( Dalam pelajaran yang lalu kita telah mempelajari bahwa kemunculan Muhammad adalah bagian dari nubuatan Alkitab di Wahyu 9:1. Namun kita mengakhirinya dengan pertanyaan: Dari mana Muhammad mendapatkan ilham untuk mendirikan agamanya? Hal ini sangatlah penting karena pada sekarang ini banyak orang yang percaya bahwa semua agama adalah sama baiknya. Apakah Islam dari bawah ataukah dari atas? Dan apakah ’peran’ Muhammad dalam sejarah Kristen menjadi amat penting untuk dimengerti dewasa ini? Kita akan jawab dalam pelajaran berikut ini. Namun bilamana Anda belum mempelajari artikel “Wahyu 9: Islam Dalam Nubuatan Alkitab 1”, kami menyarankan supaya Anda membacanya terlebih dahulu. http://goo.gl/qwELZV )
3. RAJA YANG MEMERINTAH MEREKA (orang-orang Arab) IALAH MALAIKAT JURANG MAUT, NAMANYA DALAM BAHASA IBRANI ADALAH ABADON (PEMUSNAH) – Wahyu 9:11.[AkhirZaman.org] Siapakah raja atas jurang maut – tempat kekuasaan Setan – yang tidak kelihatan itu? Lusifer adalah malaikat atas jurang maut! Nabi Yesaya menyatakan bahwa Lusifer sebagai pemusnah yang luar biasa. Sepeninggal Muhammad dalam kurun waktu sepuluh tahun pertama, penerus kepemimpinan Islam semakin terilhami untuk menghancurkan dan memusnahkan. “Orang-orang Timur memusnahkan 36.000 kota atau istana, menghancurkan 4.000 gereja dan membangun 1.400 masjid.”
Gibbon mencatat, “Muhammad seperti diperintahkan untuk berkhotbah dan berperang, dan penggabungan dari kedua hal yang berlawanan ini… membuat dia berhasil: suaranya mengundang bangsa Arab untuk merdeka dan menang, untuk mengangkat senjata dan merampas, memuaskan hawa nafsu mereka, di dunia ini dan dunia yang akan datang.”
“…Dari semua sisi, orang-orang Arab ini dipikat oleh standard agama dan barang jarahan mereka, para rasul memuaskan birahi mereka dengan ijin yang diberikan untuk memperbudak tawanan wanita sebagai istri-istri atau gundik-gundik … ‘Pedang itu (kata Muhammad) adalah kunci surga dan neraka. Setitik darah demi Allah, satu malam dalam peperangan adalah lebih berharga daripada dua bulan berpuasa atau berdoa. Siapa yang mati dalam peperangan dosanya akan diampuni. Pada hari penghakiman lukanya akan dibalut bagaikan bunglon dan bau harum dan lengannya yang hilang akan digantikan dengan tangan malaikat dan kerub.‘ Jiwa pemberani bangsa Arab dibakar dengan semangat: gambaran dunia yang penuh angan-angan tergambar dalam pikiran mereka; dan kematian yang mereka akibatkan dijadikan sebagai alat pemberi semangat dan pengharapan… Quran menanamkan prinsip nasib dan takdir. Hasilnya adalah bukan sebuah ilham tetapi keberanian yang salah. Serdadu Arab maju ke medan perang dengan keyakinan bahwa kehidupan mereka telah ditetapkan bahwa walau itu tinggal di rumah atau maju berperang, takdir mereka selalu mengikuti mereka…”
“Serdadu yang mati dalam medan pertempuran dipastikan mendapatkan firdaus dan tempat di sisi Muhammad yang menyebabkan mereka maju tanpa gentar; tidak ada bahaya tanpa usaha; mereka telah ditakdirkan untuk musnah dalam tidur mereka; atau selamat dan tak terkalahkan ditengah-tengah panah musuh-musuh mereka …”
“Amarah orang-orang ini dipersenjatai untuk memerangi umat manusia dengan semangat yang mereka dapatkan melalui ijin untuk merampas, membunuh, dan membalas dendam.”
Surga orang-orang Muslim janjikan adalah surga yang penuh nafsu seksual dan lahiriah. “Tujuh puluh dua gadis mata hitam yang luar biasa cantiknya, penuh dengan bunga-bunga kegadisan, perawan murni, dan kenikmatan yang tiada taranya, akan didapat oleh orang beriman yang terkejam; sesaat kenikmatan yang akan dinikmati selama seribu tahun, dan nikmatnya akan ditambahkan seratus kali lipat, untuk membuktikan bahwa pengorbanan mereka memang layak.”
Hal ini adalah daya tarik hawa nafsu agama baru ini yang mengilhami kekejaman bangsa-bangsa Arab itu untuk maju mengalahkan Kerajaan Romawi. Seperti yang dikatakan Professor Davis, “Bagaikan sebuah meteor yang datang entah dari mana muncullah sebuah agama baru, sebuah agama yang berpusat pada kekuasaan dan bukanlah kasih, sebuah militan agresif yang fanatik yang mempunyai daya tarik terhadap kejahatan dalam diri manusia, dan hanya sedikit mengajarkan kebaikan.”
Edward Gibbon adalah seorang skeptis, seorang yang tidak percaya Tuhan dan yang membuat pandangan sejarahnya lebih tegas, walau pandangannya (tanpa dia sadari) condong kepada Alkitab. Pandangannya mungkin hampir sama dengan para pemikir Kristen di Barat yang memberikan citra negatif terhadap Muhammad dan agama barunya.
Para ahli sejarah telah mengakui bahwa sangkakala kelima dengan tepat dikenakan kepada satu kuasa, dan kuasa itu adalah Kerajaan Arab yang bangkit pada abad ke-7 T.M.
Dr. Albert Barnes, seorang komentator Prebisterian terkenal mengatakan, “Ajaibnya semua komentator setuju bahwa sangkakala ini melambangkan kerajaan orang-orang Timur, atau kebangkitan dan kemajuan sebuah agama dan kerajaan, yang dibangun oleh Muhammad. “
4. RUPA BELALANG ITU SAMA SEPERTI KUDA YANG DISIAPKAN UNTUK PEPERANGAN – WAHYU 9:7
Ketika seseorang memperhatikan belalang-belalang Arab, ia akan melihat bahwa mereka terlihat seperti kuda-kuda kecil. Nyatanya orang Beduin menggambarkan diri mereka sebagai “pasukan berkuda’. Bahasa Italia tua menyebut mereka sebagai Kavaletta, yang artinya “kuda-kuda kecil”.
Belalang digunakan dalam kitab suci untuk menggambarkan jumlah yang besar, dan ini adalah lambang yang tepat untuk menggambarkan kawanan orang Arab yang menjelajahi padang pasir untuk menguasainya. Nabi Nahum mengatakan, “Berjumlah besar seperti belalang.” Nahum 3:15. “Orang-orang itu datang maju . . . datangnya itu berbanyak-banyak seperti belalang.” Hakim-hakim 6:5. Suku-suku Arab datang dari padang pasir Arab berbanyak-banyak, dengan pesatnya, dan tanpa hambatan, tepat seperti kawanan belalang.
Para pejuang Arab dilambangkan seperti “kuda-kuda yang siap berperang.” Hal ini juga adalah gambaran yang tepat mengenai kekuatan militer yang digunakan oleh orang-orang Arab dalam strategi perangnya. Edward Gibbon mengatakan, “Sekali lagi saya menegaskan, bahwa kekuatan suku-suku Arab lebih gencar daripada kekuatan militer Yunani dan Roma, dalam hal keteguhan dan kekompakan prajurit-prajuritnya. Kekuatan militer mereka terdiri dari prajurit berkuda dan prajurit ahli panah.”
5. MEREKA MENGENAKANBAJU ZIRAH YANG TERBUAT DARI BESI
Tiga ahli sejarah Arab memastikan bahwa para serdadu-serdadu Arab dari timur tersebut berbaju zirah besi.
6. BUNYI SAYAP MEREKA BAGAIKAN BUNYI KERETA-KERETA YANG DITARIK BANYAK KUDA, YANG SEDANG LARI KE MEDAN PEPERANGAN – WAHYU 9:9
Hal ini dengan tepat menggambarkan penyerbuan belalang. Ketika kawanan belalang mengerumuni lembah-lembah suaranya seperti kereta-kereta kuda yang sedang lari ke medan peperangan. Dengan tepat hal ini menggambarkan pasukan berkuda serdadu-serdadu Arab yang maju ke medan peperangan seperti yang telah diketahui kebanyakan orang, membawa ketakutan yang mencekam yang menyelimuti dunia pada saat itu.
7. DI ATAS KEPALA MEREKA ADA SESUATU YANG MENYERUPAI MAHKOTA EMAS –WAHYU 7:7.
Hal ini kemungkinan melambangkan warna-warna mereka. Sangat menarik bila kita memperhatikan bahwa nabi Yehezkiel dalam menggambarkan orang-orang Arab dari Syeba, “…mahkota kemuliaan di atas kepalanya.” Yehezkiel 23:42. Apakah perlambang mahkota ini? Sebuah pepatah Arab mengatakan bahwa Allah telah memberikan empat hal yang unik kepada orang-orang Arab:
* Turban mereka melebihi mahkota mereka.
* Tenda-tenda mereka melebihi tembok dan rumah-rumah.
* Perisai mereka melebihi segala kubu pertahanan mereka.
* Puisi mereka melebihi hukum-hukum tertulis mereka.
Niebuhr, seorang musafir dari Timur dalam menggambarkan turban orang-orang Arab yang kaya mengatakan, “Orang-orang Arab mempunyai lima pangkat, yang satu di atas yang lainnya… di mana yang menutupi seluruh kepalanya biasanya berarti orang kaya diliputi dengan emas.” Alwood. ‘Key to Revelation.’ Vol.I. p 340. –(30 A).
Muhammad mengatakan, “Tunjukkanlah dengan memakai turban, karena itulah cara-cara malaikat.”
8. MUKA MEREKA SAMA SEPERTI MUKA MANUSIA (PRIA) – WAHYU 9:7
Apakah hal yang khusus dari muka seorang pria? Dalam hal apa muka pria berbeda dari muka wanita? Jawabannya adalah pada pria tumbuh rambut di wajahnya dalam bentuk jenggot. Edward Gibbon dalam menggambarkan orang-orang Arab pada saat itu mengatakan, “Dadanya dihiasi dengan keberanian, kesabaran dan ketenangan hati. Keteguhan dan ketetapan pikiran nyata dari pemandangan lahiriahnya, cara bicaranya pelan, tegas dan tepat. Jarang ia tertawa, hanya raut mukanya yang penuh dengan rambut menggambarkan kedewasaan.”
Orang-orang Arab tercatat selalu mempunyai jenggot, berlawanan dengan suku-suku Gotik – keempat sangkakala pertama dikenal dengan mempunyai wajah yang mulus dan tanpa rambut. Sebuah hal yang bertolak belakang!
9. RAMBUT MEREKA SEPERTI RAMBUT PEREMPUAN – WAHYU 9:8
Apakah yang unik dari rambut wanita? Alkitab mengatakan, “Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.” 1 Kor.11:14-15.
Nubuatan mengatakan bahwa orang-orang Arab pada saat itu mempunyai rambut panjang. Pada zaman Romawi pada saat Rasul Paulus menuliskan bahwa rambut panjang bagi pria adalah kehinaan.
Lima ahli sejarah menuliskan fakta bahwa orang-orang Arab pada zaman Muhammad memang-benar-benar memiliki rambut panjang. Dalam puisi terkenal berjudul “Antar”, yang ditulis pada zaman penyerbuan Arab mengatakan, “Ia mempunyai pembawaan yang sopan, memilin-milin kumisnya, menyibakkan rambutnya dari pundaknya meletakkannya dalam turbannya.” Lalu, “Rambutnya bergerai jatuh pada pundaknya.” “Kita akan menggantungnya pada sisi rambutnya.”
10. GIGI MEREKA SAMA SEPERTI GIGI SINGA – WAHYU 9:8
Ini adalah lambang keberanian dan kuasa pemusnah orang-orang Arab dalam penyerangannya. Seperti yang telah dicatatkan tadi bahwa singa berhubungan dengan suku-suku Arab. Dalam melambangkan orang-orang Arab nabi Yesaya mengatakan, “Melalui suatu negeri yang penuh kesesakan dan kesempitan, tempat singa betina dan singa jantan.” Yesaya 30:6
Para ahli ilmu alam memberitahukan bahwa asal tempat tinggal singa adalah daerah Arab. Seringkali Afrika dikenal sebagai tempat tinggal singa tetapi Afrika sangatlah berdekatan dengan gurun Arabia dan pada asalnya di gurun Arabia terdapat banyak hutan-hutan yang sangat berbeda daripada sekarang ini. Dalam kesusastraan Arab singa-singa adalah perlambang yang digunakan oleh para pejuang-pejuang yang gagah berani.
Gibbon mengatakan, “Eutikus si bapa tua memperhatikan orang-orang Arab dari gurun Sinai berjuang dengan semangat bagaikan singa-singa yang gagah berani.”
(apakah lagi yang Alkitab gambarkan mengenai kemunculan mula-mula umat Islam – yang dalam hal ini berasal dari tanah Arab? Kita lanjutkan dalam pelajaran selanjutnya)