Tuesday, November 26, 2024
Google search engine
HomeAktifitasBelajar Firman TuhanSEORANG PENABUR VII - Di Tanah yang Baik

SEORANG PENABUR VII – Di Tanah yang Baik

[AkhirZaman.org] Penabur itu tidak selalu menghadapi kekecewaan. Dari benih yang jatuh di tanah yang baik, berkata Juruselamat, “Ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” “Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”

Hari yang baik dan tekun perihal mana perumpamaan ini berbicara, bukanlah hati yang tidak mempunyai dosa; karena injil itu harus diberitakan kepada orang yang tersesat. Berkata Kristus, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”28 Orang yang mempunyai hari yang jujur menyerahkan diri kepada keyakinan Roh Kudus. Ia mengaku kesalahannya dan merasakan keperluannya akan pengasihan dan kasih Allah. Ia mempunyai keinginan yang ikhlas untuk mengetahui kebenaran, agar dapat ditaatinya. Hati yang baik adalah hati yang percaya, hati yang mempunyai iman dalam firman Allah. Tanpa iman adalah mustahil untuk menerima firman itu. “Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh sungguh mencari Dia.” 29

Inilah “orang yang mendengar firman itu dan mengerti.” Orang Parisi pada zaman Kristus menutup matanya jangan jangan akan dilihatnya dan menutup telinganya jangan jangan sampai didengarnya; itu sebabnya kebenaran tidak dapat mencapai hati mereka. Mereka akan menderita pembalasan terhadap kebodohannya yang sengaja dan kebutaan yang dibuat sendiri. Tetapi Kristus mengajarkan kepada murid murid Nya bahwa mereka harus membuka pikiran mereka kepada pengajaran dan sedia untuk mempercayainya. Ia memberikan berkat kepada mereka sebab mereka melihat dan mendengar dengan mata dan telinga yang percaya.

Pendengar yang mempunyai landasan tanah yang baik menerima firman itu, “bukan sebagai perkataan manusia, tetapi, dan memang sungguh-sungguh demikianCsebagai firman Allah.” 30 Hanya orang yang menerima Kitab Suci sebagai suara Allah yang berbicara kepada dirinya sendiri, adalah seorang pelajar yang benar. Ia gemetar di hadapan firman itu, karena baginya ia adalah suatu kenyataan yang hidup. Ia membuka pengertian dan hatinya untuk menerimanya. Para pendengar yang demikian adalah Kornelius dan sahabat sahabatnya, yang mengatakan kepada rasul Petrus, “Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu.” 31

Suatu pengetahuan dari kebenaran itu tidak bergantung begitu banyak atas kecakapan pikiran seperti di atas kemurnian maksud, kesederhanaan dari iman yang ikhlas dan takluk. Bagi mereka yang di dalam kerendahan hatinya mencari tuntunan Ilahi, malaikat Allah datang dekat. Roh Kudus diberikan untuk membuka di hadapan mereka permata permata kebenaran yang limpah.

Para pendengar yang terdiri dari tanah yang baik, setelah mendengar firman itu, menyimpannya. Setan beserta semua pembantu pembantunya tidak dapat merebutnya.

Sekedar mendengar atau membaca firman itu tidak cukup. Orang yang ingin mendapat manfaat dari Kitab Suci harus merenungkan kebenaran yang telah dipersembahkan kepadanya. Oleh perhatian yang sungguh sungguh dan pikiran penuh doa ia harus mempelajari arti dari kata kata ke benaran dan banyak minum dari sabda roh Tuhan yang kudus.

Allah memohon kita supaya mengisi kebenaran dengan pikiran pikiran yang luhur, pikiran pikiran yang suci. Ia ingin kita merenungkan kasih dan pengasihan Nya, untuk mempelajari pekerjaan ajaib dalam rencana besar dari penebusan. Maka penglihatan kita semakin lama semakin jelas terhadap kebenaran, semakin tinggi, semakin suci keinginan kita untuk kemurnian hati dan kejernihan pikiran. Jiwa yang berdiam dalam suasana yang kudus dari pikiran yang suci akan diubah oleh persekutuan dengan Allah melalui penyelidikan terhadap Kitab Suci.

“Ia berbuah.” Orang yang mendengar firman itu, menyimpannya akan mengeluarkan buah buah penurutan. Firman Allah, yang diterima ke dalam jiwa, akan dinyatakan dalam perbuatan yang baik. Hasil hasilnya akan terlihat dalam tabiat yang menyerupai tabiat dan kehidupan Kristus. Berkata Kristus tentang dirinya, “Aku suka melakukan kehendak Mu, ya Allahku; taurat Mu ada dalam dadaku.” “Aku tidak menurut kehendak Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.” Dan Kitab Suci berkata, “Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” 32

Firman Allah sering datang bertubrukan dengan sifat keturunan manusia serta perangai dan tabiat yang dipelihara dan kebiasaan kebiasaan hidupnya. Tetapi pendengar yang berlandaskan tanah yang baik, menerima firman itu, menerima segala persyaratan serta tuntutannya. Perangai, kebiasaan dan perbuatannya ditaklukkan di bawah firman Allah. Dalam pandangannya perintah perintah dari manusia yang fana dan cacat tenggelam tidak berarti di samping firman Allah yang kekal. Dengan segenap hati, dengan tujuan yang tidak terbagi bagi, ia mencari hidup yang kekal, dan dengan menderita rugi sekalipun, aniaya atau kematian sendiri, ia akan mentaati kebenaran.

Dan ia mengeluarkan buah “dengan tekun.” Tidak seorang pun yang menerima firman Allah bebas dari kesusahan dan pencobaan; tetapi bila kemalangan, orang Kristen yang sejati tidak menjadi gelisah, hilang percaya atau putus harap. Walau kita tidak dapat melihat kesudahan yang pasti dari peristiwa peristiwa dunia, atau melihat maksud dari pimpinan Allah, janganlah kita membuang keyakinan kita. Sambil mengingat pengasihan yang lemah lembut dari Tuhan, kita harus meletakkan beban kita kepada Nya dan dengan tekun menunggu keselamatan Nya.

Melalui pergolakan kehidupan kerohanian itu dikuatkan. Ujian ujian yang dipikul akan menumbuhkan tabiat yang teguh serta rahmat rohani yang berharga. Buah yang sempurna dari iman, lemah lembut dan kasih sering paling baik menjadi matang di tengah badai awan dan kegelapan.

“Petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.”33 Demikianlah orang Kristen itu harus menunggu dengan sabar buah buah dalam hidupnya, dari firman Allah. Sering bila kita berdoa memohonkan rahmat dari Roh itu, Allah bekerja untuk menjawab doa kita dengan menempatkan kita dalam suasana hendak mengeluarkan buah buah itu; tetapi kita tidak memahami maksud Nya dan heran serta kecewa. Namun tidak seorang pun dapat mempertumbuhkan rahmat rahmat itu kecuali melalui proses pertumbuhan dan mengeluarkan buah. Bagian kita adalah untuk menerima firman Allah dan memegangnya teguh teguh, menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada pengendaliannya dan maksudnya kepada kita akan terlaksana.

“Jika seorang mengasihi Aku,” kata Kristus, “ia akan menuruti firman Ku dan Bapa Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama sama dengan dia.” 34 Tenaga dari pikiran yang lebih kuat dan lebih sempuma akan menaungi kita; karena kita mempunyai suatu hubungan yang hidup dengan sumber segala kekuatan yang abadi. Dalam kehidupan Ilahi kita akan dibawa tertawan kepada Yesus Kristus. Kita tidak akan hidup lebih lama dalam kehidupan biasa yang mementingkan diri, tetapi Kristus akan hidup dalam diri kita. Tabiat Nya akan berbuah  di dalam tabiat kita. Dengan demikian kita akan mengeluarkan buah buah Roh Kudus” ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat dan ada yang seratus kali lipat.”

(28) Markus 2:17;
(29) Ibrani 11:6;
(30) 1 Tes. 2:13;
(31) Kisah 10:33;
(32) Mazmur 40:9; Yohanes 5:30; 1 Yohanes2:6;
(33) Yakobus 5:7;
(34) Yohanes 14:23.

Disadur dari buku “Christ Object Lessons” (Perumpamaan Tuhan Yesus) Oleh: Ellen G White

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?