“Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, Ia mencerai-beraikan”(Lukas 1 1 :23).
[AkhirZaman.org] Banyak orang yang sedang menyimpan harta mereka pada perhimpunan-perhimpunan rahasia ini, dan tidak bisakah kita melihat bahwa hati mereka ada di sana?
Betapapun kuatnya bukti-bukti kebenaran itu, sedikit demi sedikit ia akan kehilangan kecemerlangannya, kekuatannya, surga memudar dari pemikiran, kemuliaan yang abadi, pemberian Allah bagi sualu kehidupan yang taat, muncul sebagai masalah yang tidak bernilai terhadap perhatian dibandingkan dengan keuntungan-keuntungan yang ditentukan yang akan disadari dengan menyimpan harta di bumi. Jiwa-jiwa lapar akan roti hidup dan haus akan alr hidup; tetapi apakah hal itu terdapat dalam orang yang hatinya ada pada dunia ini? Seseorang sementara berkata oleh tindakannyaa, jika bukan dalam perkataan, “Saya tidak bisa melepaskan minat saya terhadap harta dunia ini, untuk mengamankan apa yang abadi. Kehidupan yang akan datang terlalu jauh dari saya untuk diperhitungkan. Saya memilih barang-barang duniawi, dan saya akan menerima risiko masa depan. Allah adalah baik dan memberi anugerah.”
Hamba yang malas! Bagianmu sama pastinya dengan orang-orang yang munafik dan orang-orang yang tidak percaya selagi kamu meneruskan mengejar arah ini. Pesona dari ruangan klub, acara makan malam, persekutuan-persekutuan yang mengasihi dunia, sebagaimana pada pesta pora Belsyazar, sudah menuntun kepada melupakan Allah dan tidak menghormati nama-Nya. Ada kebutaan di antara pemikiran manusia yakni kehendak. Yesus berkata, “Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat terlutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka” (Matius 13:15). Pekerjaan Allah bagi keselamatan manusia adalah sualu pekerjaan dari kepentingan yang paling tinggi untuk dilaksanakan di dunia kita; tetapi banyak yang tidak melihat ini, karena minat mereka lebih banyak pada pangkat-pangkat musuh daripada dengan tentara-tentara setia Kristus. Mereka tidak melihat perlunya kerjasama manusia dengan keagenan llahi. Tuhan sudah memintakan kita; “Tetaplah kerjakan keselamatanmu déngan takut dan gentar . . . karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:12, 13). lni adalah rencana yang Allah sudah nyatakan kepada kita untuk menuntun kita ke dalam semua rencana dan maksud-maksud hidup. Tetapi selagi orang-orang berdoa, “Datanglah kerajaan-Mu, ]adilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga” (Matius 6:10), banyak yang menolak alat-alat yang oléhnya Allah akan menetapkan kerajaan-Nya.