Friday, May 3, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian DI TEMPAT MAHA KUDUS

[RH] DI TEMPAT MAHA KUDUS

”Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah hadapan-Nya, ya segenap bumi!” (Habakuk 2:20).

[AkhirZaman.org] Aku melihat sebuah takhta, dan di atasnya duduk Bapa dan Anak. Aku memandang wajah Yesus dan mengagumi keindahan-Nya. Sosok Bapa tidak bisa kulihat, karena awan kemuliaan menutupi Dia. Aku bertanya kepada Yesus apakah Bapa memiliki bentuk seperti Diri-Nya Sendiri. Ia berkata memang seperti Dia, tetapi aku tidak bisa melihatnya, Ia berkata: “Jika engkau melihat kemuliaan-Nya, engkau akan berhenti hidup.’…

Aku melihat Bapa bangkit dari takhta, dan dalam kereta yang menyala-nyala masuk ke dalam ruang paling kudus dari yang kudus di dalam selubung, dan duduk…. Kemudian kereta berawan itu, dengan roda-roda seperti api menyala-nyala, dikelilingi oleh para malaikat, datang ke tempat Yesus berada. Ia melangkah ke dalam kereta itu dan dibawa ke tempat paling suci, di mama Bapa berada. Di sana aku melihat Yesus, Imam Besar Agung, berdiri di hadapan Bapa.

Dua kerub indah, satu di masing-masing sisi tabut, berdiri dengan sayapnya menudungi di atas tabut, dan menyentuh satu sama lain di atas kepala Yesus saat Ia berdiri di hadapan kursi kemurahan. Wajah mereka menghadap satu sama lain, dan mereka melihat ke bawah kepada tabut, mewakili semua penghuni malaikat memandang penuh minat pada hukum taurat Allah. Di antara kerubium ada pedupaan keemasan, dan sementara doa-doa orang kudus yang dilayangkan dalam iman, naik kepada Yesus, dan Ia menyampaikannya kepada Bapa-Nya, segumpal asap beraroma naik dari pedupaan itu, tampak seperti asap dengan warna-warni paling indah. Di atas tempat dimana Yesus berdiri, di depan tabut, ada terang kemuliaan yang amat menyilaukan sehingga aku tidak sanggup memandangnya; tampaknya takhta Allah.

Tuhan kita yang sudah disalibkan sedang memohon untuk kita di hadirat Bapa di takhta karunia. Pengorbanan-Nya yang menebus bisa kita mohonkan untuk mengampuni kita, untuk pembenaran kita, dan penyucian kita. Domba yang tersembelih adalah satu-satunya harapan kita. Iman kita memandang Dia, berpegang pada-Nya sebagai satu-satunya yang bisa menyelamatkan, dan bau-bauan dari pengorbanan yang mencukupkan semua diterima oleh Bapa….. Kemuliaan Kristus diperhatikan dalam keberhasilan kita. Ia memiliki kepentingan yang sama pada semua umat manusia. Dia adalah Juruselamat kita yang bersimpati.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?