[AkhirZaman.org] Tidak Ada Pikiran Untuk Bercerai. Ditinjau dari sudut pandang hukum-hukum Tuhan, jika sang istri adalah seorang yang tidak seiman dengan suami dan bersifat menentang, suaminya yang beriman tidak boleh menceraikannya hanya berdasarkan hal tersebut sebagai alasan. Supaya sesuai dengan hukum Tuhan, suami yang beriman harus tetap hidup bersama istrinya yang tidak seiman itu kecuali sang istri memilih untuk meninggalkan suaminya.–Letter 8, 1888.
Kewajiban Seorang Istri Kristen.* Saya harus memberitahukan kepadamu sesuatu yang datangnya dari Allah…. Tuhan mempunyai suatu pekerjaan untuk engkau lakukan; itu bukan suatu pekerjaan untuk kepentingan umum tetapi sesuatu yang sangat penting, suatu pekerjaan di dalam rumah tanggamu sendiri yaitu supaya engkau setia memelihara kedudukanmu sebagai istri dan sebagai ibu. Tidak ada orang lain yang dapat melaksanakannya bagimu. Itu adalah tugasmu sendiri.
Roh Kudus dan firman Allah mengatakan demikian. Mengingat hal ini, mari kita membaca apa yang diilhamkan Yesus kepada Paulus untuk diteruskannya kepada Titus. Ia ditugaskan untuk mengatakan “Apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat: Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda untuk mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang” (Titus 2:1-5).
Tugas Pertama Seorang Istri Adalah Mengurus Rumah Tangganya. Dengan kutipan ayat Alkitab tadi terpampang di depanmu, saya bertanya apa maksudmu menghabiskan waktumu di Battle Creek? Apakah Allah memanggilmu untuk mengabaikan rumah tanggamu? Tidak, tidak saudariku, Tuhan telah menunjukkan kepadaku bahwa engkau berbuat salah sebab tidak melakukan tugasmu yang sebenarnya.
Suamimu membutuhkanmu; anak-anakmu memerlukan ibu mereka. Engkau menyimpang dari jalan yang seharusnya engkau tempuh sebab Yesus yang memimpin perjalanan itu tidak menyuruhmu ke sana. Yesus berkata kepadamu: “Ikut Aku”, dan Ia akan memimpinmu untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga yang sekarang sangat terlalaikan. Suara Tuhan tidak memanggilmu untuk memisahkan kepentinganmu dari kepentingan suami dan anak-anakmu. Tugasmu yang pertama adalah dalam rumah tangga. Roh Allah tidak memberimu pekerjaan, atau telah menyanggupkan engkau untuk melakukan suatu pekerjaan yang bertentangan dengan ucapan-Nya sendiri….
───────
*Ditulis untuk seorang ibu rumah tangga yang oleh karena perlakuan buruk suaminya telah meninggalkan keluarganya dan menjadi pengabar injil.
Nasihat Kepada Seorang Ibu. Engkau mempunyai suatu tugas yang kudus, panggilan suci untuk menunjukkan contoh cara hidup Kristen sebagai istri dan ibu yang setia: yang pantas disayangi, sabar, ramah-tamah namun tegas dalam kehidupan rumah tanggamu; mempelajari metode yang tepat dan mendapat kebijaksanaan untuk dapat dengan cepat memahami perasaan anak-anakmu sementara engkau melatih mereka untuk memelihara jalan Tuhan. Sebagai anak Allah yang rendah hati, belajarlah di dalam sekolah Kristus; usahakan terus mengembangkan kuasamu untuk melakukan tugas yang paling sempurna, melakukan pekerjaan di rumah dengan seksama, baik melalui petunjuk dan teladan.
Dalam pekerjaan ini engkau akan mendapat pertolongan Allah; tetapi jika engkau tidak mengacuhkan tugasmu sebagai istri dan ibu dan mengulurkan kedua tanganmu meminta kepada Tuhan suatu pekerjaan yang lain, ketahuilah bahwa Ia pasti tidak menyatakan sesuatu yang bertentangan; Ia menempatkan engkau untuk melakukan tugas memelihara rumah tanggamu. Jika engkau mengira ada satu pekerjaan lain yang lebih besar dan lebih mulia diberikan kepadamu selain dari yang sudah dipercayakan kepadamu itu, engkau telah tertipu. Dengan melalaikan suami dan anak-anakmu karena melakukan sesuatu yang engkau kira adalah tugas agama, misalnya untuk menghadiri pertemuan atau mengerjakan sesuatu untuk orang lain, memberi pelajaran Alkitab atau menyampaikan pekabaran untuk yang lain, engkau telah melakukan hal yang bertentangan langsung dengan ilham yang diterima Paulus untuk disampaikan kepada Titus. Agama Kristus tidak pernah memimpin seorang istri dan ibu rumah tangga untuk melakukan seperti apa yang engkau lakukan.
Sekaranglah waktunya mengusahakan pengamalan pengetahuanmu tentang Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dengan berhasil, sebab anak-anakmu berada dalam usia di mana mereka paling memerlukan seorang ibu. Jiwa yang gelisah memang cenderung berbuat nakal; pikiran yang aktif jika dibiarkan kosong tak berisi hal yang baik akhirnya akan menanggapi bisikan setan. Anak-anak memerlukan pengawasan yang waspada dari seorang ibu. Mereka perlu diberi perintah, dibimbing dalam jalan yang benar, dilindungi dari kejahatan, dimenangkan melalui kasih sayang dan diteguhkan dalam kebiasaan berbuat baik melalui latihan yang dilakukan dengan rajin.
Juruselamat melihat suatu nilai dan kemuliaan dalam setiap jiwa, karena citra Allah yang terdapat pada manusia. Yesus mati agar anak-anakmu akan beroleh hidup yang kekal. Ia memandang kepada mereka dengan kasih ilahi. Jiwa mereka dapat diselamatkan ke dalam hidup yang kekal dan jiwa anak-anakmu itu sungguh berharga seperti jiwa orang lain. Tuhan tidak memanggilmu untuk melalaikan rumah tangga, suami serta anak-anakmu. Ia tidak pernah melakukan pekerjaan seperti ini dan Ia tidak akan pernah melakukannya. Di depan pintu rumahmu terhampar sebidang lahan untuk engkau usahakan dan Allah akan menganggap engkau bertanggungjawab dalam pelaksanaan tugas yang diberikan-Nya kepadamu. Melalui doa yang tekun dan terus-menerus belajar, engkau dapat menjadi bijaksana dalam keluargamu, mempelajari pembawaan yang berbeda-beda dalam diri anak-anakmu dan dengan hati-hati mencatat kelakuan mereka. Engkau adalah guru dalam sekolah kecil dalam rumah tanggamu. Kalau engkau mencari kebijaksanaan dari Tuhan untuk mengerti jalan-Nya dan mengikuti-Nya, Ia akan memimpinmu, bukan menjauh dari rumahmu melainkan untuk kembali ke rumahmu itu.
Kemiskinan Bukan Dosa. Jika engkau seorang di antara mereka yang menjadi terang dunia, maka cahayamu itu akan menerangi rumah tanggamu. Selama ini kemiskinan telah menjadi bagianmu dan engkau tak dapat melepaskan dirimu dari keadaan itu, dan itu bukan dosa. Tetapi pikiranmu terbiasa memandang segalanya dalam sorotan yang terlalu tajam, dengan berlebihan. Dalam hal ini engkau perlu mendapat pelajaran di kaki Yesus; engkau perlu lebih mempercayai Yesus dan mengurangi kekhawatiranmu; engkau perlu memiliki iman sejati dalam janji-janji Allah. Sementara itu engkau haruslah bekerja bersama Allah, memperbaiki pikiranmu supaya engkau berhasil menanamkan suatu roh ketenangan, hati yang mengasihi, agar engkau dapat mengilhami mereka dengan cita-cita yang murni, memupuk di dalam diri mereka sifat yang menyukai kejujuran, yang murni dan yang suci.
Pemeliharaan Allah Untuk Anak-anak. Jangan pernah berpikir untuk sesaat pun bahwa Allah telah memberi engkau tugas yang pelaksanaannya menyebabkan engkau harus meninggalkan anak-anakmu. Jangan tinggalkan mereka mengalami demoralisasi karena pergaulan yang tidak pantas dan mengeraskan hati mereka melawanmu. Engkau sama sekali salah menggunakan terang yang ada padamu. Tindakanmu menimbulkan kesulitan yang lebih besar bagi anak-anakmu untuk menuruti kehendak Allah dan merebut hidup yang kekal. Allah memelihara mereka dan seharusnya engkau pun demikian jika engkau mengaku sebagai anak-Nya.
Pada waktu yang lalu engkau telah berbuat kesalahan karena terlalu kuatir mengenai anak-anakmu. Engkau tidak sepenuhnya mempercayai Allah dan engkau telah melakukan hal yang berlebihan untuk memenuhi keinginan mereka yang sebenarnya tidak membawa kebaikan bagi mereka. Dan sekarang engkau meninggalkan mereka, membiarkan mereka mengurus diri mereka sendiri. Jenis pengalaman yang bagaimana pulakah ini? Tentu bukanlah Allah dan kebenaran yang menjadi sumbernya. Engkau tidak menghormati Allah dengan mengaku bahwa engkau dipimpin Allah sementara melalaikan tugas untuk mendidik anak-anakmu….
Hak Suami Dan Anak. Apabila kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan tanpa mencadangkan sesuatu pun, maka kita akan melihat betapa pentingnya pekerjaan biasa yang kita lakukan sehari-hari dalam rumah tangga sehingga kita akan melakukannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Oh, saudaraku, walaupun engkau miskin dan martabatmu rendah, Yesus tidak meninggalkanmu karenanya tetapi juga Ia tidak memimpin engkau untuk meninggalkan keluargamu karena kemiskinan itu atau oleh alasan lainnya. Allah telah menunjuk engkau menjadi orang yang dipercaya untuk melakukan tugas penatalayanan dalam keluargamu. Usahakanlah mendidik dirimu untuk melaksanakan pekerjaan ini dan Ia akan mendampingimu dan memberkati semua usahamu sehingga nanti pada hari perhitungan akhir mengenai pelaksanaan tugasmu, Allah akan berkata, “Sabaslah hai hamba-Ku yang setiawan.”
Suamimu mempunyai hak; anak-anakmu mempunyai hak dan engkau tak dapat mengabaikannya. Apakah engkau memiliki satu talenta atau tiga bahkan lima talenta, Allah telah memberi suatu pekerjaan kepadamu. Banyak orang tua yang sangat melalaikan tugas mereka dalam rumah tangga. Mereka tidak mencapai ukuran yang ditetapkan menurut Alkitab. Tetapi mereka yang menelantarkan tugas memelihara rumahtangganya, teman hidup dan anak-anaknya, tak akan dipercayakan Allah untuk melakukan tugas menarik jiwa sebab telah terbukti bahwa mereka tidak setia terhadap janji mereka yang suci. Telah terbukti bahwa mereka tidak setia melaksanakan tanggungjawab mereka yang suci. Allah tidak akan mempercayakan kepada mereka kekayaan yang kekal….
Pekerjaan seorang ibu Kristen dimulai dari dalam rumahtangganya, yaitu membuat keadaan rumahtangga sebagaimana yang seharusnya, menyenangkan bagi suaminya, menyenangkan bagi anak-anaknya. Anak-anak yang kecil memerlukan tuntutan tangan seorang ibu yang mendidik mereka dengan setia….
Ibu Sebagai Agen Allah. Cacian dan omelan menyebarkan awan gelap dan kesuraman sekeliling jiwa, dan akan membawa kekecewaan dalam kehidupan rumahtangga. Para ibu tidak cukup menghargai biar separuh pun dari banyak kemungkinan dan kesempatan yang mereka miliki. Nampaknya mereka tidak dapat memahami bahwa pada hakikatnya mereka adalah benar-benar pekerja Injil, teman sekerja Allah dalam membantu anak-anak mereka untuk membangun tabiat yang seimbang. Inilah beban berat dalam pekerjaan yang Allah berikan kepada mereka. Seorang ibu adalah agen Allah untuk membentuk keluarganya menjadi Kristen. Ia harus menjadi teladan hidup beragama yang sesuai dengan Alkitab, menunjukkan bagaimana pengaruh agama itu mengendalikan hidup seseorang dalam melakukan tugas sehari-hari dan berbagai kesenangannya, mengajar anak-anaknya bahwa hanya oleh karunia mereka dapat diselamatkan melalui iman, dan iman itu sendiri adalah pemberian Allah. Pengajaran yang terus-menerus, menanamkan pengertian betapa pentingnya Kristus bagi sang ibu sendiri dan bagi mereka; kasih-Nya, kebaikan-Nya, keampunan-Nya sebagaimana dinyatakan dalam rencana penebusan, akan menimbulkan perasaan yang bersifat mempermuliakan, kesan yang suci, dalam hati.–Letter 28, 1890.
Istri Yang Suaminya Tidak Seiman. Kami menerima banyak surat untuk meminta nasihat. Seorang ibu mengatakan bahwa suaminya tidak seiman dengannya. Ia mempunyai beberapa anak, tetapi anak-anak itu telah diajar oleh ayah mereka untuk tidak menghormatinya. Keadaan anak-anaknya yang demikian menjadi beban yang sangat berat baginya. Ia tidak mengetahui apa yang harus dilakukannya. Kemudian ia mengutarakan keinginannya untuk melakukan sesuatu di dalam pekerjaan Allah dan bertanya apakah saya sependapat dengan dia bahwa menjadi tugasnyalah untuk meninggalkan keluarganya apabila ia sudah yakin tak ada sesuatu pun lagi yang dapat dilakukannya untuk mereka.
Saya menjawabnya begini: Saudariku, saya tak dapat melihat bagaimana mungkin engkau didapati tanpa cacat-cela di hadapan Allah sementara engkau meninggalkan suami dan anak-anakmu. Tak masuk akal saya bahwa engkau merasa dapat melakukannya. Pencobaan yang engkau alami selama ini mungkin sifatnya sangat menekan hidupmu. Tetapi walaupun sikap tidak hormat anak-anakmu telah sering memedihkan hatimu, saya merasa pasti bahwa adalah tugasmu untuk mengurus anak-anakmu itu. Inilah ladang untukmu bekerja. Mungkin ladang itu berbatu-batu, tanahnya gersang dan sulit diolah, tetapi engkau memiliki Seorang Kerabat Kerja dalam setiap usahamu untuk melaksanakan tugasmu dengan tiada gentar, penuh keyakinan, walaupun keadaan tidak mendukung. Yesuslah Penolongmu. Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan jiwa mereka yang hilang dan yang sedang menuju kebinasaan. Dan pertimbangkanlah pula bahwa sebenarnya dalam tugas ini engkau bekerja bersama dengan Allah.
Jangan menghindarkan diri dari tanggungjawabmu. Laksanakanlah tugas seorang pemberita Injil dalam rumahtanggamu setiap hari. Tidak hanya mengajar anak-anakmu pada waktu masih bayi tetapi lebih dari itu yaitu melatih mereka. Usahakan agar engkau tetap memegang teguh kendali terhadap anak-anakmu. Bukan hanya memberitahukan apa yang harus mereka lakukan tetapi dengan segala kemampuanmu usahakan agar keadaan sekitar mereka menyenangkan dan taburkan benih kebenaran yang indah itu di dalam kasih dan roh Yesus. Karena setan menggunakan suamimu untuk menentang usahamu, janganlah berkecil hati, teruskan perjuanganmu. Buatlah dirimu menjadi panutan. Bersikaplah seperti apa yang engkau inginkan menjadi sikap mereka. Berbuatlah seperti perbuatan yang engkau inginkan mereka lakukan. Layani suamimu dengan ramah pada setiap waktu dan dalam setiap kesempatan. Persatukan anak-anakmu berpaut kepadamu dengan tali kasih-sayang. Inilah tugasmu; ini beban yang engkau harus pikul. Jangan membicarakan kesulitan rumahtanggamu kepada seorang pun tetapi bawalah itu kepada Yesus. Beritahukan semua kepada-Nya, Ia akan mendengarmu.
Yesus “datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah” (Yoh. 1:11-13).
Karunia tidak diwariskan. Seorang ayah yang sangat jahat dapat mempunyai anak yang saleh; seorang ayah yang Kristen sejati mempunyai anak perisau. Biarlah para ibu memikul beban yang telah menjadi dua kali lipat beratnya akibat perbuatan kepala rumah tangga. Keadaan begini membuat pekerjaanmu menjadi lebih nyata yaitu memancarkan cahayamu dalam rumah tangga di mana setan sedang berusaha menarik anak-anak kepadanya. Akan berhasilkah setan mendapatkan mereka?
Biarlah semangat pekabar Injil dalam dirimu bangkit mengatasi keadaan darurat itu dan berkata: “Tidak, tidak; anak-anakku itu, walaupun ayah mereka tidak mengenal Tuhan, adalah tebusan darah Kristus. Saya ibu mereka. Saya akan memohon pertolongan Tuhan, dalam iman dan kerendahan hati agar Ia menyelamatkan bukan hanya anak-anakku tetapi juga ayah mereka bertobat.” Jangan membicarakan dan jangan meminta simpati dari suami dan anak-anakmu, tetapi nyatakanlah kehidupan yang ada di dalam Kristus. Dalam perkataan, dalam semangat, tabiat, kerendahan hati, dalam kesabaran, penguasaan diri dan dalam kegembiraan, biarlah engkau menjadi tanda penunjuk jalan yang menuju ke surga.
Jadilah saksi Kristus. Tunjukkan kekuatan dari pengharapan Kristen, yang dituang ke dalam apa yang terdapat di belakang tirai kaabah surga. Nyatakan bahwa jangkar imanmu tetap terpaut kokoh dalam semua keadaan. Buatlah rumahmu menyenangkan dan penuh sukacita. Engkau harus mempercayakan dirimu kepada Yesus setiap saat. Dapatkan kekuatanmu dari Yesus. Ia akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dengan sungguh-sungguh. Jika engkau mencari Dia dengan sepenuh hatimu, engkau akan menemukan-Nya.
Pekabaran Injil Oleh Ibu Dalam Rumah Tangga. Allah tidak memanggil para ibu menjauhi tugas pekabaran Injil dalam rumah-tangga sebab hal itu akan membiarkan anak-anak mereka berada di bawah pengaruh dan kuasa yang menyebabkan kemerosotan akhlak dan akan membinasakan jiwa. Bukankah anak-anaknya memerlukan pekabaran Injil? Bukankah anak-anaknya memerlukan usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh disertai doa yang tekun? Biarlah ia mencoba keterampilannya dalam rumahtangganya sendiri dahulu dalam melaksanakan tugas yang diberikan Allah kepadanya. Jika ia gagal total, itu berarti ia tak memiliki iman atau mungkin ia belum menyampaikan kebenaran dan belum mengamalkan kebenaran seperti Yesus. Setelah mengalami kegagalan bertahun-tahun lamanya, biarlah ia mencoba lagi dengan metode yang lain dan mencari nasihat Allah. Dalam doamu yang tekun bawalah kepada Allah apa yang dijanjikan-Nya. “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman dan sama sekali jangan bimbang” (Yakobus 1:5,6).
Kegembiraan Hati Lebih Baik Dari Keluhan. Apakah engkau merasa keadaan hidupmu sangat susah lalu mengeluh dan bersungut? Dan setelah melihat kenyataan bahwa cara begini tidak akan menolongmu, mulailah hidup yang baru. Berbicaralah dengan lembut; bergembiralah. Karena penolongmu adalah Yesus, nyanyikanlah pujian. Apabila menghadapi pencobaan, mendapat caci-maki jangan balas mencaci; dan lakukanlah tugas penarikan jiwa bagi anakmu yang belum menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Taburkan benih, benih kebenaran di dalam hati anak-anakmu. Perkataanmu haruslah terpilih secara bijaksana. Jangan luput dari pertimbanganmu bahwa engkau adalah pekabar Injil yang diutus Allah untuk menjadi terang dalam rumahtanggamu.
Sekali lagi saya katakan bahwa, bukanlah pekerjaan Allah memanggil seorang ibu untuk meninggalkan suami dan anak-anaknya lalu menyibukkan diri dengan suatu pekerjaan lain yang disangkanya lebih tinggi. Lakukanlah dengan tekun tugas yang langsung ada di hadapanmu.
Tempat Melaksanakan Tugas Adalah Di Rumah. Sedih hati saya apabila membaca surat dari para ibu yang mempunyai beberapa anak menanyakan, “Apakah saya akan meninggalkan anak-anak saya untuk melaksanakan tugas penyebaran injil?” Dalam takut akan Allah yang saya kasihi, saya katakan, jadilah pekabar Injil dalam rumahtanggamu. Didiklah dirimu sesuai dengan ajaran Alkitab, supaya engkau menjadi pekabar Injil yang sukses dalam rumahtanggamu, sebab lihatlah, mereka membutuhkan keselamatan itu karena mereka adalah orang berdosa. Jangan tinggalkan lahan garapanmu kalau pun itu tidak menyenangkan bagimu. Banyak orang yang bersedia mati syahid dan menahan penderitaan hidupnya secara diam-diam, yang tetap mempercayakan dirinya kepada Allah waktu mereka dicaci-maki dan dipancing untuk melakukan sesuatu, yang disakiti hatinya dan terluka oleh kata-kata yang mempersalahkan dengan kejamnya, orang yang nampaknya hidup untuk menderita; tak ada manusia yang menghiburkan, mereka hanya menerima penghiburan yang melegakan dari Yesus sumber kekuatan mereka. Orang yang demikian adalah pekabar Injil. Mereka adalah orang yang mulia di hadapan Kristus dan nama mereka tertulis di dalam buku kehidupan Anak Domba Allah.
Ingatlah, Yesus mengetahui semuanya itu–setiap kesusahan, setiap dukacitamu yang sangat dalam; Ia tidak akan membiarkanmu tenggelam karena tangan-Nya menatang engkau. Engkau dapat menjadi cahaya yang menerangi seluruh tetanggamu jika engkau berlaku sabar, ramah dan menahan diri. Dengan ini saudariku, anggaplah pertanyaanmu telah terjawab.–Ms 9, 1868.
Aman Dalam Janji-janji Allah. Sungguh perlu bagimu untuk percaya sepenuhnya kepada Allah. Saya menyesal bahwa di tempat tinggalmu terdapat sangat sedikit faktor yang mendukung hidup kerohanian. Banyak yang akan memberimu rasa simpati, tetapi mereka tidak memberi kelegaan kepada jiwa yang merindukannya, jiwa yang lapar, yang memar dan terluka dan yang memerlukan obat untuk menyembuhkannya. Jangan lupa bahwa Juruselamatmu hidup dan Ia memerintah. Berpegang teguhlah akan janji-janji Allah. Manusia yang menjadi pengajar dalam iman Kristen sangat sedikit jumlahnya.
Barangkali engkau hampir menjadi jera dan menyerah kepada godaan untuk melalaikan tugas agamamu, menghindari hidup kekristenan yang mengharuskanmu memikul salib; barangkali engkau telah menggunakan prinsip-prinsip dasar perasaan yang duniawi; barangkali juga engkau telah lalai berdoa, lalai mengaku Kristus di hadapan dunia. Jika engkau telah melakukan hal-hal tersebut sebelum ini, jangan lagi berbuat demikian. Ingat ucapan Yesus, “Engkau adalah saksi-Ku.” Terangmu hampir padam, tetapi syukur kepada Allah, belum terlambat, datanglah kepada Tuhan mengakui segala tuntutan-Nya dari dirimu, sekarang juga.
Percaya Akan Jasa Kristus. Engkau adalah milik Yesus Kristus. Ia telah membelimu dengan harga yang tak ternilai besarnya bagi-Nya. Engkau milik-Nya oleh penciptaan dan penebusan. Walaupun kadang-kadang engkau tidak merasa pasti akan dapat mewarisi surga, namun engkau mengetahui kepada siapa engkau menaruh pengharapanmu. Pengharapanmu untuk masuk surga terdapat hanya di dalam jasa-jasa Yesus Kristus. Sekarang engkau dapat memperoleh pengalaman yang hidup mengenai Allah yang rohani. Jika dalam iman engkau memandang kepada Yesus, percaya dan mengharap akan jasa-jasa-Nya, keraguan mengenai kasih-Nya akan lenyap seperti embun di pagi hari.
Tetap Berserah Kepada Kristus. Biarlah penyerahan hidupmu kepada Allah penuh dan sempurna; jangan bertangguh sehari atau satu jam pun. Manfaatkanlah sebaik mungkin waktu pengasihan yang diberikan padamu, apakah itu lebih lama atau singkat. Segera setelah engkau menyerahkan hidupmu kepada Yesus Kristus tanpa mencadangkan sesuatu, Ia menerima engkau. Dengan cara bagaimanapun, jangan pernah menyembunyikan fakta bahwa engkau telah memilih kebenaran dengan segala hal yang tak menyenangkan yang menjadi akibatnya….
Jangan pernah, dalam keadaan apapun, walau hanya dalam penampilan, setuju meninggalkan jalan yang sudah ditentukan Tuhan untuk dilalui oleh umat tebusan-Nya. Tetapkanlah hatimu, tidak goyah melakukan kewajiban kekristenan dalam pengabdian kepada Allah….
Seorang Ibu Kristen Sebagai Saksi. Tetapi saya tidak dapat menulis lagi lebih panjang kepadamu. Jika engkau mencintai ayah anak-anakmu, nyatakanlah kehidupan Kristen sejati pada setiap waktu dan dalam setiap keadaan. Apabila engkau telah melakukan ini, Allah akan bertindak demi engkau. Tetapi jika engkau hidup untuk menyenangkan dirimu sendiri dan tidak menyenangkan Bapamu yang di surga, bagaimanakah Allah melakukan sesuatu demi engkau? Saudariku yang dikasihi Tuhan, yang menghadapi pencobaan, kiranya Ia menolongmu untuk memilih jalan yang benar sekarang juga. Kiranya Ia menolongmu untuk memberikan kepada suami dan anak-anakmu suatu kesaksian bahwa engkau adalah seorang yang mempraktikkan ajaran agama Kristen, menyatakan bahwa engkau mengasihi Allah, mengasihi Yesus yang telah memberi hidup-Nya bagimu. Seperti bertambahnya hari-harimu demikianlah hendaknya kekuatanmu bertambah. (Lihat Ulangan 33:25) –Letter 76, 1896.
Memenangkan Teman Hidup Yang Bukan Seiman. Saudariku, Juruselamatmu adalah penolong pada waktunya. Jangan sampai engkau tidak percaya kepada-Nya. Jangan bawa kesusahanmu kepada manusia; bawalah kepada Tuhan. Barangkali engkau pikir bahwa orang lain harus bersimpati kepadamu dalam kekesalanmu; tetapi kadang-kadang engkau akan kecewa. Yesus tidak pernah mengecewakan orang yang datang kepada-Nya meminta pertolongan.
Apakah engkau seorang yang melakukan berbagai kesalahan? Pergilah kepada Yesus dan memohon keampunan kepada-Nya dan percayalah bahwa Ia mengampunimu. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (I Yoh. 1:9). Mintalah keampunan dari Tuhan atas kesalahanmu dan kemudian bergembiralah di dalam Dia. Bila engkau terus berduka atas kekuranganmu, itu tidak akan menolongmu sedikit pun. Katakan, “Tuhan, saya serahkan jiwaku yang tak berdaya ini kepada-Mu, dan kepada-Mu saja. Saya tidak akan cemas karena Engkau telah berjanji, ‘Mintalah, maka akan diberikan kepadamu.'” Percayalah bahwa engkau menerimanya. Percayalah bahwa Juruselamatmu penuh kasihan, berbelas kasihan dan cinta. Jangan biarkan kecelakaan kecil menyusahkanmu. Barangkali kesalahan kecil itu diizinkan Allah terjadi untuk menyelamatkanmu dari berbuat kesalahan yang lebih besar.
Tolak Argumentasi Setan. Lakukan sesuatu untuk menolong dirimu sendiri sebab orang-orang yang akan menerima berkat harus berbuat demikian. Percayalah bahwa Kristus akan menolongmu. Jangan pernah mengucapkan sepatah kata pun yang menyatakan ketidakpercayaanmu. Apabila musuh itu memberitahukan kepadamu bahwa Allah telah meninggalkanmu, beritahukan padanya bahwa Allah telah meninggalkanmu, beritahukan padanya bahwa Allah tidak meninggalkanmu seperti yang Ia nyatakan, “Saya datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Yesus berkata, “Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Ku-buang.” Kemudian, Saudariku, suruhlah musuh itu pergi. Beritahukan kepadanya bahwa engkau tidak akan meragukan kasih Tuhan, kebaikan-Nya, cinta-Nya dan akan tetap menghormati-Nya. Jangan pernah berdebat dengan setan sebab ia mempunyai kuasa yang ajaib untuk menyesatkan. Andaikata, ketika ia pergi mendapatkan Adam dan Hawa, mereka tetap mengulang-ulangi perkataan Allah dan berkata, “Allah telah mengatakannya dan saya percaya perkataan-Nya, dan tetap akan percaya pada-Nya,” maka mereka tak akan dikalahkan.
Lebih Baik Menyanyi Daripada Menangis. Daripada menangisi kelemahanmu dan membicarakan ketidakpercayaan dan merasa bahwa dirimu hampir tak berguna, mulailah bernyanyi. Bicarakanlah mengenai kasih dan cinta-Nya. Kepada semua yang penat dan menanggung beban yang berat, Yesus menyampaikan undangan, “Marilah kepada-Ku,… Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Ku-pasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Ku-pasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Mat. 11:28-30). Inilah pelajaran yang Yesus rindukan untuk engkau pelajari dan dalam mempelajarinya engkau akan mendapat kelegaan.
Perkataan Yang Lemah-lembut. Pada waktu orang mengatakan perkataan-perkataan yang dapat menyebabkan keberanian hatimu berkurang, janganlah menjawabnya kecuali dengan suatu jawaban yang menyenangkan. Apabila engkau diuji dan dicobai oleh perkataan-perkataan yang tidak ramah, janganlah membalasnya demikian. Katakan kepada dirimu sendiri, “Saya tidak akan mengecewakan Juruselamat saya.” Setiap pria yang mengaku Kristen adalah orang yang bersopansantun; dan setiap wanita Kristen adalah wanita yang bersopansantun. Hukum keramahan selamanya ada di bibir wanita Kristen. Ia tak akan mengucapkan suatu perkataan yang terburu-buru. Apabila engkau mengucapkan kata-kata yang lembut ketika engkau merasa terusik maka perkataanmu itu adalah ibarat cahaya matahari yang menerangi hatimu dan akan membuat jalanmu lebih rata. Seorang anak perempuan, murid sekolah, menuliskan keterangan berikut untuk menjawab suatu pertanyaan: “Orang yang rendah hati adalah orang yang menjawab dengan halus pertanyaan yang kasar.” Kristus berkata: “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” Mereka akan menjadi penduduk yang cocok dalam kerajaan surga, sebab mereka mau diajar.
Engkau katakan bahwa suamimu belum bertobat dan menerima kebenaran. Tunjukkan kepadanya melalui kehidupanmu keuntungan yang diperoleh bila memegang teguh janji-janji Kristus sebagaimana yang terdapat di dalam Alkitab. Oleh kesabaran, menahan diri dan ramah-tamah engkau dapat memenangkan suamimu kepada Juruselamat.
Hidup Bukan Cerita Percintaan Yang Muluk-muluk Tetapi Suatu Kenyataan. Di dalam kuasa karunia Allah engkau dapat memperoleh kemenangan yang sempurna. Engkau tidak boleh memperlakukan hidupmu sebagai suatu cerita percintaan, tetapi sebagai suatu kenyataan. Engkau adalah teman sekerja Allah dalam membentuk tabiat yang benar di hadapan-Nya. “Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.” Apakah perintah itu berakhir di situ? Tidak, tidak, syukur kepada Allah! “Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:12,13).
Engkau adalah kerabat kerja Allah dalam menyelamatkan jiwamu sendiri. Engkau harus menetapkan dalam dirimu kemauan untuk melakukan kehendak Allah. Kemudian jangan gunakan waktu dan tenagamu dalam persungutan, membicarakan ketidakpercayaan dan mencari kesalahan Allah. Bangkitkan semangat untuk menyatakan kepercayaan di dalam Dia. Berbicaralah dengan kasih dan hormat tentang Dia. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:16).
Melaksanakan Tugas Dalam Rumahtangga. Pastikan bahwa engkau melakukan tugasmu yang terkecil pun dalam takut dan kasih akan Allah, dengan setia dan gembira. Allah berfirman, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar” (Lukas 16:10). Lakukanlah tugas-tugasmu dalam rumah tangga dengan setia dan kemudian serahkan dirimu kepada Allah, katakan, “Saya mempercayakan pemeliharaan jiwaku kepada-Nya. Saya tidak akan mengambil alih dari tangan-Nya pengaturan hidup saya. Saya mempercayakan diri saya dalam penjagaan-Nya.”
Pelajari kehidupan Kristus pada waktu Ia berada di dunia ini. Ia tidak meremehkan tugas yang paling kecil dan sederhana yang perlu diselesaikan-Nya. Kesempurnaan nampak dalam semua yang Ia kerjakan. Pandanglah Yesus untuk mendapatkan pertolongan dan ini akan menyanggupkan engkau melakukan tugasmu sehari-hari dengan tertib dan kemuliaan seorang yang sedang mencari mahkota kehidupan yang kekal….
Yang diharapkan Allah dari padamu dan dari semua orang Kristen adalah agar hidup sesuai dengan pengakuan imannya. Tunjukkan bahwa perkataan Kristus benar, bahwa Ia dapat memelihara manusia dari dosa. Sesuaikanlah hidupmu dengan hidup-Nya yang murni, indah dan suci. Turutlah perintah-Nya. Ini akan membawa engkau ke dalam pengabdian kepada Allah secara nyata.
Hanya Satu Hidup. Jangan terpaku dengan kesukaran-kesukaran hidup sebagai orang Kristen. Jangan membicarakan kesulitan-kesulitan dalam hidupmu sebab dengan membicarakannya maka engkau cenderung untuk mengeluh terhadap Allah. Bicarakanlah mengenai kasih Kristus, tanamkan itu di dalam hati dan dalam hidupmu. Bersyukurlah sebab Allah telah memeliharamu, masih diberikan-Nya kesempatan bagimu mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam kerajaan surga di mana tak ada lagi dosa dan duka. Engkau hidup hanya satu kali jadi gunakanlah itu untuk mencapai kesempurnaan tabiat Kristen. Jika engkau nyatakan karunia Allah di dalam hidupmu, jika keramah-tamahan selamanya ada pada bibirmu, jika engkau selalu mensyukuri betapa baiknya Allah kepadamu, maka engkau sedang bersiap untuk memuji Dia dalam rumah di surga.–Letter 72, 1903.
Saudariku yang dikasihi Tuhan, engkau memegang peran yang sangat penting dalam rumahtanggamu…Jangan biarkan anggota keluargamu kehilangan rasa kasih dan hormat kepadamu. Persatukan mereka dengan dirimu dalam ikatan tali kasih sayang. Ini dapat engkau lakukan jika engkau hidup dekat dengan Yesus. Dengan memandang engkau akan diubahkan serupa dengan Dia, setelah melepaskan diri dari kecemaran nafsu dunia. Allah mengasihimu; Ia mengasihi suamimu dan berusaha menariknya agar mendekat kepada-Nya. Allah rindu agar suamimu mengalihkan perhatiannya dari kepentingan duniawi semata-mata dan memusatkannya kepada kekayaan surga yang kekal.–Letter 145, 1902.
Oleh: Ellen White