Friday, September 19, 2025
Google search engine
Home Blog Page 330

Gereja Inggris diserukan terima padri LGBT

0

 

[AkhirZaman.org] Empat belas padri Gereja Inggris yang menikah sesama jenis meminta para uskup untuk meningkatkan upaya membuka kehidupan gereja pada kaum LGBT.

Dalam sebuah surat yang dimuat Sunday Times, mereka mengatakan menginginkan diizinkannya pasangan gay menikah di Gereja.

Sejumlah padri yang menandatangani surat itu untuk pertama kalinya mengungkapkan kepada umum bahwa mereka gay dan sudah menikah.

Surat itu ditulis menyusul pengakuan Uskup Nicholas Chamberlain hari Jumat bahwa dia adalah seorang gay dan menjalin sebuah hubungan kendati hidup berselibat.

Kaum padri itu mengatakan, para uskup harus berani dan mendorong kaum gay untuk ‘merayakan tanpa rasa takut dan dalam keterbukaan,’ meskipun mereka mengatakan bahwa sekarang belum waktunya untuk mengubah pemahaman resmi gereja tentang pernikahan.

Surat itu berbunyi: “Tetapi banyak paroki kami telah mengambil langkah itu dan sekarang saatnya untuk menghormati keragaman teologi yang ada dalam Gereja sekarang ini dan bahwa ada lebih dari satu pemahaman tentang bagaimana seorang Kristen yang saleh mengimani isu-isu ini.

Uskup Chamberlain mengungkapkan bahwa dia adalah seorang gay dalam sebuah wawancara dengan The Guardian. Dalam wawancara itu dia mengatakan dia tetap mematuhi pedoman Gereja, yang mengharuskan pendeta untuk tetap selibat.

Menanggapi pengakuan itu, kelompok Anglikan yang konservatif, Gafcon mengatakan, penunjukkan seorang pria gay sebagai uskup Grantham merupakan ‘sebuah kekeliruan besar.’

Uskup Chamberlain ditahbiskan tahun lalu oleh Uskup Agung Canterbury, Justin Welby – yang mengatakan bahwa ia sudah tahu tentang seksualitas Chamberlain.

Dalam ucapannya bulan Januari lalu, Uskup Agung Canterbury meminta maaf atas ‘penderitaan dan rasa sakit’ yang disebabkan oleh Gereja Anglikan terhadap komunitas LGBT.

Di lain pihak, 72 anggota sinoda umum yang tradisionalis justru menyurati para uskup untuk ‘mematuhi ajaran Alkitab tentang seksualitas.’

http://goo.gl/lRZrOm

“Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.” ( Efesus 4:19 )

“Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.” ( Roma 13:13 )

Zaman ini adalah zaman yang penuh dengan orang-orang yang dikuasai oleh hawa nafsu mereka. Tidak terlepas siapa dia, apa status sosialnya dan sebagainya. Sebagai umat Tuhan yang menjunjung tinggi standar firman Tuhan, marilah kita hidup sesuai dengan apa yang firman Tuhan telah perintahkan, sehingga orang lain boleh melihat terang sekecil apapun yang boleh menuntun mereka untuk hidup benar.

TUGAS IBU PERTAMA DALAM MENDIDIK ANAK-ANAKNYA

0

Kemungkinan yang Dapat Terjadi bagi Anak yang Diajar dengan Baik
[AkhirZaman.org] Allah melihat segala kemungkinan dalam manusia yang masih kecil itu. Dia melihat bahwa dengan pendidikan yang benar anak itu akan menjadi satu kuasa untuk kebaikan dalam dunia ini. Ia memperhatikan dengan pandangan yang cemas apakah para orangtua dari anak itu akan melaksanakan rencana-Nya ataukah oleh kemurahan hati mereka yang salah itu akan membinasakan maksud-Nya, memanjakan anak itu kepada kebinasaannya sekarang ini dan kebinasaannya yang akan datang. Mengubahkan makhluk yang tidak berdaya itu dan tampaknya tiada berarti sesuatu apa pun yang menjadi suatu berkat kepada dunia dan kemuliaan kepada Allah dan inilah suatu pekerjaan yang besar dan mulia. Para ibu bapa janganlah membiarkan suatu penghalang di antara mereka dan kewajiban yang menjadi hutang mereka kepada anak-anaknya.

Suatu Pekerjaan bagi Allah dan Negara
Mereka yang memeliharakan hukum Allah memandang kepada anak-anaknya dengan satu pengharapan dan takut yang mencekam yang tidak dapat dijelaskan, ingin mengetahui peranan apakah yang dapat mereka lakukan di dalam peperangan besar yang terbentang di hadapan mereka. Ibu yang cemas itu bertanya, “Pendirian apakah yang akan mereka ambil? apakah yang dapat saya lakukan untuk menjadikan mereka melaksanakan peranannya dengan baik, supaya mereka menjadi penerima kemuliaan yang kekal?” Kewajiban besar terletak atasmu, hai ibu-ibu. Walaupun engkau tidak dapat berada dalam musyawarah nasional,…engkau boleh melakukan suatu pekerjaan yang besar bagi Allah dan bagi negaramu. Engkau boleh mendidik anak-anakmu. Engkau boleh membantu mereka memperkembangkan tabiat yang tidak dapat digoyahkan atau dipengaruhi untuk berbuat kejahatan, melakukan yang benar. Oleh doamu yang tekun dalam iman dapatlah kamu menggerakkan lengan yang menggerakkan dunia.

Pada waktu masih kanak-kanak dan masa mudalah pendidikan harus diberikan. Anak-anak harus dididik untuk dapat berdaya guna. Mereka harus diajar agar dapat melakukan segala perkara yang perlu dalam kehidupan rumah tangga; dan para ibu bapa harus menjadikan segala kewajiban ini kesenangan seberapa mungkin dengan perkataan yang manis dan petunjuk dengan peri yang memperkenankan.

Pendidikan Rumah Tangga Dilalaikan oleh Banyak Orang
Walaupun kemajuan metode pendidikan telah disombongkan, namun pendidikan anak-anak pada waktu ini adalah sangat mengecwakan. Pendidikan rumah tangga telah dilalaikan. Hai para ibu bapa, khususnya para ibu, mereka tidak menyadari tanggung jawab mereka. Mereka tidak mempunyai kesabaran, kebijaksanaan untuk mengajar ataupun mengendalikan anak-anak kecil yang diamanatkan kepada pemeliharaan mereka.

Sungguh sangatlah benar, bahwa para ibu tidak berdiri di pos kewajibannya, tidak setia kepada peri keadaan mereka sebagai ibu. Allah tidak menuntut dari kita sesuatu hal yang tidak dapat kita laksanakan di dalam kekuatan-Nya, sesuatu yang bukan untuk kebaikan kita dan kebaikan anak-anak kita.

Para Ibu Mencari Bantuan Ilahi
Kalau saja para ibu menyadari pentingnya tugas mereka, sudah tentu mereka akan banyak berdoa secara sendirian, menghadapkan anak-anaknya kepada Yesus, memohonkan berkat-Nya atas mereka itu, dan meminta akal budi untuk melaksanakan dengan benar tugas mereka yang suci itu. Biarlah setiap ibu mengunakan kesempatan untuk membentuk dan merupakan tingkah laku dan kebiasaan anak-anaknya. Biarlah ia mengamati dengan teliti perkembangan tabiat, menahankan sifat-sifat yang terlalu menyolok dan memberi dorongan kepada sifat-sifat yang berkurang. Biarlah ia menjadikan hidupnya sendiri suatu contoh yang suci dan mulia kepada kewajibannya yang indah itu. Seorang ibu harus menunaikan pekerjaannya dengan keberanian dan kekuatan hati, bersandar selalu kepada bantuan Ilahi dalam segala usahanya. Ia tidak boleh merasa puas sebelum dilihatnya perkembangan tabiat anak-anaknya meningkat, sehingga mereka mempunyai suatu tujuan yang lebih tinggi dalam hidup ini daripada hanya mencari kesenangan hati saja.

Tidak dapat dinilai pengaruh kuasa doa seorang ibu. Ia m,engakui Allah di dalam segala jalannya. Dia membawa anak-anaknya ke hadapan takhta kasih karunia serta mempersembahkan mereka itu kepada Yesus, memohon berkat-Nya atas mereka itu. Pengaruh semua doa itu kepada anak-anak bagaikan “suatu pencaran hidup.” Segala doa tersebut, yang dinaikkan dalam percaya, adalah penyokong dan kekuatan ibu Kristen itu. Melalaikan kewajiban berdoa dengan naka-anak ita baearti kehilangan salah satu berkat yang besar yang dapat kita jangkau, salah satu bantuan yang terbesar di tengah-tengah kekacauan pikiran, keluh kesah dan tanggungan pekerjaan hidup kita.

Kuasa segala doa itu tidak dapat dinilai terlalu tinggi. Ibu yang berlutut di samping putra dan putrinya sementara anak-anak itu dalam masa pancaroba, melalui masa muda mereka, belum menyadari sama sekali hingga masa pehukuman mempengaruhi doanya atas kehidupan anak-anaknya. Kalu dihubungkan oleh percaya kepada Anak Allah, lengan ibu yang lembut itu boleh menahankan anaknya dari kuasa penggodaan, boleh mencegah anaknya perempuan dari memanjakan diri dalam dosa. Apabila hawa nafsu bergelora untuk mencapai kekuasaan, kuasa cinta, kuasa yang menahankan dan tekun serta tetap dari seorang ibu, boleh mengimbangi jiwa pada pihak yang benar.

Apabila Tamu-tamu Mengganggu
FamilyPraying Copy 2Engkau harus menyediakan waktu untuk berbicara dan berdoa bersama anak-anakmu yang masih kecil, dan seharusnyalah engkau menjauhkan segala sesuatu yang mengganggu suasana hubungan dengan Allah dan dengan anak-anakmu. Engkau dapat berkata kepada para tamu itu: “Allah telah memberikan kepadaku suatu pekerjaan untuk dilaksanakan, dan saya tidak mempunyai waktu untuk berbicara omong kosong.” Engkau harus merasa bahwa engkau mempunyai pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk masa kini dan masa kekal yang akan datang. Engkau berhutang budi dalam tugasmu yang pertama kepada anak-anakmu.

Sebelum keperluan para tamu, sebelum pertimbangan apa pun anak-anakmu haruslah yang terleih dahulu….Kerja baktimu pada waktu anak-anak itu masih muda tidak boleh dilalaikan. Jangan ada waktu dalam kehidupan anak itu di mana peraturan dilupakan.

Jangan suruh mereka ke luar rumah supaya engkau dapat melayani para tamu, melainkan ajarlah mereka supaya diam dan hormat di hadapan para tamu.

Para Ibu Harus menjadi Teladan dalam Kebaikan dan Kemuliaan 
Hai para ibu, berhati-hatilah menggunakan waktumu yang indah itu. Ingatlah bahwa anak-anakmu sedang maju terus di mana mungkin mereka akan melewati pendidikan dan latihanmu. Boleh jadi engkau menjadi teladan segala sesuatu yang baik, yang suci dan mulia. Persatukanlah pehatianmu dengan mereka itu.

Jikalau engkau gagal dalam segala sesuatu yang lain, hendaklah engkau teliti dan menjadi cakap dalam hal ini. Kalu anak-anakmu tampil ke muka dari pendidikan rumah tangga dalam keadaan murni dan penuh rahmat, kalu mereka menduduki pangkat yang rendah dan yang paling hina dalam rencana Allah yang besar untuk kebaikan dunia ini, maka kehidupanmu tidak akan pernah disebut suatu kegagalan dan tidak akan pernah dipandang kembali sebagai penyesalan. 

Anak bayi itu adalah suatu cermin bagi ibu di mana dia boleh melihat bayangan segala kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri. Itulah sebabnya dia harus berhati-hati di dalam bahasanya dan tingkah lakunya di hadapan pelajar-pelajar yang masih kecil ini! Ciri-ciri tabiat yang bagaimana yang diinginkannya hendak dilihat berkembang dalam mereka itu haruslah dipertumbuhkannya lebih dahulu dalam dirinya.

Bertujuan lebih Tinggi daripada Ukuran Dunia Ini
Sang ibu janganlah diperintahkan oleh pekiran dan pendapat dunia ini, atau bekerja untuk mencapai ukuran dunia. Ia harus memutuskan bagi dirinya sendiri apakah akhir terbesar dan tujuan kehidupan, ketika dipadukannya segala usahanya untuk mencapai puncak akhir. Dia mungkin kekurangan waktu, melalaikan banyak perkara mengenai rumahnya, dengan tidak ada hasil-hasil yang jelek dan hebat; tetapi sekali-kali ia tidak boleh melalaikan dengan tidak ada hukuman tata tertib yang pantas bagi anak-anaknya. Tabiat mereka yang cacat itu akan menyiarkan ketidaksetiaannya. Segala kejahatan yang dibiarkannya tanpa diperbaiki, cara-cara yang kasar dan jelek, kurang hormat dan tidak mau menurut, kebiasaan malas dan tidak mau dengar-dengaran, akan membayangkan kecemaran serta kepahitan dalam hidupnya. Hai para ibu, nasib anak-anak sebagian besar terletak di dalam tanganmu, Kalu engkau lalai dalam kewajiban, engkau menempatkan mereka pada barisan Setan, dan menjadikan mereka alat-analtnya untuk membinasakan jiwa yang lain-lain. atau melalui tata tertibmu yang setia serta teladan yang beribadat yang boleh membawa mereka kepada Kristus, dan pada giliran mereka akan mempengaruhi orang-orang lain, dan dengan demikian banyak jiwa-jiwa yang boleh diselamatkan oleh perantaraan kamu.

Pertumbuhan yang Baik; Menindas yang Jahat
Para ibu bapa harus kerja sama dengan Allah oleh memelihara anak-anak mereka di dalam kasih dan takut kepada-Nya. Mereka tidak dapat mendatangkan murka-Nya lebih daripada kelalaian mendidik anak-anaknya dengan benar….Mereka harus menjaga dengan berhati-hati perkataan dan kelakuan anak-anak mereka yang masih kecil itu, supaya jangan musuh kelak memperoleh pengaruh atas mereka itu. Inilah yang sangat dirindukannya untuk dilakukan, supaya ia boleh memberantas maksud Allah. Dengan murah hati dan penuh perhatian seta dengan lemah lembut para ibu bapa harus bekerja bagi anak-anaknya, mempertumbuhkan segala sesuatu yang baik dan menindas segala sesuatu yang jahat berkembang pada tabiat anak-anak mereka yang masih kecil.

Kesukaan Tugas yang Dilakukan dengan Baik
Anak-anak itulah warisan Tuhan, dan kita bertanggung jawab kepada-Nya, cara bagaimana kita mengatur harta milik-Nya. Pengajaran dan pendidikan anak-anak supaya mereka menjadi orang Kristen adalah jasa yang tertinggi bagi para ibu bapa dapat berikan kepada Allah. Itu adalah suatu pekerjaan yang menuntut usaha yang sabar, suatu usaha seumur hidup dan rajin serta tidak kenal lelah. Oleh suatu kelalaian amanat ini kita membuktikan diri kita sebagai penatalayan yang tidak setia….

Dalam kasih, iman dan doa biarlah para ibu bapa bekerja bagi rumah tangganya, sehingga dengan kesukaan mereka dapat datang kepada Allah sembil berkata, “Lihatlah aku dengan semua anak yang telah dikaruniakan Tuhan kepadaku.” 

 

-RTA

 

 

Di Afrika Selatan, 51 Orang Tewas Dibunuh Setiap Hari

0

 

[AkhirZaman.org] Angka pembunuhan di Afrika Selatan meningkat dan saat ini tercatat 51 orang tewas dibunuh setiap hari. Secara total, hingga Maret lalu tejadi 18.673 kasus pembunuhan di Afrika Selatan. Dalam periode yang sama tahun lalu jumlah kasus pembunuhan tercatat 17.805 kasus.

Kementerian Kepolisian Afrika Selatan mengatakan, negeri itu masih berjuang untuk mengurangi budaya kekerasannya.

Menteri Kepolisian Nathi Nhleko mengatakan, naiknya jumlah pembunuhan di Afsel ini utamanya disebabkan kekerasan rumah tangga dan penyalahgunaan alkohol.

“Ini bukan lagi soal apa yang bisa dilakukan pemerintah, ini tentang bagaimana kita melakukan sesuatu. Ini adalah masalah sosial terbesar yang harus kita hadapi,” kata Nhleko.

Data resmi menyebut, pembunuhan di Afrika Selatan biasanya dilakukan di dalam ruangan, di kawasan perkotaan dan melibatkan orang yang sudah saling mengenal.

Selain angka pembunuhan yang tinggi, kasus perkosaan juga sangat signifikan di Afrika Selatan. Tahun lalu, tercatat sebanyak 142,2 kasus pelecehan seksual setiap hari.

Jumlah kasus perkosaan ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. Namun polisi menyebut menurunkan angka kasus pemerkosaan ini lebih karena minimnya pelaporan bukan karena situasi sudah berubah.

Angka pembunuhan di Afrika Selatan naik sebanyak 20 persen selama empat tahun terakhir, meski pemerintah bersikukuh angka ini masih jauh lebih rendah dengan di masa pemerintahan apartheid yang berakhir pada 1994.

http://internasional.kompas.com/read/2016/09/04/18011651/di.afrika.selatan.51.orang.tewas.dibunuh.setiap.hari

“Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,” ( Yeremia 7:9 )

“Bebaskan mereka yang diangkut untuk dibunuh, selamatkan orang yang terhuyung-huyung menuju tempat pemancungan.” ( Amsal 24:11 )

Melakukan sesuatu yang jahat bukanlah hal yang asing lagi di zaman kita ini. Membunuh, berzinah, dan sebagainya. Tetapi umat Tuhan telah dipanggil untuk melakukan kebaikan dan kebenaran di atas dunia ini. Biarlah kita menjadi saluran kebaikan dan perlindungan bagi setiap orang yang sedang tertindas oleh kejahatan dunia ini.

[RH] Memperluas Penyajian Pertentangan Besar*

0

“Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta” (Galatia 1:20).

[AkhirZaman.org] Saya menulis lima belas sampai dua puluh halaman setiap hari. Sekarang sudah jam tujuh dan saya telah menulis empat belas halaman naskah untuk Jilid Empat dan tujuh halaman surat-surat kepada orang yang berbeda-beda di samping naskah ini. Saya terus berterima kasih kepada Allah atas kebaikan-Nya yang penuh rahmat. . . .

Sementara saya menulis di buku saya, rasanya saya sangat digerakkan. Saya ingin menerbitkannya secepat mungkin, karena umat kita sangat memerlukannya. Saya akan menyelesaikannya bulan depan jika Tuhan memberi saya kesehatan sebagaimana yang telah dilakukan-Nya. Saya tidak bisa tidur selama bermalam-malam, karena memikirkan perkara-perkara penting yang akan terjadi. Tidur tiga jam, kadang-kadang lima jam, adalah yang paling lama saya tidur. Pikiran saya digerakkan begitu dalam sehingga saya tidak bisa beristirahat. Menulis, menulis, menulis, saya rasa bahwa saya harus menulis, dan tidak menunda-nunda.

Perkara-perkara besar berada di depan kita, dan kita ingin memanggil orang-orang dari ketidakacuhan mereka, supaya bersedia untuk hari tersebut. Perkara-perkara yang kekal banyak dalam khayal saya siang dan malam. Perkara-perkara yang sifatnya sementara lenyap dari penglihatan saya. Kini kita tidak boleh menghempaskan keyakinan, tetapi kita harus memiliki jaminan teguh, lebih teguh daripada yang sebelumnya. Sampai di sini Tuhan telah menolong kita, dan Ia akan menolong kita sampai kesudahan. Kita akan melihat tiang-tiang yang kokoh, yang mengingatkan apa yang Tuhan telah lakukan bagi kita, untuk menghibur dan menyelamatkan kita dari tangan si pembinasa.——Letter 11a, 1884.

Melalui penerangan Roh Kudus, pemandangan-pemandangan tentang konflik yang telah lama berlangsung antara yang baik dan yang jahat telah disingkapkan kepada si penulis halaman-halaman ini. Dari waktu ke waktu saya telah diizinkan untuk melihat pekerjaan, dalam zaman yang berbeda-beda, pertentangan besar antara Kristus, Raja kehidupan, Pencipta keselamatan kita, dan Setan, raja kejahatan, pencipta dosa, pendurhaka pertama terhadap hukum Allah yang kudus.—The Great Controversy, Pendahuluan, hlm. x. 

*Sementara dalam pikiran Ellen White semua bahan tentang konflik yang berkepanjangan merupakan sebagian cerita pertentangan besar, maka pasal ini berfokus pada bagian cerita sesudah Alkitab sebagaimana yang terdapat dalam Spirit of Prophecy, jilid 4, yang terbit tahun 1884, dan The Great Controversy, yang terbit tahun 1888. Tulisan yang diperluas tentang kehidupan Kristus untuk The Desire of Ages menyusul dalam pasal berikut.—PENYUSUN.

(3SM 109-110)

 

Pikiran Benteng Pertahanan Utama

0

[AkhirZaman.org] ”Manusia jatuh ke dalam dosa melalui pikiran.” Pikiranlah yang lebih dahulu berdosa, baru seluruh tubuh melakukan dosa. Sama halnya dengan Adam dan Hawa berdosa di Taman Eden, karena pikiran mereka menerima kata-kata dusta sang ular yang licik, si Iblis yang adalah Setan.

Mengapa pikiran? Ada apa dengan pikiran? Para ahli kesehatan mengatakan, “Anda adalah apa yang Anda makan.” Sedangkan para ahli psikologi mengatakan, “Anda adalah apa yang Anda pikirkan.” Raja Salomo juga mengatakan, “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam diri sendiri demikianlah ia” (Amsal. 23:7, TB). Pernyataan dalam bahasa Inggris terlihat lebih tegas, “For as he thinketh in his heart so is he” (KJV) (karena sebagaimana ia berpikir dalam hatinya demikianlah adanya ia). Setan tahu benar pentingnya pikiran manusia, dan itulah sebabnya ia berusaha keras untuk menguasainya. Jika ia berhasil menguasai pikiran, maka manusia itu sudah pasti takluk kepadanya. Sama seperti nasehat orang-orang tua zaman dahulu yang mengatakan, “Jika kamu mau memegang seorang gadis, peganglah hatinya, maka seluruh tubuhnya menjadi milik kamu. Pikiran adalah bagian dari citra Allah. Allah berhubungan atau berkomunikasi dengan manusia melalui pikiran untuk menyatakan kehendak-Nya. Tetapi sayang sekali, dewasa ini terlalu banyak orang Kristen terbawa-bawa berpikir seperti orang duniawi, menganggap remeh soal pikiran, mengecilkan pentingnya pikiran. Terlalu banyak pikiran orang Kristen dipenuhi hawa nafsu dan tipu muslihat.

Alkitab menekankan pentingnya pikiran manusia, pikiran yang senantiasa diperbaharui dari pikiran-pikiran keduniawian, yang diperbaharui dengan kebenaran, yaitu kebenaran Kristus. Rasul Paulus memberikan keterangan yang berikut ini, “Sebab itu kukatakan dan kutegaskan kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenai Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Epesus. 4:17-24, TB).

Selanjutnya rasul itu mengatakan, “Jangan kamu lagi saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya” (Kolose 3:9, 10, TB). Dan selanjutnya, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2, TB). Allah memperbaharui kita melalui pembaharuan pikiran kita. Pikiranlah yang membedakan manusia dari hewan. Pikiran kitalah yang membedakan yang baik dari yang buruk, yang mengizinkan atau melarang kita untuk melakukan sesuatu yang tidak berkenan kepada Allah. Itulah sebabnya sangat penting mengendalikan pikiran, menjaga pikiran tetap sehat, tetap waspada. Mengisi pikiran dengan pikiran-pikiran yang baik. Menjauhkan diri dari memikirkan perkara-perkara yang sia-sia. Pikiran kita berdampak pada keberadaan diri kita seutuhnya. 

Rasul Paulus selanjutnya memberikan resep atau makanan untuk pikiran kita, untuk menjaga pikiran kita sebagai berikut: “Jadi akhirnya, Saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan [jika ada sesuatu, KJV] kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (Flp. 4:8). Jika memikirkan perkara-perkara yang mengandung kebajikan dan yang patut dipuji, pasti kita akan lebih sehat, lebih gembira, lebih rohani, dan lebih berkenan kepada Allah. Semoga.***

-P. A. Siboro

ASAL MULA DOSA ( Bagian 1 )

0

[AkhirZaman.org] Bagi banyak orang, asal mula dosa dan alasan keberadaannya merupakan suatu sumber kebingungan besar. Mereka melihat pekerjaan sijahat dengan akibat-akibatnya bencana dan kehancuran yang mengerikan, dan mereka bertanya-tanya bagaimana semua ini bisa terjadi di bawah pemerintahan dan kedaulatan Oknum yang tak terbatas dalam hikmat, dalam kuasa, dan dalam kasih. Suatu misteri, yang mereka tidak temukan jawabnya. Dan dalam ketidakpastian dan keragu-raguan, mereka dibutakan terhadap kebenaran yang dinyatakan dengan jelas oleh firman Allah, sesuatu yang penting bagi keselamatan. Dalam keadaan bertanya-tanya mengenai keberadaan dosa, ada orang yang berusaha menyelidikinya di tempat di mana Allah tidak pernah menyatakan, karena itu mereka tidak menemukan jawaban kesulitan mereka itu. Dan orang-orang seperti ini, yang didasari oleh sikap ragu-ragu dan suka memncela, membuat hal ini sebagai suatu alasan untuk menolak perkataan Alkitab. Namun yang lain, gagal mengerti dengan sempurna masalah besar kejahatan ini karena tradisi dan penafsiran yang salah telah menutupi ajaran Alkitab mengenai tabiat Allah, sifat pemerintahan-Nya dan prinsip-Nya dalam menangani dosa.

Tidak mungkin menerangkan asal mula dosa yang memberikan alasan-alasan keberadaannya. Namun cukup banyak yang bisa dimengerti baik mengenai asal mulanya maupun sifat-sifat dan akhir dari dosa, untuk menyatakan sepenuhnya keadilan dan kebajikan Allah dalam menangani kejahatan. Tidak ada yang lebih jelas diajarkan di dalam Alkitab selain bahwa Allah dalam hal apapun tidak bertanggungjawab bagi masuknya dosa; bahwa tidak ada penarikan sewenang-wenang rahmat ilahi, tidak ada kekurangan dalam pemerintahan ilahi yang memberikan kesempatan timbulnya pemberontakan. Dosa adalah pengacau dan pengganggu, sehingga tidak ada alasan untuk membiarkan keberadaannya dan kehadirannya. Dosa adalah sesuatu yang misterius dan yang tidak dapat diterangkan dan dipertanggungjawabkan; memaafkannya berarti mempertahankannya. Seandainya maaf untuk itu ditemukan atau alasan keberadaannya bisa ditunjukkan, maka itu tidak menjadi dosa lagi. Definisi kita satu-satunya adalah yang diberikan di dalam firman Allah. Dosa adalah “pelanggaran kepada hukum.” Dosa adalah sesuatu yang bekerja di luar prinsip, yang berperang melawan hukum kasih yang agung yang menjadi landasan pemerintahan ilahi.

Sebelum masuknya kejahatan, damai dan kesukaan memenuhi alam semesta. Semuanya selaras dengan kehendak Pencipta. Kasih kepada Allah adalah yang tertinggi, kasih kepada satu sama lain tidak berat sebelah. Kristus, Firman itu, Anak Allah satu-satunya, adalah satu dengan Allah — satu dalam alamiah, dalam tabiat dan dalam tujuan — satu-satunya oknum di alam semesta ini yang dapat turut serta dalam semua musyawarah dan maksud-maksud Allah. Melalui Kristus Allah bekerja dalam menciptakan makhluk-makhluk surgawi. “Di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di Surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa,” (Kol. 1:16), dan kepada Kristus, sama dengan kepada Bapa, segenap Surga menunjukkan kesetiaan mereka.

Hukum kasih yang menjadi dasar pemerintahan Allah, kebahagiaan seluruh makhluk ciptaan, bergantung kepada keselarasan sempurna kepada prinsip-prinsip kebenaran agung. Allah menginginkan dari makhluk ciptaan-Nya pelayanan kasih — penghormatan yang terbit dari penghargaan kepada tabiat-Nya. Ia tidak menyukai kesetiaan yang terpaksa, dan kepada mereka diberikan-Nya kebebasan kemauan agar mereka boleh memberikan pelayanan sukarela kepada-Nya.

Tetapi ada seorang yang menyalahgunakan kebebasan ini. Dosa bermula dari dia yang, setelah Kristus, paling dihormati Allah, dan yang berkuasa paling tinggi dan yang paling mulia dari antara penghuni Surga. Sebelum kejatuhannya, Licifer adalah yang terutama dari kerub-kerub yang berjaga, kerub yang suci dan yang tidak bercacad cela. “Beginilah firman Tuhan Allah: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga.” “kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjada (Engkau adalah kerub yang menaungi — terjemahan langsung), di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan, di tengah-tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Engkau tidak bercela di dalam tingkah lakumu sejak dari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.” (Yehez. 28:12-15).

Sebenarnya Lucifer bisa saja tetap berkenan kepada Allah, dikasihi dan dihormati oleh seluruh malaikat Surga, dan menjalankan kuasanya yang mulia untuk memberkati yang lain-lain serta memuliakan Penciptanya. Tetapi kata nabi itu, “Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu.” (Yehez. 28:17). Sedikit demi sedikit Lucifer memanjakan suatu keinginan untuk meninggikan diri sendiri. “Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah.” “Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai yang maha tinggi.” (Yehez. 28:6; Yes. 14:13-14). Gantinya berusaha membuat Allah yang tertinggi dalam kasih dan kesetiaan makhluk-makhluk ciptaan-Nya, Lucifer berusaha untuk memenangkan pelayanan dan penghargaan mereka untuk dirinya sendiri. Dan karena menginginkan kehormatan yang dikaruniakan Bapa Semawi kepada Anak-Nya, lalu penghulu malaikat ini menginginkan kuasa yang hanya Kristus saja memiliki hak prerogatif itu.

Seluruh Surga telah bersukacita untuk memancarkan kemuliaan Pencipta dan menunjukkan pujian kepada-Nya. Dan sementara Allah dihormati seperti itu, seluruhnya memperoleh damai dan kesukaan. Akan tetapi suatu tanda pertentangan sekarang merusak keharmonisan surgawi itu. Pelayanan dan meninggikan diri sendiri yang bertentangan dengan rencana Pencipta, membangkitkan suatu pertanda jahat di dalam pikiran mereka, yang seharusnya kemuliaan Allah adalah yang tertinggi baginya. Majelis surgawi membujuk Lucifer. Anak Allah mengemukakan dihadapannya kebesaran, kebaikan, dan keadilan Pencipta, dan sifat hukum-Nya yang kudus dan yang tidak berubah itu. Allah sendiri telah menetapkan peraturan Surga; dan penyimpangan dari peraturan itu berarti Lucifer menghinakan Penciptanya, dan mendatangkan kebinasaan bagi dirinya sendiri. Tetapi amaran yang diberikan dalam kasih dan belas kasihan yang tak terbatas hanya membangkitkan roh penolakan. Lucifer membiarkan iri hati kepada Kristus menguasai dirinya, sehingga ia lebih berketetapan dalam pilihannya.

Kesombongan untuk kemuliaan diri sendiri memupuk keinginannya untuk memperoleh supremasi. Penghormatan tinggi yang diberikan kepada Lucifer tidak dihargai sebagai karunia Allah, dan tidak membuatnya bersyukur kepada Pencipta. Ia bermegah dalam kecemerlangan dan ketinggiannya, sehingga ia berniat menjadi sama dengan Allah. Ia dikasihi dan dihormati oleh malaikat-malaikat Surga. Malaikat-malaikat senang melaksanakan perintah-perintahnya, dan ia dipenuhi dengan hikmat dan kemuliaan melebihi mereka semua. Namun begitu Anak Allah adalah Penguasa Surga yang diakui, satu kuasa dan wewenang dengan Bapa. Dalam semua konsultasi Allah, Kristus selalu turut di dalamnya, sementara Lucifer tidak diizinkan untuk ikut dalam maksud-maksud ilahi. “Mengapa harus Kristus yang mempunyai supremasi itu?” kata malaikat perkasa itu. “Mengapa Ia dihormati melebihi Lucifer?”

lusifer CopyDengan meninggalkan tempatnya di hadapan Allah, Lucifer pergi untuk menyebarkan roh ketidakpuasan di antara malaikat-malaikat. Sambil bekerja dengan diam-diam dan misterius, dan untuk sementara menyembunyikan maksudnya yang sebenarnya dengan berpura-pura tampak menghormati Allah, ia berusaha untuk membangkitkan ketidakpuasan terhadap hukum-hukum yang mengatur makhluk-makhluk surgawi, dengan mengatakan bahwa mereka dibebani dengan pembatasan-pembatasan yang tidak perlu. Oleh karena alamiah mereka adalah suci, ia mendorong malaikat-malaikat itu untuk mengikuti kehendak hati mereka sendiri. Ia berusaha mendapatkan simpati, dengan mengatakan bahwa Allah telah memperlakukannya dengan tidak adil dengan memberikan penghormatan tertinggi bagi Kristus. Ia mengatakan bahwa dalam cita-citanya untuk memperoleh kuasa dan penghormatan yang lebih besar bukan karena bercita-cita mau meninggikan diri, tetapi untuk memperoleh kebebasan bagi segenap penghuni Surga, agar dengan begitu mereka boleh memperoleh eksistensi yang lebih tinggi.

Allah, dalam kemurahan-Nya yang besar, bersabar terhadap Lucifer. Ia tidak segera diturunkan dari kedudukannya yang tinggi itu pada waktu pertama sekali ia menunjukkan roh ketidakpuasan, atau bahkan pada waktu ia mulai menyatakan tuntutannya di hadapan malaikat-malaikat yang setia. Lama ia dipertahankan tetap di Surga. Berkali-kali ia di ampuni dengan syarat pertobatan dan penyerahan serta tunduk kepada Allah. Usaha-usaha seperti ini, yang hanya kasih dan hikmat yang tak terhingga saja yang bisa memberi, telah dibuat untuk meyakinkannya mengenai kesalahannya. Roh ketidakpuasan sebelumnya tidak dikenal di Surga. Pada mulanya Lucifer tidak melihat ke arah mana ia sedang hanyut; ia tidak mengerti alamiah sesungguhnya perasaannya. Tetapi pada waktu ketidakpuasannya terbukti tanpa alasan, Lucifer yakin bahwa ia salah, bahwa tuntutan ilahi adalah benar dan adil, dan ia harus mengakuinya demikian di hadapan segenap warga Surga. Seandainya ia melakukan hal ini, maka ia dapat menyelamatkan dirinya dan banyak malaikat lain. Pada waktu ini belum seluruhnya ia meninggalkan kesetiaannya kepada Allah. Walaupun ia sudah meninggalkan kedudukannya sebagai kerub yang berjaga (menaungi), namun seandainya ia mau kembali kepada Allah, mengakui hikmat Pencipta, dan puas dengan mengisi kedudukan yang telah ditetapkan baginya di dalam rencana besar Allah, maka ia akan dikembalikan kepada jabatannya yang semula. Tetapi keangkuhan menghalanginya untuk menyerah. Ia tetap mempertahankan jalannya, dengan mengatakan bahwa ia tidak perlu bertobat dan tunduk sepenuhnya kepada Penciptanya dalam pertentangan besar ini.

Segenap kemampuan pikirannya yang sangat cerdas itu sekarang digunakan untuk pekerjaan penipuan, untuk mendapatkan simpati dari malaikat-malaikat yang telah di bawah perintahnya. Bahkan, kenyataan bahwa Kristus telah mengamarkan dan telah menasihatinya, telah diputarbalikkan demi rencana pengkhianatannya. Kepada mereka yang kepercayaannya telah terikat erat dengannya, Setan menunjukkan bahwa Allah telah salah menilainya, bahwa kedudukannya tidak dihargai, dan bahwa kebebasannya akan dibatasi. Dari penafsiran salah perkataan Kristus, ia melangkah kepada kesalahan yang dicari-cari dan kepalsuan yang langsung, menuduh Anak Allah berusaha menghinakan dia dihadapan penghuni Surga. Ia juga berusaha membuat isu palsu antara dia dengan malaikat-malaikat yang setia. Semua yang tidak bisa ditundukkannya dan dibuatnya berpihak kepadanya sepenuhnya, dituduh acuh tak acuh terhadap masalah makhluk-makhluk Surga. Pekerjaan yang ia sendiri lakukan, ditanggungkan kepada mereka yang tetap setia kepada Allah. Dan untuk memperkuat tuduhannya terhadap ketidakadilan Allah kepadanya, ia menyalahtafsirkan firman-firman dan tindakan-tindakan Pencipta. Adalah kebijakannya untuk membingungkan para malaikat dengan argumen-argumen liciknya mengenai tujuan-tujuan Allah. Segala sesuatu yang sederhana dibungkusnya dengan misteri dan dengan akal bulus ia melontarkan kebimbangan atas pernyataan-pernyataan Yehovah yang paling sederhana. Kedudukannya yang tinggi, yang begitu dekat berhubungan dengan pemerintahan ilahi, memberikan kekuatan yang lebih besar kepada kegiatan-kegiatannya, sehingga banyak yang bergabung dengannya dalam pemberontakan melawan kekuasaan Surga.

Allah di dalam hikmat-Nya, membiarkan Setan meneruskan pekerjaannya sampai roh kebenciannya masak untuk mengadakan pemberontakan. Adalah perlu bagi rencana-rencana Setan itu untuk benar-benar berkembang, agar sifatnya dan kecenderungannya yang sebenarnya dapat dilihat oleh semua. Lucifer, sebagai kerub yang diurapi, telah ditinggikan; ia sangat dikasihi oleh makhluk-makhluk Surga, dan pengaruhnya atas mereka cukup besar. Pemerintahan Allah bukan saja atas penduduk Surga, tetapi atas semua dunia-dunia yang telah dijadikan-Nya; dan Setan berpikir bahwa jika ia dapat membawa malaikat-malaikat Surga bersamanya memberontak, maka ia juga dapat membawa dunia-dunia lain bersamanya. Dengan liciknya ia berusaha menarik kepihaknya, menggunakan argumentasi palsu dan penipuan untuk mencapai tujuan-tujuannya. Kuasanya untuk menipu sangat besar dan bersembunyi di balik kepalsuan ia memperoleh keuntungan. Malaikat-malaikat yang setia sendiri tidak dapat memahami tabiatnya sepenuhnya, atau kemana arah perbuatannya.

Setan telah begitu dihormati, dan semua tindakan-tindakannya dibungkus dengan sangat rahasia, sehingga sangat sulit bagi malaikat-malaikat mengungkapkan sifat sebenarnya pekerjaannya. Sebelum berkembang sepenuhnya, dosa tidak akan nampak jahat sebagaimana adanya. Sampai sejauh ini, Setan tidak mendapat tempat di alam semesta Allah, dan makhluk-makhluk suci tidak memahami sifat dan kejahatannya. Mereka tidak bisa melihat dengan jelas akibat-akibat yang mengerikan yang akan timbul dari mengesampingkan hukum ilahi. Pada mulanya Setan menyembunyikan pekerjaannya dengan berpura-pura mengaku tetap setia kepada Allah. Ia mengatakan sedang berusaha meningkatkan kemuliaan Allah, kestabilan pemerintahan-Nya dan kebaikan seluruh penghuni Surga. Sementara ia memasukkan rasa tidak puas ke dalam pikiran malaikat-malaikat yang di bawah perintahnya, Setan dengan liciknya membuat seolah-olah ia berusaha menghilangkan ketidakpuasan itu. Pada waktu ia mendesak agar diadakan perubahan peraturan dan hukum-hukum pemerintahan Allah, dengan berpura-pura ia mengatakan bahwa hal itu diperlukan untuk memelihara keserasian di Surga.
Untuk menangani dosa, Allah hanya dapat menggunakan keadilan dan kebenaran. Setan dapat menggunakan apa yang Allah tidak dapat atau tidak mau gunakan — sanjungan yang berlebihan dan penipuan atau kecurangan. Ia telah berusaha memalsukan firman Allah dan telah menyalahtafsirkan rencana pemerintahan-Nya di hadapan malaikat-malaikat, mengatakan bahwa Allah tidak adil dalam memberikan hukum-hukum dan peraturan-peraturan atas penghuni Surga; sehingga di dalam menghendaki penyerahan dan penurutan dari makhluk-makhluk-Nya, Ia hanya berusaha meninggikan diri-Nya sendiri. Oleh sebab itu harus ditunjukkan di hadapan penghuni Surga serta dunia-dunia lain, bahwa pemerintahan Allah adalah adil, dan hukum-hukum-Nya adalah sempurna. Setan menunjukkan seolah-olah ia berusaha untuk memajukan kebaikan alam semesta. Sifat yang sebenarnya perampas kekuasaan itu dan tujuannya yang sebenarnya harus dimengerti oleh semua. Ia harus mempunyai waktu untuk menyatakan dirinya oleh pekerjaan-pekerjaannya yang jahat.

Pertentangan yang disebabkan oleh pekerjaannya di Surga, dituduhkan oleh Setan disebabkan oleh hukum dan pemerintahan Allah. Semua kejahatan dikatakannya adalah akibat dari pemerintahan ilahi. Ia mengatakan bahwa adalah tujuannya untuk memperbaiki undang-undang Yehovah. Oleh sebab itu adalah perlu baginya untuk mendemonstrasikan sifat tuntutannya, dan menunjukkan hasil perobahan-perobahan yang diusulkannya dalam hukum ilahi. Pekerjaannya sendiri mempersalahkan dia. Setan sudah mengatakan dari mulanya bahwa ia tidak memberontak. Seluruh alam semesta harus melihat penipu itu dibuka kedoknya.

Bahkan pada waktu diputuskan bahwa ia tidak boleh lagi tinggal di Surga, Yang Mahabijaksana itu tidak membinasakan Setan. Oleh karena pelayanan kasih saja yang berkenan kepada Allah, maka kesetiaan makhluk-makhluk ciptaan-Nya harus didasarkan atas keyakinan kepada keadilan dan kebajikan-Nya. Penghuni Surga dan dunia-dunia yang lain, karena belum siap untuk mengerti sifat atau akibat-akibat dosa, belum dapat melihat keadilan dan kemurahan Allah dalam membinasakan Setan. Seandainya Setan segera dihapuskan dari keberadaannya, mereka akan melayani Allah dengan ketakutan, bukan dengan kasih. Pengaruh penipu tidak akan seluruhnya dibinasakan, atau roh pemberontakan seluruhnya diberantas. Kejahatan harus dibiarkan menjadi matang. Untuk kebaikan seluruh alam semesta sepanjang zaman kekekalan, Setan harus mengembangkan prinsip-prinsipnya dengan lebih sempurna, agar tuduhannya kepada pemerintahan ilahi dapat dilihat dalam terangnya yang benar oleh semua makhluk ciptaan, bahwa keadilan dan kemurahan Allah serta keteguhan hukum-Nya tidak akan dipertanyakan lagi selama-lamanya.

-KA

[RH] Tulisan-tulisan Kebenaran

1

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Timotius 3:16).

[AkhirZaman.org] Saya mempunyai pokok-pokok penting yang akan muncul dalam majalah (Signs of the Times) berikut mengenai Yeremia. Pikiran saya tertuju kepada hal ini oleh Roh Allah. Pemandangan yang saya pernah saksikan enam belas tahun lalu tertanam dengan sangat kuat pada pikiran saya. Saya melihat bahwa perkara yang penting itu nantinya akan berlaku kepada umat Allah. lni adalah sehubungan dengan kesaksian yang diberikan Allah untuk saya bawakan dalam menegur kesalahan.—-Letter 21, 1876.

Jika saya dapat menyelesaikan tulisan-tulisan saya (Spirit of Prophecy; jilid 2) semuanya sudah menjadi naskah, maka bagian saya dalam pekerjaan ini sudah selesai dan saya akan merasa lega.—Letter24, 1876.

Kami telah memutuskan supaya percetakan (di kantor Review and Herald di Battle Creek) terus mencetak buku saya dan tidak mengangkut buku-buku ini melintasi padang-padang lagi. Bagian dari buku itu di sini sudah dicetak. Kami tidak akan mengaturnya kembali, oleh sebab kami tidak akan menunggu sampai ada masalah di buku saya, begitu sangat tepat, tetapi segera mengeluarkan edisi pertama ini lalu memasarkannya. Kemudian kami dapat mengambil waktu untuk mengeluarkan edisi yang lebih sempurna di Pacific Coast dan mengaturnya kembali. Barulah kehidupan ayahmu dan saya akan ditulis dan dicetak di Kantor Pacific Printing. Tetapi kami semua telah menggunakan pertimbangan dan pemikiran kami yang terbaik lebih baik kami tetap di sini (Battle Creek) sampai bulan Desember dan menyelesaikan edisi ini. . . .

Kami sedang berada di dalam suasana paling sulit dan cepat-cepat hendak mengeluarkan buku saya, Spirit of Prophecy, jilid dua. Tiga bentuk baru sudah dicetak. Jika kami tetap di sini (Battle Creek) empat minggu lebih lama, kami akan menyelesaikan buku itu dan menghilangkan beban berat yang besar dari pikiran saya.—Letter 46, 1876. (Kepada W. C. White dan isteri, 26 Oktober 1876.) 

( 3SM 107-108)

 

[RH] Suka Menulis Kasih-Nya

0

“Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu” (Yohanes 21:25).

[AkhirZaman.org] Hati dan pikiran saya terpaut pada pekerjaan ini, dan Tuhan akan menopang saya dalam melakukan pekerjaan ini. Saya percaya Tuhan akan mengaruniakan kesehatan pada saya. Saya telah memohon pada-Nya, dan la akan menjawab doa saya. Saya mengasihi Tuhan. Saya mencintai pekerjaan-Nya. Saya mencintai umat-Nya. Saya merasakan kedamaian besar dan ketenangan pikiran. Tampaknya tidak ada yang akan mengacaukan dan membelokkan pikiran saya, dan dengan berpikir begitu keras, pikiran saya tidak dapat disusahkan dengan apa saja kecuali dengan beban yang terlalu berat.——Letter13, 1876.

Saya bukan hanya tidak bisa membagi tulisan saya sampai yang satu selesai setengah hari, karena suatu waktu kepala saya sakit, maka dengan demikian saya harus istirahat, berbaring, berhenti berpikir, dan mengambil waktu untuk menulis bilamana saya dapat melakukan demikian dengan nyaman. Saya tidak dapat menjalankan urusan cepat-cepat. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati, perlahan-lahan, dan akurat. Hal-hal yang kami sediakan telah selesai dengan baik. Semua itu menyenangkan saya.—-Letter 14, 1876. “

Saya menulis sebanyak lima belas halaman hari ini. Mary Clough berada dengan saya. Ia menyalin lima belas halaman hari ini—suatu pekerjaan baik dan besar untuk sehari. . . . Belum pernah saya beroleh kesempatan seperti itu dalam kehidupan saya sebelumnya. Saya akan meningkatkannya. Kami telah menulis kira-kira 200 halaman sejak engkau pergi, semuanya disalin, siap untuk dicetak. . . . Saya merasa bahwa saya tak berarti apa-apa, tetapi Yesus segalanya bagiku— kebenaranku, hikmatku dan kekuatanku‘—Letter 16a, 1876.

Saya telah menulis lebih daripada yang biasa, yang terlampau banyak bagi saya. Saya tidak dapat dan tidak boleh menulis lebih banyak daripada setengah sehari, tetapi saya terus melangkah melewati batas-batasnya dan menanggung akibatnya. Pikiran saya tertuju pada pokok-pokok tulisan saya siang dan malam. Saya mempunyai keyakinan yang kuat dalam doa. Tuhan mendengarkan saya dan saya percaya akan keselamatan-Nya. Dalam kekuatan-Nya saya berharap. Dalam kekuatan-Nya saya akan menyelesaikan tulisan-tulisan saya. Saya berpaut erat pada tangan-Nya dengan keyakinan
yang tidak goyah. 

(3SM 106-107)

 

[RH] Mengagumi Kehidupan Yesus

0

“Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup—itulah yang kami tuliskan kepada kamu” (1 Yohanes 1:1)

[AkhirZaman.org] Kami pergi ke kota itu (San Francisco) hari Minggu malam. Saya berbicara pada suatu kumpulan besar yang kebanyakan orang luar yang mau mendengarkan, mengambii pokok pembicaraan tentang roti dan ikan yang olehnya Yesus, dengan kuasanya yang ajaib itu, memberi makan kira-kira sepuluh ribu orang . . . yang terus-menerus bertambah, setelah Juruselamat memberkati makanan yang sedikit itu; Kristus berjalan di atas air, dan orang-orang Yahudi yang meminta tanda bahwa la adalah Anak Allah. Tetangga di sebelah gereja dekat taman umum itu ikut hadir. Saya percaya namanya adalah Cragg. Mereka semua mendengarkan dengan mata terbuka dan beberapa orang dengan mulut terbuka. . . .

Saya akan merasa senang bertemu dengan saudara dan saudari saya di kumpulan perkemahan. ltulah pekerjaan yang saya sukai. Tetapi hal ini akan menunda pekerjaan saya dan mengalahkan rencana-rencana untuk menerbitkan buku-buku saya, karena saya tidak dapat melakukan dua hal sekaligus-—mengadakan perjalanan dan menulis. Sekarang tampaknya adalah kesempatan emas bagi saya. Mary bersama dengan saya, juru salin terbaik yang pernah saya miiiki. Kesempatan lain seperti itu mungkin tidak pernah tersedia bagi saya. —Letter 9, 1876.

Saya baru saja menyelesaikan sebuah artikei panjang atas beberapa mukjizat; terdiri atas lima puluh halaman. Kami telah menyediakan kira-kira 150 halaman sejak engkau pergi. Kami merasa sangat puas dengan apa yang kami telah sediakan.—Letter 12, 1876.

Mary baru saja membacakan pada saya dua artikel—satu tentang roti dan ikan, Kristus berjalan di atas air, dan menyatakan kepada para pendengarnya bahwa Ia adalah Roti hidup itu, yang menyebabkan beberapa murid-Nya pergi meninggalkan-Nya. Ini sebanyak lima puluh halaman dan terdiri atas banyak pokok pembicaraan. Saya merasa itulah hal paling indah yang pernah saya tulis. Mary bersemangat sekali atas hal itu. ia merasa itulah nilainya yang paling tinggi. Saya sangat puas dengan artikei itu. Artikel yang satu lagi adalah mengenai Kristus yang melewati ladang gandum, sambil memetik butir gandum, dan menyembuhkan tangan yang tidak dapat digerakkan —dua belas halaman. Jika saya dengan pertolongan Mary, bisa menyelesaikan pokok-pokok pembicaraan yang sangat menarik ini, saya dapat mengatakan, “Tuhan, biarlah sekarang hamba-Mu ini pulang dengan selamat.” Sekarang semua orang dapat melihat tulisan-tulisan ini. . . . 

(3SM 105-106)

 

Pertolongan Pertama Saat Asma Menyerang

0

[AkhirZaman.org] Banyak orang tidak mengetahui apa yang harus dilakukan saat asma menyerang. Jangan panik! Inilah yang harus Anda lakukan. Sebagian besar masyarakat sudah pernah mendengar penyakit yang satu ini.

Asma adalah peradangan kronis yang umumnya terjadi pada saluran napas, ditandai dengan gejala yang bervariasi dan terjadi berulang-ulang. Asma terdiri dari derajat yang ringan hingga berat –yang dapat berujung pada kematian.

Saat asma menyerang, sebagian besar penderitanya tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Tak jarang, mereka malah panik dan membuat kondisinya semakin memburuk. Tenang! Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini sebagai pertolongan pertama saat asma menyerang:

Usahakan tetap tenang dan relaks. Sebisa mungkin jaga ritme pernapasan. Posisikan diri Anda dengan duduk atau setengah duduk. Hindari berbaring karena akan memperberat sesak yang Anda alami.

Kenali derajat keparahan serangan yang datang. Jika asma sudah tergolong sebagai sedang atau berat, segera minta orang di sekitar untuk membawa Anda ke rumah sakit terdekat.

Selalu sediakan obat hisap yang diresepkan oleh dokter. Gunakan obat hisap tersebut, sambil menunggu Anda tiba di rumah sakit terdekat.

Tetap kunjungi rumah sakit walaupun serangan yang terjadi hanya serangan asma ringan. Tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi di dalam diri Anda saat asma menyerang jika tidak diperiksakan dengan segera.

Ingat, penanganan dengan segera wajib untuk diberikan. Dengan beberapa langkah di atas, semoga Anda dapat terhindar dari serangan asma berulang yang dapat dengan cepat merenggut nyawa.

 

 

dr. K. Mayasari

 

 

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?