Saturday, April 20, 2024
Google search engine
HomeGaya HidupKesehatanSelalu Mengandalkan GPS Bisa Melemahkan Kinerja Otak

Selalu Mengandalkan GPS Bisa Melemahkan Kinerja Otak

[Akhirzaman org] Otak menjadi lebih aktif ketika harus mengingat dan memilih jalan, ketimbang saat mengandalkan navigator. GPS-Mobil atau navigasi petunjuk jalan bisa membuat otak malas, sebuah studi menunjukkan. Perangkat tersebut dinilai “mematikan” bagian otak yang biasanya digunakan untuk mempertimbangkan pemilihan jalan.

Para peneliti University College London melihat aktivitas otak para relawan melalui scan saat mengemudi tanpa navigasi dan dengan navigasi.

Peneliti memeriksa aktivitas di hippocampus, suatu wilayah otak yang terlibat dalam memori dan navigasi. Peneliti juga melihat korteks prefrontal, yang terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Ketika 24 relawan mengemudi tanpa navigasi, hippocampus dan korteks prefrontal otak terlihat memiliki lonjakan aktivitas, apalagi ketika relawan melewati jalan-jalan baru. Aktivitas otak semakin besar ketika harus memilih jalan.

Sebaliknya, tidak ada aktivitas otak tambahan yang terdeteksi ketika relawan mengikuti instruksi navigasi.

Peneliti Dr Hugo Spiers memperingatkan, otak dapat kehilangan kekuatan ketika tidak digunakan untuk berpikir.

Dia mengatakan, “Kita memang merasa hidup lebih mudah dengan teknologi yang dapat memberitahu kita arah pergi, sayangnya ada bagian-bagian dari otak yang menjadi kurang aktif. Dalam arti bahwa otak kita telah “dimatikan” untuk aktivitas tertentu.”

Dr Dean Burnett, dosen ilmu saraf di Universitas Cardiff juga menekankan, “Bila memungkinkan, jangan terlalu sering menggunakan navigasi saat berkendara. Sedikit bingung dalam memilih jalan tidaklah buruk, ketimbang memori menjadi menurun.”

Studi ini diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.

 

 

-Kompas.com

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?