Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya; Tuhan, Allahku, menyinari kegelapan. Mazmur 18:29.
[AkhirZaman.org] Firman Allah adalah pelita kita. Firman itu adalah pekabaran Kristus kepada milikNya yang telah dibeli dengan darahNya. Firman itu dituliskannya menjadi penuntun bagi kita, dan jika kita membuat Firman itu sebagai penasihat kita, maka kita akan tidak pernah berjalan di atas jalan yang membingungkan. Perkataan kita, apakah di rumah ataukah dalam pergaulan dengan orang-orang di luar rumah, hendaknya ramah, lemah lembut dan murni. Jika kita mempelajari Firman itu dan menjadikannya bagian dari kehidupan kita, maka kita akan memiliki suatu pengalaman yang menyenangkan, dan senantiasa akan mengucapkan kebenaran itu akan menyelidik hati kita dengan rajin, membanding-bandingkan pembicaraan kita sehari-hari dan mengarahkan kehidupan kita sesuai dengan Firman itu, supaya kita tidak berbuat salah.
Banyak manusia pada Zaman ini yang bertindak seolah-olah mereka mempertanyakan firman Yang Mahakuasa itu, mereka meneliti kecuali segala putusan dan undang-undangNya, membenarkannya, meaikinya, membentuknya kembali, serta menyatakannya tidak berlaku menurut kesukaan mereka. Kita tidak akan pernah aman di bawah tuntunan pendapat-pendapat manusia, tetapi kita akan aman di bawah pimpinan sabda, ”Demikianlah firman Tuhan.” Kita tidak dapat memperukan keselamatan jiwa kita pada ukuran yang lebih rendah dari putusan-putusan Hakim yang tidak pernah salah itu.
Orang-orang yang menjadikan Allah sebagai penuntun mereka dan sebagai penasihat mereka, melihat pelita kehidupan. Firman Allah yang hidup menuntun kaki mereka pada jalan yang lurus. Mereka yang dituntun dengan jalan demikian tidak akan berani menghakimkan firman Allah, melainkan tetap memandang bahwa FirmanNya itulah yang menghakimkan mereka. Mereka memperoleh iman dan agama mereka dari Firman Allah yang hidup itu. ltulah penuntun dan penasihat yang menuntun jalan mereka. Firman itu betul-betul seperti pelita pada kaki mereka dan sebagai suluh pada jalan mereka. Mereka berjalan di bawah petunjuk Bapa terang itu, yang dalamnya tiada perubahan atau bayang-bayang perubahan. la yang menaruh kemurahan atas segala yang diciptakanNya menjadikan jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai kepada rembang tengah hari.”
Alkitab adalah suara Allah kepada umatNya. Sementara kita mempelajari firman yang hidup itu, kita harus mengingat bahwa Allah sedang berbicara kepada umatNya melalui FirmanNya …. Jika kita menyadari pentingnya menyelidiki ayat-ayat Kitab Suci, betapa seharusnya kita merasakan pentingnya lebih rajin lagi mempelajarinya!