“lngatlah dan kuduskanlah hari Sabat. . . Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN. Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan” (Keluaran 20:8, 10).
[AkhirZaman.org] Rumah Allah sudah dinodai dan hari Sabat dilanggar oleh anak-anak umat yang percaya Sabat. Mereka berlari ke rumah, bermain, berbicara, dan mempertunjukkan watak mereka yang jahat dalam pertemuan-pertemuan di mana para rasul sudah bertemu bersama untuk memuliakan Allah dan untuk menyembah Dia dalam keindahan kekudusan. Tempat yang seharusnya kudus, di mana yang kudus itu seharusnya bertakhta, dan di mana seharusnya ada pengaturan yang sempurna, kerapian, dan kerendahan hati, telah dijadikan sebagai suatu Babel yang sempurna dan suatu tempat di mana kekacauan, ketidakteraturan, dan ketidakrapian berkuasa. Hal ini sudah cukup untuk menutup Allah dari kumpulan jemaah kita dan menyebabkan murka-Nya bangkit, sehingga Ia tidak senang untuk pergi bersama bala tentara lsrael untuk bertempur melawan musuh-musuh kita.
Allah tidak akan memberikan kemenangan dalam pertemuan di________ Musuh-musuh iman kita bersorak. Allah menjadi tidak senang. Kemarahan-Nya menjadi murka karena rumah-Nya telah dibuat menjadi seperti Babel . . .
Di atas setiap hal, jagalah anak-anakmu supaya setia pada hari Sabat. Janganlah biarkan mereka melanggar hal itu, karena kamu juga akan melanggarnya apabila kamu membiarkan anak-anakmu melanggarnya. Ketika kamu membiarkan anak-anakmu untuk bermain pada hari Sabat, Allah memandang kamu sebagai seorang pelanggar perintah. Kamu melanggar Sabat-Nya.—Manuscript 3, 1854.
Mereka [seluruh keluarga] dalang ke meja tanpa humor. Suara yang aktif dan penikaian jangan diizinkan dalam pekan itu; tetapi pada hari Sabat semua akan beribadah dengan tenang. Jangan ada perintah-perintah dengan nada yang keras terdengar pada waktu itu; tetapi pada hari Sabat harus dijaga benar. lni adalah hari yang kudus mllik Allah, hari di mana la sudah pisahkan untuk memperingati pekerjaan-pekerjaan kreatif-Nya, suatu hari yang la sudah kuduskan dan berkati.—Manuscaript 57, 1897.
Saya berkata kepada orang-orang yang menyatakan diri sebagal umat Advent Hari Ketujuh: Bisakah kamu menyangkal meterai Allah yang hidup? Dapatkah kamu menyangkal bahwa kamu disucikan oleh kebenaran? Kami tidak bisa, sebagai suatu umat, nyatakanlah hukum Allah menonjol di depan sebagaimana seharusnya. Kita berada dalam bahaya bila melakukan kesenangan kita sendiri pada hari Sabat.—-Letter 258, 1907.
(3SM 257, 258)