“Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (1 Yohanes 5:13).
[AkhirZaman.org] Minggu ini saya sudah mampu untuk mulai menulis tentang kehidupan Kristus. Aduh, alangkah tidak efisien, alangkah tidak handal saya mengungkapkan perkara-perkara yang menyala-nyala dalam jiwa saya sehubungan dengan misi Kristus! Sebenarnya saya tidak berani memasuki pekerjaan itu. Begitu banyak untuk semua. Dan apakah yang akan saya katakan, dan apakah yang saya akan biarkan untuk tidak dikatakan? Malam-malam saya tidur tidak terlelap memohon kepada Tuhan supaya Roh Kudus datang pada saya, untuk berdiam dalam diri saya. . . .
Saya berjalan gemetar di hadapan Allah. Saya tidak tahu bagaimana berbicara atau menyusuri dengan pena, pokok pembicaraan besar tentang korban pendamaian. Saya tidak tahu bagaimana menyajikan pokok-pokok pembicaraan tentang kuasa yang hidup di mana pokok-pokok pembicaraan itu berdiri di hadapan saya. Saya gemetar karena takut jangan sampai saya akan meremehkan rencana besar keselamatan dengan kata-kata murahan. Saya menundukkan jiwa dengan gentar dan hormat di hadapan Allah dan mengatakan, “Siapakah yang layak untuk hal-hal ini?”—Letter 40, 1892.
Berawan dan hujan pagi ini. Saya sudah menulis tentang kehidupan Kristus sejak jam empat subuh. Aduh, sekiranya Roh Kudus bisa dicurahkan dan tinggal pada saya, maka pena saya akan menuliskan kata-kata yang akan menyampaikan kepada orang lain terang Tuhan yang penuh dengan rahmat dan kasih-Nya yang besar untuk diberikan kepada saya.—Manuscript 80, 1893.
Saya menuliskan sesuatu setiap hari mengenai kehidupan Kristus. Satu pasal membuat pikiran saya segar terhadap pokok-pokok pembicaraan lain sehingga dengan demikian saya memiliki beberapa buku tipis yang saya sedang tulis. Saya tidak berani mengirimkan naskah melalui Linden yang masih muda, khawatir jangan sampai itu hilang, dan saya ingin memberikan lebih banyak waktu untuk beberapa pokok pembicaraan.—Letter 132, 1893. (Ditulis dari New Zealand.)
Saya sudah amat rindu untuk menerbitkan kehidupan Kristus. Marian [Davis] mengelompokkan pasal-pasal dan pokok-pokok pembicaraan untuk saya tuliskan yang tadinya saya tidak lihat perlu untuk dituliskan. Kemudian saya bisa melihat lebih banyak terang di dalamnya. lni semua tidak akan saya masuki tanpa Roh Tuhan yang tampaknya memimpin saya. Pembangunan sebuah menara, peperangan para raja, perkara-perkara ini tidak mem-
bebani pikiran saya, tetapi pokok pembicaraan tentang kehidupan Kristus, tabiat-Nya yang mewakili Bapa, perumpamaan-perumpamaan yang penting bagi kita semua untuk dimengerti dan mempraktikkan pelajaran-pelajaran yang terkandung di dalamnya, saya akan tekuni.—Letter 131, 1893.
(3SM115,116)