Wednesday, July 2, 2025
Google search engine
Home Blog Page 284

[RH] KRISTUS TANGGA ITU

0

Mereka bersekongkol melawan jiwa orang benar, dan menyatakan fasik darah orang yang tidak bersalah. Tetapi Tuhan adalah kota bentengku dan Allahku adalah gunung perlindunganku. (Mzm 94:21, 22)

[AkhirZaman.org] Suatu tangga yang bercahaya gilang gemilang, tertanam dengan teguh di atas bumi, dan menjulang tinggi sampai ke takhta Allah. Allah berada di atas tangga itu, dan cahayaNya bersinar sepanjang tangga itu. Tangga ini adalah Kristus. Setiap tingkat yang engkau daki, berarti engkau maju langkah demi langkah ke dalam perkenalan dengan penderitaan Kristus, dan dapat dibentuk mirip dengan keIlahianNya. Malaikat-malaikat Allah terus-menerus turun naik tangga yang mulia ini. Mereka tidak akan membiarkan engkau jatuh, jikalau engkau tetap mengarahkan matamu kepada kemuliaan Allah yang berada di puncak tangga itu. . . .

Setan sedang berusaha menghamparkan bayangan neraka melintasi jalanmu, supaya ia dapat merintangi perjalananmu menuju ke sorga itu. Bertindaklah seakan-akan engkau telah memiliki kuasa yang dari sorga itu, supaya dengan nama Yesus Kristus dari Nazaret, engkau dapat melawan kuasa yang dengan keras bekerja dari bawah itu. Memiliki Roh Kristus yang lembut dan manis dalam hati, adalah lebih penting daripada setiap jumlah kepuasan diri dan ketinggian diri, yang memisahkan engkau dari Kristus.

Kristus mengajar manusia supaya jangan merasa diri puas. la berkata, ”Belajarlah padaKu; . . . Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Mat 11:29). Belajarlah dari Dia yang lemah lembut dan rendah hati—Dia yang telah berjanji, ”Jiwamu akan mendapat ketenangan.” Pengalaman yang mulia ini akan datang, dan engkau dapat berkata, “Aku kenal Dia! Aku kenal Dia! Aku telah menguji Dia; Aku telah membuktikan Dia; dan la belum pernah meninggalkan aku”. . .

Jikalau engkau menyampaikan permohonanmu kepada Allah, la berkata bahwa Ia mendengarmu. Apakah buktimu? Apakah engkau merasa lebih baik daripada yang sudah-sudah? Adakah engkau memikirkan dan menguji perasaan-perasaanmu untuk melihat apakah ada perubahan besar yang terjadi di dalam-Nya? Engkau harus melangkah keluar di atas firman Allah, dan majulah ke muka, dengan mengetahui bahwa la menjawab doamu, oleh sebab la telah berjanji memberi jawaban jikalau engkau bertanya. Jadi, dengan menunjukkan iman, engkau sebenarnya telah mendatangkan jawab atas doamu. Ketika engkau bekerja untuk menjawab atas doamu sendiri, maka engkau akan mendapati bahwa Allah akan menyatakan diriNya sendiri kepadamu. . . . Mulailah sekarang untuk mencapai hal yang semakin lama semakin tinggi. Berikan harga tinggi terhadap perkara-perkara sorga di atas penarikan-penarikan dan bujukan duniawi. . .. Belajar bagaimana berdoa; belajar bagaimana menyampaikan kesaksian yang jelas dan cerdas, maka Allah akan dimuliakan di dalam dirimu. Jikalau engkau percaya akan Allah, jikalau engkau menyerahkan pemeliharaan jiwamu kepadaNya sebagaimana kepada Khalik yang setiawan, maka engkau memperoleh kemanisan kepastian kasihNya.—Manuscript 85, 30 Agustus 1901, “Guru-guru Memiliki Kristus Selama-lamanya” pembicaraan pada institut guru-guru Sekolah Gereja di Healsburg, California.

 

[RH] SORGA MENGARUNIAKAN HARTA YANG TERMAHAL

0

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mangaruniakan Anak Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yoh 3:16

[AkhirZaman.org] Sesudah Juruselamat berpuasa empat puluh hari empat puluh malam, ”akhirnya laparlah la.” Kemudian muncullah setan dihadapanNya.

la datang seperti malaikat mulia dari sorga, sambil mengaku bahwa ia mempunyai suatu tugas dari Allah untuk menyatakan bahwa puasa Juruselamat sudah berakhir. la berkata kepada Kristus, ”Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” (Mat 4:3).

Tetapi di dalam sindiran kecurigaan Satan itu, Kristus mengetahui bahwa kuasa musuh inilah yang menyebabkan la datang ke bumi dan hendak melawannya. la tidak mau menerima tantangan itu, maupun tergerak oleh pencobaan itu. la berdiri teguh dengan tidak goyah. la berkata, ”Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah” ayat 4).

Kristus berpegang pada tiap Firman Allah, dan la berhasil. Jikalau kita selalu mau mengambil sikap seperti itu pada waktu digoda, dengan tidak mau melayani pencobaan itu atau berbantah-bantah dengan musuh, maka kita akan mengalami pengalaman yang sama. Hanya bilamana kita berhenti mendengar akan iblis barulah kita menang. Kita harus mengetahui secara pribadi bahwa kita berada di pihak yang benar dalam peperangan, mengambil posisi yang teguh dalam pemandangan Allah, dan berdiri di sana. Dengan demikian kita mencapai kuasa ilahi yang dijanjikan, oleh sebab kita memperoleh “segala perkara yang berguna bagi hidup dan ibadat oleh sebab keadaan mengenal Dia, yang telah memanggil kita dengan kemuliaanNya dan ketinggianNya” (ll Petrus 1:3)(terjemahan lama).

Hal serupa itu akan terjadi apabila kita mengambil bagian dalam sifat ilahi. Kira semua akan dicobai dalam pelbagai cara, tetapi bilamana kita dicobai kita harus ingat bahwa suatu jaminan telah diadakan yang olehnya kita boleh menang. . . . Barangsiapa yang sungguh-sungguh percaya akan Kristus dijadikan peserta dalam sifat ilahi, dan memiliki kuasa supaya ia boleh layak di bawah setiap pencobaan. la tidak akan jatuh di bawah pencobaan itu atau dibiarkan kalah. . . .

Kita merasa ada sesuatu yang harus kita korbankan untuk berdiri pada posisi ini di hadapan dunia; dan memang demikian. Tetapi berapakah harga keselamatan kita terhadap seisi sorga? Untuk menjadikan kita peserta sifat ilahi, maka sorga mengaruniakan hartanya yang termahal. . . . la rela berdiri di dunia yang jatuh sebagai wakil Bapa. Bahkan la rela mati demi manusia yang hilang. Alangkah indahnya pekerjaan ini! Jikalau la sampai gagal, jikalau la sampai dikalahkan oleh pencobaan, maka dunia akan hilang.—Manuscript 99a, 29 Agustus 1908 “Dipanggil Kepada Kemuliaan dan Kebajikan.” Khotbah di Loma Linda, California.

 

HUJAN AKHIR (1)

0

Pekerjaan Roh Seperti Hujan
[AkhirZaman.org] 
Dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim’ (Yoel 2:23). Di belahan dunia Timur hujan awal turun pada musim menabur. lni pentlng supaya benih bisa tumbuh. Di bawah pengaruh hujan yang menyuburkan itu kecambah yang masih lunak akan tumbuh. Hujan akhir yang turun dekat pada akhir musim akan mematangkan gandum dan menyiapkannya untuk penyabitan. Tuhan menggunakan cara kerja alam ini untuk melambangkan pekerjaan Roh Kudus. [1]

Sementara embun dan hujan diturunkan pertama kali untuk menumbuhkan benih, dan kemudian mematangkan panen, begitulah Roh Kudus diturunkan melaksanakan proses pertumbuhan kerohanian dari satu tahap ke tahap yang lain. Pematangan biji gandum itu menggambarkan penyempurnaan pekerjaan rahmat Allah di dalam jiwa. Dengan kuasa Roh Kudus citra moralitas Allah disempumakan dalam tabiat. Kita harus sepenuhnya diubahkan ke dalam keserupaan dengan Kristus.

Hujan akhir yang mematangkan panen dunia melambangkan karunia rohani yang menyiapkan gereja bagi kedatangan Anak Manusia. Tetapi kecuali hujan awal sudah turun, tidak akan ada kehidupan; kecambah yang hijau itu tidak akan muncul keluar. Kecuali hujan awal itu telah melaksanakan pekerjaannya, hujan akhir tidak dapat menyempurnakan benih itu.—TM 506 (1897).

A. Penerapan Sejarah Kepada Gereja Secara Keseluruhan

Hujan Awal Turun di Tahun 31 Pada Hari Pentakosta
Dalam penurutan kepada perintah Kristus, mereka (murid-murid itu) menunggu di Yerusalem akan janji Bapa itu – yakni pencurahan Roh. Mereka tidak menunggu sambil bermalas- malasan. Catalan menyebutkan bahwa mereka ‘senantiasa berada dalam Bait Allah dan memuliakan Allah‘ (Lukas 24:53).

Sementara murid-murid itu menunggu kegenapan janji itu, mereka merendahkan hati dalam penyesalan yang sungguh-sungguh dan mengakui Ketldakpercayaan mereka. . . . Murid- murid itu berdoa dengan kesungguhan yang sangat supaya layak menghadapi manusia dan di dalam pergaulan mereka sehari-hari dapat mengucapkan kata-kata yang akan menuntun orang-orang berdosa kepada Kristus. Sambil menyingkirkan semua perbedaan, segala keinginan untuk lebih unggul, mereka saling berangkulan dalam persekutuan Kristiani. -AA 55-57 (1911).

Barulah sesudah murid-murid itu sudah berada dalam persatuan yang sempurna, pada waktu mereka tidak lagi berebutan kedudukan yang paling tinggi, maka Roh itu pun dicurahkan.-8T 20 (1904).

Pencurahan Roh di zaman para rasul merupakan permulaan dari hujan awal atau hujan yang mula-mula, hasilnya gilang-gemilang. Pada zaman akhir hadirat Roh itu akan berada bersama gereja yang benar. -AA 54, 55 (1911).

Hasil-Hasil dari Hujan Awal Pada Hari Pentakosta
Di bawah pengaruh Roh, Kata-Kata penyesalan dan pengakuan yang menyatu dengan nyanyian pujian Karena dosa- dosa telah diampuni. . . . Ribuan orang ditobatkan dalam satu hari. . . .

Roh Kudus . . . menyanggupkan mereka untuk fasih berbicara dalam bahasa-bahasa yang sejak itu mereka menjadi terbiasa. . . . Roh Kudus melaksanakan bagi mereka apa yang tidak dapat mereka capai bagi diri mereka sendiri seumur hidup.—AA 38-40 (1911). Hati mereka mendapat beban tambahan dengan kedermawanan yang begitu penuh, begitu mendalam, dan begitu meluas, sehingga hati mereka mendesak supaya pergi ke ujung bumi menyaksikan akan kuasa Kristus.-AA 46 (1911).

Apa hasil dari pencurahan Roh pada Hari Pentakosta itu? Kabar kesukaan tentang Jumselamat yang sudah bangkit itu disiarkan sampai ke bagian-bagian dunia terjauh yang dihuni manusia. . . . Gereja menyaksikan orang-orang yang bertobat itu berbondong-bondong bergabung dengannya dari segala penjuru. Orang-orang yang murtad ditarik kembali. . . . Ambisi dari orang-orang percaya adalah menyatakan keserupaan tabiat Kristus dan bekerja untuk memperluas kerajaan-Nya.- AA 48 (1911).

Janji Akan Hjan Akhir
Pencurahan Ron pada zaman rasul-rasul itu adalah ‘hujan awal,’ dan hasllnya gilang-gemilang. Tetapi hujan akhir akan lebih berlimpah lagi.-8T 21 (1904).

Dekat pada penutupan penuaian di dunia, suatu anugerah rohani yang diberikan secara khusus dijanjikan guna menyiapkan gereja bagi kedatangan Anak Manusia. Pencurahan Roh ini adalah bagaikan curahan hujan akhir.–AA 55 (1911).

Sebelum berlakunya pehukuman Allah yang terakhir atas bumi ini akan terjadi di kalangan umat Tuhan suatu kebangunan kesalehan yang sesungguhnya yang belum pernah disaksikan sejak zaman rasul-rasul. Roh dan kuasa Allah akan dicurahkan atas anak-anak-Nya.—GC 464 (1911).

Pekerjaan itu akan mirip dengan yang terjadi pada Hari Pentakosta. Sebagaimana ‘hujan awal’ itu diberikan, dalam bentuk pencurahan Roh Kudus pada saat terbukanya penginjilan, untuk menumbuhkan benih yang berharga itu, demikianlah ‘hujan akhir’ akan dicurahkan pada penutupannya untuk mematangkan penuaian. -GC 611 (1911).

Hujan Akhir Akan Menghasilkan Seruan yang Nyaring
Pada waktu itu ‘hujan akhir,’ atau penyegaran dari hadirat Tuhan, akan turun untuk memberi kekuatan kepada seruan nyaring dari malaikat yang ketiga, dan menyiapkan orang-orang saleh untuk bertahan dalam masa ketika ketujuh malapetaka itu yang terakhir itu hendak dituangkan.-EW 86 (1854).

Saya mendengar mereka yang mengenakan pakaian perang mengumandangkan kebenaran dengan kuasa yang besar itu berhasil. . . . Saya bertanya apa yang menyebabkan perubahan besar ini. Seorang malaikat menjawab, ‘ltulah hujan akhir, penyegaran dari hadirat Tuhan, seruan nyaring dari malaikat yang ketiga.’ -EW 271 (1858).

B. Penerapan Pribadi Terhadap Umat Kristen Secara Perorangan

Hujan Awal Menghasilkan Pertobatan; Hujan Akhir Mengembangkan Tabiat yang Serupa Dengan Kristus
Tidak pernah dalam pengalaman kita di mana kita dapat melepaskan dengan bantuan sesuatu yang menyanggupkan kita untuk memulai. Berkat-berkat yang diterima di bawah curahan hujan awal perlu bagi kita sampai kesudahan. . . . Sementara kita mencari Allah demi Roh Kudus, itu akan mengerjakan dalam diri kita kelemahlembutan, kerendahan hati, suatu ketergantungan secara sadar terhadap Allah untuk penyempurnaan hujan akhir.- TM 507, 509 (1897)

Roh Kudus berusaha tingal dalam setiap jiwa. Jika la disambut sebagai tamu terhorrnat maka mereka yang menerimanya akan disempurnakan di dalam Kristus. Pekerjaan baik yang sudah dimulai akan dirampungkan; pikiran yang suci, kasih surgawi, dan perbuatan-perbuatan Kristiani akan menggantikan pikiran yang kotor, perasaan yang jahat, dan perbuatan-perbuatan memberontak.-CH 561 (1896).

Kita mungkin sudah memiliki suatu takaran Roh Allah itu, tetapi dengan doa dan iman kita harus senantiasa mencari lebih banyak Roh. Tidak pernah itu akan menghentikan usaha kita. Kalau kita tidak bertambah majur, jika kita tidak menempatkan diri dalam suatu sikap untuk menerima baik hujan awal maupun hujan akhir maka jiwa kita akan hilang, dan tanggung jawab itu akan terletak pada diri kita sendiri. . . .

Acara-acara pertemuan gereja, seperti acara perkemahan, kebaktian-kebaktian jemaat setempat, dan semua kesempatan di mana terdapat usaha penarikan jiwa secara perorangan, itu adalah kesempatan-kesempatan yang ditentukan Allah untuk mencurahkan hujan awal dan hujan akhir.-TM 508 (1897).

Bilamana disediakan jalan bagi Roh Allah, maka berkat akan datang. Setan tidak dapat lagi menghalangi hujan berkat untuk turun ke atas umat Allah atau pun menutup jendela-jendela surga agar hujan itu tidak dapat turun ke bumi.- 1 SM 124 (1887).

Kita Harus Tekun Berdoa untuk Kecurahan Roh Kudus
Kita harus tekun berdoa untuk kecurahan Roh Kudus sebagaimana murid-murid itu berdoa pada Hari Pentakosta. Kalau mereka membutuhkannya pada waktu itu, maka kita lebih membutuhkannya lagi sekarang ini.-5T 158 (1882).

Kecurahan Roh Kudus ke atas jemaat dinantikan pada rnasa mendatang, tetapi adalah kesempatan bagi jemaat untuk mendapatkannya sekarang. Carilah itu, doakanlah itu, percayalah akan hal itu. Kita harus memilikinya, dan Surga sedang menunggu untuk menganugerahkannya.-Ev 701 (1895);

Takaran Roh Kudus yang kita terima akan sebanding dengan takaran kerinduan kita dan iman yang ditunjukkan untuk itu, serta pemanfaatan yang akan kita buat dari terang dan pengetahuan yang hendak diberikan kepada kita.-RH, 5 Mei 1896.

Kita masih belum cukup rela untuk mengganggu Tuhan dengan permohonan-permohonan kita, dan memohon kepada-Nya karunia Roh Kudus itu. Tuhan ingin agar kita mengganggu Dia dengan hal ini. la mau agar kita mendesakkan permohonan kita ke tahta itu. -FE 537 (1909).

[RH] PEKABARAN MALAIKAT KETIGA ITU PASTI

0

Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring, Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murkaNya,’ dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Why 14:9, 10

[AkhirZaman.org] Tuhan ingin melihat pekerjaan pekabaran malaikat ketiga dibawakan dengan kemajuan yang pesat. Sebagaimana Ia telah bekerja dalam segala zaman memberi kemenangan kepada umatNya, begitu juga pada zaman ini la rindu membawa kemenangan terakhir sebagai kegenapan rencana-rencanaNya bagi gerejaNya.

la meminta umat kesucian supaya maju dengan bersatu, dengan kekuatan yang semakin lama semakin kuat, dari iman kepada kepastian dan keyakinan yang bertambah dalam kebenaran serta kebajikan pekerjaanNya.

Hendaklah kita selalu ingat bahwa pekerjaan kita harus satu dalam kemajuan. Kita harus mengikut dan mengenal Tuhan. Allah mengerti prinsip-prinsip yang menggerakkan setiap pikiran. la telah menyaksikan Jalan keras hati dan memberontak dari beberapa orang yang telah berulang-ulang diberiNya amaran dan nasihat. MataNya yang memandang ke segala penjuru telah memperhatikan rencana-rencana yang telah ditetapkan manusia. Jalan manusia ada di hadapan Tuhan. la mengetahui kepikiran hati. “Mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” (Ams 15:3), la memandang kepada kesudahan dunia, dan melihat semua yang di bawah langit. Tuhan menilik ke dalaman hati.

Kita harus teguh seperti batu berdiri pada prinsip-prinsip Sabda Allah, sambil mengingat bahwa Allah beserta kita memberi kita kekuatan menghadapi setiap pengalaman baru. Biarlah kita selalu mencapai prinsip-prinsip kebenaran dalam kehidupan kita, supaya kita dapat maju dari kekuatan demi kekuatan dalam nama Tuhan. Kita harus memegang iman sebagai sesuatu yang paling suci yang telah diwujudkan oleh petunjuk dan pengesahan Roh Allah sejak pengalaman kita mula-mula sampai sekarang. . . .

Sadarkan orang-orang terhadap pentingnya zaman di mana kita hidup, supaya mereka dapat dituntun untuk menempatkan diri mereka di bawah disiplin Kristus. Di dalam kehidupanNya sebagai manusia, Kristus menyatakan sifat ilahi; tidak ada cacat terdapat dalam tabiatNya. Dengan memandang kehidupanNya yang berupa penyangkalan dan pengorbanan diri supaya la dapat mengerjakan kebenaran bagi dunia, maka mereka dapat berubah dalam kehidupan, dan belajar memantulkan keserupaan dengan Dia. . . .

Janganlah kita melalaikan atau tidak peduli akan tanggung jawab kita untuk membentuk tabiat yang benar, tetapi marilah kita menempatkan diri kita sendiri di bawah pengaruh pembentukan Roh Kudus supaya kita dapat membentuk tabiat yang memantulkan kehidupan ilahi.-Letter 66, 28 Agustus 1911, kepada S.N. Haskell, Ketua Conference California.

 

[RH] BERANI SEPERTI DANIEL

0

Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. (Daniel 1:8)

[AkhirZaman.org] Daniel pasal pertama mengajarkan pelajaran bahwa apa yang kita makan dan minum mempengaruhi kuasa-kuasa pikiran, sehingga jikalau kita mau memiliki tubuh yang sehat dan pikiran yang cerdas,

maka kita harus berhati-hati dengan makanan kita. Jikalau kita lalai dalam perkara ini dan makan sekedar memuaskan selera, maka alat-alat pencernaan terganggu dan otak menjadi kacau, dan tidak ada yang dapat mengerjakan bagiannya dengan sepenuhnya sebagaimana maksud Allah. . . .

Daniel dan teman-temannya berketatapan umuk menolak setiap makanan mereka yang akan menajiskan, dan kuasa dari sorga bekerja selaras dengan usaha mereka. Sebagai hasilnya mereka memperoleh kesempatan mengikuti pelajaran mereka sendiri dalam mencapai pendidikan mereka. Maka pendidikan yang mereka capai itu lebih baik daripada yang dicapai oleh setiap ahli nujum, tukang sulap atau orang-orang pandai di seluruh kerajaan itu.

Mereka yang ingin memegang perhubungan yang benar dengan Allah perlu mempelajari rencana Daniel. ltu adalah perhitungan yang telah terbukti. Engkau boleh mengambil perhitungan itu dan membuktikannya juga. Banyak orang yang mengira bahwa mereka yang mengadakan reformasi kesehatan mengalami kemerosotan kekuatan jasmani, tetapi jikalau hal-hal ini dapat dibuktikan bagi diri mereka sendiri, maka mereka akan mangubah pikiran mereka atas hal ini. . . .

Daniel berdiri pada kedudukan yang harus bertanggung jawab dalam kerajaan Babel. Selalu akan ada orang-orang yang akan menduduki jabatan dengan tanggung jawab yang lebih kecil; tetapi apapun pekerjaan kita, teladan kita haruslah sedemikian rupa sehingga itu akan dapat membawa orang lain kepada jalan yang benar. Kita perlu merendahkan diri kita sendiri di hadapan Allah dan berdoa padaNya, serta berharap padaNya. . . .

Kita tidak boleh kehilangan suatu kesempatan umuk menyempurnakan suatu tabiat Kristen. Apapun pengalaman yang mungkin dialami orang lain, ingatlah bahwa di rumah dan tempatmu, engkau akan diuji oleh Allah. Akan ada saat-saat apabila engkau akan ditempatkan pada kedudukan yang tidak menyenangkan, tetapi pada saat-saat tersebut berserulah pada Allah, berharaplah padaNya, dan berjalanlah dengan kesederhanaan iman di hadapan Tuhan. Malaikat-malaikat sorga akan mempengaruhi pikiranmu. Janganlah pikiranmu dipenuhi dengan diri dan keinginan diri sendiri.

Tuhan sedang memandang pada kita sekarang dengan rahmat dan cinta Siapakah yang mau mengikuti kehendak Tuhan? Siapakah yang mau belajar untuk mengalahkan tingkah laku tidak sabar, sambil mengingat bahwa kata-kata yang mereka katakan didengar oleh malaikat-malaikat sorga? Para pesuruh sorgawi ini bekerja terus-menerus bagi kita. Manuscript 73, 27 Agustus 1909 “Pelajaran Dari Daniel Satu”, dikhotbahkan di Perkemahan Grove.

 

[RH] KRISTUS MEMBERSIHKAN UNTUK SUATU ALASAN

0

Akulah pokok anggur yang benar dan BapaKulah pengusahanya. Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotongNya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah. (Yoh 15:1, 2)

[AkhirZaman.org] Bilamana pencobaan menimpa kita, janganlah tinggal di atas kebesaran kesulitan-kesulitan itu dan merasa bahwa kita tidak dapat bersuka di dalam Tuhan.

Memang benar akan ada perubahan dalam perasaan kita. Akan datang waktunya kita merasa kecewa dan tertekan. Tetapi apakah kita akan hidup oleh perasaan atau oleh iman? Bilamana saudara-saudara atau sahabat kita berbicara tidak bijaksana dan menyusahkan kita, janganlah kita merasa terpukul. Biarlah kita ingat bahwa kita berada di dunia yang penuh pencobaan dan kesusahan, yang penuh dengan kesedihan dan kekecewaan. Bilamana pengalaman-pengalaman ini menimpa kita, seharusnya ini membawa kita kepada Kristus. Kalau hal-hal ini tidak membawa kita kepadaNya, maka kita akan menderita kerugian.

Bila tergoda untuk menyerah kepada kekecewaan dan kesukaran, marilah kita mempelajari kehidupan dan pengalaman-pengalaman Kristus. la harus melawan kuasa-kuasa kegelapan supaya la tidak menderita kekalahan. Kita harus bertempur dalam peperangan yang sama, dan kemenangan sama yang dapat diraih. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang Tunggal, supaya setiap yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang keka|” (Yoh 3:16). Adalah kesempatan kita berpegang pada Dia yang sanggup menyelamatkan sepenuhnya semua orang yang datang pada Allah melalui Dia. la mengundang engkau untuk mengutarakan perkaramu di takhta anugerah, dan meletakkan jiwamu yang tak berdaya padaNya.

Membersihkan itu tidak enak, tetapi janganlah kita lupa bahwa Kristus datang ke dunia kita dan mengenakan kemanusiaan supaya la dapat menanggung kesusahan yang manusia harus tanggung dan menjadi suatu teladan kesetiaan yang bertahan di bawah setiap bentuk pencobaan. Allah ingin supaya kita menyadari bahwa kita adalah sebagian dari keluarga besar manusia, itulah sebabnya kita harus melalui ujiannya. . . .

Biarlah kemanusiaanmu berpegang pada keilahian. Pergilah pada tumpuan kaki anugerah Allah dan berkata, “Tuhan, saya gantungkan jiwaku yang tak berdaya padaMu. Tolong aku mengatur pembicaraanku. Ajarlah aku supaya menang.” Kristus akan memberimu roh untuk menang. “Mereka mengalahkan dia,” seperti yang kita baca, “oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka” (Why 12:11).

Engkau dapat membawa kesaksianyang berlawanan dengan yang setan ingin engkau bawakan. Engkau dapat memelihara hati dan pikiran disucikan oleh penurutan akan kebenaran. Pandang padaNya pada pagi hari, siang dan malam. Tetapkan hati dan pikiran kepada Kristus. lnilah kesempatanmu. Penderitaan dan kematian Kristus telah membayar harga penebusan untukmu, dan melalui iman padaNya engkau boleh menang. . . . Biarlah kasih Kristus tinggal di hatimu. . . . Kita harus menyesuaikan secara bijaksana dalam hidup ini jikalau kita mau pindah ke sekolah yang lebih tinggi di istana sorga.-—Manuscript 79, 26 Agustus 1909, “Supaya Aku Berbuah Lebih Banyak,” khotbah di Perkemahan Grove, Kansas.

 

[RH] KELUAR DARI KABUT KESANGSIAN

0

Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu, dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Efesus 6:13

[AkhirZaman.org] Setan mengerahkan segala usaha mendatangkan cara berpikir yang menyesatkan secara rohani, untuk melontarkan penipuannya ke atas pikiran.

Sekaranglah waktunya bagi setiap pengikut Kristus memakai segala kelengkapan senjata Allah, dan bertempur dengan gagah perkasa melawan serangan kuasa kegelapan. Janganlah sampai serdadu-serdadu kita kedapatan tertidur di pos mereka. Dunia harus diberi amaran. . . .

Ada orang-orang kuat, yang indah dalam pemandangan Allah, yang berada di bawah satu pengaruh. Mereka tidak sadar bahwa mereka dilambangkan oleh anak dara yang bodoh. Filsafat ilmu kerohanian telah menawan pikiran beberapa orang dari pekabaran yang harus diberitakan pada masa kini. Ada orang-orang yang hidup hanya mengeritik melulu. Mereka telah bersekutu dengan orang-orang yang sudah belajar dari si penipu besar. Hati mereka membawa bisa ular, dan mereka bersedia memasuki suatu kampanye tidak percaya.

Mereka yang sudah tertidur di pos mereka sekarang harus bangun dan menyalakan lampu mereka. Mereka harus menyadari bukan suatu tanda kebimbangan melainkan karena kebenaran masa kini. Daya pukau (hipnotisme) setan harus ditunjukkan dalam bentuknya yang sebenarnya. Kita tidak boleh balik jalan ke arah Mesir, tetapi ke arah Kanaan, tanah perjanjian itu. Tuhan berkata pada saya, “Aku telah menguatkan engkau untuk membawa pekabaran masa kini. Bangunkan orang-orang yang menganut pikiran yang menyesatkan. Mereka sedang tertidur dalam masa yang penting dan yang membahayakan masa depan.” Beberapa orang yang pada masa yang lampau memiliki pengalaman tulen akan bangun, oleh sebab kehidupan mereka tidak terus-menerus berlawanan dengan kebenaran.

Pikiran, dorongan dan keinginan kita harus dibawa kepada penurutan akan kehendak Allah. Hal-hal yang tersebut tadi harus diilhami dan dikendalikan oleh-Nya. Kita harus menanyai diri sendiri, “Adakah saya mengerahkan seluruh kemampuan saya untuk menjaga lampu saya supaya tetap berisi minyak, dan dinyalakan dengan hati-hati, sehingga daripadanya dapatlah bersinar dengan terang  dan jelas cahaya kebenaran masa kini? Adakah saya memimpin jiwa-jiwa yang hendak binasa kepada Kristus? Adakah saya menyadarkan manusia supaya melihat bahwa kesudahan segala perkara sudah dekat?” . . . .

Mereka yang dilambangkan oleh anak dara yang pintar, mereka yang pada masa lalu memilikisuatu pengalaman indah dalam kebenaran, sekarang akan bangun dan menyalakan lampu mereka. Biarlah mereka yang telah mendengar pendapat yang menyesatkan sekarang meninggalkan setiap kebimbangan dari pengalaman mereka. Jangan biarkan waktumu habis dengan perbincangan mengenai hal-hal yang menyesatkan ini. Jangan tinggal di dalam kabut kesangsian sampai sudah terlambat bagimu menemukan tempatmu berpijak. Seluruh penyerahan kepada Allah mengakhiri semua hal yang sia-sia. Harapan-harapan dan angan-angan yang bodoh. – Manuscript 80, 25 Agustus 1904, “Bangun dan Nyalakan Lampumu!”

 

KEPRIBADIAN

0

Kepribadian Istri. 
[AkhirZaman.org] Seorang wanita yang selamanya tunduk kepada setiap perintah sampai kepada hal yang sekecil-kecilnya pun, wanita yang kehilangan identitasnya, bukanlah wanita yang akan membawa banyak berkat ke dalam dunia ini dan tidak mampu mengemban tugas yang dimaksudkan Allah baginya. Ia menjadi seperti mesin yang dikendalikan oleh kemauan dan pikiran orang lain saja. Tuhan telah mengaruniai setiap orang, baik pria maupun wanita, suatu sifat khusus sebagai individu agar mereka menentukan sendiri apa yang harus mereka lakukan sesuai dengan kehendak Allah.–Letter 25, 1885.

Sifat Khusus Suami Berbeda Dari Istri
Kepada saya dinyatakan bahwa walaupun wanita dan pria telah mempersatukan diri dalam pernikahan dan bersumpah di hadapan surga dan para malaikat untuk menjadi satu daging, namun demikian masing-masing tetap memiliki ciri khusus yang tak dapat hilang oleh janji pernikahan. Walaupun telah mengingatkan diri satu sama lain, namun masing-masing harus tetap berusaha menanamkan pengaruhnya di dunia ini. Dan mereka berdua janganlah menjadi asyik sendiri menikmati kehidupan ini sehingga menjauhkan diri dari pergaulan masyarakat, sebab jika demikian mereka menguburkan kegunaan dan pengaruh baik mereka sendiri.–Letter 9, 1864.

Istri Yang Pasif.
Apabila seorang istri membiarkan saja suaminya yang merasa memiliki hak luar biasa sebagai suami untuk sepenuhnya menguasai tubuh dan pikirannya sekehendak hati, maka ia telah menyerahkan sifat khusus dirinya sebagai istri; sifat khusus dirinya sebagai istri, pendamping suami telah hilang, lebur di dalam sifat suami. Ini sangat disayangkan. Istri menjadi tak lebih dari mesin yang dikendalikan oleh suami, makhluk yang akan diperlakukan sesuka hatinya. Suamilah yang akan memikirkan, menentukan dan melakukan segalanya yang seharusnya adalah peran istri sendiri. Istri yang bersikap pasif seperti itu tidaklah menghormati Allah. Wanita sebagai istri mempunyai tanggung jawab kepada Allah sebab ia telah diciptakan untuk melakukan peran yang khusus.

Jika istri menyerahkan saja tubuh, pikiran dan hati nurani dan martabatnya, bahkan identitasnya di bawah penguasaan suaminya maka telah hilanglah kesempatan bagi sang istri untuk memperbaiki sifat suaminya.–RH 26 Sep. 1899.

Mengasihi Kristus Dan Teman Hidup.
Janganlah suami atau istri menggabungkan sifat khusus yang dimilikinya di dalam sifat pasangan hidupnya. Tiap orang mempunyai hubungan pribadi dengan Allah jadi harus menanyakan kepada dirinya apakah sesuatu itu benar atau salah sebelum ia melakukannya. Ia harus bertanya bagaimana ia dapat melaksanakan maksud Allah dalam hidupnya. Nyatakanlah kasihmu yang terutama kepada Dia yang telah memberi hidup-Nya bagimu. Jadikanlah Kristus yang pertama dan terakhir dan yang terbaik dalam segala hal. Sementara kasihmu kepada Yesus semakin kuat dan mendalam, maka sejalan dengan itu, kasihmu kepada pasangan hidupmu juga bertumbuh.

Sebagaimana Kristus telah menyatakan kasih-Nya kepada umat-Nya, demikian juga suami dan istri hendaknya menyatakan kasih terhadap satu sama lain. “Seperti Kristus telah mengasihi kita,” “berjalanlah di dalam kasih.” “Sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus demikian jugalah istri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.”

Jangan Memerintah Secara Sewenang-wenang.
Baik suami maupun istri janganlah berusaha agar dapat bertindak sewenang-wenang terhadap pasangan hidupnya. Jangan berusaha untuk memaksakan kehendak sendiri. Engkau tak dapat melakukan cara itu dan mengharap tetap saling mencintai. Hal itu mustahil! Bertindaklah dengan penuh kasih, kesabaran, pengendalian diri, penuh pertimbangan dan dengan sopan-santun terhadap satu sama lain. Dengan karunia Allah engkau akan dapat membuat pasanganmu bahagia sebagaimana engkau janjikan dalam sumpah pernikahanmu.–RH 10 Des. 1908.

Kepada saya ditunjukkan menantu perempuan seorang bapak. Ia adalah wanita yang dikasihi Allah tetapi yang diperlakukan seperti budak belian, penuh ketakutan, gemetaran, tak berpengharapan, penuh keragu-raguan dan sangat gugup. Seharusnya wanita ini tidak menikah dengan suaminya yang jauh lebih muda dan tidak takut akan Tuhan dan kemudian membiarkan dirinya diperlakukan sewenang-wenang. Ia harus mengingat bahwa pernikahannya tidak harus menghancurkan sifat-sifat khusus yang terdapat dalam dirinya. Allah mempunyai tuntutan terhadap dirinya yaitu bahwa ia adalah milik-Nya dan tuntutan itu jauh lebih tinggi dari tuntutan siapa pun di dunia ini. Kristus telah membeli dia dengan darah-Nya. Wanita itu bukanlah milik dirinya sendiri. Ia tidak percaya sepenuhnya kepada Allah sehingga ia mau menyerahkan keyakinan dan hati nuraninya kepada seorang suami yang pongah dan bersifat menindas, yang digerakkan oleh setan untuk menakut-nakuti jiwanya yang gemetaran dan semakin kecil. Telah amat sering ia terpancing untuk menjadi marah sehingga sarafnya berantakan dan dirinya sama sekali rusak.

Apakah kehendak Allah agar keadaan ibu rumah tangga ini sedemikian parah sehingga ia tidak dapat lagi melayani-Nya? Tentu tidak! Setanlah yang telah menipunya untuk menikah dengan pria itu. Namun demikian sang istri wajib mengusahakan yang terbaik, melayani suaminya dengan lemah lembut dan sedapat-dapatnya membuatnya bahagia tanpa melanggar hati nuraninya; sebab jika suami terus dalam pemberontakannya terhadap Allah, ia tidak akan mewarisi surga, hanya kesenangan dunia ini sajalah yang dapat dinikmatinya. Tetapi bukanlah kehendak Allah supaya sang istri menjauhkan diri dari perhimpunan umat percaya demi memuaskan hati suaminya yang telah menjadi alat setan. Allah menghendaki agar wanita yang lemah ini lari kepada-Nya. Allah akan menjadi tempat berlindung baginya. Allah akan menjadi tempat berteduh yang nyaman seperti bayang -bayang gunung batu di tanah gersang. Satu-satunya cara adalah iman, percaya akan kasih dan kuasa Allah maka Ia akan menguatkan dan memberkati. Wanita tadi mempunyai tiga anak yang nampaknya mudah terpengaruh oleh kebenaran dan Roh Allah. Sekiranya ketiga anak ini dapat hidup di tengah lingkungan yang lebih baik, semuanya akan menerima pertobatan dan masuk menjadi laskar Tuhan.–2T 99, 100.

Kepala Rumah Tangga.
Mary,… terdorong oleh rasa persaudaraan dan kasih seorang ibu, saya memberanikan diri untuk memperingati engkau mengenai satu hal. Saya sudah sering memperhatikan, sebagaimana orang lain pun mengenai kebiasaanmu berbicara kepada John yang kedengarannya seperti memerintah dan seolah-olah tidak sabar. Mary, orang lain juga mengamati ini dan telah menyampaikannya kepada saya. Hal itu merusak pengaruhmu. Kita wanita harus mengingat bahwa Allah telah menempatkan kita untuk tunduk kepada suami. Suami adalah kepala jadi pertimbangan dan pendapat kita harus sejalan dengan dia, jika mungkin. Kalau bukan demikian, Tuhan telah memberikan keunggulan kepada suami dan ini bukan karena pendapat tetapi karena firman Allah mengatakan demikian. Jadi istri harus tunduk kepada suami sebagai kepala rumah tangga.–Letter 5, 1861.

Suami Yang Menguasai.
Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu mengenai pernikahanmu. Ya, saya merasa dipaksa oleh Roh Kudus Tuhan untuk mengatakan kepadamu bahwa saya menjadi kurang yakin terhadap ketulusan hatimu setelah engkau menikah. Inilah yang sangat membebani hati saya. Saya tahu bahwa engkau tidak dapat menjadi suami yang memenuhi syarat bagi saudari Drake. Engkau mencegah istrimu itu menyampaikan keluhannya kepada kami jadi apa yang dinyatakan Allah mengenai persoalan rumah tanggamu tak dapat kami sampaikan kepadanya. Saudara R, saya percaya bahwa sifatmu yang mementingkan dirilah yang menjadi alasan pernikahanmu. Saya tidak percaya bahwa niatmu menikah dengan saudari Drake adalah untuk membahagiakannya atau untuk memuliakan Tuhan. Engkau mendesaknya menikah tanpa meminta nasihat orang-orang yang mengenalmu. Cepat-cepat engkau menikah dengannya seperti sifatmu yang memang suka buru-buru.

Penatalayanan Harta.
Sesudah menikah, engkau berusaha memiliki kepunyaannya dan menguasainya. Hal ini menyatakan bahwa alasanmu untuk menikah dengan dia adalah salah. Tindakanmu yang salah ini menyatakan sifat mementingkan diri yang sangat dalam terdapat padamu. Juga sifatmu yang ingin menjadi penguasa yang memerintah. Tetapi ketahuilah, Allah tidak akan membiarkannya menyerah kepada keinginanmu ini. Pernikahannya tidak membuatnya kehilangan hak milik dan tugas penatalayanan. Pernikahan tidak menghilangkan identitasnya. Individualitas istrimu tidak menjadi tenggelam di dalam dirimu. Ia mempunyai tugas khusus yang diberikan Allah kepadanya dan engkau tak berhak mencampuri pelaksanaannya. Ada hal yang dituntut Allah dari istrimu yang tak dapat engkau penuhi. Ia adalah seorang penatalayan Allah dan karenanya ia harus menolak engkau atau siapapun yang bermaksud menggantikan kedudukannya itu.

Engkau tidak memiliki kebijaksanaan yang lebih sempurna dan pasti daripada yang dimilikinya yang mengharuskannya untuk menyerahkan kepadamu penatalayanan hartanya. Ia telah mengembangkan tabiat yang jauh lebih baik darimu dan lagipula ia memiliki pikiran yang lebih seimbang. Maka ia mampu mengelola harta miliknya dengan lebih bijaksana, lebih masuk akal dan akan lebih memuliakan Allah daripada oleh dirimu. Engkau adalah seorang ekstrem. Tindakanmu berdasarkan dorongan hati yang muncul seketika dan lebih sering berlangsung di bawah pengaruh roh setan daripada malaikat Allah.–Letter 4, 1870.

Motif Yang Tidak Patut.
Tak perlu memberitahukan kepadamu bahwa saya sangat menyesalkan pernikahanmu. Engkau bukanlah pria yang dapat membahagiakan istri. Engkau terlalu mencintai dirimu sendiri sehingga engkau tidak berlaku ramah, memberi perhatian, berlaku sabar, mengasihi dan menaruh simpati. Seharusnya engkau memperlakukan istrimu dengan lembut. Seharusnya engkau mempelajari dengan hati-hati bagaimana agar ia jangan menyesal telah mempersatukan nasibnya denganmu. Allah memandang jalan hidupmu dalam perkara ini dan engkau tidak dapat memaafkan dirimu untuk menempuh jalan yang demikian. Allah membaca motifmu. Engkau mempunyai kesempatan sekarang untuk mempertunjukkan jati dirimu, memperlihatkan apakah engkau menikah dengannya berdasarkan cinta atau karena sifatmu yang sangat mementingkan diri. Engkau menikah, saya pastikan, adalah karena ingin memiliki hartanya untuk engkau pergunakan sesuka hatimu.

Pentingnya Kasih Dan Kelembutan.
Engkau tidak punya hak mendikte istrimu seperti memperlakukan anak kecil. Engkau tidak memiliki nama baik yang mendatangkan hormat. Perlu bagimu, mengingat kegagalanmu pada masa lalu, untuk merendahkan diri dan lepaskan dirimu dari kedudukanmu yang tinggi yang pada sangkamu patut bagimu padahal tidak. Engkau manusia yang lemah yang menuruti kemauan sendiri. Engkau perlu memerintahkan dirimu….

Jangan pernah meninggikan diri terhadap istrimu. Ia memerlukan kelemahlembutan dan kasih sayangmu hal mana akan terpantul kembali kepadamu. Jika engkau mengharap ia menyayangimu, engkau akan mendapatkannya apabila engkau menyatakan kasihmu kepadanya melalui perkataan dan perbuatan. Di tanganmulah letak kebahagiaan istrimu. Jalan hidupmu mengatakan kepadanya bahwa ia harus menyerahkan kemauannya sepenuhnya kepadamu barulah ia bahagia; ia harus tunduk kepada apa yang engkau senangi. Engkau mendapat kenikmatan tersendiri dalam melaksanakan kekuasaanmu karena mengira engkau dapat berbuat demikian. Tetapi jika engkau teruskan jalan hidupmu sesuai dengan temperamenmu itu, engkau tidak membangkitkan kasih terhadapmu dalam hatinya; kasihnya akan undur dari padamu dan pada akhirnya menghina kekuasaan itu kuasa yang belum dirasakan kehadirannya selama ini dalam hidup berumah tangga, ia akan memandang rendah kekuasaanmu itu. Tak pelak lagi, engkau melakukan perbuatan yang sukar dan penuh kepahitan bagi dirimu dan engkau akan menyabit apa yang engkau tabur.

Tanggung Jawab Ibu Terhadap Anaknya.
Saya tak berani menempuh cara lain daripada berbicara kepadamu secara terus terang. Kasusmu memerlukan cara itu. Bagaimanakah pengaruh pernikahanmu dengan saudari Drake memperbaiki kondisinya? Tak secuil pun; jalan hidupmu membuatnya penuh kepahitan. Penderitaannya hampir-hampir tak dapat lagi ditanggungnya. Memang sudah saya ketahui segera sesudah mendengar kabar pernikahanmu bahwa akan demikianlah keadaannya. Ia mengira telah menemukan seorang yang akan menolongnya membesarkan anak lelakinya, tetapi engkau memisahkan sang ibu dari anaknya dan menuntut agar ia menyerahkan tugas keibuan untuk memelihara anaknya dan kasihnya kepadamu. Alasanmu berbuat demikian adalah karena ikatan pernikahanmu dengannya. Tidak ada alasanmu untuk dapat mengorbankannya seperti itu. Engkau tidak mengikuti cara yang tepat agar ia mempercayaimu. Padahal engkau menuntut pengorbanan besar dari dia yaitu memisahkan seorang ibu dari anaknya. Engkau membela tindakanmu dengan mengatakan bahwa engkau mengerti permasalahannya sementara kami mengatakan bahwa engkau hanya tahu sedikit. Daripada merasa wajib untuk berlaku sabar, mengasihi dan dengan bijaksana mengurus keperluan anaknya, malah engkau berlaku seperti seorang penguasa lalim yang tak berperasaan.

Saya akan menasihati sang ibu untuk bertindak dalam takut akan Allah dan tidak mengizinkan orang baru yang masih asing masuk, yang mengaku diri mempunyai hak sebagai suami lalu memisahkan anak dari pemeliharaan dan kasih sayang ibunya. Allah tidak membebaskan sang ibu dari tanggung jawabnya karena menikah dengan kamu. Engkau tidak memiliki kasih sejati.

[RH] KESETIAAN DALAM PERKARA-PERKARA KECIL

0

Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik, engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota. (Lukas 19:17)

[AkhirZaman.org] Jikalau sifat kita yang giat mengumpulkan sejumlah pekerjaan sehingga kita tidak mempunyai kekuatan atau anugerah Kristus untuk melakukannya dengan pengertian dan dengan tertib serta dengan ketepatan, maka segala sesuatu yang kita lakukan menunjukkan ketidaksempurnaan, dan pekerjaan itu terus menerus bercela. Allah tidak dimuliakan betapapun baik maksud dan tujuannya. . . .

Allah ingin supaya kita memperhatikan firman-Nya. Pelayanan yang dilakukan dengan berhati-hati, adalah berharga pada pemandangan Allah, walaupun dengan mudah diremehkan di mata manusia, namun sangat dibutuhkan dalam dunia ini di mana kita sedang melakukan pekerjaan kita. Allah menginginkan pekerja-pekerja yang cerdik, melakukan pekerjaan mereka dengan tidak tergesa-gesa, tetapi dengan hati-hati, dan dengan teliti, selalu memelihara kerendahan hati Yesus. Mereka yang mengarahkan pikiran dan ketekunan kepada Tugas yang lebih tinggi harus memperhatikan dan memikirkan tugas yang lebih kecil, menunjukkan keseksamaan dan kerajinan.

Aduh betapa banyak pekerjaan yang dilalaikan, betapa banyak hal-hal yang terbengkalai yang akhirnya merugikan oleh sebab ada keinginan selalu untuk mengambil pekerjaan yang lebih besar. Hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan Allah dinodai, oleh sebab mereka merangkul begitu banyak pekerjaan kehadapan mereka sehingga tidak ada yang diselesaikan dengan teliti. Tetapi semua pekerjaan harus menyatakan penelitian cermat Hakim seluruh dunia. Kewajiban-kewajiban yang lebih kecil yang berkaitan dengan pekerjaan Tuhan dianggap penting oleh sebab, itu adalah pekerjaan Kristus. Sifat mementingkan diri dan meninggikan diri sendiri harus dijaga terhadap musuh yang paling getir. Tetapi betapa mudahnya diri itu memperoleh kesempatan memamerkan keberadaannya sendiri, dan betapa setan dipuja-puja pada pameran tersebut, dan betapa berduka dan malunya malaikat-malaikat Allah terhadap kebodohan manusia. Betapa tidak serupa dengan Yesus Kristus, alangkah bertentangan dengan teladan yang diberikan-Nya pada kita di dalam kehidupan-Nya sendiri. Betapa jauh terpisah dari tuntutan-tuntutan-Nya, untuk menyalibkan diri dengan cinta dan hawa nafsu. . . .

Apakah perasaan kita kelak ketika kita akan berdiri di atas laut kaca? Akankah kita memandang ke belakang pada saat-saat ketidaksabaran kita di bumi? Akankah kita berdiri di atas bukit-bukit firdaus dan memandangi peristiwa-peristiwa hidup kita masa lalu dan melihat berapa banyak pencobaan yang tidak perlu telah dialami oleh sebab kita merasa Allah bergantung atas kita untuk melakukan segala sesuatu? Allah menolong kita untuk melihat kekecilan kita sendiri dan kesabaran Allah. Allah tidak mengijinkan kalau kita sampai meninggikan gagasan besar kita, dan meninggika diri. Besarnya pengalaman tidak dapat diukur harganya, Allah memiliki standar yang tidak serupa dengan standar-standar manusia sama sekali, dan jikalau kita melihat bagaimana Allah menghitung diri kita, maka kita akan melihat nilai di mana kita perkirakan adalah kekecilan, dan kekecilan di mana kita perkirakan adalah kebesaran. -Letter 48, 24 Agustus 1886 kepada “Saudara-saudara yang bekerja di Nimes, Prancis.

 

[RH] TETAP MENYATAKAN KEMULIAAN ALLAH

0

Dan kamu, bapa-bapa, janglanlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. (Efesus 6:4)

[AkhirZaman.org] Tuhan ingin kita memelihara agama di rumah, supaya takut akan Allah melingkari seisi keluarga. Apabila para orang tua lalai dalam kewajiban terhadap anak-anak mereka, gagal mendidik mereka sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, maka musuh telah diberi kesempatan untuk mengendalikan kehidupan mereka.

Anak—anak yang dibiarkan sehingga tidak menghormati kekuasaan orang tua tidak pernah mengecap kebahagiaan. Tahun-tahun permulaan hidup adalah waktunya bagi semua orang untuk bersedia menjadi anggota keluarga raja. Para orang tua dan anak-anak harus bersyukur pada Tuhan dalam doa dan pujian atas kesempatan menjadi anak-anak Allah dan warga kerajaanNya.

Abraham adalah teladan mulia sebagai kepala rumah tangga yang setia, dan la telah memberi kita suatu contoh mengenai penurutan yang tidak dapat diragukan yang kita semua harus tunjukkan. la yang memberkati orang-orang benar berkata tentang Abraham, “Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan” (Kej 18:19). Mereka akan menurut jalan Tuhan untuk berbuat adil dan benar. la tidak akan mengucapkan kata-kata kemunafikan dan penipuan. Tidak akan ada pengkhianatan terhadap hal-hal suci yang dipercayakan. . . .

Sebagalmana pastinya kita bekerja bersama-sama seperti yang dilakukan Abraham, begitu pastinya kita akan menerima penghargaan sorga. Dalam cara yang menonjol Abraham telah memilih untuk berjalan di jalan Tuhan, memerintah seisi rumahnya dengan‘ perpaduan pengaruh wibawa dan cinta. Yang Mahakudus telah mgmberi kita hukum yang harus dituruti, dari mana tidak ada penyimpangan yang tidak berdosa.

Kita telah dibeli dengan suatu harga. lman dan perbuatan akan menyempurnakan kita di dalam Kristus. Demikianlah kita mengikuti jalan yang ditunjukkan Tuhan. Bilamana hati ltu lembut dan rendah, Allah dapat mempengaruhi jiwa. Firman Allah adalah penasihat kita. Marilah kita mengikuti ajaran-ajarannya.

Dalam segala pekerjaan, kita harus tetap memandang kemuliaan Allah. Firman Allah adalah penuntun kita. Biarlah kesaksian ini maju sebagai kuasa Allah bagi setiap orang yang percaya yang menuju kepada keselamatan. Marilah kita membicarakan iman, dan berjalan dengan iman. Aduh alangkah indahnya pekerjaan kita, alangkah indahnya kesempatan kita, berbicara sedemikian rupa, bertindak sedemikian rupa supaya mengikatkan keyakinan ke atas hati dan kesadaran manusia. Roh Kudus memberikan tuntunanNya dalam pekerjaan ini, dan kemajuan datang bilamana kita tegas menghormatl dan takut akan Allah. la adalah Penyelidik hati, dan la memberi dorongan supaya bilamana kita cerdik dalam pelayanan bagi Allah dan mau berjalan dengan kerendahan hati dalam terang yang diberikannya dengan kemurahan, maka kita tidak akan dibiarkan bekerja dengan kekuatan manusia.

Kristus datang ke dunia ini, manusia yang diliputi kesusahan dan kepedihan, dicobai dan berkenalan dengan kekecewaan, supaya la dapat mengajar manusia pria dan wanita menjadi serupa dengan Allah.—Surat 242, 23 Agustus 1908, kepada S.N. Haskell, Ketua GC.

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?