Friday, April 26, 2024
Google search engine
HomeKeluargaPelajaran KeluargaKESEHATAN DAN PENAMPILAN IBU

KESEHATAN DAN PENAMPILAN IBU

Kesehatan Ibu harus Dipelihara dengan Baik
[AkhirZaman.org] Kekuatan ibu haruslah dipelihara dengan sebaik-baiknya. Gantinya menghabiskan kekuatannya yang indah itu dalam pekerjaan yang melelahkan, asuhan dan tanggungannya harus dikurangkan. Seringkali suami dan bapa tidak mempunyai pengetahuan tentang undang-undang jasmani (tubuh manusia) yang dituntut demi kesejahteraan keluarga perlu diketahuinya. Tenaga diserap oleh perjuangan untuk mencari kehidupan sehari-hari, atau mencurahkan perhatian untuk memperoleh kekayaan, dan ditekan oleh keluh kesah dan kesulitan-kesulitan, ia biarkan tertimpa kepada istri dan ibu beban yang melampaui kekuatannya pada masa yang sulit sehingga menyebabkan kelemahan dan penyakit.

Demi untuk kepentingan diri sendirilah dan untuk kepentingan keluarganya, sehingga ibu itu perlu membebaskan diri dari penggunaan tenaga yang berlebihan serta menggunakan segala sesuatu di dalam kekuasaannya untuk memelihara nyawa, kesehatan, dan segala tenaga yang diberikan Allah kepadanya; karena dia membutuhkan kekuatan untuk menggerakkan kemampuannya demi pekerjaan yang besar. Sebagian dari waktunya harus digunakan di lapangan terbuka, dalam gerak badan, sehingga ia boleh disegarkan untuk melakukan pekerjaannya di dalam rumah tangga dengan kegembiraan dan kesaksamaan, menjadi kesukaan dan berkat bagi rumah tangga itu.

Para Ibu Harus menjadi Penganjur Reformasi Kesehatan
Kehendak Allah telah diucapkan dengan jelas kepada semua ibu; Ia suka supaya mereka oleh nasihat dan teladan menjadi penganjur reformasi kesehatan. Mereka harus menginjakkan kakinya di atas prinsip-prinsip yang teguh, sekali-kali tidak akan melanggar undang-undang jasmani yang Allah telah tanamkan dalam kehidupan mereka. “Sedang berdiri di atas suatu maksud yang benar,” dengan keikhlasan yang teguh para ibu akan memperoleh kuasa batin dan rakhmat dari Surga untuk membiarkan terang mereka bercahaya kepada dunia ini, baik dalam jalan kehidupan mereka yang benar maupun dalam tabiat yang mulia dari anak-anaknya.

Melatih Pengendalian Diri dalam Hal Makanan
Seorang ibu haruslah dapat mengendalikan dirinya dengan cara yang sempurna; dan supaya dapat melaksanakan hal ini, ia harus mengambil segala penjagaan terhadap sesuatu gangguan jasmani dan pikiran. Kehidupannya harus diatur setuju dengan undang-undang Allah dan undang-undang kesehatan. Karena makanan banyak mempengaruhi pikiran dan watak seseorang, dalam hal ini ia harus berhati-hati, memakan makanan yang tidak merangsang tetapi hendaknya yang menyehatkan, sehingga syaraf boleh lebih tenang dan tingkah laku seimbang. Kemudian dia akan menemukan latihan kesabaran lebih mudah dalam menghadapi berbagai macam kecenderungan anak-anaknya serta memegang kendali pemerintahan dengan teguh namun dengan cinta kasih. Seorang ibu harus berusaha dengan sungguh-sungguh mengendalikan syaraf dan pikirannya apabila tertekan; walaupun dia dalam keadaan sakit, ia sanggup kalau saja dia mau mendidik dirinya, menjadi senang dan gembira seta dapat menahan lebih banyak suara ribut daripada yang pernah dipikirnya sebelumnya. Ia harus berusaha supaya anak-anak jangan merasa ketidaksanggupannya yang menggelapkan pikiran mereka yang masih muda dan perasa itu, sehingga menyebabkan mereka merasa bahwa rumah itu adalah sebuah kuburan dan kamar ibu tempat yang paling murung dalam dunia ini. Pikiran dan syaraf mendapat kesegaran dan kekuatan oleh melatih kemauan hati. Kuasa kemauan hati di dalam banyak hal akan terbukti sebagai suatu penawar yang kuat kepada syaraf. Janganlah perlihatkan kepada anak-anakmu roman mukamu yang murung.

Menghormati Penghargaan Suami dan Anak-anak
mom-child-cooking CopyApabila para wanita bekerja, janganlah memakai pakaian yang membuat mereka tampak sebagai patung-patung atau orang-orangan yang menakut-nakuti burung-burung gagak dari tanaman jagung. Akan lebih menyenangkan terhadap hati suami dan anak-anak mereka bila melihat mereka dalam pakaian yang pantas dan baik dari pada sebagaimana halnya kepada tamu-tamu atau orang yang tidak dikenalnya sama sekali. Para istri dan ibu-ibu ada yang seolah-olah berpikir tidak menjadi soal bagaimana mereka kelihatan ketika melakukan pekerjaannya dan kalau dilihat suami dan anak-anak saja, tetapi mereka sangat menarik perhatian kepada pakaian yang menarik bagi orang-orang yang tidak mempunyai tuntutan yang khusus terhadap mereka itu. Bukankah penghargaan dan kasih suami dan anak-anak harus lebih ditinggikan daripada orang-orang yang tidak dikenal dan sahabat-sahabat biasa? Kesenangan hati suami dan anak-anak seharusnyalah lebih suci bagi setiap istri dan ibu daripada kesenangan hati semua orang lain.

Pakailah busana yang cocok kepadamu. Hal ini akan menambahkan penghormatan anak-anakmu kepadamu. Usahakanlah sedemikian rupa supaya mereka juga berpakaian dalam cara yang pantas. Jangan biarkan mereka terjerumus kepada kebiasaan yang jelek dan yang kurang rapi.

Jangan menjadi Hamba kepada Pendapat Umum
Terlalu sering para ibu menunjukkan perasaan yang sangat ngeri tentang bagaimana orang-orang lain berpendapat tentang kebiasaan berpakaian, dan pendapat-pendapat mereka; dan sudah sekian banyak mereka menjadi hamba kepada pikiran tentang bagaimana orang lain mungkin memandang mereka itu. Menjadi suatu hal yang menyedihkan bahwa makhluk-makhluk yang akan menghadapi pehukuman harus dikendalikan lebih banyak oleh pikiran tentang bagaimana pendapat tetangga-tetangganya mengenai kewajiban mereka terhadap Allah? Terlalu sering kita mengorbankan kebenaran supaya menyesuaikan diri dengan adat kebiasaan, agar kita boleh menghindarkan olokan….

Seorang ibu tidak boleh menjadi hamba kepada pendapat orang; kerena dia harus mendidik anak-anaknya bagi kehidupan di dunia ini dan kehidupan di dunia yang akan datang. Dalam berbusana para ibu janganlah mengadakan pertunjukan oleh pehiasan-perhiasan yang tidak ada gunanya.

Memberikan Pelajaran tentang Kerapian dan Kesucian
Kalu para ibu membiarkan dirinya memakai busana yang tidak rapi di rumah berarti mereka sedang mengajar anak-anaknya supaya mengikuti cara-cara yang tidak senonoh itu. Para ibu banyak berpikir bahwa apa saja cukup baik untuk dipakai di rumah, biarpun pakaian itu kotor dan jorok. Tetapi segera pengaruh mereka hilang dalam rumah tangga. Anak-anak membandingkan pakaian ibunya dan orang-orang lain yang berbusana rapi, maka penghargaan mereka kepadanya semakin berkurang.

Hai para ibu jadikanlah dirimu semenarik mungkin; bukan dengan perhiasan yang luar biasa, melainkan mengenakan busana yang bersih dan pantas ukurannya. Dengan demikian engkau memberikan pelajaran kepada anak-anakmu suatu pelajaran yang tepat dalam kerapian dan kebersihan. Kasih dan penghormatan anak-anaknya hauslah merupakan nilai yang paling tinggi bagi setiap ibu. Segala sesuatu yang ada pada dirinya sendiri haruslah mengajarjkan kebersihan dan peraturan serta harus pula dihubungkan dalam pikiran mereka dengan kesucian. Ada suatu perasaan kepantasan, suatu pikiran kelayakan yang ada di dalam pikiran anak-anak muda; dan bagaimana mereka dikesankan dengan diinginkannya kebersihan dan kesucian apabila mata mereka tertuju pada pakaian kotor dan kamar-kamar yang tidak teratur setiap hari?

Bagaimana mungkin tamu-tamu surga, yang tempat kediamannya berada dalam keadaan bersih dan suci, dapat diundang ke dalam tempat kediaman yang demikian?

Peraturan dan kebersihan adalah undang-undang surga; dan supaya sesuai dengan rancana Ilahi, kita berkewajiban supaya rapi dan penuh citarasa.

 

-RTA

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?