“Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam.”
Yesaya 6:5
[AkhirZaman.org] Saudara-saudara bergantunglah atas Alkitabmu, sebagaimana itu dibaca, dan hentikanlah kritikanmu sehubungan dengan keabsahannya, dan taatilah firman itu, maka tak seorang pun diantara kamu yang akan hilang. Kecerdasan manusia telah digunakan selama berabad-abad untuk mengukur firman Allah dengan pikiran mereka yang fana dan pengertian yang terbatas. Jikalau Tuhan, pencetus titah-titah yang hidup, mau menyingkapkan tabir lalu menyatakan hikmat-Nya dan kemuliaan-Nya di hadapan mereka, maka mereka akan menyusut sampai nol dan berseru seperti Yesaya, “Celakalah aku, aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najir bibir.” Yesaya 6:5.
Kesederhanaan dan upacara yang jelas dimengerti oleh yang buta huruf, oleh petani dan anak-anak sebagaimana oleh orang yang sudah dewasa atau yang luar biasa dalam kecerdasan. Jikalau seseorang memiliki talenta-talenta besar dengan kekuatan pikiran, ia akan menemukan dalam titah-titah kebenaran, indah dan berharga, yang dapat ia peroleh. Ia akan juga menemukan kesulitan-kesulitan, dan rahasia-rahasia serta keajaiban-keajaiban yang akan memberinya kepuasan tertinggi untuk belajar selama jangka waktu seumur hidup, namun diseberang sana ada suatu keabadian.
Orang-orang yang kecakapannya rendah, yang memiliki kemampuan dan kesempatan hanya terbatas untuk menjadi orang yang bertobat menurut Kitab Suci, menemukan kesentosaan dalam titah-titah yang hidup, bimbingan, nasihat, dan rencana keselamatan yang sama jelasnya seperti sinar matahari. Tak ada yang perlu hilang karena kekurangan pengetahuan, kecuali ia dengan sengaja menjadi buta.
Kita berterimakasih kepada Allah karena Alkitab disediakan untuk orang bersahaja sebagaimana dengan orang terpelajar. Ini cocok untuk segala zaman dan semua golongan.
Manuscript 16, 1888 (ditulis di Minneapolis, Minn., di musim gugur tahun 1888).