[AkhirZaman.org] Demo Pembatasan Covid Ricuh, Sekolah di Belanda Terbakar. Sebuah sekolah di Rosendaal, Belanda, terbakar imbas ulah para demonstran pemrotes kebijakan pengetatan pembatasan Covid-19 pada Selasa (23/11).
Belanda terus menghadapi demonstrasi anti-pengetatan pembatasan Covid-19 selama empat hari terakhir yang berlangsung rusuh.
Sebanyak 15 orang ditangkap di Rosendaal kala pemrotes menyalakan kembang api besar-besaran hingga menyebabkan sebuah sekolah terbakar.
Para pengunjuk rasa juga menembakkan kembang api dan menyebabkan kerusakan parah di kota Enschede, Groningen, Leeuwarden, dan Tilburg.
Total sebanyak 145 orang ditangkap akibat kerusuhan dalam demonstrasi anti-lockdown di berbagai daerah sejak akhir pekan lalu.
Demonstrasi berujung ricuh mulai terjadi pada Jumat (19/11) di Rotterdam. Sekitar 51 orang ditangkap dan tujuh orang terluka di hari itu.
Pada Sabtu (20/11), lima polisi terluka akibat bentrokan yang terjadi di Den Haag. Para pengunjuk rasa melemparkan batu, membakar sepeda, dan menembakkan kembang api.
Sebanyak 19 orang ditangkap di hari itu.
Tak hanya itu, beberapa pemuda juga marah dengan larangan perayaan Malam Tahun Baru yang diterapkan pemerintah Belanda.
Belanda sendiri menerapkan kembali beberapa tindakan lockdown kepada warganya sejak minggu lalu. Berdasarkan aturan itu, bar, restoran, dan toko-toko non-esensial lainnya diwajibkan tutup pukul 19.00 setidaknya selama tiga pekan mulai Sabtu (13/11).
Pemerintah juga mengimbau warga untuk bekerja dari rumah sebisa mungkin. Selain itu, acara olahraga juga tak boleh dihadiri penonton dalam beberapa pekan mendatang.
Meski demikian, beberapa fasilitas umum, seperti sekolah, teater, dan bioskop masih diizinkan untuk beroperasi.
Mengutip data Universitas Johns Hopkins, kenaikan angka kasus harian positif di Belanda mencapai 23.002 kasus pada Senin (22/11). Angka ini cukup tinggi mengingat negara ini jarang sekali mendapatkan penambahan kasus lebih dari 20 ribu sejak awal pandemi.
Penambahan kasus positif harian di Belanda juga terus mencapai 20 ribu dalam seminggu terakhir.
Dikutip Reuters, Belanda mulai mengirim pasien Covid-19 ke Jerman demi mengurangi tekanan rumah sakit yang kewalahan menangani gelombang baru infeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir.
Selama sepekan, Belanda mendeteksi total 153.957 kasus Covid-19 baru, naik 39 persen dari minggu sebelumnya.
https://bit.ly/3CWrTzw
Peperangan selalu mengorbankan banyak lini seperti contohnya adalah fasilitas kesehatan, lingkungan tempat tinggal yang aman dan nyaman, bahkan nyawa sebagai taruhannya.
Tahukah Anda bahwa perang pertama kali terjadi bukan di bumi, lalu dimanakah itu? Di Surga. Di dalam kitab Wahyu 12:4 menyatakan bahwa: “Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.”
Dalam firman tersebut dengan jelas menyatakan bahwa ekor dari Setan itu menyeret sepertiga bintang-bintang (malaikat terang) dari langit (surga). Setan beserta para malaikat jahat jatuh ke bumi dan selanjutnya mencobai Hawa, Anda dapat temukan itu dalam kitab Kejadian pasal 3.
Apakah saat ini pertempuran itu masih berlangsung? Ya. Bentuk pertempuran ini terjadi di hati umat manusia.
Setan berusaha untuk mengambil alih kuasa keIlahian melalui penyembahan. Yang kita tahu bahwa penyembahan adalah hak dari Pencipta Kita yaitu Yesus Kristus.
Penyembahan menjadi issue utama dalam peperangan yang melibatkan kuasa kegelapan melawan kuasa terang. Setan mencoba menarik manusia dengan segala kecintaan diri dan hidup serba mengikuti kata hati dengan berbelok dari ketetapan atau hukum Ilahi.
Amsal 4:23,26-27 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.
Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.”