“Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan 0leh Dia yang berfirman kepada-Nya, ‘Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini,’ sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain, ‘Engkau adalah Imam untuk selama-Iamanya, menurut peraturan Melkisedek.’ Dalam hidup-Nya sebagai manusia, la telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya la telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, la menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya” (lbrani 5:5-9).
[AkhirZaman.org] Yesus datang membawa kuasa moral untuk dipadukan dengan usaha manusia dan dalam keadaan bagaimana pun para pengikut-Nya tidak boleh membiarkan diri mereka sendiri kehilangan pandangan terhadap Kristus,
yang adalah teladan mereka dalam segala perkara. la berkata, Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran“ (Yohanes 17:19). Yesus menyajikan kebenaran di hadapan anak-anak-Nya supaya mereka dapat memandang ke atasnya, dan dengan memandangnya, dapat diubahkan, diubahkan oleh kasih karunia-Nya dari pendurhakaan kepada penurutan, dari kecemaran kepada kesucian, dari dosa kepada kesucian hati dan kebenaran hidup.
Beberapa di antara yang ditebus akan berpegang teguh pada Kristus pada saat-saat terakhir kehidupan, dan dalam petunjuk surga akan diberikan kepada mereka, yang ketika mereka mati, tidak mengerti dengan sempurna rencana keselamatan. Kristus akan memimpin umat yang ditebus itu di tepi sungai hidup, dan akan menyingkapkan kepada mereka apa yang ketika di bumi ini tidak mereka mengerti. —Manuscript 150.
Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yohanes 20:21). Kita harus membawa dengan tandas suatu kesaksian kebenaran sebagaimana itu di dalam Yesus, sama seperti Kristus dan rasul-rasul-Nya. Percaya pada daya guna Roh Kudus, kita harus menyaksikan tentang kemurahan, kebaikan, dan kasih Juruselamat yang disalibkan dan telah bangkit itu, dan dengan demikian menjadi agen melalui siapa kegelapan akan diusir dari banyak pikiran, dan menyebabkan ucapan syukur serta pujian untuk naik dari banyak hati kepada Allah.