“Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”
{Galatia 2:20}
[AkhirZaman.org] Saat ini adalah permulaan tahun yang baru. Suasana liburan, sukacita dan kehangatan masih nampak di deretan pertokoan. Saya diuntungkan dengan penawaran khusus di sebuah toko swalayan yang besar. Sebuah lagu dari seorang penyanyi yang sangat tenar, dan bahkan diidolakan oleh sebagian orang, diputar melalui speaker umum. Namun saya begitu terbiasa dengan lagu-lagu yang biasanya sering diputar di penghujung tahun sehingga saya tidak memperhatikannya. Beberapa saat kemudian, saya menyadari bahwa semua lagu yang diputar merupakan lagu dari seorang artis yang sama.
Ketika saya hendak meninggalkan toko itu, saya mendapati bahwa lagu itu dinyanyikan secara langsung, bukan oleh penyanyi aslinya, tapi oleh seseorang yang suaranya, dan juga penampilannya sangat mirip dengan penyanyi aslinya—cara berpakaian, model rambut, cara memegang mic, cara berdirinya persis dengan penyanyi aslinya. Dan ia mengatakan sesuatu sehingga orang-orang mulai menghubungkannya dengan sang penyanyi asli yang sedang ia tiru.
Hal ini sulit untuk dimengerti! Mengapa ada orang yang begitu ingin untuk menjadi seperti orang lain, sehingga ia mau, bahkan hanya untuk beberapa menit, mencoba untuk menipu orang lain tentang identitasnya? Selama perjalanan pulang, saya memikirkan tentang hal ini. Jika saya memusatkan sedemikian besar perhatian saya untuk meniru seseorang, tidak peduli seberapa bagusnya orang itu, saya tetaplah seorang yang berdosa, yang dipenuhi dengan kesalahan, kejahatan, dan niat yang buruk. Jadi, bagaimana mungkin saya tidak berusaha untuk meniru Yesus?
Yesus! Ya, saya seharusnya meniruNya! Allah yang mengambil rupa seorang manusia, Dia juga datang untuk menjadi teladan bagi kita. Dia adalah contoh seorang manusia tanpa dosa, dipenuhi cinta dan kebaikan, selalu membantu orang-orang yang kesusahan yang ada di sekitarnya, seorang teman bagi anak-anak, muda-mudi, orang-orang dewasa, dan para orang tua. Yesus selalu berdoa dalam hatinya, selalu melakukan kehendak BapaNya yang di Surga, selalu berkhotbah dan mengajar orang-orang bagaimana cara memilih jalan yang benar, jalan yang membawa kita ke Surga.
Yesus adalah satu-satunya yang meninggalkan takhta kemuliaanNya dan menderita penghinaan sampai pada titik dimana Ia tergantung sekarat di kayu salib untuk menyelamatkanku, untuk memberiku kesempatan untuk menikmati kehidupan kekal. Yesus! Ya, Ialah yang harus menjadi idolaku!
Oleh: Marines Aparecida da Silva Oliveira