[AkhirZaman.org] Korban tewas akibat serangan bom bunuh diri di dekat sebuah pusat pendidika di Ibu Kota Afghanistan meningkat menjadi 30 orang, sementara setidaknya 70 lainnya luka-luka.
Sebuah sumber di Kementerian Kesehatan Afghanistan sebelumnya mengatakan korban tewas akibat ledakan itu mencapai 18 orang, dengan 50 lainnya terluka. Menurut sumber tersebut, 37 orang yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Jinnah di Kabul, seperti disitir dari Sputnik, Minggu (25/10/2020).
Diwartakan sebelumnya, seorang penyerang bunuh diri meledakkan bom di dekat pusat pendidikan Kawsar e-Denmark di daerah Pul-e-Khoshk di lingkungan Dasht-e-Barchi barat Kabul. Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menyebutkan jumlah korban tewas akibat serangan itu pada hari Sabtu sebanyak 13 orang, dengan mengatakan bahwa 30 orang lainnya cedera.
Menurut Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan, penyerang itu berusaha memasuki pusat pendidikan.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kabul yang terjadi di wilayah yang menjadi rumah bagi banyak komunitas Syiah di negara itu. Di masa lalu kelompok minoritas ini menjadi sasaran oleh kelompok-kelompok seperti ISIS.
Seorang juru bicara Taliban di Twitter membantah bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi pada saat yang sensitif ketika tim yang mewakili pemberontak dan Pemerintah bertemu di Qatar untuk mencari kesepakatan damai.
Proses perdamaian intra-Afghanistan dimulai di Ibu Kota Qatar, Doha, bulan lalu. Meskipun ada pembicaraan, pertempuran antara Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan telah berkecamuk dalam beberapa pekan terakhir.
Puluhan siswa tewas di daerah yang sama di Kabul dalam serangan terhadap pusat pendidikan lain pada tahun 2018.
Serangan terbaru ini terjadi setelah pertempuran sengit di beberapa provinsi dalam beberapa pekan terakhir, yang telah membuat ribuan warga sipil mengungsi di provinsi Helmand selatan.
Masa kesusahan, yang semakin menghebat sampai kesudahan, sudah sangat dekat. Tidak ada waktu yang boleh disia-siakan. Dunia digerakkan oleh roh peperangan. Nubuatan Daniel pasal sebelas hampir mencapai kegenapannya. (RH, 24 Nov. 1904.)
Masa kesusahan mana tidak pernah terjadi sejak terbentuk suatu bangsa (Daniel 12:1)Â sedang menimpa kita, dan kita sama seperti anak-anak dara yang tertidur. Kita harus bangun dan memohon kepada Tuhan Yesus agar dilindung-Nya kita di bawah kepak-Nya yang abadi, dan membawa kita melewati masa pencobaan yang ada di depan kita. (3MR 305)
Dunia semakin ingkar akan hukum. Tidak lama lagi kesusahan besar akan timbul di antara bangsa-bangsa, yakni kesusahan yang tidak akan berhenti sampai Yesus datang. (RH, 11 Febr. 1904.)
Kita berada di tepi masa kesusahan itu, dan kekacauan yang jarang diimpikan sedang berada di hadapan kita. (9T 43. 1909) .
Kita sedang berada di pelataran krisis segala zaman. Dengan cepat penghakiman Allah akan berlangsung secara satu demi satu, yaitu api, banjir, dan gempa bumi, dengan peperangan dan pertumpahan darah. ( PK 278. 1914).
Ada masa keributan di hadapan kita, tetapi janganlah kita mencetuskan satu kata ketidakpercayaan atau kekecewaan. (ChS 136. 1905) .
“Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, Â Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, (Ulangan 30:15,19)