Thursday, April 25, 2024
Google search engine
HomeKeluargaPelajaran KeluargaPERPISAHAN DAN ALASAN PERCERAIAN

PERPISAHAN DAN ALASAN PERCERAIAN

Perpisahan
Seorang Istri Yang Dikuasai Setan.
[AkhirZaman.org] Saudara D yang terhormat: Saya harap perubahan yang nampak dalam diri istrimu pada waktu pertemuan di Chicago akan berlangsung terus dan saya sangat bersyukur kepada Bapa kita yang di surga ketika saya mendengar pengakuannya sebab saya pikir beban berat yang tertanggung di atas bahu saya telah terangkat; tetapi ternyata beban itu masih ada di pundak saya. Saya tahu bahwa perubahan yang terjadi pada dirinya bukanlah untuk menjadikan keadaannya lebih baik. Berbagai bahaya dan kesulitan yang akan timbul jika semua keinginannya dipenuhi, hampir tak dapat dipercaya oleh orang yang tak mengerti roh yang menggerakkan dia untuk bertingkah demikian….

Bagaimanapun kesungguh-sungguhan sang suami ini untuk berusaha dengan jujur mengabdikan diri melayani Allah, istrinya akan menjadi malaikat jahat, yang selalu berusaha memimpinnya jauh dari kebenaran. Sang istri menganggap bahwa dirinya adalah ilah yang harus disembah oleh suaminya; pada kenyataannya ia adalah agen setan yang berusaha menempati posisi yang seharusnya adalah kedudukan Allah. Ia telah mengikuti dorongan hatinya yang tak berserah kepada Allah sehingga setan hampir seluruhnya menguasai dirinya….

Kecuali terjadi suatu perubahan, waktunya akan segera tiba apabila keinginan rendah sang istri, yang diperintah oleh kemauan yang kuat seperti baja, akan menyeret kemauan keras suami turun menjadi setingkat dengan dirinya…. Dalam hal ini bukanlah seorang wanita yang berhadapan dengan saudara D, tetapi roh setan dalam pergumulannya yang terakhir. Allah mempunyai pekerjaan untuk dikerjakan oleh saudara D tetapi apabila ia dikalahkan oleh letupan-letupan pada pihak istri, ia adalah seorang yang hilang dan sang istri tidak akan diselamatkan oleh korban itu.

Perpisahan Lebih Baik Dari Kemurtadan.
Tindakan sang suami yang paling tepat menghadapi istri yang masih kekanak-kanakan, sangat bernafsu untuk menguasai, begitu tak mau mengalah dan sangat tak dapat dikendalikan, adalah membawa istrinya pulang ke rumah dan membiarkannya tinggal bersama ibu yang telah membuatnya demikian. Kalau pun itu menyakitkan, itulah satu-satunya yang dapat ditempuh, apabila sang suami tidak ingin kerohaniannya hancur, dikorbankan untuk dewa kegilaan dan angan-angan setan. Setan seluruhnya telah menguasai tabiat dan kemauannya dan menggunakannya seperti hujan es yang menghancurkan semua rintangan. Suami tak dapat menolong istri, tetapi ia sedang merugikan tubuhnya dengan biaya yang tak dapat diperkirakan besarnya dan merampas dari Allah pemilik talenta dan pengaruh yang diberi-Nya kepada mereka.

Allah telah menempatkan suami sebagai kepala keluarga dan sebelum saudari D mempelajari kedudukan dan tugasnya sebagai istri, maka yang terbaik bagi suaminya adalah tidak mempunyai hubungan apapun dengan dia. Istri harus menghormati dan tunduk kepada suami, tetapi bila sang istri sama-sekali menolak isi sumpah pernikahan, maka ia akan semakin dipermainkan oleh setan; dan jika suaminya tetap mendampinginya, akan merupakan suatu rongrongan dalam hidupnya, membuatnya berkecil hati dan tidak layak melayani Allah. Ia tidak berkewajiban memelihara seorang istri yang akan menjadi siksaan dalam hidupnya. Kepada saya diperlihatkan bahwa ia sudah mulai kehilangan identitas dirinya sebagai pria dan kepribadiannya telah dipengaruhi dan dibentuk oleh istrinya. Pernikahan mereka adalah merupakan jerat setan.

Prioritas Tuntutan Allah.
Saudari D berketepatan hati untuk memerintah atau meruntuhkan. Kepada saya diperlihatkan bahwa ia telah menyerahkan seluruh jiwanya kepada tangan setan sehingga suaminya kuatir akan keadaan akal pikirannya. Tetapi akan merupakan kesalahan yang paling besarlah bila sang suami membiarkan dirinya dikuasai setan melalui istrinya. Terus terang saya katakan kepadamu saudara D, istrimu memang telah dikuasai setan sama sekali dan jika roh-roh jahat diberi keleluasaan bertindak, kebebasanmu, kepriaanmu akan lenyap; engkau menjadi hamba kepada perubahan-perubahan pikiran istrimu yang tak terduga-duga…. Istrimu itu dikuasai setan sama dengan orang yang kerasukan setan yang melukai dirinya sendiri ketika Yesus mengusir setan itu keluar daripadanya…. Saudara D harus membiarkan setan melampiaskan amarahnya tetapi janganlah membiarkan dirinya terpisah dari hak-hak dan tanggungjawab kerohanian hanya karena istrinya menginginkan yang demikian.

Jika istrimu meninggalkanmu, biarkan dia pergi. Walaupun ia mengancam akan bunuh diri, janganlah menyerah kepada berbagai tuntutannya yang jahat. Sekiranya pun ia benar-benar melakukannya, adalah lebih baik melihatnya diam dalam ketenangan maut sendirian daripada membiarkannya bukan hanya membinasakan jiwanya tetapi juga jiwa suaminya dan bahkan banyak lagi jiwa orang lain.

Sumpah Pernikahan Yang Pada Dasarnya Tetap.
Saudara D, engkau ngeri terhadap kebengisan istrimu, tetapi jalan yang perlu engkau tempuh untuk mengatasinya adalah jalan lurus yaitu kebenaran, keadilan dan kebijaksanaan dalam takut akan Allah. Setan bersuka ria akan segala sukses yang telah dicapainya.

Saudari D, saya tidak menyampaikan hal ini seperti apa yang telah saya lakukan jika tidak menyangkut hidup orang lain yang terpaut denganmu, yaitu hidup seorang yang telah dipilih Allah menjadi hamba-Nya. Pernikahan kalian seharusnya tidak pernah terjadi, tetapi sudah dilaksanakan dan bagi suamimu sekarang menjadi sepuluh kali lebih sulit untuk menang atas penggodaan daripada sebelum ia mengenalmu. Maukah engkau memikirkan dengan sungguh-sungguh, apakah daya guna suamimu akan dihancurkan dan hidupnya menjadi suatu kegagalan karena ulahmu?… Suamimu tidak boleh menenggelamkan identitas pribadinya di dalammu. Sumpah pernikahan yang mengikat suami dan istri harus tetap utuh, tetapi suamimu mempunyai sumpah kepada Tuhannya untuk mengasihi-Nya dengan segenap hati, kasih sayang yang tak terbagi.–Letter 34, 1890.

Alasan Perceraian
Perzinahan Satu-satunya Alasan Perceraian.
Dapat terjadi bahwa seorang wanita telah bercerai dari suaminya menurut hukum yang berlaku di tempatnya berada tetapi dalam pemandangan Allah belum bercerai dan sesuai dengan hukum yang lebih tinggi. Hanya ada satu dosa, yaitu perzinahan yang dapat menjadi alasan untuk membatalkan sumpah pernikahan di hadapan Allah. Walaupun hukum yang berlaku di suatu negeri telah mensahkan suatu perceraian, namun mereka tetap sebagai suami istri di bawah terang Alkitab, sesuai dengan hukum-hukum Allah.

Saya lihat bahwa saudari Jones, sejauh ini, tak berhak untuk menikah dengan pria lain; tetapi bila ia, atau wanita yang lain telah sah bercerai karena suaminya berzina, barulah ia bebas menikah dengan pria pilihannya. AH 344.

Di antara orang Yahudi, seorang suami dapat saja menceraikan istrinya berdasarkan alasan yang sangat sepele dan wanita itu bebas untuk menikah kembali. Praktik seperti ini telah mengakibatkan kemalangan yang sangat menyedihkan dan dosa. Dalam Khotbah Di Bukit, Yesus menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada alasan perceraian kecuali zina. “Setiap orang yang menceraikan istrinya kecuali karena zina,” kata Yesus, “ia menjadikan istrinya berzina; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zina.” (Mat. 5:32).

Ketika orang Farisi bertanya kepada Yesus mengenai keabsahan perceraian, Yesus mengarahkan pandangan para pendengarnya kembali kepada lembaga pernikahan sebagaimana ditetapkan pada penciptaan dunia. “Karena ketegaran hatimu,” kata Yesus, “Musa mengizinkan kamu menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian” Mat. 19:8). Yesus mengarahkan ingatan mereka kepada hari-hari yang berbahagia di taman Eden ketika Allah menyatakan bahwa semuanya “sungguh amat baik.” Pada waktu itulah lembaga pernikahan dan hari Sabat ditetapkan Allah, dua lembaga yang dimaksudkan untuk kemuliaan Allah dan kepentingan umat manusia. Ketika itu, tatkala Allah menghubungkan tangan kedua pasangan kudus dalam pernikahan, seraya berkata, “Seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging” (Kej. 2:24), Ia mengucapkan hukum pernikahan untuk semua keturunan Adam sampai akhir zaman. Sesuatu yang dinyatakan Allah Bapa Yang Kekal sebagai sangat baik adalah hukum tertinggi yang akan membawa berkat dan perkembangan manusia. MB 63.

Ubahlah Watak, Bukan Ikatan Pernikahan. Saya telah menerima sepucuk surat dari suamimu. Saya katakan bahwa hanya ada satu alasan bagi seorang suami dapat meninggalkan istrinya atau seorang istri meninggalkan suaminya, yaitu perzinahan.

Apabila watakmu tidak cocok, bukankah itu akan membawa kemuliaan bagi Allah jika engkau mau mengubahnya?

Suami dan istri harus mengusahakan untuk saling menghormati dan mengasihi satu sama lain. Mereka harus menjaga suasana, perkataan dan perbuatan sehingga tidak ada sesuatu pun yang diucapkan atau dilakukan akan menjengkelkan atau mengganggu. Masing-masing harus menyatakan kepedulian terhadap pasangan hidupnya dan dengan segenap kemampuannya berusaha untuk memperkokoh kasih sayang di antara mereka.

Saya mengajak kamu berdua untuk mencari Tuhan. Dalam cinta dan kebaikan hati lakukanlah tugasmu terhadap satu sama lain. Suami harus memupuk kebiasaan rajin melakukan segala usaha untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Ini akan menimbulkan rasa hormat dari istrinya terhadapnya. AH 345.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?