Monday, May 6, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian Dalam Melayani Orang-orang yang Tidak Percaya

[RH] Dalam Melayani Orang-orang yang Tidak Percaya

“Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang” (Lukas 16:8).

[AkhirZaman.org] Walaupun Ia adalah seorang Yahudi, Kristus berbaur dengan orang-orang Samaria, seraya menyatakan sia-sianya adat kebiasaan orang-orang Farisi bangsa-Nya. Di depan prasangka mereka, Ia menerima keramahtamahan orang-orang yang terbuang ini. la tidur di bawah atap mereka, makan dengan mereka di meja mereka, ikut memakan makanan yang disediakan dan disajikan oleh tangan mereka—dan mengajar di jalan- jalan mereka, serta memperlakukan mereka dengan keramahtamahan dan kesopanan yang tertinggi. Yesus duduk sebagai tamu yang dihormati di meja pemungut cukai, dengan simpati dan kebaikan sosial Yesus menunjukkan bahwa la memaklumi keagungan manusia; dan orang-orang rindu menjadi layak terhadap pengajaran-Nya. Ke atas jiwa mere- ka yang haus kata-kata-Nya disampaikan dengan kuasa yang memberkati dan memberi kehidupan. Dorongan-dorongan baru dibangkitkan, sehingga memungkinkan tersedianya kehidupan baru yang terbuka bagi orang-orang ini, yang terbuang dari masyarakat.

Kasih Kristus melembutkan hati dan menghaluskan semua watak yang kasar. Marilah kita belajar dari Dia bagaimana menggabung cita rasa kesucian dan kejujuran yang tinggi dengan tingkah laku yang menyenangkan. Seorang Kristen yang ramah dan sopan, adalah alasan yang paling kuat sesuai dengan lnjil yang dapat dihasilkan. Tindakan beberapa orang yang mengaku Kristen kurang sekali dalam kebaikan dan kesopanan sehingga keramahan mereka jarang untuk dibicarakan. Kesungguh-sungguhan mereka mungkin tidak diragukan, keteguhan mereka mungkin tidak dipertanyakan. Tetapi kesungguh-sungguhan dan keteguhan tidak akan mengganti kekurangan dalam hal keramahan dan kesopanan. Orang-orang seperti itu perlu menyadari bahwa rencana keselamatan adalah rencana kemurahan, yang ditetapkan berlaku untuk melembutkan apa saja yang keras dan kasar dalam sifat manusiawi. Mereka perlu mengembangkan apa yang jarang pada kesopanan Kristiani yang ramah dan memikirkan semua orang. Sementara orang Kristen harus bersimpati tetapi juga harus benar, ketika berbelas kasihan dan sopan tetapi juga harus tulusdan jujur. Manusia duniawi belajar menjadi sopan, membuat diri mereka sedapat mungkin menyenangkan. Mereka belaiar menyampaikan pembicaraan dan perilaku mereka sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh pengaruh terbesar atas orang-orang dengan siapa mereka bergaul. Mereka sedapat mungkin menggunakan pengetahuan dan kesanggupan mereka supaya dapat mencapai tujuan ini. “Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.”

(3SM 238, 239)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?