“Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” Yoh. 5:17.
[AkhirZaman.org] Surga adalah sebuah tempat aktivitas yang menarik; meskipun demikian kepada mereka yang letih dan berbeban berat, kepada mereka yang telah memperjuangkan pertempuran yang baik akan iman, ia itu akan menjadi sebuah perhentian yang mulia; sebab kemudaan dan kekuatan dari keabadian akan menjadi milik mereka, dan terhadap dosa dan Setan mereka tidak akan lagi berperkara. Kepada para pekerja yang enerjik sebuah keadaan kemalasan yang abadi akan menjadi menjemukan. Tidak akan ada surga bagi mereka.
Kepada para penghuni taman Eden telah diserahkan pemeliharaan taman itu, “untuk mendandani dan memeliharanya.” Pendudukan mereka bukanlah melelahkan, melainkan menyenangkan dan menyegarkan. Allah menunjuk pekerjaan sebagai sebuah berkat kepada manusia, untuk menduduki pemikirannya, untuk memperkuat tubuhnya, dan untuk mengembangkan bagian-bagian tubuhnya. Dalam aktivitas mental dan fisik Adam telah menemukan satu dari kesenangan-kesenangan yang tertinggi atas keberadaannya yang suci…….
Mereka yang menganggap pekerjaan sebagai sebuah kutukan, yang melakukannya meskipun dengan kelelahan dan rasa sakit, sedang meninggikan sebuah kesalahan. Orang kaya sering memandang rendah kelas-kelas pekerja, namun hal ini sepenuhnya berbeda dengan tujuan Allah dalam penciptaan manusia. Apa artinya harta dari orang yang paling kaya sekalipun dibandingkan dengan warisan yang diberikan kepada Adam yang agung itu? Meskipun demikian Adam tidak menjadi penganggur. Pencipta kita, yang memahami apa yang perlu untuk kebahagiaan manusia, menunjukkan pada Adam pekerjaannya. Kesukaan yang benar akan hidup ditemukan hanya oleh orang-orang lelaki dan perempuan yang bekerja.
Pekerjaan tetap dilakukan di surga. Tidak ada para penganggur di sana. “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang,” kata Kristus, “dan Akupun bekerja.” Kita tidak bisa menganggap bahwa bilamana kemenangan akhir akan tiba, dan kita menempati rumah-rumah yang telah disiapkan untuk kita, pengangguran akan menjadi bagian kita—bahwa kita akan beristirahat dalam sebuah keadaan yang penuh kebahagiaan dan tanpa berbuat apa-apa.
Allah merancang bahwa semua harus menjadi pekerja. Binatang pembawa beban yang bekerja keras memberikan jawaban yang lebih baik atas tujuan penciptaannya daripada orang yang malas. Allah adalah seorang pekerja yang terus-menerus. Para malaikat adalah pekerja; mereka adalah pelayan-pelayan Allah untuk anak-anak manusia. Orang-orang yang menantikan sebuah surga tanpa aktivitas akan menjadi kecewa, sebab aturan rumah tangga surga tidak menyediakan tempat bagi kepuasan atas kemalasan. Tetapi kepada para pekerja yang letih dan berbeban berat perhentian dijanjikan. Adalah hamba yang setia yang akan disambut dari pekerjaan-pekerjaannya ke dalam sukacita Tuhannya.