuntungan yang dibawa ke dalam perbendaharaan-Nya melalui transaksi-transaksi yang mementingkan diri.

Setiap tindakan yang berhubungan dengan pekerjaan-Nya harus memiliki pengawasan Ilahi. Setiap transaksi yang tajam, setiap usaha untuk mengambil keuntungan dari orang-orang yang berada di bawah tekanan keadaan, setiap rencana untuk membeli tanah atau harta miliki di bawa harganya atau nilainya, tidak akan berkenan kepada Allah, bahkan sekalipun uang yang diperoleh itu diberikan sebagai persembahan bagi kepentingan-Nya.

Darah Anak Allah yang tunggal yang berharga itu telah dibayarkan bagi setiap manusia, dan adalah perlu untuk berhubungan bisnis secara jujur, untuk berlaku adil terhadap setiap orang, untuk melaksanakan prinsip-prinsip dari hukum Allah.

Jika seorang saudara dan saudari yang telah bekerja bagi kepentingan pekerjaan Allah, mengalami kelemahan tubuh, dan tidak sanggup bekerja lagi, biarlah ia baik laki-laki maupun wanita tidak diabaikan dan harus ditopang dengan cara yang terbaik yang dapat mereka lakukan.

Berikanlah kepada mereka gaji yang cukup untuk menopang diri mereka, dengan mengingat bahwa mereka adalah keluarga Allah, dan bahwa engkau semua adalah saudara dan saudari di dalam Tuhan.

Kita diperintahkan untuk mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. Perintah ini bukanlah agar kita dengan sederhana mengasihi mereka yang berpikiran dan percaya tepat seperti yang kita pikirkan dan percayai.

Kristus menggambarkan makna dari perintah itu melalui perumpamaan orang Samaria yang baik hati. Akan tetapi betapa anehnya kata-kata berharga ini dilalaikan, dan betapa sering manusia menindas saudara-saudara yang menjadi sesama mereka, dan mengangkat jiwa mereka kepada kesia-siaan.–{Review and Herald, 16 Desember 1894}

RELATED ARTICLES

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?