Saturday, May 4, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian Demi Kepuasan Diri Sendiri? (Bagian 1)

[RH] Demi Kepuasan Diri Sendiri? (Bagian 1)

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, 
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2).

[AkhirZaman.org] Firman Allah jelas. Ajaran-ajarannya tidak bisa keliru. Akankah kita menurutinya, seperti yang la sudah nyatakan kepada kita, atau akankah kita berupaya untuk mencari seberapa jauh kita menyimpang dan walau demikian bisa selamat‘? Alangkah indahnya bila semua yang dihubungkan dengan institusi-inslitusi kita mau menerima dan mengikuti terang llahi, dan agar disanggupkan untuk memancarkan terang kepada mereka yang berjalan dalam kegelapan.

Persesuaian terhadap dunia adalah suatu dosa yang merusak kerohanian umat kita, dan yang dengan serius merusak kegunaan mereka. Adalah tidak berguna untuk mengabarkan pekabaran amaran kepada dunia, selagi kita menyangkalnya pada transaksi-transaksi dalam kehidupan sehari-hari.—The Reviewand Herald, 28 Maret, 1882. Mereka yang memiliki perhiasan dan sedang memakai emas dan hiasan-hiasan,

lebih baik menyingkirkan berhala-berhala ini dari diri mereka dan menjualnya, dan karenanya mereka telah mempraktikkan penyangkalan diri. Waktu sangat singkat untuk menghias tubuh dengan emas atau perak atau barang pamer yang mahal. Saya tahu suatu pekerjaan yang baik bisa dilakukan dalam hal ini. Yesus, sang Panglima di pengadilan surga, telah melepaskan mahkota kerajaan-Nya dan jubah kerajaan-Nya dan turun dari takhta kerajaan-Nya, dan mengenakan pada keilahian-Nya pakaian kemanusiaan, dan demi kepentingan kita la menjadi miskin, supaya oleh kemiskinan-Nya kita boleh memiliki kekayaan yang abadi, dan dengan demikian bagi orang-orang yang kepada mereka Kristus sudah melakukan setiap hal, memungklnkan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang sedang merosot menuju kebinasaan, yang merasa sulit untuk menyangkal diri mereka terhadap tiap hal yang karena mereka merasa memiliki uang untuk membeli.

Tuhan akan segera datang, dan upah ada pada-Nya, dan pekerjaan ada di hadapan-Nya untuk memberikan kepada setiap orang sesuai dengan pekerjaannya. Saya berupaya untuk membuat orang-orang tahu bahwa kita sedang mengatur uang Tuhan agar merampungkan pekerjaan yang paling penting yang bisa dilakukan. Secara individu, melalui penyangkalan diri, mereka bisa melakukan lebih banyak jika semua menyisihkan sedikit, dan allran-aliran kecil yang banyak akan membuat tenang arus yang dikirim mengalir ke surga.

(3SM 247, 248)

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?