AkhirZaman.org: Pelaku penembakan massal di tempat penitipan anak di Thailand dilaporkan menembak mati diri sendiri usai melancarkan aksinya yang menewaskan 34 orang, Kamis (6/10).
Pelaku Insiden Mematikan
Melansir BBC, pelaku aku diidentifikasi bernama Panya Kamrab berusia 34 tahun. Kepolisian Thailand mengatakan pelaku turut membunuh anak dan istrinya sebelum mengakhiri hidupnya.
Pelaku diketahui merupakan seorang mantan anggota polisi Thailand. Kambrab dipecat tahun lalu dari kepolisian karena kedapatan menggunakan obat-obatan terlarang.
Dikutip Reuters, selain membawa senjata, pria tersebut juga membawa pisau. Pelaku Insiden mematikan ini terjadi di Provinsi Nong Bua Lam Phu.
Kasus Penembakan Massal
Hingga kini, polisi belum mengetahui motif penembakan. Ini bukanlah pertama kalinya Thailand mengalami kasus penembakan massal.
Pada 2020, seorang tentara yang marah sempat menembakkan senapan ke arah kerumunan di Kota Nakhon Ratchasima.
Akibat insiden ini, setidaknya 29 orang tewas dan 57 lainnya luka-luka dari kasus penembakan massal.
Tentara tersebut, yang bernama Jakrapanth Thomma, kemudian ditembak mati.
Tentara itu mendapatkan senjata dan amunisi dari pangkalan militernya.
sumber https://bit.ly/3eeH9S9
Jadikan Kesalahan Sebagai pelajaran
Satu pemandangan yang mengerikan ketika seorang yang dianggap dewasa dan pernah bekerja sebagai seorang yang turut menciptakan keamanan tetapi ketika pemecatan dilakukan oleh karena pelanggaran dan kesalahan sendiri.
Namun bukan jadikan kesalahan sebagai pelajaran, untuk memperbaiki dirinya tetapi justru sebaliknya membuatnya semakin dalam tindakan kriminal.
Tindakan ceroboh yang mengakibatkan banyak nyawa hilang, apalagi korbannya ada Anak-anak bahkan keluarganya bahkan hidupnya sendiri.
Mati Karena mencintai Uang
Kisah ini mengingat kita akan seorang yang masuk dalam rombongan kelompok yang dielu-elukan meskipun juga mendapat tantangan dari sekelompok pemuka agama.
Orang tersebut begitu dekat dengan Yesus tetapi oleh karena karakternya yang tidak benar, sehingga dia merelakan Gurunya ditukar dengan sejumlah uang.
Ya dia adalah Yudas. Yudas terlalu mencintai uang dan menjadi hamba uang, sehingga dia rela melakukan kejahatan.
Bunuh Diri Bukan Solusi
Dan setelah melakukannya, dia menyesalinya tetapi penyesalahan itu pun tidak membuahkan hasil pertobatan tetapi justru membawa dia kepada keputusan dengan bunuh diri.
Setiap kita memiliki dosa, dosa kecil atau pun besar adalah sama di mata Tuhan, dosa tetaplah dosa.
Tetapi ketika Anda melakukan dosa dan Anda menyadarinya, maka carilah Tuhan melalui doa dan pengakuan akan segala dosa-dosa Anda di hadapanNya.
Perjalanan Pertobatan
Pertobatan hanya dapat dilihat dari perubahan hidup yang dilakukan, bukan dengan bunuh diri.
Perjalanan Pertobatan, bukanlah bunuh diri, tetapi justru dia menolaknya dengan mengambil keputusan untuk bunuh diri.
Tindakan ini akan membawa orang itu kepada sebuah penutupan akan pintu kasihan yang sebenarnya Tuhan buka Lebar-lebar untuknya.
Stop melakukan bunuh diri, karena itu bukanlah wujud dari pertobatan. Tuhan itu kasih dan adil serta pengampun.
Kesimpulan
Dosa sebesar apa pun akan Dia ampuni, selama orang tersebut mau bertobat dan menjalin hubungan yang dekat kepada Tuhan.
Firman Tuhan nyatakan: “Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.” Mazmur 103:8.
“Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” Yesaya 1:18.