Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. Lukas 6: 36.
[AkhirZaman.org] Sifat murah hati adalah satu sifat manusia yang dapat bekerja sama dengan Allah. Sebagaimana yang telah dilakukan Kristus demikianlah manusia dapat memegang tangan ilahi dan berhubungan dengan kuasa ilahi. Kepada kita telah diberikan suatu pekerjaan dengan kemurahan untuk dipraktekkan kepada teman-teman sesama manusia. Di dalam melakukan pelayanan ini, kita bekerja bersama-sama dengan Allah. Demikianlah kita melakukan yang baik, menjadi murah hati, sebagaimana Bapa kita yang di sorga murah hati.
”Yang Kukehendaki ialah belaskasihan,” kata Allah, “dan bukan persembahan” (Matius 9:13). Kemurahan hati ialah keramahan, penuh belaskasihan. Kemurahan hati dan kasih Allah memurnikan jiwa, memperindah hati, dan membersihkan hidup dari ketamakan. Kemurahan adalah penyataan kasih ilahi yang ditunjukkan oleh orang-orang yang menyesuaikan dirinya dengan Allah, melayani Dia dengan memantulkan terang sorga atas jalan teman-teman mereka sesama manusia. Keadaan banyak orang mengharuskan mereka mengembangkan kemurahan hati yang tulen. Orang Kristen di dalam hubungannya satu sama lain, haruslah dikendalikan prinsip kemurahan hati dan kasih. Mereka harus memanfaatkan setiap kesempatan menolong sesama manusia yang berada dalam kesusahan. . . .
Biarlah orang-orang yang rindu menyempurnakan tabiat yang menyerupai Kristus senantiasa mengamat-amati salib itu di atas mana Kristus mati dengan kejam untuk menebus umat manusia. Biarlah mereka senantiasa merindukan roh kemurahan yang serupa yang menuntun Juruselamat mempersembahkan korban yang tak terduga demi penebusan kita. . . .
Hati yang murah “akan beroleh kemurahan” (Matius 5:7). “Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum” (Amsal 11:25). Kedamaian hati yang manis terdapat bagi roh yang berbelas kasihan, satu kepuasan hati yang berbahagia dalam hidup pelayanan yang melupakan diri sendiri demi kebaikan orang lain. la yang telah ményerahkan hidupnya pada Allah dalam pelayanan kepada anak-anakNya dihubungkan dengan Dia yang empunya segala sesuatu di alam semesta yang takluk menurut perintahNya. Dengan rantai emas janji yang tak berubah, hidupnya dipersatukan dengan hidup Allah. Tuhan tidak akan melalaikan dia di dalam masa penderitaan dan masa kekurangan. “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:19). Dan pada masa kekurangan yang terakhir, kemurahan hati mendapat perlindungan dalam kemurahan belas kasihan Juruselamat dan oleh Dia akan diterima masuk ke dalam tempat tinggal yang kekal.”