[RH] Oknum Ketiga dari Ke-Allahan

Roh Kudus Allah

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus, menyertai kamu sekalian. Amin. II Korintus 13:14. 

[AkhirZaman.org] Oknum Ketiga dari Ke-Allahan. Anda perlu menyadari bahwa Roh Kudus ... adalah pribadi seperti halnya Allah adalah pribadi.

Roh Kudus memiliki kepribadian, kalau tidak, Ia tidak dapat bersaksi mengenai roh Anda dan dengan semangat Anda bahwa Anda adalah Anak-anak Allah. Roh Kudus juga harus menjadi pribadi Ilahi, kalau tidak, Dia tidak dapat menyelidiki rahasia yang tersembunyi di dalam benak Allah. 

Roh Kudus adalah agen yang bebas, bekerja, dan independen. Allah yang berkuasa di surga menggunakan Roh-Nya sesuai keinginan-Nya; dan pikiran manusia, penilaian manusia, dan metode manusia tidak dapat mengatur batasan untuk kerjanya Roh Allah, atau menentukan saluran yang melaluinya ia akan beroperasi, daripada yang dapat mereka katakan kepada angin, “Saya memintamu untuk bertiup ke arah tertentu, serta untuk bertindak sedemikian rupa.”

Sejak semula Allah telah bekerja bersama Roh Kudus-Nya melalui suatu sarana manusia dalam pencapaian maksud dan tujuan-Nya demi kepentingan ras yang jatuh.... Kuasa Roh Kudus yang sama yang mendukung para bapa bangsa, yang memberi Kaleb dan Yosua iman serta keberanian, juga yang membuat pekerjaan gereja kerasulan yang efektif, telah menegakkan anak-anak Allah yang setia di setiap zaman berikutnya. 

Roh Kudus adalah penganugerahan tertinggi dari semua karunia yang Dia [Kristus] minta dari Bapa-Nya agar umat manusia ditinggikan. Roh harus diberikan sebagai perantara yang memulihkan diri, dan tanpa ini pengorbanan Kristus tidak akan ada gunanya. Kuasa kejahatan telah menguat selama berabad-abad, dan penyerahan manusia pada penawanan setan ini sungguh menakjubkan. Dosa dapat dilawan dan diatasi hanya melalui agen perkasa dari pribadi ketiga ke-Allahan, yang akan datang tanpa pemaksaan kekerasan tetapi dalam kepenuhan kuasa ilahi. 

Roh Kudus adalah penolong yang efektif dalam memulihkan citra Allah dalam jiwa manusia.

— The Faith I Live By, 52.1-7