Tuesday, May 13, 2025
Google search engine
Home Blog Page 523

PENGHAKIMAN BAGI ORANG YANG HIDUP

0

[AkhirZaman.org] Pengadilan pemeriksaan adalah pekerjaan penutup di dalam Bait Suci surgaPekerjaan ini berpusatkan pada semua orang yang pernah hidup di bumi, yang telah mengaku beriman di dalam Kristus (GC 428, 422-490), dan berlaku baik bagi yang telah mati maupun yang masih hidup (GC 436). Pengadilan ini di-mulai di tahun 1844 (GC 422, 424, 436) dimulai dengan orang-orang yang telah mati (EW 280; GC 483,490; 1SM 125).Segera, meskipun tidak seorangpun tahu seberapa segera, pengadilan berlaku bagi orang-orang yang masih hidup (GC 490; 5T 692). Pengadilan ini akan berakhir pada penutupan pintu kasihan secara umum (GC 436). Tidak ada masa kasihan setelah masa itu ditutup (COL 123). Pengadilan penentuan bagi orang jahat adalah pekerjaan yang terpisah dan berbeda (GC 480), yang akan terjadi selama masa seribu tahun (EW 52-53, 290-291; GC 660-661). Seluruh orang jahat menerima hukuman selama pemeriksaan selama seribu tahun itu baik bagi orang yang tidak pernah mengaku beriman di dalam Kristus, maupun orang-orang yang mengaku beriman namun palsu, dan telah diperiksa selama masa pengadilan pemeriksaan.

Dalam pengadilan pemeriksaan, kehidupan manusia akan diuji dengan hukum Tuhan (GC 482). Hukum itu adalah standar pengadilan. Melalui kasih karunia Kristus yang memberi kesanggupan, setiap orang bisa menurut hukum Tuhan, dan dituntut untuk melakukan demikian. Satu-satunya pertanyaan yang diajukan di dalam pengadilan pemeriksaan adalah “Apakah mereka telah taat kepada hukum-hukumKu?” (GW 315, DA 637). Pekabaran malaikat pertama diumumkan pada permulaan pengadilan tersebut (GC 352, 355-356).

Pengadilan pemeriksaan dimulai di tahun 1844 dengan  kasus-kasus orang yang telah mati. Kapankah pengadilan itu berlaku bagi kasus-kasus orang yang masih hidup? Kita mengetahui bahwa itu akan  berlaku kepada orang-orang yang masih hidup sebelum bala-bala dimulai (TM 446) dan Kedatangan Kristus Kedua terjadi (GC 352, 485; COL 310). Pernyataan-pernyataan berikut ini menyatakan bahwa pengadilan pemeriksaan akan berlaku bagi kasus-kasus orang yang masih hidup ketika manusia mulai membuat keputusan-keputusan mereka sehubungan dengan Hukum Hari Minggu Nasional yang telah diberlakukan:

1.  PERINTAH HUKUM HARI MINGGU MEMBAWA PENGADILAN BAGI ORANG YANG HIDUP

1 – Pengadilan berlaku bagi orang yang hidup pada masa ketika tanda dan meterai diberikan.—“Waktu yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang cenderung tidak membaurkan jiwa dengan keserupaan Kristus adalah waktu yang sama yang telah hilang bagi kekekalan. Ini tidak boleh terjadi, karena setiap saat yang memuat kepentingan-kepentingan kekal. Sekarang, ketika pekerjaan besar pengadilan bagi orang yang hidup akan dimulai, akankah kita mengizinkan ambisi yang tidak kudus untuk menguasai hati dan menyebabkan kita mengabaikan pendidikan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan di hari-hari yang penuh bahaya?

Dalam setiap kasus keputusan besar harus dibuat apakah kita akan menerima tanda binatang atau patungnya, atau meterai Tuhan yang hidup. Dan sekarang, ketika kita berada di perbatasan dunia kekal, apakah yang sangat berharga bagi kita selain ditemukan setia dan benar di hadapan Tuhan surgawi?” -6 Testimonies, 130:1-2 (5 Testimonies, 526:1 hampir sama).

“Prinsip-prinsip yang perlu ditumbuhkan oleh orang-orang mu-da kita harus dipelihara di hadapan mereka dalam pendidikan sehari-hari, sehingga ketika undang-undang itu dikeluarkan yang me-nuntut semua orang untuk menyembah binatang dan patungnya, mereka dapat membuat keputusan-keputusan yang tepat, dan memiliki kekuatan untuk mengumumkan, tanpa goyah, tentang ke-percayaan mereka kepada hukum-hukum Tuhan dan iman kepada Yesus, bahkan pada saat ketika hukum Tuhan ditiadakan oleh dunia keagamaan.

“Ini bukanlah saat untuk merasa malu atas iman kita. Kita adalah tontonan bagi dunia, bagi malaikat dan bagi manusia. Seluruh alam semesta memandang dengan minat yang tak dapat diungkapkan untuk melihat pekerjaan penutup dari pertentangan besar antara Kristus dan Setan. Pada masa seperti ini, ketika pekerjaan besar pengadilan bagi orang yang hidup hendak dimulai, akankah kita mengizinkan ambisi yang tidak kudus untuk menguasai hati kita? Apakah yang berharga bagi kita sekarang ini kecuali ditemukan setia dan benar di hadapan Tuhan surgawi? Apakah yang benar-benar berharga di dunia ini ketika kita berada di perbatasan dunia kekal? Pendidikan apakah yang dapat kita berikan kepada para murid di sekolah-sekolah yang begitu diperlukan sebagaimana pengetahuan tentang “Apakah kata Alkitab”?” -5 Testimonies, 525:2, 526:1.

2 – Dalam pengadilan itu, ada seorang yang dicatat di dalam buku kehidupan, sementara yang lain menerima tanda pemisahan.—Saat penghakiman adalah suatu periode yang paling khidmat, ketika Tuhan mengumpulkan umatNya dari antara lalang. Orang-orang yang telah menjadi anggota dari keluarga yang sama akan terpisah. Suatu tanda akan diberikan kepada orang-orang yang benar. “Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.” Orang-orang yang telah setia kepada hukum-hukum Tuhan akan bersatu dengan persekutuan orang-orang kudus dalam terang; mereka akan memasuki pintu gerbang kota itu, dan berhak atas pohon kehidupan.  Orang ini akan diambil. Namanya akan berada di dalam buku kehidupan, sementara orang-orang yang berhubungan dengan dia akan memiliki tanda pemisahan kekal dari Tuhan.” -Testimonies to Ministers, 234:2-235:0.

3 – Kapankah pengadilan pemeriksaan terjadi sehubungan dengan pemeteraian? Ada hubungan yang berurutan antara pengadilan, Hukum Hari Minggu, dan pemeteraian, sebagaimana dinyatakan dalam 5 Testimonies 472-475. Kita akan membahas perkara ini dalam bagian selanjutnya dalam seri ini “Penghapusan Dosa”).

Hubungan lain adalah antara pengadilan dan penampian, yang secara jelas dinyatakan dalam 5 Testimonies, 81-82. Kita telah membahas perkara ini sebelumnya dalam pelajaran tentang “Penampian.”

Masa pencobaan seseorang harus berakhir sebelum pengadilan dapat berlaku atas namanya. Ini adalah dapat diduga, jikalau tidak, maka keputusan dalam kasusnya akan menjadi tidak adil, atau harus terus menerus ditinjau ulang dan diputuskan ulang. Maka pengadilan dapat berlaku bagi kasus perorangan hanya setelah masa pencobaannya secara pribadi telah berakhir.

Dalam tahun 1844, pengadilan hanya dapat dimulai dengan kasus-kasus orang yang telah mati karena masa pencobaan bagi mereka telah berakhir. Ketika ketiga faktor penentu kemudian terjadi kemudian (Hukum Hari Minggu diberlakukan, manusia mengetahui permasalahannya, dan mereka membuat pilihan antara pemeliharaan hari Minggu dan kekudusan Sabat), kemudian pengadilan dan penandaan/pemeteraian dapat berlaku bagi mereka secara pribadi-pribadi.

Maka, secara ringkas, inilah urutannya:

(1) Melalui keputusan-keputusannya yang terus berlangsung, apakah ia akan menerima Kristus atau tidak, dan di dalam kekuatan-Nya, menuruti Firman-Nya, setiap jiwa sekarang sedang memutuskan tabiatnya dan nasib akhirnya.

(2)  Hukum hari Minggu diberlakukan.

(3) Orang-orang mengetahui dan memahami permasalahan pokoknya—atau telah mengetahuinya.

(4)  Ia membuat keputusan apakah akan memuliakan Penciptanya dan memelihara kekudusan Sabat-Nya, meskipun dengan ancaman penjara dan kematian; atau bergabung dengan orang kebanyakan dan hukum negara, dan memuliakan Sabat kepausan.

(5)  Pengadilan pemeriksaan di surga segera berlaku bagi namanya.

(6)  Ia menerima meterai atau tanda binatang.

Beberapa butir penting harus diperhatikan di sini:

(1) Tidak ada di dalam Alkitab ataupun Roh Nubuat suatu pernyataan bahwa seseorang dapat menerima tanda binatang itu, kemudian kehilangan tanda itu, dan barangkali memperolehnya kembali. Sekali seseorang diberi tanda itu, itu berlaku untuk sepanjang waktu dan kekekalan! Perihal yang sama berlaku untuk pemeteraian yang diberikan kepada orang yang benar, ketika waktu pemeteraian/penandaan, mereka membuat keputusan-keputusan terakhir untuk berdiri bagi Tuhan dan kebenaranNya dengan teguh.

(2) Pemberian tanda dan pemeteraian tidak dimulai hingga pemberlakuan Hukum Hari Minggu Nasional. Hukum itu bukan saja harus diberlakukan, namun setiap orang harus memahami perkara yang terlibat di dalamnya. Bagi banyak orang, proses pendidikan setelah Hukum Hari Minggu ini membutuhkan waktu. Maka, baik pemeteraian dan penandaan berlangsung untuk sesaat.

(3) Proses pendidikan dan pembuatan keputusan akan terjadi jauh lebih cepat selama masa seruan nyaring. Keputusan-keputusan bagi kekekalan akan dibuat dengan segera. Orang-orang yang setia dipenuhi (dipenuhi!) dengan Roh, dan perkataan mereka memberi dampak yang meyakinkan yang penuh kuasa. sebaliknya, keajaiban-keajaiban dan ancaman-ancaman dari kelompok mayoritas, yang dipenuhi oleh iblis, adalah sama besarnya. Titik yang amat penting di sini adalah tabiat dasar dari seseorang ketika ia dihadapkan kepada perlunya membuat keputusan. Sepanjang kehidupannya sebelumnya, ia telah membentuk tabiat yang akan menentukan pilihan-pilihannya pada masa kini. Dalam ujian-ujian kecil dalam kehidupan, tabiat itu terbentuk. Dalam krisis kehidupan, tabiat terbentuk akan tampak sangat menonjol (COL 412). Tiba-tiba, segala ujian dan pencobaan hidup akan menjadi fokus mereka—dan keputusan-keputusan akan dibuat dengan cepat.

Bagaimanakah pengadilan berhubungan dengan penutupan pintu kasihan? Ketika orang-orang membuat keputusan akhir mereka sehubungan dengan hukum hari Minggu yang diberlakukan, mereka masuk ke dalam pengadilan, dimeteraikan atau diberi tanda binatang ketika  nasib mereka ditentukan, dan pencobaan secara pribadi telah berakhir. Pada waktu selanjutnya, ketika orang terakhir di bumi ini telah masuk ke dalam pengadilan, pencobaan bagi manusia terakhir telah berakhir—dan tidak ada lagi pencobaan bagi siapapun di bumi ini. Kita menyebut saat ini sebagai penutupan pintu kasihan secara umum.

(4) Ini juga menjelaskan mengapa seruan nyaring harus terjadi setelah setiap bangsa memberlakukan hukum hari Minggu nasional mereka sendiri, dan mengapa itu berlangsung hingga penutupan pintu kasihan secara umum. Orang-orang harus diberitahukan tentang permasalahan itu, sehingga mereka dapat membuat keputusan terakhir mereka, masuk ke dalam pengadilan, dan diberi tanda atau dimeteraikan bagi kekekalan.

(5) Ini juga adalah sebagian dari alasan mengapa hujan akhir harus dimulai ketika pemeteraian itu dimulai. Orang-orang yang menerima meterai telah membuat keputusan akhir mereka bagi kekekalan dan sejak itu “secara kekal aman dari sarana-sarana si penggoda” (5T 475:2). Mereka bukan saja ditandai dengan Meterai sebagai milik Tuhan yang istimewa, namun mereka juga dipenuhi dengan Roh Kudus—yang secara alamiah akan menyertai mereka.

Namun ada alasan penekan kedua mengapa hujan akhir harus turun. Seperti hujan awal sebelumnya, hujan akhir diberikan untuk memberi kuasa kepada pria dan wanita untuk mengabarkan kebenaran Tuhan ke seluruh dunia. Ini mereka lakukan dalam seruan nyaring pekabaran malaikat ketiga. Pekabaran ini memiliki dua bagian: (1) suatu peringatan yang paling khidmat untuk memelihara Sabat Alkitab untuk menghindarkan diri dari menerima tanda binatang (Wahyu 14:9-11), dan (2) kebenaran agung tentang Pembenaran oleh Iman (Wahyu 14:12). Dan apakah kebenaran yang agung itu? Kenyataan dan pengalaman, yang melalui kekuatan Kristus yang memberi kesanggupan, baik pengampunan maupun penurutan tersedia secara cuma-cuma bagi semua orang. (Baca kembali Wahyu 14:9-12). Inilah sebabnya mengapa pembenaran oleh iman dapat diistilahkan “ancaman yang paling mengerikan yang pernah disampaikan kepada makhluk fana” (GC 449:2), dan “pekabaran malaikat ketiga yang sejati” (Ev 190: 3). Kutipan pertama mengacu kepada bagian pertama dari pekabaran itu (Wahyu 14:9-11), dan kutipan kedua kepada bagian terakhirnya (Wahyu 14:12).

2. SAAT PENGADILAN PEMERIKSAAN

Sesuai dengan informasi di atas, tidakkah kita dapat menunjuk kepada tahun ketika pengadilan pemeriksaan itu dimulai, atau dapat mengatakan berapa bulan antara pengadilan tersebut dengan peristiwa lainnya? Tidak, tidak mungkin bagi kita menentukan tanggal bagi terjadinya peristiwa ini, atau menentukan rentang waktu menuju atau setelahnya. Tidak seorangpun mengetahui seberapa cepat itu akan terjadi bagi kasus-kasus orang yang hidup (GC 490; 5T 692), dan tidak seorangpun mengetahui seberapa dekat kita kepada penutupan masa itu (GC 490-491). 

3.  PENGADILAN KEPADA ORANG YANG HIDUP MASIH DI MASA DEPAN

Pengadilan belum berlangsung bagi orang yang hidup. Namun ini dapat dipahami, karena peristiwa yang akan mendahuluinya —penentuan patung bagi pemberlakuan hukum hari Minggu nasional—belum terjadi.

Perlu diperhatikan di sini bahwa Senator Blair telah memperkenalkan Undang-undang Blair kepada Kongres AS pada masa ketika kedua pernyataan berikut dituliskan (sekitar 1887-1888). Kita diajarkan bahwa—jikalau undang-undang itu telah menjadi undang-undang negara ini (Amerika)—ini berarti bahwa pengadilan itu akan segera berlaku bagi orang yang hidup. (Akan tetapi, dalam kasih kemurahan Tuhan, Hukum Blair tidak pernah diberlakukan, dan Kongres sejak itu tidak pernah mencoba memberlakukan suatu hukum hari Minggu nasional.)

1 – Pengadilan akan berlaku bagi orang yang hidup pada masa hukum hari Minggu nasional.  “Ini bukanlah saat untuk merasa malu atas iman kita. Kita adalah tontonan bagi dunia, bagi malaikat dan bagi manusia. Seluruh alam semesta memandang dengan minat yang tak dapat diungkapkan untuk melihat pekerjaan penutup dari pertentangan besar antara Kristus dan Setan. Pada masa seperti ini, ketika pekerjaan besar pengadilan bagi orang yang hidup hendak dimulai, akankah kita mengizinkan ambisi yang tidak kudus untuk menguasai hati kita? Apakah yang berharga bagi kita sekarang ini kecuali ditemukan setia dan benar di hadapan Tuhan surgawi? Apakah yang benar-benar berharga di dunia ini ketika kita berada di perbatasan dunia kekal?” -5 Testimonies, 526:1.

Sekarang, ketika pekerjaan agung pengadilan bagi orang yang hidup akan segera dimulai. Dalam setiap kasus keputusan besar harus dibuat apakah kita akan menerima tanda binatang dan patungnya, ataukah meterai dari Tuhan yang hidup.”- 6 Testimonies, 130:1-2.

2 – Sekaranglah saat untuk mempersiapkan bagi pengadilan.—“Saya tidak dapat menyatakan kepadamu keinginan jiwa saya yang sangat mendalam bahwa anda semuanya haruslah mencari Tuhan dengan setulus-tulusnya sementara Ia masih dapat ditemukan. Kita berada di dalam hari persiapan Tuhan. Janganlah ada sesuatu yang dianggap cukup berharga untuk mengalihkan pikiran-pikiran kita dari pekerjaan persiapan bagi Hari Pengadilan yang besar itu. Bersiaplah. Janganlah ada ketidakpercayaan yang dingin memegang jiwamu menjauh dari Tuhan, namun biarlah kasihNya membakar di altar hatimu.” -5 Testimonies, 590:2. 

4. DIADILI ATAS DASAR TERANG YANG TELAH DITERIMA

1 – Dalam pengadilan pemeriksaan, semua orang akan diadili melalui bagaimana mereka telah bertindak sehubungan dengan apa yang mereka ketahui.—“Semua orang harus menunggu bagi saat yang telah ditentukan, hingga peringatan telah disampaikan ke seluruh penjuru dunia, hingga terang dan bukti yang cukup telah diberikan kepada setiap jiwa. Sebagian orang akan memiliki lebih sedikit terang dibandingkan dengan yang lain, namun setiap orang  akan diadili sesuai dengan terang yang telah mereka terima.”-Last Day Events, 217:1.

“Banyak orang yang tidak memiliki kesempatan seperti yang kita miliki akan masuk ke surga sebelum orang-orang yang memiliki terang yang besar dan tidak berjalan di dalam terang itu. Banyak orang yang telah menghidupkan secara terbaik atas terang yang mereka miliki dan akan diadili sesuai dengan terang itu. “­Last Day Events, 216:9.

“Kita telah diberikan terang besar sehubungan dengan hukum Tuhan. Hukum ini adalah standar tabiat. Kepadanya manusia sekarang dituntut untuk menurut, dan melaluinya mereka akan diadili di hari besar terakhir itu. Pada hari itu manusia akan diadili sesuai dengan terang yang telah  mereka terima.”-Last Day Events, 217:2.

Orang-orang yang telah memiliki terang yang besar dan telah mengabaikannya berada dalam kedudukan yang lebih buruk daripada orang-orang yang tidak diberikan begitu banyak keuntungan sedemikian. Penghukuman yang dikenakan kepada manusia dalam setiap kasus akan sesuai dengan penghinaan yang mereka lakukan kepada Tuhan.”-8 Manuscript Releases, 168.

Setiap orang harus memiliki cukup terang untuk dapat membuat keputusan secara cerdas.”-Great Controversy, 605:1.

2 – Tidak seorangpun akan diadili atas dasar terang yang mereka tidak sempat untuk menerimanya.—“Tidak ada seorangpun akan dihukum karena tidak mengindahkan terang dan pengetahuan yang tidak pernah mereka miliki, dan mereka tidak dapat peroleh. Namun banyak orang menolak untuk taat kepada kebenaran yang dinyatakan kepada mereka oleh utusan-utusan Kristus, karena mereka ingin mengikuti standar duniawi, dan kebenaran yang telah mencapai pemahaman mereka, terang yang telah bersinar di dalam jiwa mereka, akan menghukum mereka dalam pengadilan itu.”­ 5 Bible Commentary, 1145/1:3.

Orang-orang yang memiliki kesempatan untuk mendengarkan kebenaran namun tidak berusaha keras untuk mendengarkan ataupun memahaminya, karena mengira bahwa jikalau mereka tidak mendengarkannya mereka tidak akan diminta pertanggungjawabannya, namun akan dihukum bersalah di hadapan Tuhan, sama seperti jikalau mereka mendengarkan dan menolaknya. Tidak akan ada alasan bagi orang-orang yang memilih untuk berjalan dalam kesalahan ketika mereka dapat memahami kebenaran itu. Dalam penderitaan dan kematianNya, Yesus telah memperdamaikan semua orang atas dosa-dosa ketidaktahuan mereka, namun tidak ada ketetapan dibuat bagi kebutaan yang disengaja.

Kita tidak akan dianggap bertanggung jawab atas terang yang tidak mencapai pemahaman kita, namun atas terang yang telah kita lawan dan tolak. Seseorang tidak dapat menghinakan kebenaran yang tidak pernah disampaikan kepada mereka, dan oleh karenanya tidak dapat dihukum atas terang yang tidak pernah mereka miliki.”­ 5 Bible Commentary, 1145/1:1-2. 

 

5. PATOKAN PENGADILAN

 

1 – Sebuah keputusan kunci dalam pengadilan pemeriksaan akan melibatkan kebajikan praktis: Apakah kita telah benar-benar berlatih untuk melayani kebutuhan orang-orang di sekitar kita, atau apakah kita hidup secara mementingkan diri sendiri? Pada hari itu, pertanyaan akan berfokuskan pada apakah yang telah kita lakukan untuk menolong orang lain.

“Keputusan-keputusan pada hari terakhir melibatkan kebajikan praktis. Kristus mengakui setiap perbuatan kebaikan seolah itu telah dilakukan terhadap DiriNya.”­ Testimonies to Ministers, 400:0.

“Ketika bangsa-bangsa berkumpul di hadapanNya, hanya akan ada dua kelompok, dan nasib kekal mereka akan ditentukan oleh apa yang telah mereka lakukan atau lalai mereka lakukan bagi Dia di dalam orang-orang yang miskin dan menderita..

Di antara orang kafir ada orang-orang yang menyembah Tuhan dalam ketidaktahuan mereka, orang-orang yang tidak pernah menerima terang melalui alat-alat manusia, namun mereka tidak akan binasa. Meskipun tidak mengetahui hukum Tuhan yang tertulis, mereka telah mendengarkan suaraNya berbicara kepada mereka melalui alam, dan telah melakukan perkara-perkara yang dituntut oleh hukum itu. Pekerjaan-pekerjaan mereka adalah bukti bahwa Roh Kudus telah menyentuh hati mereka, dan mereka dikenali sebagai anak-anak Tuhan.

“Betapa kagetnya dan gembiranya orang-orang yang rendah di antara bangsa-bangsa, dan di antara orang-orang kafir, mendengar dari bibir Juruselamat itu, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku’! Betapa sukacita hati Sang Kasih yang Tak terhingga ketika para pengikut-Nya memandang dengan keheranan dan sukacita atas perkataan penerimaan-Nya!”– Desire of Ages, 637:1, 638:2-3.

2 – Motif-motif dan juga tindakan-tindakan akan diperhitungkan dalam pengadilan. Tuhan memperhitungkan usaha-usaha yang tulus dan sepenuh hati.

“Di hari penghakiman sebagian orang akan memohonkan perbuatan-perbuatan baik ini dan sebagai alasan mereka harus memperoleh pertimbangan. Mereka akan berkata, “Aku memperkerjakan orang-orang muda dalam usahaku. Aku memberikan uang untuk mendirikan rumah sakit-rumah sakit. Aku memenuhi kebutuhan para janda, dan membawa orang-orang miskin ke dalam rumahku.” Ya, namun motif-motifmu adalah begitu kotor karena mementingkan diri sendiri sehingga perbuatan itu tidak dapat diterima di mata Tuhan. Dalam segala perkara yang kamu kerjakan, diri sendiri dikedepankan secara menonjol.” -Last Day Events, 219:2.

Motiflah yang memberi tabiat kepada tindakan-tindakanmu, memberi cap yang memalukan  atau yang bernilai moral tinggi.”-Desire of Ages, 615:3.


KELUARGA KRISTEN YANG BERTANGGUNGJAWAB

0

1. Penciptaan Manusia Sebagai Titik Berangkat Kelurga Kristen.
[AkhirZaman.org] Alkitab (khususnya kitab Kejadian) dengan tegas dan lugas mendeskripsikan eksistensi manusia. Pendeskripsian ini dimulai dari proses penciptaan hingga pada pengingkaran manusia kepada Allah (dosa). Dalam proses penciptaan dinyatakan bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang istimewa. Keistimewaan ini terletak pada penciptaan manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah (Imago Dei) dan juga diciptakan dengan sikap proaktif Allah. Keistimewaan manusia ini pada akhirnya menimbulkan suatu tanggungjawab manusia kepada Allah. Pertanggungjawaban manusia kepada Allah nyata dalam mandat Allah kepada manusia untuk menaklukkan dan menguasai segenap ciptaan. Dengan kata lain, keutuhan dan bahkan kesejahteraan seluruh ciptaan adalah tanggungjawab manusia. Manusia harus senantiasa proaktif untuk mewujudkan dunia yang diwarnai dengan keteraturan, kedamaian dan kesejahteraan sebagai konsekwensi keistimewaan itu.

Pertanggungjawaban manusia sebagai ciptaan yang unik dan istimewa berpusat kepada Allah. Dan yang menarik dalam hal ini adalah, kekuatan dan kesanggupan manusia dalam pelaksanaan tanggungjawab tersebut juga tergantung kepada Allah sebagai pemberi tanggungjawab. Dengan demikian perlu ada komunikasi dan koordinasi yang kontinue antara manusia dengan Allah dalam perwujudan dunia yang diwarnai keteraturan, kedamaian dan kesejahteraan itu. Manusia akan mampu menata dunia dan seluruh ciptaan sesuai dengan kehendak Allah apabila dalam diri manusia tersebut terkandung dimensi ketaatan kepada Allah. Inilah yang menjadi faktor penentu kesuksesan manusia dalam pelaksanaan tanggungjawabnya sebagai ciptaan yang istimewa di hadapan Allah.

Dalam pembentukan keluarga Kristen, kesadaran akan tanggungjawab manusia sebagai perpanjangan tangan Allah dalam pembentukan tatanan dunia yang teratur, damai dan sejahtera menjadi variabel yang sangat menentukan. Bahkan itulah yang seharusnya menjadi titik berangkat pembentukan keluarga Kristen. Setiap keluarga Kristen dibangun dari pribadi yang bertanggungjawab kepada Allah sebagai alat pembentukan tatanan dunia (keluarga) yang teratur, damai dan sejahtera. Kesadaran yang demikian akan membentuk anggota keluarga yang juga bertanggungjawab terhadap anggota keluarga lainnya sebagai bagian dari dunia ciptaan Allah. Anggota keluarga yang memberi apresiasi terhadap pemahaman yang demikian niscaya akan memandang setiap anggota keluarga sebagai pribadi yang harus dihormati dan dibahagiakan. Dan itu dinyatakan atas kesadaran dan tanggungjawabnya sebagai ciptaan Allah yang istimewa.
 
2. Keluarga Kristen di Tengah Realitas Masyarakat
Keluarga Kristen adalah bagian integral dari keluarga-keluarga dalam masyarakat yang plural. Dalam hal ini tentunya keluarga Kristen juga memiliki hak dan tanggungjawab dalam pembangunan masyarakat yang madani, adil dan sejahtera. Tentunya hal ini harus senantiasa dibangun atas dasar kesadaran dan apresiasinya akan eksistensinya sebagai ciptaan Allah yang istimewa. Ada tanggungjawab dalam setiap keluarga Kristen untuk memberi kontribusi positif dalam pembentukan masyarakat yang teratur, damai dan sejahtera.

Paling tidak ada dua hal yang harus diperlihatikan setiap keluarga Kristen dalam penyataan kontribusi positifnya dalam pembentukan tatanan masyarakat yang teratur, damai dan sejahtera.

a.    Pertama: Setiap keluarga Kristen harus senantiasa sadar akan keistimewaannya sebagai ciptaan, yang pada akhirnya membawanya pada sikap yang sadar bahwa ia bertanggungjawab atas keteraturan, kedamaian dan kesejahteraan masyarakat dimana ia berada. Kesadaran ini diimplementasikan dalam kepeduliaan terhadap sesama dan lingkungan. Ada peran yang senantiasa diperlihatkan keluarga Kristen dalam masyarakat dimana ia berada. Jadi tanggungjawab tersebut tidaklah bersifat abstrak.

b.    Kedua: Kesadaran akan hal di atas kemudian dinyatakan terlebih dahulu secara internal melalui pola hidup pribadi dan keluarga yang layak untuk diteladani oleh orang lain. Teladan yang dimaksud di sini tentunya berpusat pada firman Allah yang senantiasa dijadikan sebagai orientasi hidup. Artinya, keteladanan itu adalah buah dari kedekatan dan ketaatannya kepada firman Allah.

Dari kedua hal di atas kita melihat bahwa setiap keluarga Kristen harus peka dan peduli pada realitas masyarakat dan ia harus mampu menjadi teladan positif dalam masyarakat. Dan itu diekspresikan pertama-tama dari pribadi, kemudian keluarga sebagai buah kedekatan dan ketaatannya kepada Allah.
Keluarga Kristen dalam masyarakat dewasa ini diperhadapkan dengan multi pergumulan. Dalam ranah sosial, realitas yang ada adalah kemiskinan dan kelaparan; Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) sebagai bias budaya patriakhat; tingginya angka kematian ibu dan anak sebagai buah dari rendahnya kesadaran akan pola hidup sehat dalam masyarakat; pemanasan global (global warming); tingginya angka kriminalitas anak dan remaja; meningkatnya angka perceraian dan keluarga yang tidak harmonis; dan ragam masalah sosial sebagai bias dari kemajuan teknologi dan informasi yang merusak moral, spiritual dan tatanan masyarakat. Dan dalam ranah kepercayaan/iman, realitas yang terbentang juga tak kalah ragamnya. Maraknya model dan corak kepercayaan yang berkembang tidak jarang membuat keluarga dan masyarakat kehilangan iman, terjebak pada pola keberimanan yang cenderung pragmatis, semu dan ekstrim. Dinginnya minat dan kontribusi anggota keluarga dalam pelayanan, dll. Inilah ragam tantangan yang harus dijawab setiap keluarga Kristen di tengah-tengah masyarakat dewasa ini.

Keluarga Kristen yang adalah ciptaan yang istimewa dan bertanggungjawab sudah selayaknya kita menunjukkan sikap yang proaktif menanggapi semua realitas tersebut. Bukanlah sikap yang bertanggungjawab jika dalam realitas yang ada kita masih berpangku tangan, duduk diam menjadi penonton yang budiman. Sekaranglah saatnya setiap keluarga Kristen menampilkan dirinya sebagai sosok teladan yang senantiasa peduli dan bereaksi serta memberi kontribusi positif untuk menanggapi segala persoalan yang ada. Keluarga Kristen diharapkan mampu mempromosikan nilai-nilai positif ditengah-tengah masyarakat. Hal ini tentunya dimulai dari pribadi dan keluarga yang layak untuk diteladani.
 
3. Peranan Gereja dalam Membentuk Keluarga yang Bertanggungjawab.
Keluarga Kristen yang bertanggungjawab dan mampu menjadi teladan ditengah masyarakat tidaklah terbentuk dengan sendirinya. Perlu ada pembinaan dan pengarahan menuju hal itu. Disinilah diharapkan peranan gereja sebagai faktor pembentuk pribadi dan keluarga yang bertanggungjawab. Gereja diharapkan mampu menjadi motor penggerak kesadaran setiap orang dan keluarga Kristen untuk mampu menjadi pribadi yang bertanggungjawab sebagai alat pembentukan masyarakat yang teratur, damai dan sejahtera. Keluarga adalah fondasi gereja dan gereja adalah wahana pembentuk, pendidik dan pembina warganya untuk menjadi Kristen sejati. Dalam keluarga dan gerejalah pribadi Kristen dibentuk, dididik dan dibina untuk menjadi pribadi yang bertanggungjawab sesuai kehendak Allah.

Allah menetapkan keluarga sebagai wadah untuk menyatakan rencana-Nya bagi dunia. Allah sebagai pembentuk keluarga memiliki misi agar keluarga menjadi komunitas yang memancarkan rencana dan kasih-Nya bagi dunia. Dalam tujuan ini Allah membentuk keluarga serta mengikatnya oleh persekutuan yang berbasis iman dan tentunya memiliki kasih dalam setiap relasi yang dibangun.

Keluarga juga merupakan bagian dari gereja. Keluarga sering disebut sebagai “gereja kecil” (ecclesiola) atau gereja rumah tangga (ecclesia domestica) yang dalam istilah Simalungun disebut “kuria na etek-etek”. Dalam pemahaman ini ada sebuah benang merah antara keluarga dan gereja. Dari keluarga akan terpancar realitas gereja yang sebenarnya. Ketika keluarga hidup dalam suasana yang harmonis dan sejahtera maka akan terbentuk tatanan gereja yang juga harmonis dan sejahtera. Demikian sebaliknya, ketika keluarga hidup dalam suasana yang amburadul maka akan terbentuk tatanan gereja yang juga amburadul. Yang menjadi persoalan adalah, bagaiman jika keluarga sebagai pembentuk gereja belum sampai pada tatanan hidup yang harmonis dan sejahtera itu mengingat banyaknya pergumulan global yang dihadapi keluarga dewasa ini? Disinilah peranan gereja dinyatakan dengan sebenarnya. Gereja sebagai wahana pembentuk, pendidik dan pembina warganya harus mampu memperlihatkan perananya dengan lebih efektif lagi. Gereja diharapkan mampu menjadi motor perubahan bagi warganya, menjadi wahana pembebas bagi segenap warga secara holistik. Gereja diharapkan menjadi media pengharapan, menjadi perubah paradaigma berpikir, menjadi motivator kehidupan dan apabila memungkinkan juga menjadi pendongkrak keberhasilan ekonomi keluarga. Dengan kata lain, gereja diharapkan menjadi penatalayan keluarga (family’s steward) menuju keluarga harmonis dan sejahtera. Menjadi penatalayan yang menyentuh ranah materi, rohani dan jasmani. Sentuhan ini tentunya diharapkan mampu membuka peluang bagi keluarga untuk memberi diri ke gereja, ber-gereja dan meng-gereja.
 
Gkps.or.id

Diketahui Semua Orang

0

[AkhirZaman.org] Jemaat Advent di Wamena dikenal sebagai jemaat yang sangat suka menolong, saling bekerjasama dan penuh dengan kasih kepada setiap orang.

Disaat ada orang-orang yang sedang kesusahan, mendapatkan bencana, menderita, ataupun yang sedang dalam masalah, maka Jemaat ini akan siap dan langsung membantu. Siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang gender (jenis kelamin), kelas sosial, ataupun agama.

Berita ini begitu cepat tersebar luas, sampai Pemerintah pun salut dan mengakui kebaikan dari Jemaat Advent di Wamena bahkan sampai memberikan Jemaat tersebut sebuah mobil dengan plat merah bertuliskan “Dinas Sosial Jemaat Advent Jayapura.”

Sebuah aksi yang luar biasa bagaimana kasih Allah ditunjukan dan dirasakan secara langsung oleh setiap masyarakat di Wamena.

Seperti apa Jemaat anda dikenal di kota anda?

Seperti apa orang-orang mengenal anda ?

“Hendaklah terangmu bercahaya… agar Bapamu dipuji di Sorga.”

Hari ini, jadilah terang yang hidup,

Tolonglah seseorang yang membutuhkan.

Matius 28:19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

By Chalie Tanara

Orangtua pun Perluh Memperbaiki Diri

0

Kemajuan yang Terus‑menerus Diperlukan. Pekerjaan ibu adalah demikian rupa sehingga memerlukan kemajuan yang terus‑menerus di dalam kehidupannya sendiri, agar ia dapat menuntun anak‑anaknya kepada cita‑cita yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Tetapi setan membuat rencana untuk menguasai jiwa baik orang tua dan anak‑anak. Para ibu ditarik dari tugas‑tugas rumah tangga dan dari pekerjaan mendidik anak‑anak mereka yang masih kecil, kepada pelayanan akan diri dan dunia ini.

Demi untuk anak‑anak, jikalau bukan untuk alasan lainnya, para ibu harus memperkembangkan pikiran mereka, oleh karena mereka mempunyai tanggung jawab yang lebih besar di dalam pekerjaan mereka daripada seorang raja di atas takhtanya. Hanya sedikit ibu‑ibu yang rnerasakan pentingnya pekerjaan yang telah diberikan kepada mereka, atau untuk menyadari keampuhan yang akan mereka capai di dalam pekerjaan mereka yang khusus ini, melalui usaha yang tekun dan sabar dalam memperkembangkan diri sendiri.

 Dan pertama‑tama, ibu harus mendisiplin dengan ketat dan memperkernbangkan segala kesanggupan dan perhatian pikiran serta hati, agar supaya ia tidak memiliki suatu tabiat yang rusak dan sepihak dan meninggalkan bekas kelemahan‑kelemahan atau sifat‑sifat yang keterlaluan atas diri keturunannya. Banyak ibu yang perlu dibangunkan untuk melihat perlunya satu perubahan di dalam maksud dan tabiat mereka agar dapat melaksanakan dengan baik tugas‑tugas yang telah mereka terima dengan sukarela dengan memasuki jenjang rumah tangga. Saluran kegunaan kaum wanita dapat diperbesar dan pengaruh mereka diperluas ke suatu taraf yang hampir‑hampir tidak terbatas jikalau saja ia mau memberikan perhatian yang selayaknya kepada perkara‑perkara ini, yang akan mempengaruhi nasib umat manusia.

Terus Bertambah‑tambah di dalam Hikmat dan Keampuhan. Kaum ibu, lebih dari pada yang lainnya, harus membiasakan diri mereka kepada pemikiran dan penyelidikan jikalau mereka mau bertambah‑tambah di dalam hikmat dan keampuhan. Mereka yang tekun dalarn usaha ini dengan segera akan melihat bahwa mereka sedang memperoleh kesanggupan di dalam hal mana mereka pikir mereka berkekurangan; mereka sedang mempelajari untuk membentuk dengan sebenarnya akan tabiat anak‑anak mereka. Hasil usaha dan pemikiran yang diberikan kepada pekerjaan ini akan terlihat di dalam penurutan mereka, kesederhanaan mereka, kerendahan hati dan kesucian mereka.

 Allah menginginkan agar kaum ibu berusaha terus‑menerus memperbaiki baik pikiran dan juga hati mereka. Mereka harus merasa bahwa mereka mempunyai suatu pekerjaan yang harus dilakukan bagi Dia di dalam hal mendidik dan melatih anak‑anak mereka, dan lebih sempurna mereka dapat memperbaiki kesanggupan‑kesanggupan mereka sendiri, maka mereka akan lebih rapi di dalam pekerjaan mereka sebagai orang tua.

Orang Tua Harus Bertumbuh dalam Mental dan Akhlak. Tugas kaum ibulah untuk memperkembangkan pikiran mereka dan menjaga agar hati mereka tetap suci. Mereka harus memanfaatkan segala cara yang mereka dapat demi perbaikan pikiran dan akhlak mereka, agar mereka disanggupkan memperbaiki pikiran anak‑anak mereka.

Orang tua harus menjadi pelajar yang tekun di dalam sekolah Kristus. Mereka membutuhkan kesegaran dan kuasa, agar dengan kesederhanaan Kristus mereka dapat mengajar anggota‑anggota keluarga Allah yang lebih muda tentang pengetahuan akan kehendak‑Nya.

 Kuasa yang Ajaib daripada Kebudayaan Kristen. Para orang tua belum dibangunkan untuk memahami kuasa yang ajaib dari kebudayaan Kristen. Ada tambang‑tambang kebenaran yang harus digali yang selama ini telah dilalaikan. Sikap acuh tak acuh seperti ini tidak berkenan dihadapan Allah. Para orang tua, Allah memanggil engkau supaya memandang perkara ini dengan mata yang diurapi. Engkau baru saja menjamah permukaannya. Kerjakan kembali tugas yang sudah lama diabaikan, dan Allah akan bekerja sama dengan engkau. Kerjakan tugasmu dengan segenap hati, dan Allah akan menolong engkau untuk mengadakan perbaikan. Mulailah dengan membawa Injil ke dalam rumah tanggamu.

 Kita sekarang ini sedang berada di dalam tempat kerja Allah. Banyak dari antara kita adalah batu‑batu yang kasar yang berasal dari gunung batu. Tetapi apabila kebenaran Allah dikenakan kepada diri kita, maka setiap kekurangan dihilangkan dan kita bersedia untuk bersinar‑sinar bagaikan batu‑batu yang hidup di dalam kaabah sorga, di mana kita akan bergaul, bukan saja dengan malaikat‑malaikat suci, tetapi juga dengan Raja sorga Sendiri.

 Tujuan Kesempurnaan. Kaum ibu, maukah engkau meninggalkan pekerjaan yang tidak penting dan tidak berguna yang akan binasa itu? Maukah engkau berusaha datang dekat kepada Allah, agar hikmat‑Nya dapat menuntun dan anugerah‑Nya menolong kamu, di dalam satu tugas yang sifatnya kekal untuk selama‑lamanya? Bertujuanlah untuk menjadikan anak‑anakmu sempurna di dalam tabiat. Ingat hanya orang‑orang yang seperti itu yang akan melihat Allah….

 Banyak orang tua yang sedang melalaikan pekerjaan yang telah diberikan Allah kepada mereka. Mereka sendiri jauh dari kesucian, dan mereka tidak dapat melihat kekurangan‑kekurangan di dalam diri anak‑anak mereka sebagaimana mestinya sekiranya mata mereka sendiri melihat dan mengagumi kesempurnaan tabiat Kristus.

Bagaimana Caranya Menjadi Ibu yang Ideal. Gantinya terbenam ke dalam pekerjaan rumah tangga yang biasa dikerjakan saja, biarlah para isteri dan ibu mengambil waktu untuk membaca, untuk memelihara diri mereka tetap berpengetahuan, untuk menjadi seorang sahabat kepada suaminya, dan untuk selalu berhubungan dengan pikiran anak‑anaknya yang sedang berkembang. Biarlah dia dengan bijaksana menggunakan kesempatan‑kesempatan yang sekarang dimilikinya untuk mempengaruhi anak‑anak yang dikasihinya itu bagi suatu kehidupan yang lebih tinggi. Biarlah dia menjadikan Juruselamat itu sebagai sahabat dan temannya setiap hari. Biarlah ia mengambil waktu untuk mempelajari Sabda‑Nya, mengambil waktu untuk pergi bersama dengan anak‑anak ke alam terbuka dan mempelajari tentang Allah melalui keindahan hasil ciptaan‑Nya itu.

 Biarlah ia selalu menjaga dirinya riang gembira. Gantinya menggunakan setiap waktu untuk menjahit dengan tidak putus‑putusnya, jadikanlah waktu malam itu sebagai suatu waktu untuk berkumpul bersama‑sama dalam suasana gembira, satu pertemuan di antara keluarga setelah bekerja sepanjang hari. Banyak pria yang dengan cara demikian akan memilih pergaulan di dalam rumah tangganya daripada pergi ke tempat‑tempat hiburan atau rumah rias. Banyak anak lelaki akan tinggal di rumah gantinya pergi ke pinggir‑pinggir jalan atau ke warung‑warung. Banyak anak‑anak perempuan akan dicegah dari pergaulan yang tidak baik dan menyesatkan. Pengaruh rumah tangga kepada orang tua akan menjadi seperti apa yang direncanakan Allah, suatu berkat seumur hidup.

 Jadikan Kehidupan Rumah Tangga Satu Sukses‑Nasihat kepada Seorang Ibu. Engkau tidak boleh mengikuti kecenderungan‑kecenderungan hatimu. Engkau harus berusaha memberikan suatu teladan yang baik di dalam segala perkara. Jangan menjadi malas. Gunakan tenagamu yang terpendam itu. Jadikan dirimu sebagai seseorang yang diperlukan oleh suamimu dengan cara suka memberi perhatian dan suka menolong. Jadilah sebagai satu berkat kepadanya di dalam segala perkara. Lakukanlah tugas‑tugas penting yang harus dikerjakan. Belajarlah bagaimana caranya untuk melaksanakan dengan senang hati akan tugas‑tugas yang sederhana, tidak menarik tetapi yang paling perlu yang berhubungan dengan kehidupan rumah tangga….

 Usahakan untuk menjadikan kehidupan rumah tanggamu suatu sukses.  Memenuhi tanggung jawab seorang isteri dan ibu mempunyai makna; yang lebih besar daripada yang engkau telah pikirkan. . . ‑ Engkau memerlukan pendidikan dan pengalaman dalam kehidupan rumah tangga. Engkau memerlukan usaha yang ada ragamnya, yang gigih dan sungguh‑sungguh, dan perkembangan kuasa kemauan, yang diberikan oleh hidup ini.

 Para Orang Tua yang Terlalu Sibuk. Banyak orang tua mengeluh bahwa mereka mempunyai banyak perkara akan dilakukan sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk memperkembangkan pikiran mereka, untuk mendidik anak‑anak mereka bagi kehidupan yang praktis, atau mengajar mereka bagaimana caranya mereka bisa menjadi anak‑anak domba di kandang Kristus.”

 Orang tua tidak boleh melalaikan pekerjaan untuk mempersenjatai pikiran mereka untuk menentang dosa, untuk berjaga‑jaga dari apa yang bukan saja akan membinasakan diri mereka sendiri, tetapi juga mendatangkan kesakitan, dan berbagai jenis penderitaan dan kejahatan kepada keturunan mereka. Oleh mendidik diri sendiri dengan cara yang benar, orang tua harus mengajar anak‑anak mereka bahwa sorga itu benar‑benar memerintah.

 Orang Tua Harus Mau Menerima Nasihat. Sementara mereka tertidur dalam sikap acuh tidak acuh, setan menaburkan di dalam hati anak‑anak mereka benih‑benih yang akan bersemi dan kemudian menghasilkan panen kematian. Namun demikian sering orang tua seperti itu tidak mau menerima nasihat sehubungan dengan segala kesalahan mereka itu. Mereka berlaku seakan‑akan mereka ingin bertanya kepada orang orang yang memberi nasihat itu, Apakah hakmu turut campur dengan anak‑anakku? Tetapi bukankah anak‑anak mereka itu adalah juga anak‑anak Allah? Bagaimanakah Ia menanggapi kelalaian mereka terhadap tugas itu? Dalih apakah yang akan mereka kemukakan bilamana Ia bertanya kepada mereka mengapa mereka telah menurunkan anak‑anak mereka ke dunia ini, dan kemudian membiarkan anak‑anak itu menjadi korban penggodaan setan.

 Sedialah untuk mendengar nasihat dari orang lain. Janganlah merasa bahwa bukan urusan dari saudara‑saudaramu tentang caranya engkau memperlakukan anak‑anakmu, atau bagaimana anakmu membawakan diri mereka.

 Keuntungan‑keuntungan dari Pertemuan‑pertemuan untuk Saling Nasihat‑menasihati. Allah telah menyerahkan ke tangan kita satu pekerjaan yang paling suci, dan kita perlu bertemu bersama‑sama untuk menerima petunjuk, agar kita disanggupkan melaksanakan tugas ini…. Kita perlu berkumpul bersama‑sama dan menerima jamahan ilahi agar kita bisa mengerti pekerjaan kita di dalam rumah tangga. Orang tua perlu mengerti bagaimana agar dapat mengirimkan anak‑anak mereka keluar dari kaabah rumah tangga dengan pendidikan serta latihan yang demikian rupa sehingga mereka sanggup bersinar‑sinar seperti terang di dalam dunia ini.

 Dari perkemahan ini kita bisa membawa bersama‑sama dengan kita suatu pengertian yang lebih baik tentang tugas‑tugas rumah tangga. Ada juga pelajaran‑pelajaran yang harus dipelajari di sini sehubungan dengan pekerjaan yang dikehendaki Allah agar dilaksanakan oleh saudari‑saudari kita di dalam rumah tangga mereka.  Mereka harus belajar memupuk kesopansantunan  dalam kata‑kata pada waktu berbicara kepada suami dan anak‑anak. Mereka harus belajar bagaimana caranya mereka dapat menolong membawa setiap anggota keluarga kepada disiplin dihadapan Allah. Biarlah para ibu dan bapa menyadari bahwa mereka menyenangkan dan menarik, dan bahwa penurutan itu tidak boleh dipaksakan melalui ancaman dan kemarahan. Banyak orang tua masih harus belajar bahwa tidak ada kebaikan yang akan datang sebagai dari luapan amarah. Banyak orang tidak memikirkan perlunya untuk berbicara dengan lemah lembut kepada anak-anak. mereka tidak mengingat bahwa anak-anak kecil itu sudah dibeli dengan suatu harga dan mereka merupakan harta milik Tuhan Yesus.

Belajar Tentang Allah

0

[AkhirZaman.org] Suara Allah di dalam Hasil Ciptaan‑Nya. Ke mana saja kita berpaling, kita mendengar suara Allah dan melihat hasil pekerjaan tangan‑Nya. Mulai dari gemuruh guntur yang bernada rendah dan deru ombak laut yang tidak henti‑hentinya, sampai kepada nyanyian gembira yang menjadikan hutan‑hutan semarak dengan lagu‑lagu, puluhan ribu suara alam mengucapkan puji‑pujian kepada‑Nya. Di atas bumi, laut dan langit, dengan beraneka ragam warna‑warni yang ajaib itu, dalam kontrasnya yang megah dan dalam keserasiannya, kita melihat kemuliaan‑Nya. Bukit‑bukit kekal menceritakan kuasa‑Nya. Pepohonan yang melambaikan daun‑daunnya yang hijau di bawah sinar matahari, dan bunga‑bungaan di dalam keindahannya itu, menunjuk kepada Khalik mereka. Rumput hijau yang menutupi bumi yang coklat menceritakan tentang pemeliharaan Allah bagi mahluk‑Nya yang paling rendah sekalipun. Goa‑goa di dalam laut dan di bumi menyatakan perbendaharaan‑Nya. Ia menempatkan mutiara di dalam lautan dan batu kecubung dan batu permata lainnya di antara batu‑batu karang adalah seorang pecinta keindahan. Matahari yang terbit di langii menggambarkan Dia yang merupakan kehidupan dan terang segala sesuatu yang telah dijadikan‑Nya. Segala sesuatu yang terang dan indah yang menghiasi bumi dan menerangi langit membicarakan tentang Allah.

Kalau demikian, akankah kita, di dalam menikmati segala pemberian‑Nya itu, melupakan Yang telah memberikannya? Sebaliknya, biarlah semuanya itu menuntun kita untuk merenung‑renungkan kebajikan dan kasih‑Nya. Biarlah segala sesuatu yang indah di dalam rumah kita di dunia ini mengingatkan kepada kita akan sungai kristal dan padang hijau, pepohonan yang melambai‑lambai dan mata air hidup, kota yang terang dan penyanyi yang berjubah putih, di dalam rumah kita yang di sorga‑dunia keindai yang tidak dapat dilukis oleh pelukis manapun juga, yang tidak dapat digambarkan oleh lidah yang fana. “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” I Korintus 2:9.1

 

Tentang Tabiat dan Kasih Allah. Para ibu . . . hendaknya jangan terlalu ‑diasyikkan dengan perkara‑perkara yang dibuat‑buat dan dibebani dengan urusan hidup sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk mendidik anak‑anak mereka dari buku alam yang besar dari Allah itu, sambil menanamkan di dalam pikiran mereka yang masih muda itu keindahan-keindahan daripada kuncup yang mekar dan bunga‑bungaan. Pepohonan yang tinggi, burung‑burung yang membawakan nyanyian gembira mereka kepada Khalik mereka, berbicara kepada indera mereka tentang kebajikan, rahmat dan kedermawanan Allah. Setiap helai daun dan bunga dengan beraneka‑ragam warna, yang semerbak baunya, mengajarkan kepada mereka bahwa Allah kasih adanya. Segala sesuatu yang baik dan indah dan elok di dalam dunia ini menceritakan kepada mereka tentang kasih Bapa kita‑yang di sorga. Tabiat Allah dapat mereka lihat di dalam hasil ciptaanNya.

Tentang Kesempurnaan Allah. Sebagaimana benda‑benda alam itu menunjukkan penghargaan mereka kepada Pencipta yang Agung itu dengan melakukan apa yang terbaik untuk memperindah bumi ini dan menggambarkan kesempurnaan Allah, demikian pula umat manusia harus berusaha di dalam kesanggupan mereka untuk menampilkan kesempurnaan Allah, sambil membiarkan Dia untuk melaksanakan maksud‑maksud‑Nya yang penuh dengan keadilan, rahmat dan kebajikan melalui diri mereka.

Tentang Khalik dan Hari Sabat. Siapakah yang memberikan kepada kita sinar matahari yang menyebabkan bumi kita ini mendatangkan hasil dan menumbuhkan? dan siapakah yang memberikan hujan yang menyuburkan itu? Siapakah yang telah memberikan kepada kita langit yang di atas dan matahari dan bintang‑bintang di langit? Siapakah yang memberikan kepadamu pikiranmu, dan yang memeliharakan engkau hari demi hari? . . . Setiap kali kita memandang kepada dunia ini, kita diingatkan kepada tangan Allah yang telah menciptakannya. Langit di atas kepala kita, dan bumi di bawah yang ditutupi dengan satu permadani hijau, mengingatkan kepada kita tentang kuasa Allah dan kebajikan‑Nya. Ia bisa saja menjadikan rumput‑rumput itu coklat atau hitam, tetapi Allah adalah seorang pecinta keindahan, dan oleh sebab itu Ia telah memberikan kepada kita perkara‑perkara yang indah untuk dilihat. Siapakah yang dapat melukiskan di atas  bunga‑bungaan warna yang lembut oleh mana Allah telah menghiasi mereka? . .

Kita tidak memiliki buku pelajaran yang lebih baik daripada alam. “Perhatikanlah bunga bakung di ladang, . . . tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.” Biarlah pikiran anak‑anak kita diarahkan kepada Allah. Untuk hal ini Ia telah memberikan kepada kita hari yang ketujuh dan membiarkannya sebagai satu peringatan akan hasil ciptaan‑Nya.

Penurutan kepada, Hukum. Kuasa yang sama yang menopang alam sedang bekerja juga di dalam diri manusia. Undang‑undang yang besar yang sama yang mengendalikan bintang dan atom juga mengendalikan kehidupan manusia. Hukum yang memerintah denyutan jantung, mengatur aliran darah di dalam tubuh, adalah undang‑undang. Hikmat yang mahakuasa yang mempunyai wewenang terhadap jiwa kita. Dari Dialah segala kehidupan itu berasal. Hanya di dalam keserasian dengan Dia bisa diperoleh alam kegiatannya yang sejati. Bagi semua benda ciptaan‑Nya syarat‑syaratnya adalah sama‑satu kehidupan dapat dipertahankan dengan menerima kehidupan Allah, satu kehidupan yang dijalankan dalam keselarasan dengan kehendak Khalik itu. Melanggar hukum‑Nya‑fisik, mental atau moral berarti menempatkan diri dalam keadaan yang tidak selaras dengan alam semesta, mendatangkan kekacauan, dan kebinasaan.

Bagi dia yang belajar menafsirkan pengajaran‑pengajarannya dengan cara demikian, segenap alam menjadi jelas; dunia ini menjadi satu buku pelajaran, kehidupan ini menjadi sebuah sekolah. Persatuan manusia dengan alam dan dengan Allah, pemerintahan hukum dalam alam semesta, akibat‑akibat pelanggaran, tidak akan gagal untuk mengesankan pikiran dan membentuk tabiat. Semuanya ini adalah pelajaran‑pelajaran yang perlu untuk dipelajari oleh anak‑anak kita.

Pelajaran‑pelajaran Lain dari Hukum-hukum Alam. Di dalam memperkembangkan jiwa seorang pekerja yang cermat akan mendapati bahwa perbendaharaan yang tidak pernah diimpi‑impikan akan terbuka di hadapannya. Tidak ada seorangpun yang akan berhasil dalam pekerjaan bertani atau berkebun tanpa memberikan perhatian kepada undang‑undang yang tercakup di dalamnya. Kebutuhan‑kebutuhan khusus setiap tanaman yang berbeda‑beda itu harus dipelajari. Perbedaan‑perbedaan seperti itu membutuhkan tanah dan pemeliharaan yang berbeda, dan penurutan terhadap undang‑undang yang memerintah masing‑masing merupakan syarat sukses.

Perhatian yang diperlukan dalam menanam, agar jangan ada sekalipun satu jaringan akar dipadati atau disalah tempatkan, pemeliharaan tanaman yang muda, pekerjaan menunasi dan mengairi, pekerjaan melindungi dari embun dingin di malam hari dan dari terik matahari diwaktu siang, pekerjaan mencabut rumput‑rumput, mencegah penyakit dan hama serangga, pekerjaan menumbuhkan dan mengatur, bukan hanya mengajarkan pelajaran penting sehubungan dengan perkembangan tabiat, tetapi pekerjaan itu sendiri adalah alat untuk perkembangan tersebut. Di dalam memupuk ketelitian, kesabaran, perhatian kepada perkara yang remeh, penurutan kepada hukum, hal ini memberikan satu latihan yang paling diperlukan.

Hubungan yang terus‑menerus dengan rahasia kehidupan dan keindahan alam, sebagaimana juga kelemahlembutan yang dihasilkan dalam mengurus benda‑benda indah ciptaan Allah ini, cenderung untuk menguatkan pikiran dan memperhalus serta mengagungkan tabiat; dan pelajaran yang diberikannya akan menyediakan pekerja itu untuk dapat mendidik orang‑orang lain dengan lebih berhasil lagi.

Pelajaran‑pelajaran dari Pekerjaan Menaburkan Benih. Perumpamaan penabur dan benih itu memberikan satu pelajaran rohani yang amat dalam. Benih melambangkan prinsip‑prinsip yang ditaburkan di dalam hati, dan pertumbuhannya melambangkan perkembangan tabiat. Jadikan pengajaran dalam hal ini sebagai sesuatu yang praktis. Anak‑anak bisa mengerjakan tanah itu dan menaburkan benih; dan sementara mereka bekerja, orang tua atau guru dapat menerangkan kepada mereka tentang tanah hati, dengan benih yang baik dan jahat yang ditaburkan di atasnya; dan sebagaimana kebun harus dipersiapkan bagi benih itu, demikian pula hati harus dipersiapkan bagi benih kebenaran. Apabila tanaman itu bertumbuh, maka hubungan antara penaburan benih yang alamiah dan yang rohani dapat dilanjutkan.

Bilamana benih itu dilemparkan ke atas tanah, mereka dapat mengajarkan pelajaran tentang kematian Yesus; dan apabila kecambahnya bersemi memberikan pelajaran tentang kebangkitan.

Taman Hati Memerlukan Pemeliharaan. Mulai sejak diusahakannya tanah itu, pelajaran bisa diberikan terus‑menerus. Tidak ada seorangpun yang bisa tinggal di atas sebidang tanah yang tidak diusahakan lalu mengharapkan bahwa itu akan segera menghasilkan suatu panen. Usaha yang tekun dan tabah harus diadakan dalam mempersiapkan tanah itu, menaburkan benih, dan memelihara tanaman itu. Demikian pula seharusnya di dalam penaburan yang rohani. Tanah hati itu harus diusahakan. Tanahnya harus dipecahkan oleh pertobatan. Rumput‑rumput jahat yang akan mengganggu tanaman gandum itu harus dicabut. Sebagaimana sebidang tanah yang dulunya ditumbuhi oleh duri itu dapat diusahakan kembali hanya oleh usaha yang tekun, demikian pula kecenderungan‑kecenderungan yang jahat di dalam hati kita dapat dikalahkan hanya oleh usaha yang sungguh‑sungguh di dalam nama dan kuasa Kristus.

Bertumbuh dalam Anugerah. Ceritakan kepada anak‑anakmu tentang kuasa Allah yang dapat mengadakan mukjizat. Apabila mereka mempelajari buku alam yang besar itu, Allah akan mengesankan pikiran mereka Petani menggarap tanahnya dan menaburkan benihnya, tetapi ia tidak dapat menumbuhkan benih itu.

Tuhan memberikan kuasa kehidupan‑Nya kepada benih itu, dan menyebabkannya bersemi. Di bawah pemeliharaan‑Nya lembaga kehidupan itu menembusi kulit keras yang menyelubunginya, dan bersemi untuk menghasilkan buah. Mula‑mula kecambahnya kemudian mayangnya, kemudian butir‑butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila kepada anak‑anak itu diceritakan tentang pekerjaan yang dilakukan Allah bagi benih itu, mereka mempelajari rahasia pertumbuhan dalam anugerah.

Bangkit Mengatasi Keadaan Lingkungan. Pernakah anda melihat bunga teratai. Bunga‑bunga teratai yang indah ini tumbuh dengan bersih, tidak bernoda, sempurna, tanpa cela sedikitpun. Bunga itu bertumbuh di tengah‑tengah kumpulan sampah. Seorang ibu berkata pada anaknya, “Tolong saya, ambilkan salah satu bungga teratai yang paling dekat dengan akarnya untuk saya. Saya mau agar kamu memahami sesuatu hal tentang itu.”

Ia mengambil segenggam bunga teratai itu, dan saya mengamat‑amati bunga‑bunga itu. Bunga dipenuhi oleh saluran‑saluran yang terbuka, dan tangkai‑tangkainya mengumpulkan bahan‑bahan dari dalam tanah, semuanya ini diolah menjadi bunga teratai yang bersih dan tidak bernoda. Dia menolak sampah‑sampah. Dia menolak segala perkara yang buruk, tetapi di tempat itulah bunga ini tumbuh dalam keadaan. yang bersih.

Demikianlah caranya kita harus mendidik anak‑anak muda kita di dalam dunia ini. Biarlah pikiran dan hati mereka diajar untuk mengenal siapakah Allah itu, siapakah Yesus Kristus itu, dan pengorbanan yang telah diadakan‑Nya demi kepentingan kita. Biarlah mereka mengambil sifat‑sifat yang suci yang agung, yang lemah lembut, yang sopan santun, yang penuh kasih dan kesabaran; biarlah mereka mengambilnya dari Sumber segala kuasa.”

Pelajaran‑pelajaran dalam Berharap dan Bertahan.Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan.” ” Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.”Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu.“Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu.” Ayub 12:7; Amsal 6:6; Matius 6:26; Lukas 12:24.

Kita tidaklah hanya sekedar menceritakan kepada anak‑anak itu tentang binatang‑binatang ciptaan Allah ini. Hewan‑hewan itu sendiri harus menjadi guru‑gurunya. Semut‑semut mengajarkan pelajaran tentang sifat rajin yang disertai dengan kesabaran, sikap bertahan terhadap segala rintangan, dan bersiap sedia untuk hari depan. Dan burung‑burung adalah guru yang memberikan pelajaran tentang berharap. Bapa kita yang di sorga menyediakan makanan bagi mereka, tetapi mereka harus mengumpulkannya, mereka  harus membangun sarangnya dan membesarkan anak‑anaknya. Setiap saat mereka terbuka kepada musuh‑musuh yang hendak membinasakan mereka. Namun demikian betapa riang gembiranya mereka dalam melaksanakan tugas mereka! Betapa menggembirakannya nyanyian‑nyanyian mereka itu.

Betapa indahnya gambaran yang diberikan oleh pemazmur tentang penjagaan Allah terhadap hewan‑hewan di hutan ini:

“Gunung‑gunung tinggi adalah bagi kambing‑kambing hutan. Bukit‑bukit batu adalah tempat perlindungan bagi pelanduk.” Mazmur 104‑18. Ia membiarkan mata air mengalir di antara bukit‑bukit, di mana margasatwa berdiam dan “bersiul di antara daun‑daunan.” Mazmur 104:12. Segala mahluk hutan dan bukit‑bukit adalah sebagian daripada kekeluargaan‑Nya yang besar itu.” Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup.” (Mazmur 145:16).

Serangga Mengajarkan Sifat Rajin. Lebah yang rajin memberikan kepada  manusia yang berpikir satu teladan yang amat baik untuk mereka tiru. Serangga‑‑serangga ini mengikuti peraturan yang sempurna, dan tidak ada satupun yang malas yang dibiarkan hidup di dalam sarangnya. Mereka melaksanakan pekerjaan yang telah ditentukan kepada mereka dengan suatu pemikiran dan kegiatan yang tidak dapat kita pikirkan…. Orang  yang bijaksana itu mengalihkan pikiran kita kepada makhluk‑makhluk kecil  di dunia ini: “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya dan penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” “Semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas.” Kita dapat mempelajari dari guru‑guru kecil ini suatu pelajaran tentang kesetiaan. Jikalau kita memperbaiki dengan ketekunan yang sama akan segala kesanggupan yang telah diberikan kepada kita oleh seorang Khalik yang Mahabijaksana itu, betapa besarnya pertambahan kesanggupan‑kesanggupan kita itu untuk menjadi orang‑orang yang berguna. Mata Allah memandang kepada makhluk makhluk‑Nya yang terkecil ini, kalau demikian, tidakkah Ia memperhatikan manusia yang diciptakan atas peta‑Nya, dan menuntutnya untuk mengadakan pengembalian yang sepadan dengan segala keuntungan yang telah diberikan‑Nya kepadanya?’

Ellen G White

Wanita Misionaris

0

[AkhirZaman.org] Wanita dapat melakukan pekerjaan kebenaran terselubung yang dapat dikerjakan dan dinyatakan. Mereka dapat menempatkan diri dalam pekerjaan pada zaman krisis, dan Tuhan akan bekerja melalui mereka. Jikalau mereka diimbasi dengan rasa tanggung jawab akan tugasnya, dan bekerja di bawah pengaruh Roh Tuhan, mereka akan memperoleh kesanggupan yang dibutuhkan saat ini. Juru Selamat akan memancarkan sinar wajah Nya kepada para wanita yang berkorban ini, dan sinar inilah yang memberikan satu kuasa kepada mereka yang melebihi kuasa laki laki. Dalam lingkungan keluarga mereka dapat melakukan satu pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh kaum pria, satu pekerjaan yang menjangkau hidup terdalam. Mereka dapat mendekati hati orang yang tak dapat didekati oleh kaum pria. Pekerjaan mereka dibutuhkan. Wanita bijaksana yang rendah hati dapat melakukan pekerjaan yang baik dalam menerangkan kebenaran kepada orang orang di rumah mereka. Firman Tuhan yang diterangkan begitu rupa akan melakukan pekerjaan penghamburan adonan, melalui pengaruhnya seluruh anggota keluarga akan bertobat. Testimonies, Jld.9, hal. 128, 129.

Semua orang yang bekerja bagi Tuhan seharusnya mempunyai perpaduan tabiat Martha dan Maria, yaitu suka melayani, dan kasih yang sungguh sungguh terhadap kebenaran. Diri dan sifat mementingkan diri harus disingkirkan dari pemandangan. Tuhan memanggil para wanita pekerja yang sungguh sungguh, pekerja yang bijaksana, gembira, lembut dan setia kepada prinsip. Dia memanggil para wanita yang panjang sabar, yang dapat mengalihkan pikiran dari diri dan kepentingan pribadi, dan memusatkannya pada Kristus, mengucapkan kata kata kebenaran, berdoa bersama orang orang yang berhasil dihubunginya, dan bekerja untuk pertobatan jiwa jiwa. Testimonies, Jld. 6, hal. 118.

Para wanita ini dapat bekerja dengan efisien dalam memperoleh pelanggan pelanggan majalah (berisi Firman), dengan cara ini dapat memancarkan terang kepada pikiran orang. Review and Herald 10 Juni, 1880.

Ada beberapa wanita berhati mulia yang memiliki keberanian moral untuk mengambil keputusan memihak kebenaran berdasarkan pertimbangan sehat. Mereka telah menerima kebenaran dengan sungguh sungguh. Mereka memiliki taktik, persepsi, keterampilan yang baik dan akan menjadi pekerja yang berhasil bagi Tuhan. Para wanita dipanggil untuk ini. Review and Herald, 19 Desember, 1878.

 Saudara saudara perempuan kita ini dapat melayani sebagai pekerja dalam penulisan, dan memikat perasaan yang terdalam dari sahabat sahabat yang telah menerima majalah dan risalah kita. . . . Wanita yang teguh dalam prinsip dan tabiatnya tidak goyah itulah yang dibutuhkan, wanita yang percaya bahwa kita sebenarnya hidup di akhir zaman, dan kita mempunyai satu pekabaran khidmat yang terakhir yaitu amaran terakhir yang akan diberikan kepada dunia ini. . . . Inilah orang orang yang dapat digunakan Tuhan dalam menaburkan risalah dan dengan bijaksana membagikan “Signs of the Times”. Review and Herald, 19 Desember, 1878.

Saya tidak menganjurkan agar wanita berusaha menjadi pemberi suara, atau pemegang jabatan; tetapi sebagai seorang misionaris, mengajarkan kebenaran, surat surat, membagikan risalah dan mencari langganan majalah yang berisi kebenaran khidmat pada zaman ini, dengan cara ini dia dapat melakukan banyak hal. Review and Herald, 19 Desember, 1878.

Sekiranya ada dua puluh orang wanita di mana sekarang ini hanya seorang, yang mau menjadikan misi kudus ini satu pekerjaan yang disenangi, kita akan melihat lebih banyak lagi yang bertobat kepada kebenaran. Review and Herald, 2 Januari, 1879.

Wanita yang dapat bekerja diperlukan sekarang ini, wanita yang tidak mementingkan diri, yang sabar dan rendah hati, yang akan bekerja dengan kesabaran Kristus di mana saja mereka menemukan pekerjaan yang dilakukan untuk keselamatan jiwa jiwa. Review and Herald, 2 Januari, 1879.

Ratusan saudara perempuan kita dapat bekerja sekarang ini jikalau mereka mau. Mereka dan anak anak mereka harus berpakaian sederhana, pakaian yang bersih dan tahan lama, bebas dari perhiasan, dan mereka memanfaatkan waktu yang telah digunakan untuk peragaan yang tidak perlu dan sekarang melakukan pekerjaan misionaris. Mereka dapat menulis surat kepada sahabat di tempat yang jauh. Saudara saudara perempuan ini dapat berhimpun untuk berkonsultasi bagaimana cara bekerja yang terbaik. Uang dapat di tabung untuk diberikan sebagai persembahan bagi Tuhan, untuk di investasikan pada penerbitan majalah dan risalah yang akan dikirim kepada sahabat sahabat  mereka. Mereka yang sekarang ini menganggur seharusnya bekerja. Biarlah setiap wanita yang menganggap dirinya anak Tuhan benar benar merasa satu tanggung jawab untuk menolong orang dalam jangkauannya. Review and Herald, 12 Desember, 1878.

Saudara saudara perempuan kita terlalu suka memaafkan diri dari tanggung jawab yang memerlukan pemikiran dan penggunaan pikiran secara efisien; namun inilah di disiplin yang  mereka perlukan untuk menyempurnakan pengalaman Kekristenan. Mungkin mereka bekerja di ladang misionaris, yang meminati tugas pembagian risalah dan majalah yang menyatakan iman kita dengan benar. Review and Herald, 12 Desember, 1878.

Saudaraku, janganlah merasa jenuh melakukan tugas misionaris yang memerlukan kewaspadaan. Inilah satu pekerjaan yang kamu semua dapat lakukan dengan sukses, asalkan kamu mau berhubungan dengan Tuhan. Sebelum menulis surat pertanyaan, angkatlah hatimu kepada Tuhan senantiasa di dalam doa, agar engkau berhasil mengumpulkan carang carang liar yang akan dicangkokkan pada pokok anggur dan berbuah demi kemuliaan Tuhan. Semua orang yang dengan rendah hati mengambil bagian dalam pekerjaan ini, akan tetap mendidik diri mereka sendiri sebagai pekerja di kebun anggur Tuhan. Review and Herald, 10 Juni, 1880.

Oleh: Ellen White

ORANG-ORANG TUHAN

0

[AkhirZaman.org] Dalam hari-hari penutupan sejarah dunia ini, kesesatan-kesesatan  harus dihadapi sebagaimana nabi Tuhan dahulu menghadapinya—dengan tegas!

Penyesatan dalam berbagai bentuk fanatisme akan muncul. Tuhan menggunakan nabi-Nya di zaman modern ini sebagai sarana untuk menegur kaum fanatik ini, dan membuka mata umatNya yang setia. Lihat 2 Selected Messages, 27.

Saya telah mempelajari bagaimana mengusahakan agar pengalaman-pengalaman di masa-masa mula-mula dicetak, sehingga lebih banyak orang memperoleh informasi, karena saya telah lama mengetahui bahwa fanatisme akan menjelma kembali, dalam cara-cara yang berbeda. Kita harus memperkuat kedudukan kita dengan berpegang kepada Firman Tuhan, dan dengan menghindarkan dari segala keanehan dan perbuatan-perbuatan yang asing yang sangat mudah dan cepat diikuti dan dilakukan oleh sebagian orang. Jikalau kita mengizinkan kekacauan masuk ke dalam anggota jemaat kita, kita tidak akan bisa memulai pekerjaan kita sebagaimana seharusnya…Kita tidak boleh mengizinkan segala unsur-unsur menonjolkan diri di antara kita sedemikian sehingga menghancurkan pengaruh kita kepada mereka yang hendak kita jangkau dengan kebenaran. Selected Messages, 44.

Betapa menyedihkan bahwa begitu banyak dari pekabaran-pekabaran yang tegas dari juru kabar, yang menegur kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa modern kita, telah ditolak dan tidak dihargai saat ini oleh sejumlah besar anggota gereja.

Tuhan ingin menggunakan manusia sebagai alat-alat-Nya untuk menegur kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa. Kendati terdapat perlawanan terhadap kebenaran, “Tuhan akan memunculkan orang-orang yang akan membawa kepada  banyak orang pekabaran bagi zaman ini.” Testimonies to Ministers, 107.

“Pekabaran-pekabaran yang paling mengejutkan akan disampaikan oleh orang-orang yang ditunjuk oleh Tuhan.” Testimonies, vol. 9, 137.

Tetapi Tuhan hanya dapat menggunakan orang-orang yang akan berdiri teguh dan tidak tergoyahkan bagi kebenaran:

Tuhan tidak dapat menggunakan orang-orang, yang di masa-masa berbahaya, ketika kekuatan, keberanian, dan pengaruhnya diperlukan, menjadi takut berdiri teguh bagi yang benar. Ia memanggil orang-orang yang akan melaksanakan peperangan dengan setia melawan yang salah, memerangi prinsip-prinsip dan kuasa-kuasa, melawan pemimpin-pemimpin kegelapan di dunia ini, melawan kejahatan rohani di tempat-tempat tinggi. Kepada orang-orang seperti inilah Tuhan akan menyampaikan perkataan: “Baiklah, hambaKu yang baik dan setia.” Tuhan memanggil orang-orang seperti Elia, Natan, Yohanes Pembaptis—orang-orang yang akan membawa pekabaran dengan kesetiaan, apapun akibatnya; orang-orang yang akan berbicara tentang kebenaran dengan berani, meskipun mereka harus mengorbankan segala yang mereka miliki. Prophets and Kings, 142.

Kesesatan-kesesatan dan dosa-dosa tidak boleh dibiarkan tanpa ditegur.  Ketika manusia membahayakan pekerjaan dan maksud Tuhan melalui perbuatan mereka sendiri yang salah, akankah mereka tidak mendengar suara teguran? Jikalau hanya masalah pelaku kesalahan saja, dan akibat perbuatannya tidak lebih luas daripada dirinya, ia sendiri akan menerima perkataan peringatan; namun ketika perbuatannya membahayakan maksud tujuan kebenaran, dan jiwa-jiwa menjadi berada dalam keadaan bahaya karenanya, Tuhan menuntut bahwa peringatan yang sama luasnya dengan kerusakan itu harus dilakukan. Kesaksian tidak dapat dihalangi. Perkataan teguran dan peringatan, “demikianlah Tuhan berfirman,” akan datang dari agen-agen yang ditunjuk oleh Tuhan; karena perkataan-perkataan itu tidak berasal dari sarana manusiawi; melainkan dari Tuhan, yang telah menunjuk mereka untuk melakukan pekerjaan itu. 2 Selected Messages, 153.

Saat ini, dihadapkan dengan kesesatan-kesesatan yang begitu luas, dalam keadaaan kemerosotan kerohanian, ada kebutuhan mendesak akan para Nehemia-Nehemia dan Ezra-Ezra yang setia dan jujur—orang-orang yang tidak akan ragu menyebut dosa sebagai dosa, dan orang-orang yang tidak akan mundur untuk mempertahankan kemuliaan Tuhan. Mereka yang terbebani pekerjaan Tuhan, tidak akan menjadi tenang dan menutupi kejahatan-kejahatan yang ada dengan jubah kasih yang palsu. Orang-orang yang pemberani dan penuh semangat dibutuhkan untuk membukakan dosa-dosa zaman sekarang ini. Kekejian tidak boleh dimaafkan dan diampuni. Orang-orang yang memimpin gereja Tuhan yang mengikuti kebiasaan-kebiasaan dan praktek-praktek dunia, tidak boleh dipuji dan diagungkan…Kekejaman kepada beberapa orang seringkali terbukti menjadi belas kasihan bagi banyak orang. Namun kita harus berhati-hati menyatakan Roh Kristus, dan bukan melalui cara-cara kita yang tergesa-gesa dan keras. Kita harus menegur dosa, karena kita mengasihi Tuhan dan mengasihi jiwa-jiwa yang bagi merekalah Kristus telah mati. Signs of the Times, vol. 1, 407

Segala kutipan di atas, menggambarkan jenis orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk membawa “pekabaran-pekabaran yang mengejutkan” yang diperlukan untuk melawan kesesatan yang ditebarkan setan di tengah-tengah kita.

Tuhan memanggil orang-orang yang memiliki kesetiaan yang teguh. Orang-orang yang bermuka dua tidak akan berguna bagi-Nya di masa-masa gawat. Ia menginginkan orang-orang yang menunjukkan pekerjaan yang salah dan berkata, “Ini tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.” 2 Selected Messages, 153.

Kiranya kita adalah orang-orang yang setia kepada panggilan Tuhan, yang akan mempertahankan kesetiaan yang teguh, dan yang, dengan kasih yang sejati kepada jiwa-jiwa, dalam nama Tuhan, akan menegur dan menasihati, melenyapkan api penyimpangan yang sedang membara!

 

Disadur dari buku: ADVENTIST CARNIVALS! (KARNAVAL ADVENT!)

Oleh:  Lloyd & Leola Rosenvold

Akibat Dosa

0

[AkhirZaman.org] Pada saat pekan penciptaan itu segala yang diciptakannya indah, dan bahkan yang lebih istimewa lagi, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Allah adalah sempurna secara tidak langsung Diapun menciptakan segala sesuatu itu sempurna dan baik adanya, tapi sejak dosa masuk kedunia ini dan sejak si penipuh itu menggoda manusia pertama segalanya berubah 180 derajat.

1. The Horny Grandma [CHINA]

1
Granny Zhao berasal dari Zhanjiang, di dahi wanita ini muncul sebuah tanduk, awalnya tanduk itu hanyalah berupa tahi lalat kecil saja, tapi dalam kurun waktu tiga tahun tahi lalat itu terus bertumbuh semakin besar sehingga berubah menjadi sebuah tanduk. Akibat tanduk yang muncul di dahi zhao menyebabkan penglihatannya terganggu dan dia merasa tidak nyaman.

2. The Over-Sized Fingers [CHINA]

2
Liu Hau dari Jiangsu. Sejak lahir, tangan Hau sudah aneh, ia memiliki ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah yang aneh dan tumbuh membesar tidak proporsional. Kondisi ini disebut Macrodactyly. Pada tahun 2007 lalu, ia menjalani operasi rekonstruksi tangannya di rumah sakit Shanghai. Dari operasi pembedahan itu, dokter mengangkat 5,1 Kg daging dan tulang.

3. The Tree-Trunk Leg [CHINA]

3
Chen Zongtao adalah penderita Neurofibroma semacam tumor jinak, akibat penyakit ini membuat Chen tak dapat berdiri maupun jongkok karena bobot kakinya yang mencapai 150 pon. Pertumbuhan daging tak wajar ini dialami sejak ia masih kanak-kanak dan terus berkembang. Akibatnya, Chen tak dapat bangun, ia hanya bisa melewati waktunya di tempat tidur.

4. The Chinese Elephant Man [CHINA]

4a

4b
Huang Chuncais atau ‘Chinese Elephant Man’. Tumor seberat 15 kg yang bersarang di kepalanya mengakibatkan kulit wajahnya tertarik dan berbentuk aneh. Ini membuat Huang sangat menderita dan susah untuk memasukkan makanan kedalam mulutnya. Huang akhirnya di oprasi di Fuda Cancer Hospital di Guangzhou. Karna kondisi yang sangat parah membuat oprasi ini harus di lakukan berkali-kali oleh para medis untuk mengangkat tumor seberat 15 kg. Oprasi  akan terus di lakukan sampai wajahnya normal kembali.

5. The Man With A Twin [INDIA]

5
Sanju Bhagat 36 tahun perutnya membuncit layaknya wanita yang hamil 9 bulan. Pria ini mengidap satu parasit kembarannya yang berkelamin laki-laki, akibat parasit yang bersarang di dalam tubuhnya itu membuat nafsu makan pria kebangsaan India ini melampaui batas normal. Walaupun nafsu makan pria ini melampaui manusia normal lainnya, tapi tubuhnya tidak mengalami peningkatan, hanya perut Sanju saja yang terus membesar di akibatkan parasit yang berada di dalam tubuhnya terus berkembang.  

6. The Human Octopus [INDIA]
 6

Laksmi Tatm, bocah  ini lahir memiliki 4 kaki dan 4 lengan. Orang menyebut bocah ini sebagai Human Octopus atau manusia gurita. Kondisi itu terjadi karena parasit kembarannya yang masuk ke dalam tubuhnya sewaktu dalam kandungan. Setelah cukup kuat dan besar dokter akhirnya mengoprasi Laksmi, dokter  melakukan pembedahan terhadap parasit di tubuhnya. Kini bocah cantik itu bisa hidup normal dengan memiliki 2 kaki dan 2 lengan.

7. The Tree Man [INDONESIA]

7
The Tree Man (Laki-laki Pohon) Dede menderita kombinasi virus HPV (Human Papilloma Virus) dan kekacauan genetik. Pertumbuhan kutil yang terus menerus sudah mengambil-alih sebagian tubuhnya. Karna pertumbuhan kulit yang terus menerus membuat dede menjadi buah bibir masyarakat sekitar. Bapak dua anak ini mendapat bantuan dari pemerintah dan menjalankan oprasi di rumah sakit Hasan Sadikin Bandung dengan biaya ditanggung oleh pemerintah.

8. The Gigantic Face [VIETNAM]

8
Lai Ti Dao adalah seorang gadis kecil yang menderita penyakit Tumor Schwannoma, pada awalnya tumor itu hanyalah sebuah benjolan biasa saja tepat di kerongkongannya. Namun benjolan ini kemudian membesar dan nyaris membunuhnya. Gadis cilik ini diterbangkan ke Miami Amerika. Di sana dia menjalani pembedahan selama 10 jam, dan dokter mengangkat 10 pon tumor dari kerongkongannya. Setelah menjalani oprasih wajah gadis kecil ini kembali normal.

9. The Conehead [VIETNAM]

Gambar ini dibuat di Tu Du Hospital pada tahun 2005

9
Nguyen Xuan Minh adalah bocah kecil berusia 5 tahun. Kondisinya fisik bocah ini sangat memprihatinkan terutama wajahnya, kepala memanjang ke atas dan matanya menonjol ke luar. Dokter sempat kebingungan dengan kondisi boca tersebut. Banyak kalangan yang memprediksikan bahwa bocah ini lahir dari orang tua yang terkontaminasi Defoliant Jingga Agen, yang dipakai oleh angkatan perang Amerika selama perang di Vietnam.

10. The Stunted Fingers [VIETNAM]

10
Le Thi Hoa adalah seorang gadis yang cacat, sejak di lahirkan jari-jari tangannya kerdil. Hoa di curigai sebagai korban radiasi kimia. Namun, dia tidak pernah berhenti menulis dengan “gaya tulisan tangan yang sangat baik.”

http://hermawayne.blogspot.com

Pada awal manusia di ciptakan segalanya terjadi dengan indah dan begitu sempurna, Allah bergaul karip akrab dan beribadah bersama-sama dengan mereka, mereka di tempatkan di taman yang indah bersama pohon kehidupan, tapi Allah memperingati mereka untuk tidak menjamah buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Tapi karena mereka melanggar dan terjerumus kedalam godaan dosa, Allah mengutuk bumi dan rahim dari wanita itu juga ular Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.” Kej 3:14.

Akibat dosalah sehingga segala hal yang buruk terjadi. Umur manusia semakin pendek, bahkan kehidupan manusia menjadi kacau balau. Manusia yang tadinya diciptakan menurut gambar dan rupah Allah.”Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Kej 1:27. Tapi sekarang peta Allah itu tercoreng oleh dosa yang kita miliki, sehingga menyebabkan ciptaanNya yang tadinya di ciptakan menurut gambarNya, tiba-tiba berubah menjadi kutuk bagi.

Tapi Allah tidak tinggal diam Roma  5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.” Allah sangat mengasihi kita, dan Dia tidak perna meninggalkan kita sendirian Dia berjanji” Yohanes 14:1-3 “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”Allah akan datang kembali menjemput kita dan kita akan tinggal bersama-sama dengannya. Di sana tempat yang indah itu tak ada lagi air mata. ”Wahyu  21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”

 

KELUARGA TANPA BUAH HATI?

0

[AkhirZaman.org] Rumah tangga yang lengkap adalah suami-istri yang telah diberkati Allah walaupun belum ada anak. Hal ini perluh di pahami setiap laki-laki dan perempuan yang ingin membina sebuah keluarga.

Kehadiran anak dalam sebuah rumah tangga memang merupakan berkat dan karunia Allah, bahkan itu merupakan harta surga yang dititipkan melalui saluran keluarga agar dibina sesuai dengan kemauan-Nya. “Mazmur 127:3 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.”

Adalah bijaksana bagi yang menjalin cinta sama-sama memeriksa kesehatannya, termasuk kadar kesuburan masing-masing pasangannya untuk mengetahui keadaan mereka, kemudian berunding apakah yang akan mereka putuskan setelah mengetahui salah satu adalah mandul. Selalulah lakukan yang terbaik dalam mengambil keputusan, untuk membangun diri dan temannya tanpa saling menyakiti. Karna lebih baik berpisah pada waktu menjalani cinta walaupun rasa pedih, dari pada setelah menikah (karna tau diri temannya mandul) harus bercerai, sehingga menyebabkan hal itu (perceraian) akan menjadi cacat seumur hidup.

Adat istiadat suatu suku bangsa selalu menilai mutlak bahwa tujuan berumah tangga adalah untuk meneruskan keturunan, sehingga rantai nama keluarga mereka tetap tegak dan tidak terputus. Bahkan yang lebih menyedikan adalah tuduhan berat kepada keluarga yang tidak melahirkan anak laki-laki walaupun telah melahirkan anak-anak perempuan! Bukankah anak-anak perempuan akan mendapatkan anak-anak laki-laki? Dan anak-anak laki-laki akan mendapatkan anak-anak perempuan? Bukankah kasih anak dan menantu sama nilainya? Manusia sesungguhnya lebih pintar membuat perbedaan tetapi lebih kurang paham melaksanakanya bersamaan. Syukurlah kepada Allah karna Dia tidak pernah membedakan hak Pria dan Wanita. Janganlah kiranya orang tua membuat dosa di hadapan-Nya karna ulah mereka yang terlalu meninggikan anak laki-laki dari pada anak perempuan!

Teori Kebun

Tuntutan adat sering membawa beban berat terhadap keluarga yang tidak atau belum dikaruniai anak dengan tuduhan yang salah:

  1. Mencap rumahtangga yang tidak/belum mempunyai anak sebagai aib keluarga, dan hal itu merupakan tulah atau hukuman Allah dimana perkara demikian merupakan bukti nyata di antara masyarakat.
  2. Mengizinkan perceraian atau kawin lagi, maupun mempraktekan pilygami serta usaha lain agar mendapatkan dan meneruskan keturunan keluarga itu.

Tuduhan maupun usaha ini sangat bertentangan dengan rencana Allah, itu semua merupakan beban berat seumur hidup untuk pasangan suami-istri. Teori seperti ini dapat diumpamakan sebagai “Teori Kebun”, suatu paham tradisi nenek moyang yang sudah mendarah daging dan diteruskan turun-temurun (W. Trobish: “Jodohku”). Paham  “Teori Kebun” yang dimaksud adalah : Bahwa sebuah kebun dibeli dan diusahakan demikian rupa dengan tujuan untuk mendapatkan “hasil”, dan apabila hasil yang diharapkan itu tidak muncul, maka kebun itu dapat di jual atau ditukar kembali supaya hasil yang di perlukan bisa diperoleh. Teori kebun ini mengutamakan hasil, dan apabila hasil tidak kunjung tiba maka kebun tersebut dipandang hina, tandus, dan sebagainya. Si pemilik kebun diumpamakan sebagai laki-laki dan kebun itu sendiri adalah wanita. Dan apabila wanita itu tidak melahirkan keturunan, maka tadinya wanita yang amat dikasihi  berubah menjadi objek atau akibat malapetaka, penghargaan tidak ada, kasih menjadi dingin dan hilang. Bukankah dalam teori seperti ini, wanita dianggap seperti benda?

Teori kebun juga mengutamakan anak laki-laki agar dapat kelak menjadi tukang kebun, dan wanita tetap saja menjadi kebun. Dan yang paling menyedihkan adalah apabila laki-laki berzinah ia hanya merusak kebun orang lain, sedangkan wanita yang berzinah ia merusak kebun keluarga sendiri.

Paham seperti ini amat bertentangan dengan Firman Allah. Bukankah dari sejak semula Allah menciptakan pria dan wanita sederajat? Bukankah wanita itu bagian dari laki-laki?

Berkat Terselubung

Haruslah diterima bahwa anak adalah anugerah dan berkat Allah “Engkau akan diberkati lebih dari pada segala bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu, ataupun di antara hewanmu.” (Ulangan 7:14). Tetapi Allah suatu saat menahan kehadiran anak denga maksud tertentu yang tidak dimengerti manusia, yang pada akhirnya membawa hikmah besar bagi keluarga tersebut. Abrahan dan Sara tidak dikaruniai anak, bahkan Sara telah mati haid sesuai catatan Alkitab, “Lagi kata Abram: “Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.” Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: “Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.”(Kejadian 15:3,4). “Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.”(Kejadian 18:11). Hal mana menurut ilmu kesehatan tidak mungkin ada pembuahan lagi di dalam rahim seorang wanita yang sudah mati haid, namum bagi Allah tidak ada yang mustahil, Sarah dikaruniai anak di masa tuanya. ” Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.”(Kejadian 18:4). ”TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.” (Kejadian 21:1-3). Demikianpun Zakaria dan Elisabeth, walaupun Elisabeth mandul dan tua, Allah telah mengaruniakan anak bagi mereka, “Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.” (Lukas 1:7,14). Tidak ada yang mustahil bagi Allah, apa yang dianggap tidak mungkin bagi manusia mungkin bagi Allah. Markus  10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.”

KEKEKALAN DI SEBERANG (bagian 12)

0

SEBUAH PEMANDANGAN YANG TERINCI TENTANG UPAH BAGI ORANG SETIA!

SURGA

Dari Buku The Last Days

[AkhirZaman.org] Gambaran tentang Perkara-perkara surgawi.—“Saya melihat keindahan yang semakin berlimpah dan kemuliaan Yesus. WajahNya lebih terang daripada matahari di siang hari. JubahNya lebih putih daripada putih yang terputih. Bagaimanakah caranya agar saya bisa… menggambarkan kepadamu kemuliaan-kemuliaan surga dan para malaikat yang indah bernyanyi dan bermain harpa dengan sepuluh senarnya? . . “-Letter 9, 1851, hlm. 1-2. (To Sister Harriet, ” 11 Agustus  1851).

Tuhan menuntut penurutan yang sempurna kepada hukumNya.—“Seperti Kristus menyangkal diri dan berkorban pada setiap langkah, maka demikianlah kita juga, jikalau kita hendak duduk bersama Dia di atas takhtaNya.Dan apakah yang akan kita peroleh? —kehidupan kekal, dan kemuliaan kekal. Jalan-jalan dari emas murni, seperti kaca tembus pandang; dan di sana ada pohon kehidupan, yang daun-daunnya adalah untuk penyembuhan bangsa-bangsa. Segala sesuatunya adalah indah. Tidak ada sakit penyakit, tidak ada kesedihan, tidak ada penderitaan di sana, tetapi kehidupan kita akan sama dengan kehidupan Tuhan .” -Manuscript 11, 1886, hlm. 3, 9-11. (“Christ’s Controversy with the Devil, ” 25 Juli 1886).

Tidak ada garis warna di Surga.—“Di surga tidak akan ada garis warna, karena segala sesuatunya akan menjadi putih seperti Kristus Sendiri adalah putih.”¬ Manuscript  27, 1901, hlm. 8. Sebuah pidato disampaikan di Vicksburg, Gereja di Mississippi pada tanggal 16 Maret  1901. Diterbitkan dalam Gos¬pel Herald, Maret 1901. {Lihat juga: GH 40-42.}

Peringatan terhadap spekulasi tentang keadaan-keadaan di surga.—“Berhati-hatilah untuk tidak membuat gagasan-gagasan spekulatif, atau mengajarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan kebenaran untuk masa kini. Kita tidak boleh menebak-nebak tentang seperti apa surga itu.Mencampuri rahasia-rahasia ini dan menyodorkan teoriteori khayalan tentang rahasia-rahasia ini adalah perbuatan yang berbahaya.Umat Tuhan tidak perlu terpengaruh oleh perkara ini.Dugaan-dugaan tentang rahasia-rahasia ini tidak boleh diterima sebagai kebenaran. Tidak seorangpun boleh mencampuri perkara-perkara yang tidak dinyatakan oleh Tuhan.

Segala pemeliharaanNya akan dijelaskan.—“Di dalam bumi yang baru Kristus akan menuntun kita di sisi air kehidupan, dan menjelaskan bagian-bagian gelap dari Alkitab yang tidak pernah dapat kita pahami.  Segala pemeliharaanNya akan menjadi jelas.”-Manuscript 102, 1904, hlm.10. (Manuskrip tanpa judul, sebuah khotbah disampaikan di Nashville, Tennessee, 2 Juli 1904). {Lihat juga: Ev 274; MCP 575; RC 243, 250, 261, 283.]

Makna dari ‘Tempat tinggal (istana, mansions).–“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. [Akulah terang kemuliaan Bapa, pernyataan dari kasihNya, saluran bagi kasih kemurahan yang datang kepadamu, dan melalui Aku doa-doamu naik kepadaNya]. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.” (Yohanes 14:1-2).

“Kata yang diterjemahkan di sini sebagai ‘tempat tinggal’ (mansions) berarti ‘kediaman permanen’—kediaman yang tidak berpindah-pindah seperti tenda, melainkan bertahan secara permanen bagi keluarga umat tebusan. Bapa ada di sana untuk mengumpulkan anak-anakNya ke dalam lengan kebapakanNya dan mengaruniakan kepada mereka kasihNya yang kekal.”-Letter 84, 1907, hlm.2. (Kepada D. H. Kress, 5 Maret 1907),

Ucapan syukur dari jiwa-jiwa yang selamat karena usaha-usaha yang dilakukan demi mereka ketika mereka masuk ke surga dan menerima mahkota mereka.—“Betapa upah yang menunggu pemenang jiwa-jiwa! Ketika pintu-pintu gerbang dari kota yang indah di ketinggian itu berayun terbuka pada engsel-engselnya yang berkilauan, dan bangsa-bangsa yang memelihara kebenaran akan masuk, mahkota-mahkota kemuliaan akan diletakkan di atas kepala mereka, dan mereka akan memberikan kehormatan dan kemuliaan dan kebesaran kepada Tuhan. Dan pada saat itu sebagian akan datang kepadamu, dan akan berkata, “Jikalau bukan karena perkataan yang anda sampaikan kepada saya dalam kebaikan, jikalau bukan karena air mata dan permohonan dan usaha-usaha yang tulus anda, saya tidak akan pernah melihat Raja dalam keindahanNya.” Betapa ini sebuah upah! Betapa tidak pentingnya pujian manusia dalam kehidupan sementara di dunia ini, dibandingkan dengan upah tak terhingga yang menunggu  orang setia di dalam kehidupan kekal kelak!”

Sukacita umat tebusan ketika mereka bertemu dengan jiwa -jiwa yang mereka telah bekerja baginya.—“Ketika engkau masuk ke dalam pintu-pintu gerbang ke dalam kota, dan mahkota kehidupan diletakkan di atas kepalamu dan pada kepala orang-orang, yang kamu telah bekerja untuk menyelamatkan mereka, mereka akan merebahkan diri mereka di pundakmu dan berkata, “Kamulah yang menyelamatkan jiwa saya. Saya seharusnya telah binasa, jikalau anda tidak menyelamatkan saya dari diri saya sendiri. Kamu telah memerlukan  waktu yang cukup lama, namun kamu bersabar dengan saya dan memenangkan saya kepada pengetahuan akan kebenaran.” Dan kemudian sementara mereka meletakkan mahkota mereka di kaki Yesus, dan menyentuh harpa emas yang telah diletakkan di tangan mereka, dan bersatu dalam memuji dan memuliakan Penebus mereka, dan mereka menyadari bahwa milik mereka adalah berkat besar kehidupan kekal, dan di sana sungguh-sungguh ada sukacita. Dan oh, betapa pemikiran bahwa kita dapat menjadi alat, di bawah tuntunan Tuhan, dalam menolong menunjukkan kepada pria dan wanita tentang jalan keselamatan, sementara kita hidup di dunia ini!” –Manuscript 15, 1909, hlm. 5, 11, 12, 14, 15. (“Words of Encouragement to Self-supporting Workers (Perkataan Penghiburan bagi Pekerjapekerja yang membiayai diri sendiri),” 26 April 1909). {Lihat juga: Ev 45-6; WM 72-3. 77-8.

MENANTI SURGA

“Betapa sumber sukacita bagi para murid ketika mengetahui bahwa mereka memiliki Sahabat di surga yang memohon demi mereka!

“Melalui kenaikan Kristus yang tampak oleh mata, seluruh pandangan dan perenungan mereka tentang surga menjadi berubah. Mereka sebelumnya mengira bahwa surga adalah suatu wilayah ruang yang tak terbatas, yang dihuni oleh roh-roh tanpa materi. Sekarang surga berhubungan dengan pikiran tentang Yesus, yang telah mereka kasihi dan hormati di atas semuanya, yang denganNya mereka telah bercakap-cakap dan mengadakan perjalanan,yang telah mereka sentuh, bahkan tubuhNya yang telah dibangkitkan..

“Surga tidak lagi bagi mereka suatu ruang yang tidak dapat dipahami dan tidak terbatas, yang dipenuhi oleh roh-roh yang tidak tampak. Sekarang mereka memandang ke surga sebagai rumah mereka kelak, di mana istana-istana sedang dipersiapkan bagi mereka oleh Penebus mereka yang kekasih.”-6 Bible Commentary, 1054/1: 3-4.

“Kekhawatiran menjadikan warisan masa depan tampak terlalu material telah menuntun banyak orang menjadikan kebenaran-kebenaran tentang surga sebagai perkara rohani yang membawa kita jauh dari pandangan tentang surga sebagai rumah kita.” -Great Controversy, 674:4-675.

“Yesus datang untuk membawa keuntungan dan bayangan yang indah tentang perkara-perkara surga, sehingga daya tarik surga akan dikenal oleh pikiran, dan ruang ingatan akan digantungi dengan gambar-gambar tentang keindahan surgawi dan abadi.”-Our High Calling, 286:1.

“Guru yang agung itu memberikan kepada manusia suatu pandangan tentang dunia kelak. Ia membawanya, dengan harta yang penuh daya tarik, di dalam wilayah pandangannya… Jikalau Ia dapat memusatkan pikiran kepada kehidupan kelak dan kebahagiaannya, dibandingkan dengan urusan-urusan duniawi yang sementara ini, perbedaan yang amat menonjol sangat berkesan di dalam pikiran, menyerap hati dan jiwa dan seluruh jiwa raga.” -Our High Calling, 286:3 (lihat juga hlm. 250, 319).

“Dengan motif-motif yang semakin kuat, dan alat-alat yang semakin kuat, tidak dapat dijalankan; upah besar karena perbuatan yang benar dan sukacita surga, masyarakat para malaikat, persekutuan dan kasih Tuhan dan PutraNya, peninggian dan perluasan dari seluruh kuasa kita sepanjang abad-abad kekekalan,– bukankah semuanya ini adalah insentif dan dorongan yang kuat untuk mendorong kita memberikan pelayanan hati yang penuh kasih kepada Pencipta dan Penebus kita?” -Steps to Christ 21:3.

“Bahasa semuanya terlalu lemah untuk menggambarkan tentang surga. Ketika pemandangan itu timbul di hadapan saya, saya terpesona dalam kekaguman. Terbawa oleh kemegahan dan kemuliaan yang sempurna, saya meletakkan pena saya dan berseru, “Oh, betapa indah, betapa kasih yang ajaib!” Bahasa yang paling tinggi sekalipun tidak dapat menggambarkan kemuliaan surga atau kedalaman kasih Juruselamat yang tak terbandingkan.” -Early Writings, 289:2.

“Seandainya saja kita memiliki satu pandangan tentang kota surgawi itu, kita tidak akan pernah menginginkan untuk berdiam di bumi ini lagi. Ada banyak pemandangan indah di bumi, dan saya menikmati segala prospek keindahan dalam alam.  Saya menghubungkannya dengan Sang Pencipta. Akan tetapi saya mengetahui bahwa jikalau saya mengasihi Tuhan, dan memelihara hukum-hukumNya, ada kemuliaan kekal yang jauh lebih mulia yang disediakan di Surga bagi saya. Betapapun indahnya pemandangan-pemandangan di bumi,itu semua tidak dapat menandingi kemuliaan dunia kekal.” -Signs of the Times, April 8, 1889.

“Bahasa manusia tidak mencukupi untuk menggambarkan upah bagi orang benar. Itu hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang memandangnya. Tidak ada pikiran fana yang dapat memahami kemuliaan Firdaus Tuhan.” -Great Controversy, 675:0.

Disusun dari tulisan Ellen White

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?