Thursday, March 28, 2024
Google search engine

[RH] Tinggikan Kristus

“IniIah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:10).

[AkhirZaman.org] Tujuan semua pelayanan adalah mengeluarkan diri dari pemandangan, dan membiarkan Kristus muncul. Meninggikan Kristus adalah kebenaran besar yang harus dinyatakan oleh semua orang yang bekerja mengajarkan firman dan doktrin.—Manuscript 109, 1897.

Para pekerja dalam pekerjaan kebenaran harus menyajikan kebenaran Kristus, bukan sebagai terang baru, melainkan sebagai terang yang indah yang untuk sementara waktu telah hilang dari penglihatan orang banyak. Kita harus menerima Kristus selaku Juruselamat pribadi kita, dan la memberikan kepada kita kebenaran Allah dalam Kristus. Marilah kita mengulangi dan meneguhkan kebenaran yang diungkapkan Yohanes, “Inilah kasih itu, bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:10).

Dalam kasih Allah telah dibuka jalan kebenaran indah yang paling ajaib, dan harta kasih karunia Kristus diletakkan terbuka di hadapan gereja dan dunia…. Alangkah besarnya kasih ini, alangkah ajaibnya kasih tak terduga yang membawa Kristus sampai mati bagi kita ketika kita masih orang berdosa. Alangkah besar kerugian bagi jiwa yang mengenai akan tuntutan hukum yang kuat, namun yang tidak mengenai akan kasih karunia Kristus yang jauh lebih berlimpah.

Memang benar bahwa hukum Allah mengungkapkan kasih Allah bilamana itu diberitakan sebagai kebenaran dalam Yesus, karena pemberian Kristus kepada dunia yang bersalah ini sebagian besar harus berada dalam setiap pembicaraan. Tidaklah mengherankan bahwa hati tidak diluluhkan oleh kebenaran, ketika la itu disajikan dengan cara yang dingin dan tak bersemangat. Tidak heran iman tersendat-sendat terhadap janji-janji Allah, tatkala para pendeta dan pekerja gagal menyalakan Yesus dalam hubungan-Nya dengan hukum Allah. Betapa sering mereka seharusnya memastikan kepada orang banyak bahwa “la yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin la tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia” (Roma 8:32).

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?