Sunday, November 24, 2024
Google search engine
HomeKeluargaPelajaran KeluargaMengabaikan Hukum Ketujuh

Mengabaikan Hukum Ketujuh

Hukum Allah Jalan Kebahagiaan. 
[AkhirZaman.org] Sebelum dunia dibinasakan oleh air bah pada zaman Nuh, penduduk dunia hidup dalam kebejatan. Segala jenis dosa dan kejahatanlah yang mereka lakukan. Keadaan dunia sekarang ini dengan cepat bergerak menuju titik akhir tatkala Allah akan berkata seperti Ia berkata pada zaman dahulu: “Rohku tidak selamanya akan berbantah-bantah dengan manusia.” Satu di antara dosa yang menyedihkan dalam zaman kemerosotan akhlak ini adalah perzinahan. Dosa yang memalukan ini dilakukan sampai tingkat yang mengkhawatirkan. Hari Sabat dan pernikahan adalah dua lembaga yang ditetapkan Allah di Eden untuk dipelihara suci dan kudus. Kedua lembaga yang ditetapkan Allah tersebut telah diabaikan dan dianggap seperti tak pernah ada oleh pria dan wanita yang hatinya sepenuhnya disiapkan untuk melakukan yang jahat.

Perzinahan Sebuah Dosa Kristen.
Seandainya pelanggaran hukum ketujuh hanya terdapat di antara orang yang tidak mengaku sebagai pengikut Kristus, banyaknya pelanggaran itu tak ada sepersepuluh dari apa yang terjadi sekarang ini; tetapi kebanyakan perzinahan dilakukan oleh mereka yang mengaku beragama Kristen. Baik oleh tokoh-tokoh gereja atau pendeta, maupun orang awam yang nama-namanya jelas terdapat di dalam buku keanggotaan jemaat, termasuk dalam kelompok orang yang melanggar hukum ketujuh.

Banyak orang yang mengaku pelayan-pelayan Allah berbuat seperti anak-anak Eli yang melayani di dalam kaabah dan mengambil kesempatan untuk melakukan kejahatan dan perzinahan menyebabkan orang banyak melanggar hukum Tuhan. Pertanggungjawaban yang menakutkan harus diberikan oleh orang-orang yang berbuat demikian pada waktu setiap perbuatan terbuka di depan pengadilan Allah, dan setiap orang akan diadili sesuai dengan apa yang mereka lakukan dengan tubuhnya…. Perzinahan adalah salah satu dosa yang mengerikan pada zaman kita ini. Dosa ini terdapat di antara semua lapisan orang yang mengaku Kristen….

Orang Kristen dipanggil untuk mempersembahkan tubuhnya menjadi persembahan yang hidup di mezbah Allah. “Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang dahulu mati, tetapi sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.” (Rm 6:12, 13).

Jika tubuh yang diserahkan ke atas mezbah Allah harus lebih dahulu melalui penelitian seperti yang dilakukan kepada persembahan orang Yahudi, maka hanya sedikit yang akan lulus dan dinyatakan sempurna di hadapan Allah, didapati suci, bebas dari cacat dosa dan kecemaran. Tak ada kurban yang lumpuh berterima di hadirat Allah. Tak ada kurban yang luka atau sakit yang berkenan kepada-Nya. Kurban yang dipersembahkan kepada Allah haruslah sehat, tanpa cacat sedikit pun dan berharga.

Asal-mula Dari Perbuatan Yang Cemar.
Tak seorang pun dapat memuliakan Allah di dalam tubuhnya, sesuai dengan tuntutan-Nya, jikalau ia hidup dalam pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah. Apabila tubuh melanggar hukum yang ketujuh, itu dilakukan karena ia tunduk kepada perintah dari pikiran. Jika pikiran tidak murni dengan sendirinya tubuh akan melakukan hal-hal yang cemar. Kemurnian tak akan terdapat di dalam jiwa orang yang menyerahkan tubuhnya untuk melakukan perbuatan yang cemar. Jika tubuh melayani nafsu jahat, pikiran tak dapat mempertahankan pengabdian kepada Allah. Untuk memelihara suatu pikiran yang disucikan, tubuh haruslah dipelihara dalam kekudusan dan kemurnian. Dengan demikian, pikiran akan melayani hukum Allah dan menyerahkan diri dengan rela untuk menuruti semua tuntutannya. Maka seperti rasul, orang yang demikianlah yang dapat menyerahkan anggota-anggota tubuhnya menjadi senjata-senjata kebenaran di tangan Allah….

Tak Ada Kebahagiaan Sejati Buat Orang Berdosa.
Allah menciptakan manusia yang memiliki hati yang tulus; tetapi ia telah jatuh ke dalam dosa dan telah merosot karena ia menolak penurutan kepada tuntutan hukum Allah yang kudus terhadap dirinya. Semua nafsu manusia, jika dikendalikan dengan sebenarnya dan diarahkan dengan tepat, akan mendukung kesehatan tubuh dan moralnya dan akan menjamin baginya suatu jumlah kebahagiaan yang besar. Orang yang mengadakan hubungan kelamin dengan yang bukan suami atau istrinya, orang yang tidak dapat menahan diri, tidak menikmati hidup yang bahagia. Adalah tidak mungkin bagi orang yang melanggar hukum Tuhan untuk menikmati hidup yang bahagia. Allah mengetahui ini, sebab itu Ia membatasi manusia. Allah mengarahkan, memerintah dan Ia melarang dengan pasti …. Tuhan mengetahui betul bahwa kebahagiaan anak-anak-Nya tergantung kepada kepatuhan mereka kepada kekuasaan-Nya, dan hidup dalam penurutan kepada pemerintahan-Nya yang kudus, adil dan baik.

Pikiran Dan Perbuatan Semuanya Terbuka Di Hadapan Allah.
Untuk sementara waktu, manusia dapat menyembunyikan fakta bahwa ia adalah seorang yang berzina; namun mata Allah selalu melihatnya. Allah menandai orang tersebut. Orang berdosa itu tak mungkin dapat menyembunyikan kejahatannya dari Allah. Ia dapat menampilkan kehidupan yang benar dalam keluarganya dan di tengah masyarakat dan dihargai sebagai orang baik-baik. Tetapi apakah ia dapat menipu dirinya sendiri dengan mengira bahwa Allah yang Mahatinggi tidak mengetahuinya?

Ia sedang menyingkapkan kebusukannya kepada pemandangan Allah di surga. Ia Yang Tinggi Dan Mulia, yang cahaya kemuliaan-Nya memenuhi kaabah, melihat dan mengetahui pikiran dan niat hati si pelanggar yaitu orang yang merendahkan derajatnya dalam pemandangan para malaikat yang murni dan tak berdosa yang mencatat segala perbuatan manusia. Dan bukan hanya dosanya itu kelihatan kepada malaikat tetapi ditandai pula oleh malaikat yang mencatatnya.

Orang yang melanggar hukum Allah dapat hidup untuk suatu jangka waktu tertentu tanpa ketahuan belangnya; tetapi cepat atau lambat, ia akan menemukan dirinya tepergok, diungkapkan kesalahannya dan dihukum. Siapa berani melanggar hukum Allah akan mengalami sendiri bahwa “jalan orang berdosa itu sulit.” –RH 8 Maret 1870.

Mata Allah Yang Maha Melihat.
Jika sekiranya kita menghargai kesan yang biasa yaitu bahwa Allah melihat dan mendengar semua yang kita lakukan dan katakan dan Ia mencatat dengan teliti semua perkataan dan perbuatan, dan bahwa kita harus mempertanggungjawabkannya kelak di hadapan pengadilan, kita akan takut berbuat dosa. Hendaknya orang muda selamanya ingat bahwa di manapun mereka berada, dan apapun yang mereka lakukan, mereka ada di hadapan hadirat Allah. Tak ada bagian dari perbuatan kita luput dari perhatian. Kita tak mungkin dapat menyembunyikan jalan-jalan kehidupan kita dari Dia yang Mahatinggi.

Hukum-hukum buatan manusia, walaupun kadang-kadang keras, sering dilanggar tanpa ketahuan dan karena itu tak ada hukuman menimpa si pelanggar; tetapi bukan demikian hal-nya dengan hukum Allah. Kegelapan tengah malam tak akan melindungi orang yang bersalah itu. Orang itu dapat menganggap bahwa ia sendirian, tetapi untuk setiap perbuatan selalu ada saksi yang tidak kelihatan. Dorongan di dalam hati tetap terbuka untuk pemeriksaan. Setiap perbuatan, setiap perkataan, setiap pikiran, ditandai sedemikian teliti seolah-olah hanya ada seorang manusia menghuni seluruh bumi ini dan perhatian segenap surga terpusat kepadanya.–PP 217,218.

Orang Yang Mengaku Kristen Bersalah Juga.
Sekalipun orang mengaku sebagai pemelihara hukum Allah tetapi mereka bersalah juga dalam hal perzinahan. Apakah yang harus saya katakan untuk membangunkan mereka dari perasaan mereka yang kebas? Prinsip moral yang dilaksanakan dengan ketatlah satu-satunya pelindung jiwa.–2T 352.

Semakin Tinggi Pengetahuan Semakin Besar Dosa.
Tidak semua orang yang mengaku memelihara hukum-hukum Tuhan memelihara tubuhnya dalam kesucian dan kehormatan. Perintah suci yang paling khidmat yang pernah disampaikan kepada manusia fana telah dipercayakan kepada mereka ini dan sebenarnya mereka dapat mempunyai pengaruh yang sangat kuat jika hidup mereka telah disucikan olehnya. Mereka mengaku berdiri di panggung kebenaran kekal dan memelihara semua hukum-hukum Tuhan; sebab itu, jika mereka memanjakan diri di dalam dosa, jika mereka berzina, kejahatan mereka adalah sepuluh kali lebih besar daripada golongan umat pemelihara hari Minggu yang mengatakan bahwa hukum-hukum Tuhan tidak berlaku lagi. Jadi sungguh beratlah pelanggaran orang yang mengaku bahwa hukum-hukum Tuhan masih berlaku tetapi mereka tega melanggarnya. Melalui pelanggaran, mereka mencela hukum-hukum itu dan menghinakan Allah.

Israel Suatu Contoh Yang Menyedihkan.
Allah merasa sangat susah melihat perzinahan yang meluas di antara bangsa Israel dan hal itu dinyatakan-Nya dengan jelas kepada bangsa itu. Ia menimpakan hukuman atas dosa mereka yang keji sekali; ribuan korban berjatuhan dan mayat-mayat mereka berserakan membusuk di padang gurun…. “Semuanya ini menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (I Kor 10:11,12). Umat MAHK, di atas semua bangsa di dunia ini, haruslah menjadi contoh kesalehan hidup, suci dalam hati dan di dalam percakapan.–2T 450,4512.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?