[AkhirZaman.org] Dalam pembukaan pertemuan Para Menteri Keuangan dan Ketua Bank Sentral dari 20 ekonomi terkemuka dunia yang tergabung dalam G20 di Istanbul hari Senin (9/2) yang bertujuan untuk mengkoordinasikan tindakan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Deputi Perdana Menteri Turki Ali Babacan, yang negaranya saat ini menjadi Ketua G20, berharap agar negara-negara dapat menetapkan sasaran-sasaran investasi nasional yang mengikat.
Dia mengatakan, “Tetapi yang penting di sini bagi kita pertama menciptakan kesadaran bahwa investasi penting, bahkan kalau pun kita tidak memperoleh anggaran biaya dari pemerintah, kita harus mencari cara dan sumber untuk membiayainya.
Organisasi kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengatakan, Negara-negara masih belum berbuat cukup dalam melaksanakan serangkaian kebijakan yang sudah di sepakati untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun-tahun mendatang.
OECD yang berbasis di Paris itu, dalam laporan tahunannya tentang pertumbuhan dan dikeluarkan Senin, mendesak negara-negara agar melaksanakan “strategi pertumbuhan secara komprehensif”, seperti meningkatkan produktivitas buruh, daya saing dan daya inovasi.
Sumber: voaindonesia.com
Apakah pertemuan ini akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan? Kita tidak tahu apa yang akan dihasilkan dari pertemuan perwakilan 20 negara ini. Namun ada satu nubuatan sehubungan dengan dunia ekonomi yang Yakobus sebutkan. “Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.”
Dimanapun tidak pernah terjadi bahwa emas dan perak berkarat. Dua jenis logam itu bersama dengan tembaga masuk dalam golongan logma mulia karena salah satu sebabnya adalah tidak mudah (atau bahkan tidak bisa) berkarat.
Namun rasul yang juga saudara dari Yesus berkata bahwa akan ada tiba masanya bahwa emas dan perak akan berkarat. Apakah itu akan terjadi secara literal bahwa kedua jenis logam itu suatu saat nanti akan ditemukan dalam jumlah yang besar mengalami karat? Tidak.
Lalu apa artinya? Saudara mari kita bayangkan kalau seandainya emas, yang mana banyak orang berinvestasi demi masa depannya dalam bentuk emas, tiba-tiba menjadi berkarat. Apa lagi gunanya itu? Dari sekian banyak investasi banyak orang percaya bahwa emas adalah sasaran investasi teraman. Namun ketika Yakobus mengatakan bahwa emas dan perak akan berkarat, itu bukanlah suatu keadaan yang terjadi secara nyata bahwa keduanya akan berkarat dan menimbulkan kemiskinan. Namun adalah suatu petunjuk bahwa akan tiba waktunya terjadi suatu kesusahan ekonomi terparah yang pernah terjadi di dunia.
Lalu apa pentingnya peristiwa itu nantinya ketika terjadi? Dalam Yakobus 5:7, 8, “Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!”
Yakobus menghubungkan bahwa krisis ekonomi yang sedang terjadi dan akan terjadi adalah erat hubungannya dengan kedatangan Kristus kedua kali. Artinya jika itu terjadi maka kedatangan Tuhan tidak lama lagi.
Tetapi ayat 7 di atas menyebut dua jenis musim, yaitu musim gugur dan semi. Sayang kita berada di Indonesia yang hanya mengalami dua jenis musim. Tetapi di Israel dan Palestina pada zaman Yesus ada empat jenis musim. Dan urutannya adalah musim gugur, dingin, semi, dan panas.
Tetapi mari kita fokus pada dua musim terakhir, semi dan panas. Apa yang terjadi dalam dunia pertanian di Israel dan Palestina selama musim semi? Markus 13:28 menyebutkan, “Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.”
Yesus memberikan salah satu contoh dalam dunia pertanian di sana bahwa jika pohon ara rantingnya melembut dan mulai bertunas, maka musim panas segera tiba. Apa pentingnya musim panas? Dalam ayat 29 Yesus mengatakan, “Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.” Ketika Dia berkata tentang waktu yang semakin mendekat dan di ambang pintu, itu menunjuk kepada kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Jadi sesungguhnya Yesus ingin mengatakan bahwa kedatangan-Nya kedua kali Dia ibaratkan akan terjadi pada musim panas. Namun ini bukanlah berarti Dia akan datang pada musim panas di Israel dan Palestina. Yesus hanya ingin mengatakan bahwa waktu kedatangannya Dia
ibaratkan sebagai musim panas. Dan itu pula yang Yakobus katakan dalam Yakobus 5:7 bahwa sebelum kedatangan Yesus kedua kali dia ibaratkan sebagai musim semi dunia ini (musim semi adalah musim sebelum musim panas).
Lalu apa buktinya bahwa kita berada di musim semi dunia, yaitu suatu masa sebelum kedatangan Tuhan kedua kali (suatu peristiwa yang sekali lagi Dia ibaratkan terjadi pada musim panas dunia)?
Kembali ke Markus 13:28, 29, “Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.”
Sekali lagi ayat ini mengatakan bahwa kedatangan Yesus diibaratkan terjadi di musim panas. Namun apa yang dikatakan dalam ayat 28 mengenai apa yang terjadi sebelum musim panas? Pohon ara akan melembut ranting-rantingnya, dan itu diibaratkan sebagai musim semi (suatu masa yang diibaratkan sebelum kedatangan Tuhan kedua kali).
Lalu apa maksudnya dengan pohon ara yang melembut rantingnya sebelum musim panas (waktu yang melambangkan kedatangan Tuhan kedua kali)? Apakah artinya bahwa bahwa selama ini ranting dari pohon ara tidak pernah melembut karena hampir dua ribu tahun setelah kenaikan-Nya ke sorga Yesus belum juga datang? Tidak. Lalu apa yang menandai dimulainya musim semi dunia ini ?
Masih di Markus 13, namun naik beberapa ayat di atas dari ayat tadi, dan tepatnya di ayat 24-26, “Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.”
Dalam ayat 28 dan 29 tadi dikatakan bahwa sebelum kedatangan Tuhan kedua kali (yang diibaratkan dengan musim panas) maka akan terjadi pohon ara yang melembut rantingnya (diibaratkan sebagai musim semi). Dan dalam ayat 26 dikatakan bahwa Anak Manusia (Yesus) akan datang kembali, dan yang menjadi tanda adalah bahwa akan terjadi tanda di langit pada matahari, bulan, dan bintang jatuh.
Apakah tanda-tanda yang terjadi pada benda-benda langit ini pernah terjadi atau baru akan terjadi? Jawabannya adalah pernah terjadi. Pada tanggal 19 Mei 1780 sejarah mencatat bahwa
matahari pernah menjadi gelap, dan pada malam itu bulan menyerupai darah. Sedangkan pada 13 November 1833 terjadi suatu peristiwa di mana seperti bintang jatuh saat di langit terjadi pancaran meteor yang sangat besar sehingga langit tampak menyala di atas Amerika Utara hingga ke selatan Mexico dan pulau Jamaica.
Dan sejak 1833 itulah sesungguhnya kita berada di musim semi sejarah dunia ini, di mana musim panas segera tiba, yaitu waktu yang sekali lagi hanya sebagai lambang waktu kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.
Saudara, satu peristiwa besar yang Yesus katakan sebelum kedatangan-Nya kedua kali telah terjadi. Ketika matahari dan bulan menjadi gelap pada 1780 dan peristiwa bintang jatuh pada tahun 1833 terjadi itulah yang menandai musim semi dunia ini. Pada waktu itu semua orang percaya bahwa Tuhan segera datang. Namun mengapa sampai sekarang setelah hampir 182 tahun Yesus belum juga datang? Apakah Dia berbohong? Apakah nubuatan kedatangan-Nya memiliki sifat nubuatan yang sama seperti ketika kota Niniwe Tuhan nubuatkan akan Dia binasakan karena kejahatan meraka namun tidak terjadi karena pertobatan kota itu? Jawabannya adalah tidak.
Peristiwa kedatangan Tuhan adalah pasti dan akan terjadi. Yesus mengatakan, “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja.” Markus 13:32. Kita menunggu dan tidak tahu kapan kedatangan-Nya.
Namun kembali ke Yakobus 5:1-3, 7, 8. Rasul mengatakan bahwa sebelum kedatangan Anak Manusia maka akan ada satu peristiwa besar yang terjadi. Jika ratusan tahun lalu adalah peristiwa alam yang terjadi, maka yang ayat dalam kitab Yakobus katakan adalah sehubungan dengan dunia ekonomi yang mengalami krisis terparah yang pernah ada. Jika para perwakilan negara yang tergabung dalam G20 berkumpul untuk berusaha mengatasi kesulitan ekonomi negara-negara itu dan juga ekonomi dunia yang sekarang ini terjadi, maka sesungguhnya nubuatan Yakobus sedang terjadi sebelum kedatangan Tuhan kedua kali. Dan kita harus juga bersiap jika keadaan ekonomi semakin memburuk dalam kondisi yang kita tidak pernah bayangkan sebelumnya.
Rasul menasihatkan, “Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat! Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum.
Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.” Yakobus 5:7-10.