Thursday, April 18, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan HarianTUHAN BERBICARA DALAM PEMBICARAAN TAK SEMPURNA

TUHAN BERBICARA DALAM PEMBICARAAN TAK SEMPURNA

“Karena Allah berfirman dengan satu cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.” Ayub 33:14

AkhirZaman.org: Tuhan berbicara kepada manusia dalam pembicaraan yang tidak sempurna, supaya panca indera yang sudah merosot, daya tangkap yang telah tumpul oleh persepsi keduniawian, dari para makhluk bumi ini dapat menaruh perhatian lalu bertanya mencari disertai menyelediki lebih dalam agar mengerti akan kata-kata-Nya.

Begitulah ditunjukkan oleh sikap Allah dalam merendahkan diri-Nya, yang mana Ia mau menemui manusia yang telah jatuh dalam dosa serta kesalahan di dunia ini, oleh mana manusia yang sesungguhnya berada dalam kehampaan karena tidak berdaya melepaskan diri mereka.

Tuhan Berbicara secara Sederhana

Firman yang sempurna, sebagaimana Allah sempurna adanya, namun ketika Tuhan berbicara kepada manusia sebagaimana adanya dalam kata-kata yang sederhana, bukan menyatakan suatu jawaban terhadap gagasan-gagasan Allah yang dibesar-besarkan.

Sebagaimana perkiraan banyak orang, pengungkapan-pengungkapan yang kuat menjadi patah dihadapkan dengan kebesaran pemikiran, walaupun para penulis ini telah memilih bahasa yang paling tepat agar dapat diungkapkan melalui mana kebenaran-kebenaran pendidikan yang lebih tinggi disampaikan.

Makhluk-makhluk berdosa hanya dapat memandang bayangan dari kecemerlangan kemuliaan surga yang akan datang itu, namun kelak akan memandangnya dengan pasti. [Kolose 2:17] Tak ada manusia yang boleh menyatakan penghakiman atas firman Allah.

Baik di Tabernakel (Battle Creek) maupun diperguruan tinggi mata pelajaran mengenai Ilham telah diajarkan, dan manusia fana telah mengambil bagian dirinya sendiri untuk mengatakan bahwa beberapa perkara dalam Kitab Suci memang di ilhamkan dalam nada yang tidak diilhamkan.

Tidak Mengkritik Tulisan Firman-Nya

Kepada Hamba-Nya telah ditunjukkan bahwa Tuhan tidak mengilhamkan Firman-Nya melalui tulisan-tulisan mengenai ilham yang dimuat dalam majalah review, namun tidak menyetujui pengukuhannya di hadapan orang-orang muda kita diperguruan tinggi.

Bila manusia terjun untuk mengkritik firman Allah, mereka terjun di atas tanah yang suci dan kudus, dan lebih baik mereka takut dan gentar serta menyembunyikan pengetahuan mereka sebagai suatu kebodohan.

Allah tidak menentukan manusia untuk menyatakan penghakiman atas firman-Nya, sambil memilih beberapa perkara sebagai yang diilhamkan dan mengecilkan yang lain sebagai yang tidak diilhamkan.

Kesaksian-kesaksian itu telah diperlakukan dengan cara yang sama; tetapi Allah tidak setuju dengan hal ini.

Keterangan di sini adalah pada serangkaian tulisan penulis yang mengakui bahwa ada Perbedaan-perbedaan dalam derajat ilham.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?