“Karena ada tertulis: “Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah” (Roma 14:1 1).
[AkhirZaman.org] Dan bilamana kamu berkumpul untuk menyembah Allah, yakinlah dan berlututlah di hadapan-Nya. Biarlah tindakan ini memberi kesaksian bahwa jiwa itu, tubuh, dan roh berada dalam ketaatan kepada Roh kebenaran.
Siapakah yang sudah menyelidiki firman itu dengan lebih erat untuk mendapatkan teladan-teladan dan petunjuk perihal penghormatan ini? Siapakah yang kita bisa percaya sebagai para guru di sekolah-sekolah di Amerika dan negeri-negeri yang jauh? Setelah bertahun-tahun belajar akankah para siswa itu kembali ke negeri mereka sendiri dengan ide-ide yang salah tentang respek dan hormat dan ketakziman yang seharusnya diberikan kepada Allah, dan merasa tidak berada dalam kewajiban untuk menghormati orang-orang yang sudah tua berambut ubanan, orang-orang yang berpengalaman, para hamba Allah yang terpilih yang sudah dihubungkan dengan pekerjaan Allah selama hampir seluruh tahun-tahun kehidupan mereka? Saya menasihatkan semua yang masuk ke sekolah-sekolah di Amerika atau di tiap tempat lain, janganlah memelihara roh ketidaktaatan. Yakinlah bahwa kamu mengerti dirimu sendiri tentang pendidikan apa yang kamu perlukan, sehingga kamu boleh mendidik orang-orang lain untuk mendapatkan kelayakan tabiat yang akan membuat kamu bertahan terhadap ujian yang segera akan dilaksanakan kepada semua yang diam di muka bumi ini. Bertemanlah dengan orang-orang yang terbukti benar-benar Kristen. Janganlah pilih para pengajar atau murid-murid yang suka menonjol-nonjolkan diri, tetapi pilihlah mereka yang menunjukkan kebaikan yang paling dalam, mereka yang memiliki suatu roh hikmat dalam perkara-perkara Allah.
Kita hidup dalam zaman yang genting. Jemaat yang menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali adalah orang-orang yang mengaku sebagai pemelihara hukum Allah; tetapi mereka sementara kehilangan roh ibadah mereka. Roh penghormatan kepada Allah mengajarkan manusia bagaimana menghampiri Pencipta mereka—dengan kekudusan dan ketakutan melalui iman, bukan dalam diri mereka sendiri, tetapi dalam seorang Pengantara. Jadi setiap orang disarankan untuk berpuasa, di bawah kondisi apa pun di tempat dia tinggal. Seseorang harus datang dengan berlutut, sebagai suatu subyek anugerah, suatu penyedia alas kaki kemurahan. Dan selagi la menerima semua kemurahan tiap hari pada tangan Allah, ia harus senantiasa menghargai sikap terima kasih dalam hatinya, dan mewujudkannya dalam ungkapan kata-kata syukur dan pujian karena kebaikan-kebaikan yang tidak terkira ini. Para malaikat sudah menjaga jalan orang ini di sepanjang hidupnya, dan banyak jerat yang ia sudah lewati yang ia belum lihat. Dan karena penjagaan dan perlindungan yang dilakukan oleh mata yang tidak pernah berhenti dan tidak pernah tidur ini, ia harus mengakui dalam setiap doa, jasa Allah baginya.
( 2 SM 314, 315 )