Sunday, September 21, 2025
Google search engine
Home Blog Page 351

[RH] DOSAKAH MENGUMPULKAN HARTA?

0

“Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah” (Lukas 12:20, 21).

[AkhirZaman.org] Adalah tugas kaum pria dan wanita untuk bertindak dengan logika dalam pekerjaan mereka. Mereka seharusnya jangan menyia-nyiakan energi mereka secara tidak perlu, karena oleh melakukan hal ini, mereka tidak hanya membawa penderitaan bagi diri mereka sendiri tetapi, membawakan kekhawatiran, keletihan, dan penderitaan bagi orang yang mereka kasihi. Tidak bertarak dalam hal makan dan minum, dan keinginan untuk mendapatkan kekayaan sudah memimpin kepada keadaan tidak bertarak dalam bekerja. Jika selera dikendalikan, dan bahwa hanya makanan yang menyehatkan yang dimakan, akan ada penghematan biaya yang besar, sehingga para pria dan wanita tidak akan dipaksa untuk bekerja di luar kekuatan mereka, yang melanggar hukum-hukum kesehalan.

Keinginan para pria dan wanita untuk mengumpulkan kekayaan bukan dosa jika dalam upaya untuk mendapatkannya, mereka tidak melupakan Allah, dan melanggar enam hukum terakhir dari Yahwe itu, yang menyatakan tugas manusia kepada sesamanya. Jika dalam keinginan mereka untuk menjadi kaya, mereka melemahkan energi mereka, dan melanggar hukum-hukum kehidupan mereka, maka mereka menempatkan diri mereka sendiri pada suatu kondisi di mana mereka tidak bisa menyerahkan suatu ibadah yang sempurna kepada Allah, dan sedang mengejar suatu arah dosa. Kekayaan yang didapatkan dengan cara demikian adalah suatu pengorbanan yang besar.

Bekerja keras, perhatian yang penuh kekhawatiran, seringkali membuat sang ayah menjadi gugup, tidak sabar dan rewel. la tidak memperhatikan wajah lelah dari istrinya, yang sudah bekerja dengan kekuatannya yang terlemah, dan bekerja sekeras yang ia sudah lakukan, dengan energi-energinya yang lebih kuat. la menyiksa dirinya untuk bergegas dengan pekerjaannya, dan melalui kekhawatirannya untuk menjadi kaya, la kehilangan sejumlah besar pengertian perihal kewajibannya terhadap keluarganya dan tidak mengukur dengan benar kekuatan istrinya dalam bertahan. la seringkali memperluas ladangnya, dan hal ini membutuhkan tambahan bantuan sewaan, yang diperlukan untuk meningkatkan pekerjaan rumah itu. Setiap hari sang istri menyadari bahwa ia sementara melakukan terlalu banyak pekerjaan dengan kekuatannya, kendati demikian ia bekerja dan memikirkan pekerjaan yang harus dilakukan. Secara terus menerus ia berusaha untuk menjangkau masa depan, yang menghabiskan sumber kekuatan masa depannya, sementara ia hidup dari modal pinjaman, dan pada waktu ia membutuhkan kekuatan, itu tidak ada padanya; dan jika ia tidak kehilangan jiwanya, strukturnya adalah pemulihan masa lalu yang rusak.

( 2 SM 429 )

 

[RH] MUKA BERSERI MEMANCARKAN KEBAHAGIAAN

0

“Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mamatahkan semangat” (Amsal 15:13).

[AkhirZaman.org] Sang ayah seharusnya belajar bagaimana membuat ibu gembira. la seharusnya tidak mengizinkan dirinya untuk datang ke rumah dengan wajah suram. Jika la mengalami kesulitan dalam pekerjaannya, ia seharusnya jangan menyusahkan istrinya itu dengan perkara-perkara itu, terkecuali adalah benar-benar penting untuk meminta nasihat dari istrinya. la memllikl kesusahan-kesusahan dan pencobaan-pencobaannya sendiri yang ia harus tanggung, dan ia harus menyingkirkan beban yang tidak perlu dengan lembut.

Sang ibu terlalu sering menghadapi perlakuan yang dingin dari ayah. Jika tidak menyenangkan seperti yang diharapkan, ia menyalahkan istri dan ibu, dan kelihatannya acuh tak acuh terhadap kesusahan dan beban hariannya. Kaum pria yang melakukan ini, secara langsung sedang bekerja berlawanan dengan kepentingan dan kebahagiaan mereka.

lbu menjadi patah semangat. Pengharapan dan keceriaannya hilang darinya. la melakukan pekerjaannya dengan cara mekanik, karena ia tahu sesuatu harus dilakukan, yang segera mengurangi kesehatan fisik dan mentalnya. Anak-anak yang dilahirkannya menderita dengan beragam penyakit, dan Allah memandang para orangtua yang seperti ini bertanggung jawab besar; karena kebiasaan-kebiasaan keliru yang mempercepat penyakit pada anak-anak mereka yang belum lahir, di mana mereka dipaksa menderlta sepanjang hidup mereka.

Ada beberapa yang hidup tetapl berumur pendek dengan beban kelemahan mereka. Sang ibu sangat berhasrat untuk memperhatikan kehidupan anaknya, dan dibebani dengan dukacita pada saat ia dipaksa untuk menutup matanya dalam kematian, dan ia seringkali menganggap Allah sebagai penyebab dari semua penderitaan ini, ketika pada kenyataannya para orangtua itulah yang merupakan para pembunuh anak mereka sendiri.

Sang ayah seharusnya mengingat bahwa perawatan terhadap istrinya sebelum kelahiran anaknya secara jasmani akan mempengaruhi watak ibu selama periode itu, akan memberikan banyak hal untuk dilakukan dengan tabiat yang dikembangkan oleh sang anak setelah kelahirannya. Banyak ayah yang sangat berhasrat mendapatkan kekayaan dengan lebih cepat, sehingga pertimbangan yang lebih tinggi dikorbankan, dan beberapa pria sudah melakukan tindakan kriminal dan lalai terhadap ibu dan anaknya, dan terlalu sering kehidupan keduanya dikorbankan karena kerinduan untuk mengumpulkan kekayaan.

Banyak yang tidak segera menanggung hukuman yang berat ini karena tindakan mereka yang salah, dan sudah tidur karena tindakan mereka. Kondisi sang istri kadang-kadang tidak lebih baik dari seorang budak, dan terkadang ia sama bersalahnya dengan sang suami, dalam menyia-nyiakan kekuatan fisik, untuk mendapatkan kekayaan supaya bisa hidup bergaya. Adalah suatu kejahatan bila pasangan seperti itu melahirkan anak-anak, karena keturunan mereka akan sering berkekurangan dalam hal fisik, mental dan nilai moral, dan akan menanggung kesan yang malang, tertutup, dan mementingkan diri dari orangtua mereka, dan dunia akan terkutuk dengan kelicikan mereka. 

(2SM 428, 429)

 

KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB AYAH

0

Definisi yang Benar dari Kata Suami
[AkhirZaman.org] Rumah tangga ialah suatu lembaga yang didirikan oleh Allah. Allah menghendaki agar lingkungan keluarga, bapa ibu, dan anak-anak berada di dunia ini sebagai suatu firma (perusahaan).

Pekerjaan membuat rumah tangga berbahagia tidak terletak kepada ibu itu sendiri. Para bapa memegang peranan penting yang harus dilakukan. suami itulah pengikat harta benda rumah tangga, mempersatukannya oleh kasih sayang yang kuat, tekun dan berserah semua anggota rumah tangga, ibu dan anak-anak bersama-sama dalam ikatan persatuan yang paling kuat.

Namanya “pengikut rumah,” inilah definisi yang sebenarnya dari perkataan suami….saya telah melihat bahwa hanya sedikit saja bapa-bapa yang insaf akan tanggung jawab mereka itu.

Kepala Firm (Perusahaan) Keluarga
Suami atau bapa ialah kepala keluarga. Istri memandang kepadanya untuk cinta dan simpati serta bantuan dalam pendidikan anak-anak; dan ini adalah benar adanya. Anak-anak itu adalah kepunyaan suami serta ibu, dan ia pun sama-sama menaruh kepentingan dalam kesejahteraan mereka. Anak-anak memandang kepada bapa untuk kehidupan sehari-hari dan bimbingan; ia perlu mempunyai gambaran yang tepat tentang kehidupan dan pengaruh pergaulan yang mengelilingi keluarganya; di atas semuanya itu, dia harus mengendalikan melalui kasih dan takut akan Allah dan oleh mengajarkan sabda-Nya, supaya ia boleh menuntun kaki anak-anaknya dalam jalan yang benar….

Bapa harus melaksanakan bagiannya untuk membahagiakan rumah tangga itu. Apa pun yang menjadi keluh kesahnya serta kebingungan dalam pekerjaannya, semuanya itu tidak boleh mendatangkan bayangan gelap atas keluarga; ia harus memasuki rumah dengan senyum dan dengan perkataan yang manis.

Menciptakan Undang-undang dan Imam
Semua anggota keluarga berpusat pada bapa. Ialah yang menciptakan undang-undang, melukiskan dalam kegagahannya kebajikan, ketulusan, kekuatan, kejujuran, kesabaran, keberanian hati, kerajinan dan kegunaan yang praktis. Dalam pengertian yang sebenarnya bapa itu ialah seorang imam dalam rumah tangga, melaksanakan di atas mezbah Allah korban pada pagi dan petang. Istri dan anak-anak harus diajar supaya bersatu dalam melaksanakan korban ini dan juga turut serta dalam nyanyian puji-pujian. Pada pagi hari dan petang, bapa sebagai imam dalam rumah tangga, harus mengakui kepada Allah dosa-dosa yang dilakukan oleh dia sendiri dan anak-anaknya sepanjang hari. Dosa-dosa tersebut yang diketahunya dan juga dosa-dosa rahasia, yang hanya mata Allah sendiri yang melihatnya, harus diakui. Peraturan tindakan ini, dilaksanakan dengan tekun oleh bapa apabila ia ada atau oleh ibu kalau bapa tidak ada, akan berhasil mendatangkan berkat-berkat kepada keluarga.

Bapa mewakili Pemberi hukum Ilahi dalam keluarganya. Ia kawan sekerja bersama-sama dengan Allah, melaksanakan maksud-maksud kemurahan Allah serta menetapkan pada anak-anaknya prinsip-prinsip yang benar, menyanggupkan mereka membentuk tabiat yang murni dan suci, karena ia telah memenuhi jiwa itu dengan apa yang murni dan suci, karena ia telah memenuhi jiwa itu dengan apa yang menyanggupkan anak-anaknya memberikan penurutan bukan saja kepada bapanya yang di dunia melainkan juga kpeada Bapanya yang di surga. Sekali-kali bapa tidak boleh mengkhianati tugas yang suci itu. Ia tidak boleh memaksakan kekuasaannya sebagai bapa dalam situasi yang bagaimanapun.

Berjalan bersama Allah
Bapa….akan mengikat anak-anaknya kepada takhta Allah oleh iman yang hidup. Tanpa bergantung kepada kekuatan sendiri ia menggantungkan jiwanya yang tidak berdaya itu kepada Tuhan Yesus serta berpegang teguh kepada kekuatan Allah Yang Mahakuasa. Hai saudara-saudara berdoalah dalam rumah, dalam keluargamu, malam dan pagi; berdoa dengan tekun di dalam kamarmu; sementara engkau sibuk dalam pekerjaanmu setiap hari, angkatlah jiwamu kepada Allah dalam doa. Dengan cara demikianlah Henokh berjalan bersama dengan Allah. Dengan doa yang diam-diam dan bertekun dari jiwa akan naik seperti dupa yang suci kepada takhta kasih karunia dan akan sama berkenan kepada Allah seolah-olah dinakikkan di dalam bait suci. Kepada semua orang yang mencari Dia, Kristus menjadi penolong yang selalu ada pada waktu kesukaran. Mereka akan menjadi kuat pada hari pencobaan kelak.

Kedewasaan Pengalaman Dituntut
Seorang bapa sekali-kali tidak boleh bersikap seperti anak kecil, digerakkan semata-mata oleh dorongan hati. Ia terikat kepada keluarganya oleh ikatan yang kudus dan suci.

Bagaimana pengruhnya di dalam rumah tangga akan ditentukan oleh pengetahuannya tentang Allah satu-satunya yang benar, dan Yesus Kristus yang disuruh-Nya. “Ketika aku kanak-kanak,” kata Rasul Paulus, “aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.” Bapa itu harus berdiri sebagai kepala keluarga, bukan sebagai seorang anak kecil yang sudah besar dan tidak berdisiplin, melainkan sebagai seorang pria dengan tabiat laki-laki dan dengan hawa nafsu yang dikendalikan. Ia harus memperoleh pendidikan dalam moral yang benar. Tingkah lakunya dalam kehidupan rumah tangga haruslah dipimpin dan dipertahankan prinsip firman Allah yang suci itu. Kemudian ia akan bertumbuh sampai kepada ukuran yang sempurna sebagai seorang laki-laki dalam Yesus Kristus.

Serahkan Kemauan kepada Allah
Kepada seorang suami dan bapa, saya mau berkata, “Ketahuilah dengan sungguh-sungguh bahwa suatu suasana yang suci dan murni mengelilingi jiwamu….Engkau harus mempelajari tiap-tiap hari tentang Kristus. Sekali-kali engkau tidak boleh menunjukkan suatu roh kelaliman di dalam rumah tangga. Orang yang melakukan yang dimikian sedang kerja sama dengan perwakilan Setan. Serahkan kemauanmu kepada Allah. Berusahalah dengan sekuat tenagamu menjadikan kehidupan istrimu senang dan berbahagia. Pakailah firman Allah sebagai penasehatmu. Hidupkanlah di dalam rumah segala pengajaran firman itu. Kemudian kamu akan menghidupkannya juga di dalam jemaat dan akan membawanya sertamu ka tempatmu melakukan bisnis. Prinsip-prinsip surga itu akan mengagungkan segala transaksi kehidupanmu. Para malaikat Allah akan kerja sama dengan kamu menolong kamu menyatakan Kristus kepada dunia.

Doa yang Tepat bagi Suami yang Gampang Marah
Jangan biarkan kejengkelan hati dari bisnismu membawa kemurungan ke dalam kehidupan rumah tangga. Apabila soal-soal kecil terjadi yang tidak tepat seperti yang kamu pikirkan persoalan tersebut harus dilaksanakan, kamu gagal menyatakan kesabaran, penjang sabar, kemurahan dan cinta, kamu menunjukkan bahwa kamu terpilih sebagai kawan Dia yang begitu mengasihi kamu, karena Ia telah menyerahkan nyawa-Nya bagimu, sehingga kamu boleh satu dengan Dia.

Setiap hari di dalam kehidupan kamu akan bertemu dengan masalah-masalah yang datang dengan tiba-tiba, kekecewaan dan penggodaan. Apa yang dikatakan firman itu? “Lawanlah Iblis,” oleh bersandar dengan sesungguhnya kepada Allah,” dan Iblis itu akan lari kelak dari padamu. Kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan Aku!” Pandanglah kepada Yesus pada setiap waktu dan dalam segala tempat, naikkanlah doa dengan diam-diam dari hati yang tulus supaya boleh kamu ketahui bagaimana melakukan kehendak-Nya. Kemudian kalau musuh datang seperti banjir, Roh Tuhan akan mengangkat satu panji bagimu melawan musuh itu. Apabila kamu sudah hampir bersedia hendak menyerah, hilang kesabaran dan penahanan diri, menjadi keras dan suka mencela, mencari-cari kesalahan dan menuduh, inilah waktunya bagimu menaikkan doa ke surga, “Ya Allah, tolonglah aku untuk melawan penggodaan, jauhkanlah segala kepahitan dan amarah, dan jauhkan perkataan jahat dari dalam hatiku. Berikanlah kepadaku kelembutan-Mu, kerendahan hati-Mu, panjang sabar-Mu dan kasih-Mu. Jangan biarkan aku menghinakan Penebusku, mensalahtafsirkan perkataan dan pendorong hati istriku, anak-anakku, dan saudara-saudaraku di dalam iman. Tolonglah aku supaya menjadi seorang pengikat rumah yang sungguh-sungguh di dalam rumah tanggaku serta mewakili tabiat Kristus kepada orang lain.

Jalankan Kekuasaan dengan Rendah Hati
Bukanlah suatu bukti yang kebetulan kalau laki-laki sebagai syami senantiasa mengingat kedudukannya sebagai kepala keluarga. Tidaklah menambahkan hormat bagi dia kalau mendengar dia mengutip ayat-ayat Alkitab untuk mempertahankan haknya kepada kekuasaan. Tidak membuat dia lebih gagah dengan menuntut kepada istrinya, ibu anak-anaknya, melakukan menurut perintahnya seolah-oleh rencana itu tidak ada salahnya. Tuhan telah meresmikan suami menjadi kepala isrti untuk menjadi pelingdungannya; ia pengikat rumah dalam keluarga, mengikat anggota keluarga bersama-sama, sama seperti Kristus adalah kepala jemaat itu dan Juruselamat tubuh yang ajaib itu. Biarlah setiap suami yang mengaku mengasihi Allah mempelajari dengan saksama tuntutan Allah dalam kedudukannya itu. Kekuasaan Kristus dijalankan dalam hikmat, dalam segala kemurahan dan kelemahlembutan; oleh sebab itu biarlah suami menjalankan kuasanya serta meniru Kepala jemaat yang besar itu.

-RTA

[RH] TANGGUNGJAWAB UTAMA ORANGTUA

0

“Karena iman, maka Nuh—dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan-—dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya (lbrani 11:7).

[AkhirZaman.org] Perawatan yang besar harus ditunjukkan oleh para orangtua dalam menyediakan makanan yang menyehatkan bagi diri sendiri dan bagi anak-anak mereka.

Dan karena alasan apapun mereka tidak akan memberi makan anak-anak mereka dengan makanan yang tidak mendukung kesehatan, yang akan mempengaruhi sistem tubuh, dan mengganggu organ pencernaan. Para orangtua belum mempelajari sebab-akibat yang berhubungan terhadap anak-anak mereka . . . dan tidak berpikir bahwa bekerja berlebihan dan makan setelah olahraga berat, dan ketika sangat lelah, dan merasa panas, akan memunculkan cedera yang mempengaruhi kesehatan tubuh manusia, dan yang akan membuat landasan bagi suatu struktur yang rusak dalam tubuh manusia.

Jika para orangtua dan anak-anak sering makan, secara tidak teratur dan memakan makanan dalam jumlah yang besar, meskipun itu adalah makanan yang paling menyehatkan, hal tersebut akan menimbulkan cedera pada struktur tubuh; tetapi sebagai tambahan terhadap hal ini, jika makanan itu adalah makanan dengan suatu kualitas yang tidak tepat, dan dipersiapkan dengan menaruh banyak bumbu yang tidak bisa dicerna, hasilnya akan jauh lebih mencederai. Organ-organ pencernaan akan sangat dibebani, dan tubuh yang lelah itu hanya akan mendapat kesempatan yang sedikit untuk beristirahat, dan memulihkan tenaga, dan organ-organ vital akan segera menjadi rusak, dan hancur. Jika perawatan dan keteraturan dipertimbangkan perlu bagi hewan-hewan yang dungu, hal ini lebih penting bagi tubuh manusia, yang dibentuk dalam gambaran Pencipta-Nya, yaitu bahwa manusia lebih bernilai daripada hewan ciptaan yang dungu.

Sang ayah dalam banyak kasus, menjalankan sedikit pertimbangan, sedikit kepedulian, bagi istrinya dan keturunan mereka, sebelum kelahirannya, daripada yang ia tunjukkan pada ternaknya. Sang ibu, dalam banyak peristiwa sebelum kelahiran anak-anaknya, diizinkan untuk bekerja keras dari subuh sampai larut malam, sehingga memanaskan darahnya, sementara mempersiapkan beragam makanan yang tidak sehat untuk memenuhi cita rasa yang rusak dari keluarganya, dan para tamu. Kekuatannya seharusnya dihargai dengan lembut. Suatu persiapan makanan yang sehat akan membutuhkan setengah beban dan kerja, dan akan jauh lebih bergizi.

Sang ibu, sebelum kelahiran anak-anaknya, seringkali diizinkan bekerja di luar kekuatannya. Beban dan perawatannya jarang dikurangi, yang seharusnya bagi dia merupakan waktu untuk beristirahat dari kelelahan, kesedihan dan kesuraman. Oleh terlalu banyak pekerjaan yang dilakukannya, ia merampas dari keturunannya gizi yang alam sudah sediakan, dan oleh memanaskan darahnya, ia memberikan suatu kualitas yang buruk. Keturunannya dirampok vitalitasnya, kekuatan fisik dan mentalnya . . . .

( 2 SM 427 )

 

[RH] KELUHAN YANG SALAH ARAH

0

“Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!” (Ratapan 3:39).

[AkhirZaman.org] Para orangtua menyatakan kebodohan yang mengherankan, pengabaian, dan sikap tidak bertanggung jawab, terhadap kesehatan fisik anak-anak mereka, yang seringkali menghancurkan energi yang masih tersisa dari anak yang salah arah itu, dan mengantarkannya lebih cepat masuk ke kubur. Anda akan seringkali mendengar para orangtua yang mengeluh atas pemeliharaan Allah yang sudah mengambil anak-anak dari pelukan mereka.

Bapa kita di surga terlalu bijaksana untuk melakukan kesalahan, dan terlalu baik untuk melakukan yang salah bagi kita. la tidak senang melihat makhluk ciptaan-Nya menderita. Ada ribuan yang sudah menuju kebinasaan karena orangtua mereka belum bertindak selaras dengan hukum kesehatan. Mereka bergerak dalam perasaan gantinya mengikuti ketentuan penimbangan yang sehat, dengan tetap mendapatkan pandangan tentang keadaan masa depan anak-anak mereka yang baik.

Tujuan besar pertama yang akan dicapai dalam melatih anak-anak adalah landasan yang masuk akal yang akan mempersiapkan suatu jalan dalam suatu ukuran yang besar bagi latihan mental dan moral. Kesehatan fisik dan moral dipersatukan dengan erat. Betapa besar beban tanggung jawab yang dibebankan pada para orangtua itu, ketika kita memperhatikan cita-cita yang mereka kejar, sebelum kelahiran anak-anak, banyak yang harus dilakukan dengan perkembangan tabiat setelah kelahiran mereka.

Banyak anak yang dibiarkan dengan lebih sedikit perhatian dari para orangtua mereka daripada seorang peternak yang baik yang mengabdi untuk merawat hewan-hewannya yang dungu. Para bapa, secara khusus, seringkali bersalah karena menunjukkan kepedulian yang kurang terhadap istri dan anak-anak daripada yang ditunjukkan kepada ternaknya. Seorang peternak yang murah hati akan mengambil waktu dan pikirannya dengan cara yang terbaik mengatur ternaknya, sehingga ternak yang berharga tidak akan bekerja berlebihan, makan berlebihan atau diberi makan ketika panas, sehingga mereka binasa. la akan mengambil waktu dan memelihara ternaknya, supaya mereka jangan dicederai oleh karena kelalaian, terpapar terhadap binatang buas, atau perawatan yang tidak layak, dan supaya ternaknya yang masih muda itu tidak menyusut nilainya. la akan meneliti cara makan mereka dalam waktu yang teratur, dan akan mengetahui jumlah kerja yang mereka lakukan tanpa mencederai mereka. Untuk merampungkan ini, ia akan menyediakan bagi mereka makanan yang paling menyehatkan, dalam jumlah yang tepat, dan pada waktu yang telah ditentukan. Oleh mengikuti cara-cara yang masuk akal ini, para petani akan berhasil dalam memelihara kekuatan ternak-ternaknya. Jika perhatian dari setiap ayah, bagi istri dan anak-anaknya, seperti cara yang dilakukan dalam merawat ternak itu, pada suatu kondisi bahwa kehidupan mereka lebih bernilai daripada hewan-hewan yang dungu itu, maka akan ada suatu reformasi menyeluruh di setiap keluarga, dan kemalangan manusia akan jauh berkurang.

( 2 SM 426 )

 

[RH] KELUARGA BERENCANA – SEHAT DAN TERBINA

0

“Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya” (Efesus 5:28, 29).

[AkhirZaman.org]  Seorang anak di lengan ibunya dari tahun ke tahun merupakan suatu ketidakadilan bagi sang ibu. Hal ini mengurangi dan seringkali menghancurkan kenikmatan sosial, dan menambah kemalangan di dalam negeri. Hal ini merampok dari anak-anak mereka perawatan, pendidikan, dan kebahagiaan, yang seharusnya orangtua rasakan sebagai tugas mereka untuk memberikannya kepada anak-anak mereka.

Sang suami melanggar ikrar nikah, dan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dalam firman Allah, ketika la tidak mempedulikan lagi kesehatan dan kebahagiaan istrinya, oleh meningkatkan bebannya dan perawatannya oleh banyak anak. “Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan ielah menyerahkan diri-Nya baginya.” “Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya (Efesus 5:25, 28-29).

Kita melihat perintah yang kudus ini hampir sepenuhnya diabaikan, bahkan oleh orang-orang yang mengaku Kristen. Di setiap tempat dimana kamu boleh melihat, kamu akan melihat para wanita yang pucat, sakit, tidak terawat, patah hati, kehilangan semangat, dan kecewa. Biasanya mereka sudah bekerja secara berlebihan, dan energi-energi mereka yang vital habis oleh karena merawat anak. Dunia ini diisi dengan gambaran-gambaran manusia yang tidak lagi berharga bagi masyarakat. Banyak yang kurang cerdas, dan banyak yang memiliki kesanggupan alam yang tidak menggunakannya untuk maksud-maksud yang menguntungkan. Kesanggupan-kesanggupan itu tidak dikelola, dan alasannya yang besar ialah, anak-anak sudah menjadi berlipat ganda lebih cepat daripada yang bisa mereka latih dengan baik, dan sudah dibiarkan untuk menjadi seperti binatang liar.

Anak-anak pada zaman ini sementara menderita bersama orangtua mereka, kurang lebih, hukuman karena melanggar hukum-hukum kesehatan, Rangkaian yang biasanya mengejar mereka, dari masa kanak-kanak mereka, adalah pertentangan yang berkelanjutan terhadap hukum-hukum manusia mereka. Mereka dipaksa untuk menerima warisan yang malang yaitu penyakit dan kelemahan, sebelum kelahiran mereka, yang disebabkan oleh kebiasaan yang salah dari orangtua mereka, yang akan mempengaruhi mereka dalam suatu tingkat yang lebih besar atau lebih kecil di sepanjang hidup mereka. Keadaan yang buruk ini dibuat menjadi lebih buruk dalam setiap cara oleh tindakan sang orangtua untuk meneruskan melakukan arah yang salah dalam hal latihan fisik bagi anak-anak mereka selama masa kanak-kanak.

( 2 SM 425 )

 

Kebakaran Hebat di Kanada, 80 Ribu Orang Dievakuasi

0

[AkhirZaman.org] Kebakaran hebat melanda kota Fort McMurray yang terletak di bagian barat Kanada sejak Minggu (1/5) waktu setempat. Angin kencang membuat api menyebar cepat di luar kendali dan melumatkan rumah-rumah penduduk serta mengirimkan hujan abu ke berbagai wilayah di bagian utara provinsi Alberta. Reuters dan The Guardian mengabarkan sampai saat ini api masih berkobar dan memaksa pemerintah daerah setempat untuk mengevakuasi seluruh penduduk Alberta yang jumlahnya sekitar 80 ribu orang. Evakuasi tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Kanada. Evakuasi berlangsung sulit karena sejumlah jalan raya tertutup api. Selain itu, antrean panjang mobil terjadi di sepanjang jalur utara setelah polisi menutup jalur selatan. Pihak berwenang mendesak warga untuk segera hijrah ke pusat-pusat evakuasi yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari Fort McMurray.

Kebakaran tersebut membuat suhu di Provinsi Alberta menembus rekor tertinggi, yakni mencapai 30 derajat Celsius pada Selasa (4/5). Kendati demikian, sejauh ini belum ada laporan korban jiba dari bencana kebakaran tersebut. “Kami masih berhadapan dengan suhu yang sangat tinggi besok (Rabu), kelembaban relatif rendah dan angin kencang,” ujar Bernie Schmitte, seorang pejabat Dinas Kehutanan Alberta seperti dikutip The Guardian. Para pejabat mengatakan prioritas saat ini adalah melindungi warganya dan menyelamatkan infrastruktur utama. Salah satunya adalah jembatan kota yang melintas di atas Sungai Athabasca dan jalan raya Highway 63, yang merupakan satu-satunya rute penghubung dalam dan luar kota. “Bahan bakar tidak tersedia, jangan mencoba untuk melakukan perjalanan ke selatan tanpa bahan bakar yang cukup,” tulis pemerintah daerah via Twitter pada Rabu (4/5) pagi. Pemerintah daerah mengatakan 80 persen dari wilayah perumahan Beacon Hill di ujung selatan kota Fort McMurray telah hancur oleh api. Kawasan lainnya, seperti Abasand dan Waterways, dinyataka mengalami kerugian serius akibat kebakaran hebat itu. Berdasarkan sensus kota 2015, terdapat sekitar 2.200 orang atau 607 rumah tangga yang tinggal di Beacon Hill. Sementara itu kawasan Abasand dan Waterways masing-masing dihuni oleh hampir 4.900 orang dan lebih dari 600 jiwa. (ags)

http://goo.gl/96Mkf1

Alkitab mencatat bahwa di akhir segala sesuatu, api yang lain akan datang ke bumi ini untuk membumihanguskan orang-orang jahat dan mengakhiri permasalahan dosa. Di pihak manakah kita berada? Apakah kita berada di golongan orang-orang kudus, ataukah kita berada di golongan orang-orang yang akan binasa?

“ …. tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka ( Wahyu 20:9 )

“ Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.” ( 2 Petrus 3:7 )

[RH] APA YANG ANDA WARISKAN KEPADA ANAK-ANAK ANDA

0

“Semoga anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya; dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru, yang dipahat untuk bangunan istana!” (Mazmur 144:12).

[AkhirZaman.org] Sang ayah hanya memiliki kesanggupan-kesanggupan yang rendah, untuk memelihara secara layak keluarganya yang masih muda. Anak-anaknya memiliki jenis tabiat yang aneh, yang secara tetap membutuhkan suatu pengaruh yang menetralkan, atau yang pasti mereka akan menuju kepada kehancuran. Mereka tidak dididik dengan benar. Disiplin mereka sudah terlalu sering merupakan dorongan hati yang tidak menentu oleh karena umur sang ayah yang lebih muda. Sang ayah sudah berada pada bahaya terhadap perasaan-perasaan yang bisa berubah. Pada suatu waktu terlalu sabar, dan pada waktu yang lain ia sangat bengis. Setiap hal dalam sebagian keluarga yang seperti itu adalah salah, dan kemalangan domestik bertambah. ltulah suatu kelompok manusia yang sudah muncul di dunia ini sebagai suatu beban kepada masyarakat.

Orangtua mereka benanggung jawab dalam tingkat yang besar terhadap setiap labial yang dlkembangkan oleh anak-anak mereka, yang diteruskan dari generasi ke generasi. Mereka yang menambah jumlah anak-anak mereka, sementara mereka sudah tahu bahwa kelemahan fisik dan mental yang pasti menjadi warisan mereka, adalah pelanggar-pelanggar dari enam hukum terakhir dari Allah, yang merinci tugas manusia terhadap sesamanya. Mereka melakukan bagian mereka dalam menambah penurunan ras manusia itu, dan dalam menenggelamkan masyarakat lebih rendah, dan karenanya mereka sedang mencederai sesama mereka. Jika Allah dengan cara itu mempedulikan hak-hak dari sesama manusia, bukankah la tidak peduli terhadap hubungan yang lebih dekat dan lebih kudus? Jika seekor burung pipit tidak jatuh ke tanah tanpa perhatianNya, tidakkah la peduli terhadap anak-anak yang dilahirkan ke dunia ini, yang berpenyakit secara fisik dan mental, yang menderita dalam tingkat yang lebih besar atau lebih sedikit, sepanjang hidup mereka?

Tidakkah la akan meminta pertanggungjawaban para orangtua, kepada siapa la sudah memberikan kekuatan pikiran, untuk menaruh kesanggupan yang lebih tinggi ini sebagai dasar, dan karena mereka menjadi budak terhadap hawa nafsu, sebagai hasilnya, generasi-generasi harus menanggung tanda kekurangan fisik, mental dan moral mereka? Sebagai tambahan terhadap penderitaan itu, mereka tidak mewariskan apa pun kepada anak-anak mereka yang malang itu selain kemiskinan. Mereka tidak bisa mendidik anak-anak mereka, dan banyak yang tidak melihat keperluan itu, juga mereka tidak bisa, jika mereka mendapatkan waktu untuk melatih anak-anak itu, dan memberikan petunjuk kepada mereka, dan mengurangl sebanyak mungkin, warisan kemalangan yang diteruskan kepada mereka. Para orangtua jangan menambah jumlah anggota keluarga mereka kecuali mereka dapat memastikan bahwa anak-anak mereka bisa dipelihara dengan balk, dan mendapat pendidikan . . . .

 

[RH] BERTINDAKLAH DENGAN PENUH PERTIMBANGAN

0

“Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu” (Amsal 3:21).

[AkhirZaman.org] Kaum laki-laki yang sakit-sakitan seringkali memenangkan kasih sayang dari kaum perempuan yang sehat, dan karena mereka saling mengasihi satu sama lain, mereka merasa diri mereka berada dalam kebebasan yang sempurna untuk menikah,  dan tidak mempertimbangkan bahwa oleh persatuan mereka itu sang istri pasti menjadi menderita, sedikit banyaknya, karena sang suami yang berpenyakit. Ada banyak peristiwa di mana sang suami yang berpenyakit memperbaiki kesehatannya, sementara sang istri terkena penyakit suaminya. la hidup banyak dari kekuatannya, dan segera sang istri mengeluh karena penurunan kesehatannya. la menambah umurnya dengan mengurangi umur istrinya. Mereka yang menikah seperti itu melakukan dosa sehubungan dengan kesehatan dan kehidupan yang diberikan Allah bagi mereka untuk digunakan bagi kemuliaan-Nya. Tetapi jika mereka yang dengan cara itu memasuki hubungan pernikahan dibiarkan menanggung sendiri akibatnya, dosa itu tidak akan demikian besar. Keturunan mereka dipaksa untuk menderita oleh penyakit yang diturunkan kepada mereka. Dan banyak yang menyalahkan Allah karena beban kemalangan manusia ini, ketika tindakan mereka yang salah menimbulkan hasil yang nyala. Mereka sudah memunculkan bagi masyarakat suatu ras yang lemah, dan menciutkan ras manusia, oleh menyerahkan warisan penyakit, dan karenanya menambah penderitaan manusia.

Alasan lain kekurangan dari generasi sekarang dalam hal kekuatan fisik dan nilal moral, adalah, ketika laki-laki dan perempuan menikah tetapi usia mereka jauh berbeda. Seringkali terjadi bahwa kaum pria yang sudah tua menikah dengan wanita yang masih muda. Oleh melakukan pernikahan sepeni itu hidup dari sang suami serlngkali menjadi lebih lama, sementara sang istri sudah harus merasakan kekurangan tenaganya yang ia sudah berikan kepada suaminya yang sudah tua. Bukanlah tugas dari tiap wanita untuk mengorbankan kehidupan dan kesehatan, meskipun ia sangat mengasihi yang lebih tua daripada dirinya sendiri, dan merasa mau melakukan bagiannya untuk membuat pengorbanan seperti itu. la seharusnya memberikan batas bagi tindakan-tindakan kasihnya. la memiliki pertimbangan yang lebih tinggi daripada minatnya sendiri untuk dikonsultasikan. la seharusnya mempertimbangkan, jika anak-anak terlahir bagi mereka, bagaimana kondisi mereka nanti? Masih lebih buruk lagi jika kaum laki-laki menikah dengan perempuan yang lebih tua daripada mereka sendiri. Dalam banyak peristiwa keturunan dari pasangan seperti itu, di mana usianya berbeda jauh, belum memiliki pemikiran yang seimbang. Mereka juga kekurangan kekuatan fisik. Dalam keluarga seperti itu sudah seringkali muncul beragam jenis tabiat yang aneh dan seringkali menyakitkan. Keturunan mereka seringkali mati secara prematur, dan yang mencapai tingkat dewasa, dalam banyak peristiwa, kekurangan kekuatan fisik dan mental, serta nilai moral.

 

( 2 SM 425, 424)

 

[RH] KEMEROSOTAN MORAL AKIBAT PEMANJAAN SELERA

0

 “Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran” (Efesus 4:19).

[AkhirZaman.org] Jika para wanita generasi silam telah bertindak dengan pertimbangan-pertimbangan yang tinggi, dengan menyadari bahwa generasi masa depan mereka akan kehilangan keagungan atau menyimpang arah tindakan, seharusnya pendirian mereka, bahwa mereka tidak bisa menyatukan minat hidup mereka dengan orang-orang yang mengindahkan selera temadap minuman beralkohol dan tembakau secara nyata merupakan racun yang mematikan, dan melemahkan sistem saraf, dan merendahkan kesanggupan berpikir yang agung. Jika kaum pria tetap bertahan untuk menikah dengan kebiasaan-kebiasaan yang keliru ini, kaum perempuan seharusnya mempertahankan hidup lajang yang penuh berkat, untuk memperoleh teman-teman pilihan mereka ini.

Kaum perempuan seharusnya jangan menganggap diri mereka sendiri kecil sekali nilainya sehingga menggabungkan nasib mereka dengan kaum pria yang tidak memiliki pengendalian terhadap selera mereka, yang kebahagiaan utamanya adalah makan dan minum, dan memanjakan nafsu binatang mereka. Para perempuan belum mengikuti ketentuan-ketentuan pertimbangan sehat dan kata hati gantinya perasaan. Mereka benar-benar belum bertanggung jawab perihal yang dibebankan pada mereka, untuk membentuk suatuhubungan kehidupan yang tidak akan mencap keturunan mereka dengan suatu tingkat moral yang rendah, dan suatu nafsu untuk memanjakan selera yang merendahkan, yang mengorbankan kesehatan dan bahkan kehidupan. Allah akan memandang mereka bertanggung jawab penuh terhadap kesehatan fisik dan tabiat-tabiat moral yang mereka teruskan kepada generasi di masa depan.

Kaum laki-laki dan perempuan sudah merusak tubuh mereka oleh kebiasaan yang keliru, dan sudah merendahkan kecerdasan mereka, dan menghancurkan para-saan jiwa yang baik. Banyak dari kelompok jenis ini yang sudah menikah, dan meninggalkan warisan kepada keturunan mereka, kerusakan-kerusakan fisik mereka sendiri dan moral mereka yang rendah. Pemanjaan terhadap nafsu binatang, dan hawa nafsu yang kotor, sudah menandai tabiat keturunan mereka, yang sudah menurun dari generasi ke generasi, yang meningkatkan kemalangan manusia kepada suatu tingkat yang lebih menakutkan, dan mempercepat penyusutan ras manusia.

Banyak laki-laki dan perempuan yang menjadi sakit dan berpenyakit, dalam hubungan pernikahan mereka seringkali sudah memikirkan hanya kepentingan mereka sendiri. Mereka belum secara serius mempertimbangkan perkara dari titik pandang prinsip-prinsip yang agung, yang tinggi, dalam mempertimbangkan apa yang mereka bisa harapkan dari keturunan mereka, selain kekurangan energi pada tubuh dan pemikiran, yang tidak meninggikan masyarakat, melainkan menenggelamkannya lebih dalam.

( 2 SM 422, 423 )

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?