Friday, April 26, 2024
Google search engine
HomeAktifitasBelajar Firman TuhanSEORANG PENABUR IV - Di Tengah tengah Duri

SEORANG PENABUR IV – Di Tengah tengah Duri

“Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekhawatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit itu sehingga tidak berbuah.”

[AkhirZaman.org] Benih injil itu sering jatuh di tengah duri dan semak yang merusak; dan bila tidak ada perubahan akhlak dalam hati manusia, jika kebiasaan kebiasaan dan perbuatan perbuatan yang lama dan kehidupan lama yang penuh dosa tidak ditinggalkan, jika perangai setan tidak dikeluarkan dari jiwa itu, maka tanaman gandum itu akan terhimpit. Duri duri akan menjadi hasil tanah dan akan membunuh gandum itu.

Rahmat hanya bisa tumbuh subur dalam hati yang selalu dipersiapkan untuk benih benih kebenaran yang berharga. Duri duri dosa akan bertumbuh di tanah yang mana saja; ia tidak perlu dipelihara; tetapi rahmat harus dipelihara dengan saksama. Semak dan duri selalu siap sedia untuk tumbuh dan pekerjaan penyucian harus maju terus menerus. Jika hati itu tidak dipelihara di bawah pengendalian Allah, jika Roh Kudus tidak bekerja terus menerus untuk membersihkan dan meninggikan tabiat itu, kebiasaan kebiasaan yang lama akan menunjukkan dirinya dalam hidup Orang boleh mengaku percaya kepada injil; tetapi kecuali mereka disucikan oleh injil, pengakuan mereka adalah sia sia. Jika mereka tidak mendapat kemenangan di atas dosa, maka dosa memperoleh kemenangan di atas mereka. Duri duri yang telah dibebat tetapi tidak dicabut akarnya akan tumbuh pesat, sampai tanah itu penuh dengan onak berduri.

Kristus menyebutkan hal hal yang berbahaya terhadap jiwa. Sebagai mana yang dicatat oleh Markus, la menyebutkan kekhawatiran akan dunia ini, tipu daya kekayaan dan nafsu terhadap hal hal yang lain. Lukas menyebutkan mengenai, kekhawatiran, kekayaan dan kepelesiran hidup ini. Inilah yang menghimpit firman itu, benih rohani yang sedang bertumbuh. Jiwa itu berhenti menarik makanan dari Kristus dan mati secara rohani dari dalam hati.

“Kekhawatiran dunia ini.” Tidak ada golongan manusia yang bebas dari pencobaan kepada kekhawatiran dunia. Bagi orang miskin, kerja keras serta hal hal yang tidak dinikmati dan takut akan kekurangan membawa kebingungan dan beban. Kepada orang kaya datang rasa takut rugi serta banyak kekhawatiran  yang lain lagi. Banyak dari pengikut¬pengikut Kristus lupa kepada pelajaran yang telah diminta kepada kita supaya belajar dari bunga di padang. Mereka tidak percaya kepada pengawasan Nya yang tetap. Kristus tidak dapat memikul beban mereka, sebab mereka tidak menyerahkan beban itu kepada Nya. Oleh sebab itu ke¬khawatiran hidup, yang harus mendorong mereka kepada Juruselamat untuk memperoleh pertolongan dan penghiburan, memisahkan mereka dari Dia.

Banyak orang yang bisa berguna dalam pekerjaan Allah menjadi cenderung untuk memperoleh kekayaan. Seluruh tenaganya diserap dalam usaha usaha perdagangan dan mereka terpaksa melalaikan hal hal yang bersifat rohani. Dengan demikian mereka memisahkan dirinya dari Allah. Kita diperintahkan dalam Kitab Suci agar tidak “kerajinanmu kendor.”20 Kita harus bekerja supaya kita dapat memberi kepada orang yang susah. Orang Kristen harus bekerja, mereka harus melibatkan diri dalam pekerjaan dan mereka dapat melakukan ini tanpa berbuat dosa. Tetapi banyak orang menjadi terlalu sibuk dalam pekerjaan sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk berdoa, tidak ada waktu untuk mempelajari Alkitab, tidak ada waktu untuk mencari dan menyembah Allah. Sewaktu waktu kerinduan jiwa itu mencari kesucian dan sorga; tetapi tidak ada waktu untuk meninggalkan pekerjaan yang hiruk pikuk dari dunia ini untuk mendengar kepada kebesaran dan penurutan yang penuh kuasa dari Roh Allah. Perkara perkara yang kekal dianggap lebih rendah, sedang perkara¬perkara dunia dianggap lebih penting. Adalah mustahil bagi benih firman itu untuk mengeluarkan buah; karena kehidupan jiwa itu diberikan untuk memberi makan kepada duri duri keduniawian.

Dan banyak orang yang bekerja dengan tujuan yang berbeda beda, jatuh ke dalam kesalahan yang sama. Mereka bekerja untuk kebaikan orang lain; kewajiban mereka menekan, tanggung jawab mereka begitu banyak dan mereka mengizinkan pekerjaan mereka begitu banyak sehingga menyingkirkan kebaktian. Berhubungan dengan Allah perantaraan doa dan belajar firman Nya dilalaikan. Mereka lupa bahwa Kristus berkata, “di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa apa.” 21 Mereka berjalan terpisah dari Kristus, hidup mereka tidak diisi oleh rahmat Nya dan ciri ciri mementingkan diri tampak nyata. Pelayanan mereka dirintangi oleh keinginan mencari keunggulan, dan sifat sifat yang kasar dan tidak disukai dari hati yang belum ditaklukkan. Di sinilah salah satu rahasia utama dari kegagalan dalam pekerjaan kekristenan. Itulah sebabnya hasil hasil yang diperoleh sangat sedikit.”Tipu daya kekayaan.” Cinta akan kekayaan mempunyai kuasa merangsang, kuasa menipu. Terlalu sering orang yang memiliki harta dunia lupa bahwa Tuhanlah yang memberikan mereka itu kuasa untuk mendapatkan kekayaan. Katanya, “Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.” 22 Kekayaan mereka, gantinya membangkitkan syukur kepada Allah, membawa kepada pengagungan diri sendiri. Mereka kehilangan kesadaran terhadap ketergantungan Nya pada Allah serta kewajibannya terhadap sesama manusia. Gantinya menganggap kekayaan itu sebagai suatu talenta yang harus digunakan bagi kemuliaan Allah dan untuk mengangkat umat manusia, mereka memandangnya sebagai suatu cara untuk melayani dirinya sendiri. Gantinya mengembangkan dalam diri manusia sifat sifat Allah, kekayaan yang digunakan menumbuhkan sifat sifat setan di dalam dirinya. Benih firman itu terhimpit di tengah¬tengah duri.

“Dan kepelesiran hidup ini.” Dalam mereka memuaskan kepelesiran dan pengagungan diri sendiri terdapat bahaya. Segala kebiasaan memanjaka diri melemahkan kekuatan fisik, yang menggelapkan pikiran, atau yang menumpulkan penglihatan rohani, adalah “keinginan keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.” 23

“Dan keinginan keinginan yang lain lagi.” Ini tidak selalu perkara-perkara yang berdosa dalam dirinya sendiri, tetapi sesuatu yang diutamakan ganti kerajaan Allah. Apapun yang menyimpangkan pikiran dari Kristus,adaIah musuh bagi jiwa itu.

(20) Roma 12:11;
(21) Yohanes 15:5;
(22) Ulangan 8:17; 
(23) 1 Petrus 2:11

Disadur dari buku “Christ Object Lessons” (Perumpamaan Tuhan Yesus) Oleh: Ellen G White

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?