Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. I Petrus 2:11.
[AkhirZaman.org] Ada satu persamaan yang menonjol di dalam percakapan pada zaman ini, yang menunjukkan keadaan pikiran dan akhlak yang rendah. Keluhuran tabiat sejati jarang didapati. Kesederhanaan sejati dan rasa segan jarang kelihatan. Hanya sedikit saja yang murni dan tidak bercacat…. Allah memandang hal ini dengan hati yang tidak senang…. Pikiran cemar yang disimpan menjadi satu kebiasaan, dan jiwa dilukai dan dicemarkan. Satu kali melakukan tindakan yang salah atau perbuatan yang bernoda tidak ada yang dapat menyembuhkannya kecuali darah Kristus; dan jika kebiasaan itu ditinggalkan tidak dengan kepastian yang teguh, maka jiwa akan dirusakkan dan aliran-aliran yang mengalir dari mata air yang bernoda ini merusak jiwa orang-orang lain.
Ada pria dan wanita yang mengundang pencobaan; mereka menempatkan diri mereka dalam kedudukan dimana mereka akan dicobai, dimana mereka tidak dapat tidak akan dicobai, bilamana mereka menempatkan diri dalam masyarakat yang tercela. Jalan yang terbaik supaya aman dari dosa ialah dengan bertindak berhati-hati dan teliti setiap saat dan di bawah setiap keadaan tidak pernah bergerak atau bertindak menurut dorongan hati. Bertindaklah dengan rasa takut akan Allah, maka pastilah engkau berlaku baik; biarlah nama baikmu tetap dengan Allah. Setelah itu umpat dan fitnah tidak dapat setitikpun menodai tabiatmu. Tidak seorangpun yang dapat merendahkan tabiat kita kecuali diri kita sendiri, dengan tingkah laku kita . . .
Pikiran itu haruslah tetap dipelihara merenung-renungkan atas hal-hal yang murni dan kudus. Bujukan yang kotor haruslah disingkirkan sekaligus, dan pupuklah pikiran yang murni, pikiran yang mengangkat tinggi, angan-angan hati yang kudus, dengan demikian engkau memperoleh pengetahuan yang lebih banyak lagi tentang Allah, oleh melatih pikiran merenung-renungkan perkara-perkara sorga. Allah memiliki jalan sederhana yang terbuka bagi setiap orang, cukup untuk menyelamatkan pada akhirnya, yakni keselamatan jiwa.
Bertekadlah mencapai derajat yang suci dan tinggi; angkatlah sasaranmu tinggi-tinggi; bertindaklah dengan maksud yang sungguh-sungguh sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Daniel, bertetap hati, tabah sehingga musuh tak dapat berbuat apa-apa untuk menghalangi usahamu yang baik itu. Meskipun banyak gangguan, perubahan-perubahan, kekacauan, namun engkau dapat tetap maju terus di dalam kekuatan pikiran dan kuasa akhlak.”